Anda di halaman 1dari 17

Oleh : Fawzia Devi Fitriani

110.2013.110
Pembimbing : dr. Reino Rambey, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO
PERIODE 16 APRIL– 30 JUNI 2018
Klimakterium
 suatu masa yang sifatnya fisiologis peralihan antara
masa reproduksi dan masa senium
 suatu masa di mana seorang perempuan lewat dari
masa reproduksi ke transisi menopause hingga tahun
pascamenopause, terjadi pada umur rata-rata 45-65
tahun
Klimakterium
1. Pramenopause
2. Menopause
3. Postmenopause
PRAMENOPAUSE MENOPAUSE
fase antara usia 40 tahun Berhentinya menstruasi
dan dimulainya fase secara permanen sebagai
klimakterik akibat hilangnya aktivitas
folikular ovarium

siklus haid yang tidak


teratur, perdarahan haid
yang memanjang, jumlah Amenorea terjadi 12 bulan
darah haid yang relatif berturut-turut
banyak, dan disertai nyeri
haid (dismenorea)
POSTMENOPAUSE

ovarium sudah tidak


berfungsi sama sekali,
kadar estradiol berada
antara 20-30 pg/ml, dan
kadar hormon
gonadotropin biasanya
meningkat.
Etiologi Menopause
Penyebab menopause adalah “matinya”
(burning out) ovarium

Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal sedikit folikel primordial yang
harus dirangsang oleh FSH dan LH. Produksi esterogen dari ovarium
menurun saat jumlah folikel primordial mendekati nol. Ketika produksi
esterogen turun dibawah nilai kritis, esterogen tidak dapat lagi
menghambat produksi gonadotropin FSH dan LH.
Klasifikasi Menopause
Menopause
alami

Menopause
dini

Menopasue
terlambat
Gejala menopause
Diagnosis menopause
 Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan :
1. Wanita usia 48-49 tahun
2. haid mulai tidak teratur, darah haid mulai sedikit atau
banyak
3. haid berhenti sama sekali
4. timbul keluhan klimakterik atau tanpa keluhan
klimakterik
Penatalaksanaan
Mempertahankan akifitas fisik ringan-sedang utk fungsi
metabolisme dan elastisitas sistem muskuloskeletal

Mempertahankan gizi yang baik (kalsium dan vitamin D)

Mengurangi stress psikis yang berlebihan

Pertimbangan untu`k terapi hormonal untuk mengurangi


gejala pasca menopause
Terapi Hormon Pada menopause
Definisi
1. Terapi menggunakan hormon yang diberikan untuk
mengurangi efek defisiensi hormon.
2. Pemberian hormon (estrogen, progesteron, atau keduanya)
pada wanita pascamenopause atau wanita yang
ovariumnya telah diangkat, untuk menggantikan produksi
estrogen oleh ovarium.
Indikasi
Indikasi utama adalah :
1. pada wanita dengan pengangkatan ovarium pada usia
reproduksi
2. wanita dengan risiko osteoporosis dan penyakit
kardiovaskuler
3. wanita yang mendapatkan keluhan/gejala sindroma
menopause yang banyak macamnya serta dirasakan
mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kontraindikasi
1. Perdarahan per vaginam yang belum diketahui sebabnya.
2. Riwayat kanker payudara dan kanker endometrium.
Pilihan isi hormon pada terapi hormon
1. Rejimen I, yaitu hanya mengandung hormon estrogen
2. Rejimen II, yaitu mengandung kombinasi antara estrogen
dan progesteron
Daftar pustaka
1. Soewondo, Pradana. Menopause, Andropause dan Somatopause Perubahan
Hormonal Pada Proses Menua dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi V. Jakarta: Interna Publishing. 2010. Hal 2078-2082.
2. Guyton AC, Hall JE. Fisiologi Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon
Perempuan dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Penterjemah: dr.
M. Djauhari Widjajakusumah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007.
Hal 1069-1085.
3. Sherwood, Lauralee. Sistem Reproduksi dalam Fisiologi Manusia dari Sel ke
Sistem Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012. Hal 810-870.
4. Noerpramana, NP. Perempuan Dalam Berbagai Masa Kehidupan dalam Ilmu
Kandungan Edisi ke-3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011.
Hal 92-110.
5. Martaadisoebrata D. dkk. Menopause dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi
Obstetri dan Ginekologi, RSUP dr.Hasan Sadikin. Bagian II Ginekologi.
Bandung: SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Univ. Padjajaran,
RSUP dr.Hasan Sadikin. 1997. Hal 47-53.
6. Ganong, W. F. Gonad: Perkembangan & Fungsi Sistem Reproduksi dalam Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2003. Hal 428-470.
7. Loho MF, Wantania J. Gangguan Pada Masa Bayi, Kanak-Kanak, Pubertas,
Klimakterium, dan Senium dalam Ilmu Kandungan. Edisi ke-3. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011. Hal 186-196.
8. Suherman, SK. Estrogen dan Progestin, Agonis dan Antagonisnya dalam
Farmakologi dan Terapi. Ed Ke 5. Jakarta : Dept Farmakologi dan Terapeutik
FKUI. 2007. Hal 455-467.
Terima kasih
wassalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai