Anda di halaman 1dari 70

KAMAR OPERASI

Mahyudi. S.Kep, Ns
Kamar operasi
adalah ruangan
khusus yang
diperlukan untuk
melakukan
tindakan
pembedahan baik
elektif atau akut
yang
membutuhkan
keadaan steril
SEJARAH KAMAR OPERASI
Hipocrates
 Hipokrates, “Bapak Kedokteran
 lahir 460 SM

 70 buku tentang kedokteran dan pembedahan.

“On the Surgery” membahas tt ruang operasi:


operator, pasien, instrumen
akhir 1800, literaturnya menyebutkan ttg asisten
operasi
Sejarah
Th1873 ada tiga sekolah pelatihan keperawatan
dibuka di United States
1. Flowrence Nightingale School di
St. Thomas Hospital di London
2. Bellevue Kota New York :
- the Connecticut Training School di New
Haven
- the Boston Training School (the
Massachusetts General Hospital Training
School)
3. Bellevue ---- ceramah kuliah 1875 tentang
“Surgical Instruments and Preparation for
Operation “Haemostasis.”
Sejarah
 Th 1905 ditentukan bahwa kulit tidak bisa
disterilkan maka sarung-tangan kemudian
dikenakan pada seluruh prosedur.

 Th 1907 disarankan menggunakan


penutup kepala.

 > Th 1910 sumber keperawatan setuju


bahwa perawat sirkuler, sebaiknya senior/
perawat yang lebih berpengalaman.

 Th 1914 menggunakan masker bedah


untuk semua anggota tim operasi.
Sejarah
 Pada tahun 1941 – 1945
Terjadi perang dunia II :
Perawatan luka di area pertempuran dan
reorganisasi rumah sakit seperti pengembangan
sentralisasi steril.
Pada tahun 1946 – 1960
Pada Januari 1949 di pertengahan transisi ini, 17
penyelia ruang operasi dari kota besar New York.
Hasil dari pertemuan ------- Assosiasi Perawat
Ruang Operasi ( AORN )
Abad 20
 1901 Martha Luce
tugas perawat di ruang operasi
 1903 Leila Clark Woodbury
bakteriologi yang ringkas
KAMAR OPERASI MODERN
Perkembangan perawat di Indonesia

Di indonesia perkembangan perawat


kurang terdokumentasi dengan baik.

Sakit dianggap sbg perbuatan syetan/jin


maka berobatnya ke dukun/tabib

Zaman penjajahan Kedokteran dan


Perawatan di kuasai oleh tentara Belanda.
Sejarah 1980 – sekarang

 Sampai 1990 di Indonesia sertifikasi


belum terkoordinir dengan baik dalam
satu institusi
 1976 Organisasi PPNI berdiri

 Rabu, 15 Nopember 2000 


HIPKABI berdiri
 2002 mulai diadakan sertifikasi 
Nasional  perawat kamar bedah
Sejarah 1980 – sekarang
 2003 ---- terdaftar sebagai organisasi
seminat dibawah PPNI
 2004 awal --- semua pelatihan
HIPKABI menggunakan akreditasi
IKABI dan PPNI
 Pada 2009 Uji Kompetensi Bagi
Perawat kamar Bedah mulai
diberlakukan
 2009 Hipkabi Go Internasional
Persyaratan Kamar operasi
Letak
Letak kamar operasi berada ditengah rumah
sakit berdekatan dengan instalasi Rawat darurat
dan ICU
Bentuk
 Bentuk kamar operasi tidak bersudut tajam

 Lantai dan dinding bagian bawah harus terbuat

bahan yang keras, rata, kedap air


Dinding dan bentuk kamar operasi
Persyaratan Kamar operasi
 Ukuran
Kamar operasi kecil : 5,2 M x 5.6 M
Kamar operasi besar : 7.2 M x &.8 M

 Sistem Penerangan
Kamar operasi harus memiliki lampu
pijar dan putih dan mudah
dibersihkan serta arah dan fokusnya
dapat diatur.
Persyaratan Kamar operasi
 Sistem ventilasi
Dikamar operasi sebaiknya memakai sistem
pengatur Suhu sentral ( AC Sentral ) dan dapat
diatur dengan alat kontrol yang memakai filter
(Ultra clean Laminar Airflow)
 Suhu Kamar
Suhu dikamar operasi sekitar 19 – 22 derajat
Persyaratan Kamar operasi
 Pintu :
 Pintu masuk dan keluar penderita
harus berbeda
 Pintu masuk dan keluar petugas
harus tersendiri
 Semua pintu harus menggunakan
door closer
 Setiap pintu diberi kaca pengintai
untuk melihat kegiatan operasi
tanpa membuka pintu.
SISTEM GAS MEDIS

1. Gas Medis Sentral


2. Sistem perpipaan
melalui bawah lantai
atau diatas langit-
langit
3. Warna pipa harus
dibedakan N2O, O2,
Compresair dan Vacum
SISTEM LISTRIK
1. Voltase 220 v
2. Stop Kontak = aman
untuk petugas
3. Tombol listrik ketinggian
minimal 1,40 m dari
lantai
4. Setiap Tombol Sirkuitnya
harus berbeda
5. Sistem Ground tdk ada
kebocoran
6. Kabel tidak boleh
melintang
SISTEM KOMUNIKASI

1. Sistem Komunikasi
sangat vital
2. Komunikasi dari Ok ke
OK
3. Komunikasi dari kamar
bedah ke ruangan
4. Komunikasi kamar
bedah ke Laboratorium
Patologi Anatomi atau
Patologi klinik
TOPI, MASKER DAN
PAKAIAN DASAR
KAMAR BEDAH
Cara Memakai Topi Bedah
 Topi dipasang bersamaan
pada waktu mengganti
pakaian dengan baju khusus
 Topi harus menutupi seluruh
rambut kepala
 Topi diikatkan cukup kuat
Masker Bedah
 Masker yang baik, menutupi
hidung dan mulut dengan baik.
Masker sekali pakai jauh lebih
efektif dibandingkan masker
dari kasa katun dalam
mencegah transmisi
mikroorganisme patogen
melalui udara dan droplet
 Seharusnya masker diganti bila
akan merawat pasien lain atau
bila lembab dan tidak boleh
digantungkan pada leher dan
kemudian dipakai kembali
Teknik Memakai Masker
 Cuci tangan dan ambil masker dari
kontainer, tekuk bagian logam yang akan
mengenai hidung sesuai dengan bentuk
hidung dan mencegah pengembunan kaca
mata
 Hindarkan memegang-megang masker
sebelum dipasang di wajah
 Pasang masker sehingga menutupi wajah
dan hidung
Teknik Memakai Masker
 Ikatkan tali pada bagian atas dibelakang
kepala, dan pastikan bahwa tali lewat diatas
telinga
 Ikat tali bawah di belakang kepala sejajar
dengan bagian atas leher/dagu
 Begitu masker lembab harus segera diganti

 Jangan membuka masker dari hidung dan


mulut dan membiatkannya bergelantungan di
leher
Teknik Melepas Masker
 Ingat selalu membuka sarung tangan lebih dahulu
(jika memakai) dan cuci tangan, untuk mencegah
kontaminasi dari tangan ke muka
 Lepaskan tali bawah dahulu, baru kemudian yang
atas. Tangan harus dalam keadaan sebersih mungkin
bila menyentuh leher
 Lepas masker, gulung talinya mengelilingi masker dan
buang ke tempat yang telah disediakan
 Cuci tangan
Jenis Tenaga di kamar operasi
 Tim bedah terdiri dari :
 1. Ahli bedah
 2. Asisten ahli bedah
 3. Perawat instrumen ( Scrub Nurse )
 4. Perawat sirkuler
 5. Ahli anestesi
 6. Perawat anestesi
Uraian Tugas Nurse Scrub
 Sebelum pembedahan
 Menyiapkan kamar operasi dalam keadaan siap
pakai meliputi : Kebersihan ruang operasi dan
peralatan, meja instrumen, meja operasi lengkap,
Lampu operasi, Suction pump
 Menyiapkan set instrumen sesuai pembedahan
 Menyiapkan bahan desinfektan, sarung tangan
steril, duk steril dan bahan bahan lain sesuai
kebutuhan operasi.
Uraian Tugas Nurse Scrub
 Saat pembedahan
 Mengingatkan apabila terjadi penyimpangan prosedur
aseptik
 Membantu mengenakan gaun steril dan sarung tangan
steril untuk ahli bedah dan asisten bedah
 Menata instrumen di meja mayo dan meja instrumen
 Memberikan instrumen sesuai kebutuhan
 Mempertahankan kebersihan dan strelisasi instrumen
 Merawat luka secara aseptik.
Uraian Tugas Nurse Scrub
 Setelah Pembedahan
 Memfiksasi drain
 Membersihkan kulit pasien dari sisa desinfektan
 Memeriksa dan menghitung instrumen lalu
mencucinya.
 Memasukkan alat instrumen ke tempatnya untuk
disterilisasi.
Uraian Tugas perawat Sirkuler
 Sebelum pembedahan
 Menerima pasien

 Memeriksa kelengkapan operasi meliputi :

1. Kelengkapan dokumentasi seperti inform consent,


hasil lab, foto rontgen,
2. Kelengkapan obat2an, cairan dan alat kesehatan

3. Persedian darah

 Melakukan serah terima pasien dan memberikan


penjelasan tentang tindakan yang dilakukan
Uraian Tugas perawat Sirkuler
 Saat pembedahan
 Mengatur posisi pasien
 Membuka set steril yang dibutuhkan
 Membantu mengikat tali gaun bedah
 Memasang plate diatermi
 Menyerahkan PA
 Menghitung dan mencatat pemakaian kassa
 Memeriksa kelengkapan instrumen
Uraian Tugas perawat Sirkuler
 Setelah pembedahan
 Membersihkan dan merapikan pasien post op
 Memindahkan pasien
 Mencatat obat, cairan dan alat yang dipakai
 Dokumentasi tindakan keperawatan selama
pembedahan (diagnosa pra bedah, jenis tindakan,
tim operasi dll )
 Membantu perawat instrumen membersihkan
instrumen bedah dah kamar operasi.
Instrumendata dan sistem monitoring yang
diimplementasikan di ruang bedah:

 Gelang Identitas Pasien


 Stiker Identitas Pasien
 Pertemuan Pra Bedah
( Briefing )
 Formulir Kelengkapan Data Pra
Bedah
 Formulir Serah Terima Pasien Dari
Kamar Operasi
Lanjutan ...
 Checklist Keselamatan Bedah
( Surgical Safety Checklist )
 Papan Informasi ( Imaging Data )
 Formulir Perjalanan Klinis
( Clinical Pathway )
 Formulir Catatan Keperawatan
Perioperatif
PATIENT SAFETY

SIGN TIME SIGN


IN OUT OUT
SURGICAL SAFETY CHECKLIST
 SIGN IN
 Identitas dan gelang
 Inform consent
 Nama operator
 Nama operasi
 Lokasi operasi
 Kelengkapan obat anestesi danIV line
 Riwayat Asma dan alergi
SURGICAL SAFETY CHECKLIST
 Time Out
 Kelengkapan Tim operasi
 Baca secara verbal :
Tanggal operasi, nama lengkap, Tim operasi,
prosedur operasi, inform consent, lokasi operasi
 Foto pemeriksaan Radiolog
 Pemberian Antibiotik
 Hal – hal yang harus diperhatikan.
SURGICAL SAFETY CHECKLIST
 SIGN OUT
 Kelengkapan jumlah kassa dan instrumen serta
jarum
 Pemeriksaan Jaringan tubuh
 Sign in, merupakan verifikasi pertama sesaat pasien
tiba di ruang terima atau ruang persiapan.
 Evaluasi kembali rekam medis pasien yang
bersangkutan berkaitan dengan identitas, hasil
pengukuran vital sign terakhir, kelengkapan dokumen
termasuk surat persetujuan pembedahan atau formulir
persetujuan operasi
 Riwayat alergi
 Resiko kehilangan darah saat pembedahan
LANJUTAN ...SIGN IN

 Resiko gangguan pada jalan nafas


 Konfirmasi lokasi pada tubuh yang akan
dimanipulasi oleh pembedahan (SITE
MARKING)
 Konfirmasi kesiapan peralatan serta
jenis anasthesi yang akan digunakan.
 Verifikasi dilaksanakan ketika pasien sudah siap di
atas meja operasi, sudah dalam keadaan terbius,
dimana team anasthesi dalam keadaan siaga dan
team bedah telah dalam posisi sterile.
 Scrub nurse yg memberikan kode untuk dilakukan time
out. Sirkulator membacakan dan melakukan
dokumentasi.
 Team bedah kembali mengkonfirmasi tentang pasien,
lokasi insisi pada tubuh pasien, prosedur yang akan
dijalankan dan kemungkinan kesulitan teknik
pembedahan yang dihadapi selama proses
berlangsungnya operasi.
LANJUTAN TIME OUT

 Di sisi lain perawat bedah


diwajibkan untuk menyatakan
kesiapan alat / instrumen, keadaan
sterilitas alat dan termasuk
perhitungan jumlah kasa dan
instrumen.
LANJUTAN TIME OUT

 Pada kesempatan ini diungkapkan juga


mengenai obat antibiotika profilaksis
yang telah diberikan beserta hasil
pemeriksaan penunjang seperti x-ray
dan lain-lain yang sewaktu waktu
mungkin diperlukan operator ketika
menjalankan operasinya.
LANJUTAN TIME OUT

 Kemungkinan resiko pembiusan


selama berlangsungnya operasi
menjadi kewajiban team anasthesi
untuk menyampaikannya.
 Scrub nurse yang akan memberikan kode untuk
dilakukan sign out.
 Dilakukan sebelum penutupan rongga tubuh
pasien yang dioperasi.
 Hitungan jumlah instrumen, jarum dan kasa
secara benar, disaksikan oleh perawat sirkulator
dan didokumentasikan.
LANJUTAN SIGN OUT

Pemberian label sesuai identitas


pasien pada jaringan yang telah
diangkat dari tubuh pasien.
( peran perawat sirkulator )
LANJUTAN SIGN OUT

Dokter bedah sebagai operator


beserta dokter anasthesi
menyampaikan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada masa pemulihan
pasien dan perawatan pasca operasi
selanjutnya
Summary

WHO SURGICAL SAFETY CHECKLIST

Manfaat utama adalah untuk merangkul semua tim yang


terlibat.
Menciptakan komunikasi efektif antar medical team,
mendorong perilaku sebagai team work, dan disiplin dalam
tim.
“We came into the room as strangers, but when the knife hit
the skin, we were a team.”
Atul Gawande The Checklist Manifesto 2009

53
TUJUAN SURGICAL SAFETY
CHECKLIST
 Sebagai elemen penting safety pasien:
• Benar pasien, operasi, dan lokasi insisi
• Safe Anaesthesia dan Resusitasi
• Meminimalkan resiko infeksi
• Teamwork yang efektif
 Sebagai antisipasi hal –hal yang tak
terduga
 Sebagai media setiap anggota tim untuk
dapat bicara jika keamanan pasien
terancam
KRITERIA SAFE SURGERY
1. Benar pasien / benar lokasi insisi
2. Cegah bahaya obat - obat anestetik
3. Siap bila terjadi kegawatan jalan nafas
4. Siap bila terjadi kehilangan darah yang
banyak
5. Cegah terjadinya alergi
6. Minimalkan Infeksi luka operasi
7. Cegah terjadinya tertinggal instrumen/ kassa
8. Pelabelan spesimen yang akurat
9. Berkomunikasi efektif mengenai hal-hal yang
kritikal
10. Mengadakan surveilance tentang kapasitas/
volume/ hasil
Pembagian kamar operasi
menurut Zone
 Zona 4 (General Zone):
 Zona 3 (clean Zone)

 Zona 2 (Superclean Zona)

 Zona 1 (Ultra Clean Zona)

 Zona 0 (Aseptic Zone


Pembagian Area / Zona
Kamar Operasi

1 1 1

2
2 0
2
2
1 1

2 2
Pembagian kamar operasi menurut Zone

Zona 4 (General Zone):

Ruang tunggu Ruangganti pakaian


Ruang Tamu Ruang Istirahat
Ruang
Kantor
penyimpanan
Ruang Dokter Peralatan anestesi
Ruang Ruang tempat
administrasi penyimpaan
Ruang Lab dan makanan.
Patologi Toilet
Pembagian kamar operasi menurut
Zone
 Zona 3 clean zone
 Ruang penerima pasien
 Ruang Recoveri

 Depo farmasi

 Ruang istirahat petugas Kamar bedah


Pembagian kamar operasi menurut Zone

 Zona 2 (Superclean Zona)

Kamar Ruang Induksi


operasi

Ruang cuci Tempat


tangan penyimpanan
alat steril
Pembagian kamar operasi menurut Zone

 Zona 1 (Ultra Clean Zona)

Meja Tim
Meja Lampu
operasi operasi instru opera
men si
Pembagian kamar operasi menurut Zone

 Zona 0 (Aseptic Zone)


 Ini merupakan daerah yang akan

dilakukan insisi / Area insisi.


Draping
Suatu prosedur dalam
menutup dan melingkupi
pasien dengan barrier
steril untuk membentuk,
memberi batas tegas
daerah steril pada sekitar
area incisi setelah
permukaan kulit dilakukan
aseptik area operasi
dengan antiseptik dan
memelihara area operasi
yg steril selama proses
pembedahan.
Bahan Pakai Draping
1. Bahan Pakai ulang (reusable)
 jas operasi yg digunakan berkali-kali
 Proses pencucian,setrika dan sterilisasi
 Memerlukan pencucian
 Memerlukan pelipatan yang benar
 Memerlukan proses sterilisasi
 Adanya lipatan/jahitan yang menjadi tempat
kuman
 Tidak kedap air  sumber kontaminasi
Bahan Untuk Drapping
2. Bahan sekali pakai (Disposible)
 Baik sebagai proteksi terhadap kontaminasi
 Tidak lembab
 Mahal
 Saat ini semakin disenangi untuk dipakai
 Kedap air
 Dispossible
TEKNIK ASEPTIK AREA OPERASI

Cara
Melakukan Didaerah Didaerah
Anti septik Abdomen Thorakal
TEKNIK ASEPTIK AREA OPERASI

Didaerah
Didaerah Tungkai Didaerah
Genetalia dan lutut Pinggul
bawah
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai