Anda di halaman 1dari 30

Laporan Kasus

Anemia aplastik

Diajukan oleh :
Amaliah amini S.ked
Nova fitrianti S.ked
Viki amalia S.ked

Pembimbing :
dr. Iftahuddin,Sp.An
Laporan Kasus
Identitas Pasien
 Nama : Ny. R
 Umur : 45 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Takengon
 Agama : Islam
 Pekerjaan : IRT
 Status Perkawinan : Kawin
 Tanggal Masuk RS : 25 juni 2018
 No Rekam Medis : 158585
Tanggal 25 juni 2018 (IGD)
Anamnesa
Anamnesis (Alloanamnesis)

 Keluhan Utama : badan terasa lemas

 Riwayat Penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan badan terasa lemas sejak satu tahun yang lalu ,

pusing, mudah lelah ,tidak nafsu makan dan mual muntah. Muka pucat dan terdapat Luka lecet pada bibir,

gusi berdarah, memar pada telinga dan ekstremitas. Juga ditemukan bintik-bintik merah kecil pada kulit.

Pasien pernah berobat ke RS sebanyak 3 kali dengan keluhan yang sama selama satu bulan terakhir.

 Riwayat Penyakit Dahulu :

anemia aplastik

 Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi (-)

Diabetes Mellitus (-)

Jantung (-)
Pemeriksaan Fisik :

Vital Sign :
 Tekanan Darah : 59/30 mmHg
 Nadi : 39x/menit
 Pernafasan : 22x/menit
 Suhu : 36,5oC

Pemeriksaan penunjang :

Px : laboratorium darah dan kimia darah


Px : EKG
Px : Morfologi Darah Tepi
HASIL LABORATORIUM
Pemeriksaan darah rutin
 PARAMETERS  NILAI RUJUKAN
 HGB 9,4 [g/dL]  L 14,0 – 17,5
 P 12,3 – 15,3
 RBC 3.24 [10^6/uL]
 L 4,5 – 5,9
 HCT 26.6 [%]  P 4,1 – 5,1
 MCV 82.1 [fL]  L 40,0 – 52,0
 MCH 29.0 [pg]  P 34,0 -47,0
 MCHC 35.3 [g/dL]  80,0 – 97,0
 RDW-SD 56.3+ [fL]  26,5 – 33,5
 31,5 – 35,0
 RDW-CV 18.3+ [%]
 35 – 47
 WBC 9.75 [10^3/uL]  11,5 – 14,5
 EO% 0.2 [%]  4 – 11
 BASO% 0.3 [%]  2–4
 NEUT% 77.3 [%]  0 -1
 50 – 70
 LYMPH% 15.9 [%]
 25 – 40
 MONO% 6.3 [%]  2 -8
 PLT 86 [10^3/uL]  150 - 450
Pemeriksaan Faal ginjal

JENIIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL CATATAN


KIMIA DARAH
FUNGSI GINJAL
Ureum 27.3 Mg/dl 10 - 50
Creatinin 0.1 Mg/dl < 1.4
INTERPRETASI EKG
No Komponen Nilai normal Hasil
1 Irama Sinus Sinus
2 Heart Rate 60 – 100 x/i 100 x/i
3 Axis normoaxis Normoaxis
4 Gelombang P Interval (<2,5 mm) 0,08
Durasi (0,08 – 0,10 detik)
5 PR interval 0,12 – 0,2 detik 2 kotak
(3 – 5 kotak kecil) 0,08
6 Gelombang Q <1/3 tinggi gelombang R Normal
7 Komplek QRS < 0,12 detik Normal
8 Segmen ST -
9 Interval QT -
10 Gelombang T -
11 Gelombang U -
12 RVH -
13 LVH -
14 PAC -
15 PVC -
16 AV block -
17 RBBB -
18 LBBB -
MORFOLOGI DARAH TEPI
 Eritrosit : Jumlah kurang
Normokrom Normositer (+)

 Leukosit : Jumlah kurang


Tidak dijumpai atipycal blast
Atypycal limfosit (+)
Diftel : Sulit dinilai
Di dominasi limfosit

 Trombosit : Jumlah kurang

 Kesan : Anemia Hipokrom Mikrositer +


Leukopenia + Limpositosis +
Trombositopenia ( Pansitopenia + Limpositosis)

 DD : Anemia Hipoplasia / Anemia Aplasia


Penatalaksanaan :
 Nacl 0,9% 20 tetes permenit
 Injeksi ketorolac 30 mg
 Injeksi ondansetron 8 mg
 Injeksi Omeprazole 10 mg

Prognosis
 Dubia ad malam
Tanggal 25 juni 2018
 Subjective/penurunan kesadaran (apatis)
 Objective/
Keluhan Umum : lemah
Tekanan darah : 126/77 mmhg
Respiratory Rate : 24 x/i
Kadar Gula Darah Sewaktu : 95 mg/dl
Nadi : 52 X/i
 Assesment/ penurunan kesadaran ec anemia aplastik + gangguan koagulasi
 Planning/
1. rencana perawatan ICU penuh
2. pasang NGT (nasogastrik tube)
3. pasang DC (dower cateter)
4. pasang oksigen 4 liter permenit
5. IVFD (intravenous fluid drop) Nacl 0,9 s/s dextrose 5% 10 tpm
6. sohobion drip 3ml/hari
7. dopamin 1,6 mcg/jam (sryngepump)
8. Injeksi meropenem 1 gram/12 jam
9. Injeksi ketorolac 1Ampul (30 mg) /12 jam
1. Injeksi ondansetron 1Ampul (8 mg)/12 jam
2. Injeksi Omeprazole 1Vial (40mg)/12 jam
 CC/jam = Dosis X BB x 60
 Pengenceran:
Dopamin 200mg = 200.000 µgr
Syringe 50 cc = 200000/50 = 4000 µgr/ CC
(2 x 55 x 60) / 4000
1,65 CC/jam Siringe pump
Tanggal 26 juni 2018
 Subjective/
penurunan kesadaran (+)
anoreksia (+)
gelisah (+)
 Objective /
Keluhan Umum : lemah
Tekanan darah : 71/47 mmhg
Respiratory Rate : 24 x/i
Nadi : 52 x/i
Konjungtiva anemis (+/+)
perdarahan pada gusi (+)
 Assesment / penurunan kesadaran ec anemia aplastik + gangguan koagulasi
 Planning /
pasang oksigen 4 liter permenit
IVFD (intravenous fluid drop) Nacl 0,9 s/s dextrose 5% 10 tpm
sohobion drip 3ml/hari
dopamin 1,6 mcg/jam (sryngepump)
Injeksi meropenem 1 gram/12 jam
Injeksi ketorolac 1Ampul (30 mg) /12 jam
Injeksi ondansetron 1Ampul (8 mg)/12 jam
Injeksi Omeprazole 1Vial (40mg)/12 jam
rencana tranfusi whole blood 3 kolf+ platelet 6 kolf
rencana USG (ultrasonography) abdomen
Definisi
Anemia aplastik adalah penyakit yang ditandai
dengan adanya pansitopenia. Hal itu disebabkan
oleh kegagalan sumsum tulang untuk
memproduksi komponen darah.
Etiologi
Anemia aplastik biasanya disebabkan oleh dua faktor penyebab,
yaitu faktor primer dan sekunder.
 Faktor primer
 Idiopatik (paling banyak)
 Anemia Fanconi
 Dyskeratosis congenital
 Faktor Sekunder
 Zat kimia
 Obat-obatan
 Infeksi
 Radiasi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
 Tanda dan gejala anemia aplastik :
 Anemia : lemas ,pusing, pucat, mudah lelah, anoreksia, dan
palpitasi.
 leukopenia : infeksi berupa ulserasi mulut, febris dan sepsis
atau syok septik
 Trombositopenia : pendarahan pada kulit seperti petechie dan
echymosis, perdarahan pada mukosa seperti epistaksis,
perdarahan subkonjungtiva, perdarahan gusi dan lain-lain.
Hypertrophic cardiomyopathy
Hypoxia
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan lab : Darah Tepi
1. Granulosit < 500 / mm3
2. Trombosit < 20.000 /mm3
3. Retikulosit < 1.0 % (atau bahkan hampir tidak ada)
Cukup dua dari tiga kriteria di atas dapat digolongkan
sebagai penderita anemia aplastik berat.

 Sumsum tulang : Hiposeluler < 25%


 Gambar 1 sumsum tulang normal.
 Gambar 2 menunjukkan sumsum tulang penderita
tampak hipoplasia dengan penggantian jaringan lemak.
Diagnosa
 terdapatnya bisitopenia atau pansitopenia tanpa adanya
keganasan, infiltrasi, dan supresi pada sumsum tulang.
Kriteria menurut international agranulocytosis and aplastic
anemia study group (IAASG) antara lain :
(1) satu dari tiga
(a) hemoglobin kurang dari 10 g/dl, atau hematokrit kurang
dari 30%,
(b) trombosit kurang dari 50x109 /L,
(c) leukosit kurang dari 3,5x109 /L atau netrofil kurang dari
1,5x109 /L,
(2) dengan retikulosit kurang dari 30x109 /L, dan
(3) dengan gambaran sumsum tulang yang hipoplasia
Diagnosa Banding
Diagnosa Banding :
1. fanconi’s anemia,
2. paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH),
3. myelodysplastic syndrome (MDS),
4. myelofibrosis,
5. aleukemic leukemia,
6. pure red cell aplasia
Penatalaksanaan
 Terapi utama adalah hindari pemaparan lebih lanjut terhadap agen penyebab.

 Terapi suportif diberikan sesuai gejala :

• Pada anemia berikan tranfusi packed red cell

• Pada neutropenia fokus dalam kebersihan.Jika terjadi infeksi maka identifikasi


sumbernya, serta berikan antibiotik spektrum luas sebelum mendapatkan
kultur. Tranfusi granulosit diberikan pada keadaan sepsis berat kuman gram
negatif, dengan netropenia berat yang tidak memberikan respon terhadap
pemberian antibiotik.
• Pada trombositopenia berikan tranfusi trombosit jika terdapat pendarahan
aktif atau trombosit kurang dari 20.000/ mm3.
Penatalaksanaan
Prognosis

Kondisi semakin buruk jika ditemukan


 Neutrofil < 0.5 x 109

 Platelet < 20 x 109

 Retikulosit < 40 x 109


Thank You

Anda mungkin juga menyukai