dan terutama kelainan sistem konduksi jantung Sifat Sistem Konduksi Jantung • Perioda Refrakter • Awal depolarisasi hingga awal repolarisasai sel-sel miokard tidak dapat menjawab stimulus baru yang kuat sekalipun disebut perioda refrakter mutlak • Fase selanjutnya hingga hampir akhir dari fase repolarisasi, sel-sel miokard dapat menjawab stimulus yang lebih kuat disebut perioda refrakter relatif • Blok • Ialah perlambatan atau penghentian penghantaran impuls • Pemacu ektopik atau fokus ektopik • Kompleks QRS yang dipacu dari sinus disebut kompleks sinus • Kompleks QRS yang dipacu dari fokus ektopik disebut komples ektopik • Konduksi Tersembunyi • Hal ini terutama berhubungan dengan simpul –AV, yaitu suatu impuls yang melaluinya tak berhasil menembusnya hingga ujung yang lain, tetapi perubahan-perubahan akiba konduksi ini teta[ terjadi, yaitu terutama mengenai perioda refrakter • Konduksi aberan Konduksi yang menyimpang dari jalur yang normal • Konduksi ventrikel aberan ditandai dengan – Kompleks QRS yang melebar dan konfigurasi yang berbeda
• Konduksi atrial aberan ditandai dengan
P yang melebar dan konfigurasi yang berbeda • Re-entri Suatu keadaan dimana suatu impuls yang sudah keluar dari suatu jalur konduksi, melalui suatu jalan lingkar masuk kembali ke jalur semula • Mekanisme lolos • Kompleks lolos paling sering timbul didaerah penghubung AV dan ventrikel Batasan dan Pembagian Aritmia • Irama sinus normal ialah suatu irama jantung dengan pemacu simpul sinus dengan frekuensi 60 hingga 100 permenit. Irama jantung yang bukan irama sinus normal ialah aritmia • Pada umumnya aritmia dibagi menjadi 2 : Gangguan pembentukan impuls Gangguan penghantaran impuls Gangguan Pembentukan Impuls • Takikardi sinus frekwensi jantung (HR) lebih dari 100x/menit. • Bradikardi sinus Ciri-cirinya : Irama teratur RR interval jaraknya sama dalam 1 lead panjang PP interval jaraknya sama dalam 1 lead panjang Komplek QRS harus sama dalam 1 lead panjang Impuls dari SA node yang ditandai dengan adanya gel P yang mempunyai bentuk sama dalam 1 lead panjang. Frekwensi (HR) dibawah 60x/menit Adanya gel P yang selalu diikuti komplek QRS Gel P dan komplek QRS normal dan sama bentuknya dalam satu lead. • Aritmia Sinus • Ciri-cirinya : Sama dengan kriteria sinus rhytme, yang membedakannya adalah pada sinus aritmia iramanya tidak teratur karena efek inspirasi & ekspirasi. • Henti Sinus • Ciri-ciri : Tak ada P dari sinus Bila simpul AV berfungsi baik, maka terjadi irama lolos penghubung. Bila simpul-AV Gagal memacu jantung maka pemacu diventrikel akan bekerja dan terjadi irama lolos ventrikel Pembentukan impuls di atria • Ekstrasistol atrial Ada gelombang P prematur yang berasal dari atrium (vektor P dari atrium) Biasanya pause kompensasi tidak lengkap Jarak antara P ekstrasistol dan P didepannya disebut interval rangkaian. Jarak P ekstrasistol dengan P dibelakangnya disebut interval pasca ekstrasistol Pada ekstrasistol atrial : interval rangkaian + interval pasca ekstrasistol kurang dari 2x interval PP yang normal Ekstrasistol atrial • Bigemini atrial : setiap satu kompleks sinus diikuti satu ekstrasistol • Trigemi atrial : setiap dua kompleks sinus diikuti satu ekstrasistol (Supra Ventrikuler Takikardia/SVT) • Ciri-cirinya : Irama teratur Frekwensinya lebih dari 150x/menit Gel P tertutup oleh gel T Komplek QRS normal dan tingginya harus sama ( ingat duri ikan) VENTRIKEL TAKIKARDI • Ciri-cirinya : Irama regular Frekwensi 100-250x/menit Tidak ada gelombang P Komplek QRS lebar atau lebih dari normal VENTRIKEL FIBRILASI • Ciri-cirinya : Irama chaotic atau kacau balau No denyut jantung.