Anda di halaman 1dari 39

ANEMIA

Blood Loss

Dea Hardiana Agustin


20100310107

Preceptor :
dr.Chusni Mubarakh, M.Sc, Sp.PD
Identitas Pasien

Nama Pasien : Ny. I


Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Tangkisan RT 02/01 Bayan
Masuk RS : 11 Juni 2015
No.RM : 1513105
Anamnesis

Keluhan •Badan terasa lemas


Utama sejak 5 hari SMRS

Keluhan
•BAB hitam
Tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Os merasa badan lemas dan lesu sejak 5 hari SMRS, BAB
hitam seperti kopi, pusing (+)

Riwayat Penyakit Dahulu


• Os memiliki riwayat DM (+),riwayat penyakit serupa (-),HT (-)

Riwayat Personal Sosial


• Pekerjaan sehari-hari bertani

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat anggota keluarga sakit jantung (-) DM (-) Hipertensi
(-), penyakit serupa (-)
Pemeriksaan KU dan Vital Sign
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

Vital Tekanan Darah : 140/70 mmHg

Sign Nadi : 100x/menit

Pernapasan : 26x/menit

Suhu : 37,6ºC
Pemeriksaan Fisik

Mata • CA (+/+)
• SI (-/-)

• Tinitus (-)
Telinga • Nyeri (-)
• Otorea (-)

Hidung • Nafas cuping hidung (-)


• Epitaksis (-)
Pemeriksaan Fisik
Mulut dan • Candidiasis (-)
• Faring Hiperemis (-)
tenggorokan

• Inspeksi : Bentuk dada normal, Retraksi (-)

Thorax •

Palpasi
Perkusi
: Simetris, Vocal fremitus (+/+)
: Sonor (+/+)
• Auskultasi : RBK (-/-), Wheezing (-/-), Krepitasi (-/-)

• Inspeksi : Normal, Acites (-)


• Auskultasi : BU (+)
Abdomen •

Perkusi
Palpasi
: Timpani (-)
: Nyeri tekan epigastric (-), Supel, Hepar dan Lien
Tidak membesar
Diagnosis Banding

Anemia perdarahan

Anemia penyakit kronis


Rencana Pemeriksaan

Pemeriksaan Darah Rutin

Feses Rutin

Urin Rutin

Morfologi Darah Tepi


Hasil Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hemoglobin L 6.4 g/dL 11.7 – 15.5

Leukosit H 17.4 10^3/µL 3.6 – 11.0

Hematokrit L 20 % 35 – 47

Eritrosit L 2.4 10^6/µL 3.80 – 5.20

Trombosit H 504 10^3/µL 150 – 400

MCV 83 fL 80 – 100

MCH 27 Pg 26 – 34

MCHC 32 g/dL 32 – 36
Hasil Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


H 82.00
Netrofil % 50 – 70
L 9.30
Limfosit % 25 – 40
H 8.30
Monosit % 2–8
L 0.20
Eusinofil % 2.00 – 4.00
0.10
Basofil % 0-1
B Rh positif
Gol darah
Hasil Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Elektrolit Kimia
4. 80
Kalium mmol/L 3.5 – 5.3
L 123.0
Natrium mmol/L 135.0 - 148.0
L 87.5
Klorida mmol/L 98.0 – 107.0
Kimia Rutin
H 203
GDS mg/dL 70 – 120
20.0
Ureum mg/dL 10 – 50
0.83
Kreatinin mg/dL 0.40 – 0.90
H 66
SGOT U/L 0 - 35
26
SGPT U/L 0 - 25
negatif
HBsAg negatif
Hasil Pemeriksaan MDT
Diagnosa Kerja

Melena
Anemia
DM
Gastritis Erosifa
Penatalaksanaan di Rumah Sakit

• Inf NaCl 0.9 20-30 tpm


• Omeprazole 2x1
• Inj. Vit K 2x1
• Inj. Kalnex 2x500
• Sucralfat 3x1
• Levemir 1x6 IU
• Inj. Ciprofloxacin 200 mg/ 12 jam
• Transfusi PRC 1 kolf/ 12 jam (total 4 kolf)
ANEMIA

Anemia adalah menurunnya jumlah sel darah merah


(RBC)
Anemia merupakan gejala yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui underlying
etiology.

Hemoglobin
RBC ↓ Oksigen ↓

Gejala

• Manifestasi klinis anemia biasanya tidak


spesifik.
• Gejala yang timbul tergantung dari
etiologi yang mendasarinya dan juga
keparahan serta durasi defisit RBC.
• Gradual onset memungkinkan untuk
terjadinya mekanisme kompensasi.
Gejala umum anemia
Lemah dan lesu

Cepat lelah

Tinitus

Berkunang-kunang

Kaki dingin

Sesak napas

Dispepsia
Klasifikasi

• Anemia hipokromik mikrositer


MCV < 80 fl MCH<27 • Anemia makrositer
Anemia defisiensi besi Bentuk Megaloblastik
Thalasemia mayor - Anemia defisiensi besi
Anemia penyakit kronis - Anemia def. B 12
Anemia sideroblastik Bentuk non Megaloblastik
• Anemia normokromik normositer - Anemia penyakit liver kronik
Anemia pasca perdarahan akut - Anemia pd hipotiroid
Anemia aplastik - Anemia pd sind. myelodisplastik
Anemia hemolitik didapat
Anemia penyakit kronis
Anemia pd gagal ginjal kronik MCV : <80 → mikrositik
Anemia sindrom myelodisplastik 80 – 95 → normositik
Anemia keganasan hematologi > 95 →makrositik
MCH : < 27 → hipokromik
27 – 34 → normokromik
Etiologi

Anemia caused by blood loss

Anemia caused by decreased or faulty red


blood cell production

Anemia caused by destruction of red blood


cells
Anemia due to Blood Loss

Anemia dari perdarahan yang berlebihan terjadi ketika


sel darah merah hilang melalui pendarahan melebihi
produksi sel darah merah yang baru.
Anemia due to Blood Loss
Gejala hipovelemia
• hipotensi
• perfusi kurang
• nadi lemah
• pucat
• takikardi

Gejala terganggunya penghantaran O2


• Sianosis
• takipneu
Gejala Blood Loss Anemia

Rapid blood loss


• TD ↓
• Suplai O2 ↓ secara drastis
• Orthostatic hypotension
Chronic blood loss
• Fatigue
• Weakness
• Tarry stool → perdarahan lambung/ small intestine
• Red/brown urine →perdarahan pd ginjal atau VU
Patofisiologi
anemia due to ↓ volume ↓ penghantaran
acute blood loss intravaskular O2

detected by stretch
receptors in the carotid Hipoksia dan
bulb, aortic arch, heart, Hipotensi
hipovolemia
and lungs

transmit impulses along


medulla oblongata,
afferent fibers of the
cerebral cortex, and
vagus and
pituitary gland
glossopharyngeal nerves
Patofisiologi
medulla oblongata, sympathetic outflow Pelepasan
ditingkatkan, epinephrine and
cerebral cortex, and parasympathetic norepinephrine from
pituitary gland activity ditekan the adrenal medulla

increases antidiuretic
hormone (ADH)
Angiotensin II Angiotensin I secretion from the
pituitary gland

increasing
increases sodium
Aldosteron reabsorption
intravascular
volume
Patofisiologi
increasing
Darah menjadi
intravascular Hematokrit ↓
encer
volume

BUT

Perdarahan Memperbaiki Prod. RBC oleh


kronis → besi↓ anemia sumsum tulang

Bone marrow
gagal
mengoreksi RBC
yg hilang
Work up

World Health Organization (WHO) criterion


for anemia
• Dewasa hemoglobin (Hb) <12.5 g/dL.
• Anak 6 bulan – 6 tahun Hb <11 g/dL
• Anak-anak 6-14 tahun Hb <12 g/dL
Diagnostic Tools

MCV = Hct × 10/RBC (84-96 fL)

Mean corpuscular Hb (MCH) = Hb × 10/RBC (26-36 pg)

Mean corpuscular Hb concentration (MCHC) = Hb × 10/Hct


(32-36%)
Diagnostic Tools

Perdarahan

Plasma hilang bersama RBC

Hct turun selama 24-48 jam hingga plasma


kembali

Hct tidak dapat digunakan untuk menentukan


jumlah darah yg hilang

Normositik Normokromik
Diagnostic Tools
Jk os memiliki simpanan besi yang Jk perdarahan
adekuat
menguras
simpanan besi

Terjadi kenaikan RBC

RBC yg terbentuk
mikrositik
1 minggu → RBC muda dg ukuran yg hipokromik
lebih besar dan retikulosit terbentuk

Tidak dilakukan diagnosis


menggunakan perhitungan MCV dan
MCV ↑ MCV sampai 120 hari (umur RBC)
Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin
Urin Rutin
Feses Rutin

Endoskopi
Bleeding Time
Pemeriksaan Penunjang

FAST (focused abdominal sonography for trauma) → perdarahan


intraabdominal

Transvaginal ultrasonography → KET

Ro Thorax → trauma hemothorax, pulmonary contusions or


evidence of great vessel injury (ruptur aorta)
Gambaran udara bebas di bawah diafragma pd os susp upper GI
bleeding (perforasi ulcer)

NGT → perdarahan pd upper GI tract


Penatalaksanaan

Transfusi pd chronic blood loss


• Dilakukan jika HB < 7 g/dL
• Dilakukan pada Hb > 7 g/dL JIKA cardiopulmonary or
cerebrovascular disease
Acute blood loss
Goal : restore hemodinamik dan menggantikan RBC yg hilang
• mineral and vitamin supplements,
• blood transfusions,
• vasopressors,
• histamine (H2) antagonists, and
• glucocorticosteroids
Penatalaksanaan
• Monitor dengan oxymetri, cardiac monitor, dan
sphygmomanometer.
• Berikan O2 via nasal cannula atau face mask
• Guyur kristaloid 1-2 liter sambil memonitor vital sign dan
kemungkinan iatrogenic congestive heart failure
• Pada perdarahan aktif, temukan dan hentikan sumber
perdarahan
• Pertimbangkan transfusi darah jika tetap hipotesi setelah
diguyur 2 L kristaloid dengan hematocrit level < 20 pd dewasa
muda atau hematocrit level < 30 pada lansia
• Berikan FFP, faktor koagulasi, dan TC jika indikasi
• Setelah pasien stabil, lakukan pemeriksaan spesifik untuk
mengetahui dan mengobati anemia sesuai underlying etiology
Blood Transfusion
Whole blood
• RBC, platelet, faktor koagulasi.
• Jarang digunakan dalam pilihan terapi
Packed red blood cells (PRBCs)
• Komponen yg masih tersisa dari whole blood yg sudah dihilangkan platelet dan
plasmanya
• 250 ml PRC →↑ Hb 0,5 d/dl
• Indikasi : anemia tnp ↓ volume

Platelet (trombosit)
• 50 mL of plasma and has normal amounts of fibrinogen and coagulation
factors
• 1 kolf trombosit meningkatkan AT 10,000/µL
• The usual adult dose is 1 U/10 kg
• Indikasi : perdarahan dg trombositopeni
Blood Transfusion

Fresh Frozen Plasma


• Berisi semua faktor koagulasi exc.trombosit
• Indikasi: defisiensi faktor koagulasi dan defisiensi
antitrombin III
Cryoprecipitate
• Contains fibrinogen, factor VIII, von Willebrand
factor (vWF), and factor XIII
• Indikasi: defisiensi faktor VIII, hemofilia A,
afibrinogenemia
Medication
Vasopressors
• Menurunkan tekanan sirkulasi portal dengan mengurangi aliran
darah (vasokonstriksi)
• Indikasi mayor : variceal bleeding.

Gastric acid inhibitors (eg, H2-receptor antagonists)


• Healing gastric dan duodenal ulcer sertamencegah kekambuhan.
• Some controversial evidence exists about the utility of proton
pump inhibitors (PPIs) in preventing recurrent acute bleeding from
ulcers.

Glucocorticoids (eg, prednisone)


• idiopathic and acquired autoimmune hemolytic anemia
Medication
Vitamin K
• Defisiensi vit. K ↑ prothrombin time (PT)→ pd pasien liver
disease
• Mengoreksi prolonged PT dan faktor VII, IX,X pd pasien disfungsi
liver ringan-sedang yg belum mengalami perdarahan.
• Pemberian secara subkutan
• Pemberian IV sebisa mungkin dihindari, karena pemberian IV
cepat bisa menyebabkan dyspnea, chest pain, bahkan kematian.

Propranolol and isosorbide dinitrate


• Kombinasi ini digunakan untuk menurunkan insidensi perdarahan
pada pasien dengan varises esofagus.
• Kombinasi ini tidak berfungsi pada perdarahan akut.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai