Anda di halaman 1dari 15

VeR

Visum et Repertum
Oleh:
Viena Tantyo
Iis Sundari
Novi Tamara
Hendra Admah Jaya
Muhammad Ihsan Hasibuan
Visum adalah jamak (plural) dari visa, yang berarti dilihat. Dan
repertum adalah jamak dari repere yang berarti ditemukan atau
didapati, sehingga terjemahan langsung dari VeR adalah ‘yang dilihat
dan ditemukan’
Pengertian Jelas Visum
Laporan tertulis untuk peradilan yang dibuat dokter berdasarkan
sumpah/janji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter,
memuat pemberitaan tentang segala hal (fakta) yang dilihat dan
ditemukan pada benda bukti berupa tubuh manusia (hidup atau mati)
atau benda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa dengan
pengetahuan dan keterampilan yang sebaik-baiknya dan pendapat
mengenai apa yang ditemukan sepanjang pemeriksaan tersebut.
Nilai Ver
Dalam KUHAP, kedudukan atau nilai VeR adalah salah satu alat bukti yang
syah.

Alat bukti yang syah:


- Keterangan Saksi
- Keterangan Ahli
- Surat
- Petunjuk
- Keterangan Terdakwa
Jenis VeR
1. Untuk orang hidup
2. Visum Jenazah
a. Visum dengan pemeriksaan luar
b. Visum dengan pemeriksaan luar dan dalam
VeR untuk Orang Hidup
Yang termasuk visum hidup adalah visum yang diberikan untuk korban
luka-luka karena kekerasan, keracunan, perkosaan, psikiatri, dan lain-
lain
VeR untuk Orang Hidup cont..
Berdasarkan waktu pemberiannya visum untuk orang hidup dibedakan
atas:
a. Visum seketika (definitive)
Visum yang langsung diberikan setelah korban selesai diperiksa.
b. Visum sementara
Visum yang diberikan kepada korban yang masih dalam perawatan. Pada visum
ini belum ditulis kesimpulan.
c. Visum lanjutan
Visum ini diberikan setelah korban sembuh atau meninggal dan merupakan
lanjutan dari visum sementara yang telah diberikan sebelumnya. Visum lanjutan
dibuat oleh dokter yang terakhir merawat.
Bentuk dan Susunan VeR
Konsep visum:
1. Pro-Yustitia
2. Pendahuluan
3. Pemeriksaan
4. Kesimpulan
5. Penutup
Pro-Yustitia
Penulisan kata Pro-Yustitia di bagian atas visum diartikan agar pembuat
maupun pemakai visum dari semula menyadari bahwa laporan itu
adalah demi keadilan.
Pendahuluan
Pendahuluan berisi tentang siapa yang memeriksa, siapa yang
diperiksa, saat pemeriksaan (tanggal, hari, dan jam), di mana diperiksa,
mengapa diperiksa, dan atas permintaan siapa visum itu dibuat.

Data diri korban diisi sesuai dengan yang tercantum dalam permintaan
visum.
Pemeriksaan
Pada bagian ini, dokter melaporkan hasil pemeriksaannya secara
objektif. Dokter menuliskan luka, cedera, dan kelainan pada tubuh
korban seperti apa adanya.

Sebagai tambahan, apabila kelainannya banyak dan sulit


menjelaskannya maka sebaiknya dilampirkan foto atau sketsa.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian yang penting, karena diharapkan dokter
dapat menyimpulkan kelainan yang terjadi pada korban menurut
keahliannya.

Pada korban luka perlu penjelasan tentang jenis kekerasan, hubungan


sebab-akibat dari kelainan, tentang derajat kualifikasi luka, berapa lama
korban dirawat dan bagaimana harapan kesembuhan.

Pada korban perkosaan atau pelanggara kesusilaan perlu penjelasan


tentang tanda-tanda persetubuhan, tanda-tanda kekerasan, kesadaran
korban, serta bila perlu umur korban.
Penutup
Bagian ini mengingatkan pembuat dan pemakai visum bahwa laporan
tersebut dibuat sejujur-jujurnya dan mengingat sumpah.
VeR untuk kejadian yang telah lalu

Kadang-kadang permintaan visum baru datang setelah beberapa


hari bahkan minggu sesudah korban diperiksa.

Apabila dalam hasil pemeriksaannya terlampir surat keterangan


tidak keberatan dari korban kepada dokter untuk melaporkan hasil
pemeriksaannya kepada penyidik, laporan demikian disebut
sebagai “Surat Keterangan” namun isinya tidak berbeda dengan
VeR.
VeR untuk kejadian yang telah lalu cont…
Bila dokter berpegang pada wajib simpan rahasia kedokteran, maka
setelah visum datang dari penyidik, korban harus diperiksa ulang dan
dokter melaporkan hasil pemeriksaan (VeR) keadaan korban sekarang.

Dalam pengadilan, yang diperlukan adalah keadaan korban pertama


berobat ke dokter. Bila perkara ini disidangkan, maka barulah keadaan
korban pertama ini disampaikan dokter secara lisan di depan siding
pengadilan sebagai keterangan ahli.

Anda mungkin juga menyukai