• Gulma atau tumbuhan pengganggu adalah tumbuhan yang
kehadirannya tidak diinginkan oleh petani. • Gulma tidak dikehendaki karena mempunyai sifat kompetitif yang tinggi terutama bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan dan biaya pengendaliannya cukup besar yaitu sekitar 25-30% dari biaya produksi • Persaingan tersebut dalam hal kebutuhan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh PERIODE KRITIS TANAMAN TERHADAP KEHADIRAN GULMA • Periode kritis tanaman merupakan periode dimana tanaman peka terhadap kehadiran organisme pengganggu tanaman salah satunya adalah gulma, sedangkan di luar periode tersebut gulma relatif tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan maupun hasil akhir tanaman budidaya. • periode krisi pada tanaman kubis terjadi pada 14 sampai 28 Hari setelah tanaman dengan titik kritis 21 HST, • periode kritis pada tanaman cabai 30-60 HST Gulma pada tanaman Kubis dan tanaman cabai 1. Ageratum conyzoides L. (babadotan) : • tergolong ke dalam tumbuhan semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, bercabang. (Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. • Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (Compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau • Bunga wedusan termasuk bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. • Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil 2. Galinsoga parviflora Cav. ( jukut saminggu) • Galinsoga parviflora merupakan tanaman semak dan semusim dengan tinggi 30-60 cm. • Batang dari tanaman ini adalah tegak, lunak, bulat, beruas- ruas,bercabang, hijau. • Jenis daun tunggal, berhadapan, duduk pada tiap buku, bulattelur, ujung meruncing, tepi bergerigi, pangkal runcing, pertulangan menyirip,panjang daun 3-5,5 cm, dan lebarnya 1,5-3,5 cm serta berwarna hijau. • Bentuk bunga yaitu bongkol, bulat dan terletak di ujung batang. • Kelopak berbentuk mangkok, ujung bertaju, berwarna hijau, benang sari berwarna kuning, tangkai sarilepas, ujung putik bercabang dua dengan warna kuning, mahkota terdiri dari lima daun mahkota dan berwarna putih. • Jenis buahnya yaitu keras, berbulu dan berwarna ungu. • Bentuk bijinya kecil, pipih dan berwarna hitam. Sedangkan jenis akarnya yaitu tunggang dan berwarna putih. 3. Cleome rutidospermae Cleome rutidospermae merupakan Herba tegak, merambat atau tumbuh merangkak tinggi 0.15- 0,80 m, berbunga sepanjang tahun. Daun mahkota bunga dengan ujung runcing seperti cakar, panjang 9-12 mm; di Jawa berwarna biru; bulu-bulu halus yang pendek, helaian daun biasanya 3. tangkai buah 20-30 mm; batang (berbentuk kapsul) yang masak berada di atas goresan daun berangsur-angsur meruncing seperti paruh; batang 0,5-2 cm dengan duri tipis. diameter biji 1,75-2 mm, elaiosom keputihan; bentuk daun memanjang atau bulat memanjang, tajam atau tumpul, dengan bulu-bulu tebal pendek; 4. Synedrella nodiflora • Gulma ini memiliki perakaran tunggang, • daun berbentuk melebar oval atau elips, • batang tumbuh tegak, bunga majemuk berada di ketiak daun tangkai panjang 0.5 cm, kelopak berambut, berwarna kuning, mahkota berbentuk tabung. • Termasuk gulma berdaun lebar, merupakan tumbuhan berkeping dua dan gulma ini sangat tergantung pada jenis tanaman utama, seperti iklim dan pola tanam. 5. Amaranthus spinosus Bayam duri biasanya tumbuh liar di kebun-kebun yang terlantar, tepi parit/got, tepi jalan yang di daerah dataran rendah. Batang berwarna hijau atau kemerahan, bagian pangkal polos, bagian atas sedikit berambut, batang bercabang dan berduri. Daun tunggal, letak berselang-seling, bentuk daun bundar telur memanjang, tepi rata kadang beringgit, panjang 1,5 – 6 cm, lebar 1 – 3 cm dan berwarna hijau. Pada ketiak daun terdapat sepasang duri keras yang mudah lepas. Bunga berbentuk bola di ketiak dan berbentuk bulir, warna hijau keputihan. Buah bulat panjang, warna hijau. Biji bulat kecil dan hitam.Berkembang dengan biji. 6. Eleusine indica (L.) ( jukut jampang) Eleuisine indica L Gaertn merupakan gulma berumpun yang memiliki sistem perakaran yang berserat. Daun berwarna hijau dan seperti perak pada bagian dasar. Daun memanjang dan memiliki helaian daun yang berlipat. Pada permukaan daun hampir tidak dijumpai bulu- bulu halus. Gulma ini memiliki malai yang tampak seperti bergerigi. Biji- biji tersusun seperti tandan pada tangkai bunga.Pada Setiap malai terdapat 3-7 tandan pada ujung batang dan pada setiap malai tersebut terdapat lebih dari 50.000 biji 4. Cyperus rotundus L. (rumput teki) Rumput teki merupakan tanaman herba menahun yang banyak tumbuh di lahan pertanian sebagai gulma. Tanaman ini sangat mudah ditemukan di Indonesia karena beriklim tropis. Umbi batang merupakan mekanisme pertahanan yang ada pada rumput teki, karena hal ini rumput teki dapat bertahan berbulan-bulan. Kulit umbi berwarna hitam dan berwarna putih kemerahan dalamnya, serta memiliki bau yang khas. Bunga terletak pada ujung tangkai memiliki tiga tunas kepala benang sari yang berwarna kuning jernih pengendalian 1. Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput Penyiangan dilakukan terhadap tanaman lain yang dianggap mengganggu pertumbuhan bibit, dilakukan dengan mencabuti rumput-rumput/gulma lainnya yang tumbuh disela-sela tanaman pokok Penyiangan dilakukan bersama dengan penggemburan tanah sebelum pemupukan atau bila terdapat tumbuhan lain yang mengganggu pertumbuhan tanaman Penyiangan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam karena dapat merusak sistem perakaran tanaman, bahkan pada akhir penanaman sebaiknya tdak dilakukan. 2. Mulsa (mulching, penutup seresah) Penggunaan mulsa untuk mencegah cahaya matahari tidak sampai ke gulma, sehingga gulma tidak dapat melakukan fotosintesis, akhirnya akan mati dan pertumbuhan yang baru (perkecambahan) dapat dicegah. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mulsa antara lain jerami, pupuk hijau, sekam, serbuk gergaji, kertas dan plastik. 3. Pengunaan Herbisida Kimiawi Pada tanah yang gulmanya banyak dapat dilakukan dengan