Anda di halaman 1dari 70

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Malang, 19 Februari 2013

Oleh:
AGUS MAIMUN (Dosen UIN Maliki Malang)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM I MALANG

HARTA YANG PALING


BERHARGA ADALAH
KELUARGA

Isteri :
dr. Novi Khila Firani, M.Kes.

Anak :
1. Amila Fadhila Rahmaniati
2. Azry Ahsan Syauqi
Kantor : Alamat Rumah :
Gd. Rektorat Lt. 1 UIN Maliki Malang Jl. Mertojoyo Blok H-2 Malang
Jl. Gajayana 50 Malang Telp. 0341-557722, HP 081 232 217-05;
Telp. 0341-570898, Fax. 572533 Email: agusmaimun@yahoo.com.
HARGA DIRI TINGGI
SEORANG GURU/KEPALA MADRASAH
SERING BERPEGANG PADA
MEMBICARAKAN PRINSIP
GAGASAN

RENDAH HATI OPTIMIS

PERCAYA DIRI EMPATI

MAU BELAJAR

* PRIBADI
MELIMPAH
* SPIRITUALIS
CITA-CITA PROGRAM PENGEMBANGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH

Tenaga Profesional Prospektif Lulusan Berkualitas

Dedikasi Menjanjikan Islam Aswaja


Jujur Mencerdaskan akhlakul karimah
Tekun dan disiplin Menginternalisasikan Cerdas & punya etos ilmiah
Ulet Trampil & cinta ilmu Profil
Hidup layak
Madrasah
Menghimpun potensi Kepuasan konsumen Perekat pend. masyarakat IDEAL
masyarakat Respek Perubahan Pendidikan pembebasan
Kolaboratif Manajemen faktual Program dan produk yang
Sesuai dgn keb, riil Perbaikan berkesinambungan menyentuh aspek riil
Masyarakat Perencanaan sistematis

Sekolah Berbasis Mengembangkan TQE Center of Learning Society


Masyarakat
Manajemen

Leadership

Humasy

Promosi
MISSION

PROGRAM

THE
STUDENT

TO GET OF
EXPERIENCES

ACTUALIZATION

FUTURE LEADER
PROSES :

* GURU
KURIKULUM
IN-PUT • MANAJEMEN OUT-PUT
• LEADERSHIP OUT-COME
•LINGKUNGAN
• SARANA & PRASARANA
• AKTIFITAS PEMBELAJARAN

UMPAN BALIK
Kepala
Sekolah
Jaringan
Kerjasama Iklim
Organisasi

Pengawas LEMBAGA
PENDIDIKAN
EFEKTIF Budaya
Organisasi

Dukungan Sarana
Guru Prasarana
Masyarakat
PERGESERAN PARADIGMA
PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH

NO. PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU


01. Subordinasi Otonomi
02. Pengambilan keputusan terpusat Pengambilan keputusan partisipasi
03. Ruang gerak kaku Ruang gerak luwes
04. Pendekatan birokratik Pendekatan profesional
05. Sentralistik Desentralistik
06. Diatur Motivasi diri
07. Overregulasi Deregulasi
08. Mengontrol Mempengaruhi
09. Mengarahkan Memfasilitasi
10. Menghindari resiko Mengelola resiko
11. Gunakan uang secukupnya Gunakan yang seefisien mungkin
12. Individual Individu yang cerdas
13. Informasi pribadi Informasi terbagi
14. Pendelegasian Pemberdayaan
15. Organisasi hierarki Organisasi horisontal
16. Berfikir deduktif & induktif Berfikir kreatif
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus


Dikerjakan

-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi


-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

-Rehab Gedung Sekolah -BOS


-Penyediaan Lab dan Perpustakaan Manajemen Berbasis Sekolah -Bantuan Siswa Miskin
-Penyediaan Buku -BOPTN/Bidik Misi (di PT) 11
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade Akhir Abad 20 Abad 21 - dst
Pembangunan
Pembangunan Ekonomi
Kesejahteraan Berbasis
Berbasis Sumberdaya
Peradaban

Sumber Daya Alam sebagai Transformasi Peradaban sebagai


Modal Pembangunan Modal Pembangunan
Melalui
Sumber Daya Manusia Pendidikan SDM Beradab
sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan

Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai


Pasar/Pengguna Pelaku/Produsen

Kekayaan Alam Kekayaan Peradaban

SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya


[Berkarakter kuat] 12
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi (KBK)
1968 1994
Kurikulum Sekolah Kurikulum 1994 2013
Dasar ‘Kurikulum 2013’

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015

1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Pendidikan Revisi Kurikulum 1994
Sekolah Dasar

13
Alasan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA • Kemampuan berkomunikasi
• Masalah lingkungan hidup • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemajuan teknologi informasi • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
• Konvergensi ilmu dan teknologi permasalahan
• Ekonomi berbasis pengetahuan • Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia pandangan yang berbeda
• Pengaruh dan imbas teknosains • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor • Memiliki minat luas dalam kehidupan
pendidikan • Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Hasil TIMSS dan PISA • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Fenomena Negatif yang Mengemuka Persepsi Masyarakat


 Perkelahian pelajar • Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
 Narkoba • Beban siswa terlalu berat
 Korupsi • Kurang bermuatan karakter
 Plagiarisme
 Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
 Gejolak masyarakat (social unrest)

14
Dinamika Kurikulum

Pedagogi, Psikologi

Perkembangan Perubahan SDM yang


Kebutuhan Kompeten

Pengembangan
Kurikulum
Akademik Pengetahuan Pengetahuan

Industri Keterampilan Keterampilan

Sosial-Budaya Sikap Sikap

15
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
(tersedia dimana saja, kapan saja) observasi, bukan diberi tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu


Komputasi merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
(lebih cepat memakai mesin) menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir


Otomasi analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
(menjangkau segala pekerjaan rutin) mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya


Komunikasi kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
(dari mana saja, ke mana saja) masalah

16
Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran

Iklim akademik, Pembelajaran yang mengedepankan


budaya pengalaman personal melalui Mengamati
sekolah/ (menyimak, melihat, membaca, mendengar),
kampus, .... Menanya, Menalar, Mencoba,
Mengkomunikasikan, ....

Sistem Nilai:
-Universal Efektivitas Efektivitas Efektivitas Transformasi
-Nasional Interaksi Pemahaman Penyerapan Nilai
-Lokal

Penilaian pada
kemampuan proses, Kesinambungan
Manajemen
nilai dan Pembelajaran
dan
pengetahuan, serta secara horisontal
Kepemimpinan
kemampuan menilai dan vertikal
sendiri

17
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran

No Rasionalitas
1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan
melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam
pelajaran
2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT
(Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]
3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi
didukung dengan pembelajaran tutorial

18
Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
Ages 12 to 14
10 000
Total number of intended instruction hours

Ages 9 to 11
9 000 Ages 7 to 8
8 000
7 000
6 000
= 15%
5 000
4 000
3 000
2 000
1 000
0

Russian Federation
Turkey
Iceland
Italy

Hungary
Indonesia
Belgium (Fr.)3

Portugal

Germany
Australia

Ireland

Greece
France

Poland

Korea
Belgium (Fl.)

Estonia
Israel
Chile

Netherlands

England

Austria

Japan
Slovak Republic

Sweden2
Canada

Luxembourg

Denmark
Spain

Norway

Finland
OECD average

Czech Republic1
Slovenia
Mexico

1. Minimum number of hours per year.


2. Estimated because breakdown by age is not available.
3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.
Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.
Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). 19
Kebudayaan Pendidikan

Bangsa yang Cerdas

Sosial

Kultural
Spiritual

Kinestesis
Intelektual

Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya

Bangsa yang Beradab


Afektif
Kreatif

Inovatif
Produktif
Peran Pendidikan dan Kebudayaan

Bangsa yang
Kolaboratif-Kompetitif
20
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:

Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif


melalui penguatan

Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan


yang terintegrasi

21
Posisi Kurikulum 2013

Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif

22
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar] Personal
- Experimenting [mencoba]
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui


proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 23
23
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn
from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua
jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan
pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif

Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup


pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif,24dll
24
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the
Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of
Executive Function.
• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan
neuron yang terkait satu sama lain
• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang
sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang
[low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills
untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high
order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui
pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya,


menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah
terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan 25
keputusan 25
Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan

Watak/Perilaku Kolektif

Kompetensi: Watak/
Sistem -Sikap Aktualisasi Internalisasi
Perilaku
Nilai -keterampilan (Action) (Reflection)
-Pengetahuan Individu

Kurikulum
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
Pembelajaran
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
26
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural * tidak pernah berhenti belajar
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Peserta Didik

Lulusan yang
Kompeten
Pembelajar yang Sukses *
Pembelajaran Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
Kesiapan: Kelayakan: Kebutuhan:
-Fisik -Materi -Individu
-Emosional -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Metode Penyampaian
-Intelektual
-Metode Penilaian -Peradaban
- Spiritual
Kurikulum

Iklim Akademik dan

Manajemen dan
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)

Kepemimpinan
Budaya Satdik
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)

Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru


27
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

28
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
Lulusan aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
pelajaran matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
(ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) • Tematik Integratif • Mata • Mata pelajaran • Mata
dalam semua pelajaran wajib dan pilihan Pelajaran
mata pelajaran wajib, pilihan,
dan vokasi

29
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Struktur • Holistik dan • TIK menjadi media • Perubahan • Penyesuaian jenis
Kurikulum integratif berfokus semua sistem: ada keahlian
(Mata pada alam, sosial, matapelajaran matapelajaran berdasarkan
pelajaran dan budaya) • Pengembangan diri wajib dan ada spektrum kebutuhan
dan alokasi • Pembelajaran terintegrasi pada matapelajaran saat ini
waktu) dilaksanakan setiap pilihan • Penyeragaman mata
(ISI) dengan pendekatan matapelajaran dan • Terjadi pelajaran dasar
sains ekstrakurikuler pengurangan umum
• Jumlah • Jumlah matapelajaran • Produktif
matapelajaran dari matapelajaran dari yang harus disesuaikan dengan
10 menjadi 6 12 menjadi 10 diikuti siswa tren perkembangan
• Jumlah jam • Jumlah jam • Jumlah jam Industri
bertambah 4 bertambah 6 bertambah 2 • Pengelompokkan
JP/minggu akibat JP/minggu akibat JP/minggu mata pelajarn
perubahan perubahan akibat produktif sehingga
pendekatan pendekatan perubahan tidak terlau rinci
pembelajaran pembelajaran pendekatan pembagiannya
pembelajaran
30
30
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Proses • Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
pembelajaran
• Tematik dan • IPA dan IPS • Adanya mata • Kompetensi keterampilan
terpadu masing- pelajaran wajib yang sesuai dengan
masing dan pilihan standar industri
diajarkan sesuai dengan
secara bakat dan
terpadu minatnya

31
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
Penilaian hasil
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • Pramuka (wajib)
• UKS • OSIS
• PMR • UKS
• Bahasa Inggris • PMR
• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
32
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
1.
6 -Hanya ada satu jawaban
4 -Hafalan rumus
-Mekanistis
-Tidak terlihat prosesnya
Keliling persegi panjang ini = .... -Kebenaran dilihat dari jawaban
-Pemahaman hanya biner, bukan spektrum
2.
6 -Banyak cara menjawab
4 -Algoritmis
-Terlihat prosesnya
-Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan
Hitung keliling persegi panjang ini jawabannya
dengan jawaban terstruktur -Dapat diukur spektrum pemahamannya

1. Diketahui: 4. Penyelesaian:
-panjang = 6 Keliling = (6 + 4 ) x 2
-Lebar = 4 = 10 x 2
2. Ditanya: = 20
-Keliling 5. Jawab: 20
3. Rumus yang digunakan:
- Keliling = (panjang + lebar) x 2
33
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif

3. 20
-Banyak jawaban
a. Persegi panjang yang dapat -Paham konsep persegi panjang
dibentuk dari kawat ini adalah.... -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
-Banyak jawaban
b. Bandingkan luas persegi -Paham konsep luas
panjang yang dibuat dan cari -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
yang luasnya terbesar dan yang -Mengamati perilaku  observation
bentuknya beda tetapi luasnya based learning
sama -Mencoba
-Menyimpulkan  discovery learning
c. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung,
6 dengan informasi kurang lengkap
4 -Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan  discovery learning
d. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung,
dengan informasi kurang lengkap
4 -Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan
6
34
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif

4. Paman memiliki kebun di belakang


rumahnya. Denahnya memperlihatkan -Memahami banyak konsep: bahasa,
bahwa kebun tersebut melintang dari geografi, matematika
utara ke selatan sepanjang 6 meter dan -Pembelajaran terintegrasi
membujur dari timur ke barat sepanjang -Penerapan pada permasalahan
4 meter. Paman akan memasang tiga faktual
lapis kawat mengelilingi kebun tersebut -Melatih berfikir jernih/clarity
untuk menjaga agar tanamannya tidak -Mampu merumuskan masalah
terinjak-injak. Cari panjang kawat yang -Mampu membayangkan,
harus disiapkan paman dengan jawaban menggambarkan dan menyajikan
terstruktur.

35
Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara Meta-kognitif PT
Sosial-Ekonomi-Budaya
SMA/K

Pendidikan
Keluarga

Peserta Prosedural
Sat
Didik
SMP
Konseptual
SD
Faktual
SD
SMP
PT SMA/K 36
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Proses
Mengamalkan
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN),
SIKAP Individu RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH

Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta


Proses
KETERAMPILAN Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG

MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA


Konkret
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
Proses
PENGETAHUAN Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA

Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan 37
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
SIKAP
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
ABSTRAK DAN KONKRET

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
38
Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan
1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui
pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan
sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan
dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi
satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari
materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya
seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
39
Alasan Pemisahan IPA dan IPS di SD
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-
istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa
Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan
materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat
kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
• Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak
(operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara
sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat
dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.

IPA dan IPS sebagai Mapel IPA dan IPS sebagai Mapel
terpisah untuk Kelas IV – VI terpisah untuk Kelas V – VI 40
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan Struktur Kurikulum Baru

No Komponen I II III IV V VI No Komponen I II III IV V VI


A Matapelajaran A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 3 3 3 1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 6 6
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4 Matematika 5 5 5 4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 4 4 4
B Kelompok B
6 IPS 3 3 3
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32 Fenomena Alam, Sosial dan Budaya sebagai obyek
pembelajaran. Oleh karena itu, secara substantif
tetap diajarkan.meskipun tidak ada Mapel IPA, IPS.

41
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI)
No Komponen I II III IV V VI
No Komponen I II III IV V VI A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 4 4 4 3 3 3
A Matapelajaran
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4
1 Pend. Agama 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
5 IPA - - - 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 6 IPS - - - 3 3 3
B Kelompok B
4 Matematika 5 5 5 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
5 IPA 4 4 4 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
6 IPS 3 3 3
Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI)
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 No Komponen I II III IV V VI
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3
B Muatan Lokal 2 2 2 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 4
C Pengembangan Diri 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
Jumlah 26 27 28 32 32 32 5 IPA - - - - 3 3
6 IPS - - - - 3 3
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 4236 36
42
Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar

Standar Kompetensi SK-KD Lama Mapel


Lulusan Baru per kelas

• Mempertahankan SK KD lama yang


Evaluasi sesuai dengan SKL Baru
• Merevisi SK KD lama disesuaikan
dengan SKL Baru
• Menyusun SK KD Baru

Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar Baru

43
SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD
Standar Kompetensi Lulusan SD Kompetensi Inti Kelas I SD
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, Menerima dan menjalankan ajaran agama
menghayati, mengamalkan] perilaku yang dan kepercayaan yang dianutnya.
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
guru.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, Menyajikan pengetahuan faktual dalam
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kepadanya. beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, Memahami pengetahuan faktual dengan
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan cara mengamati berdasarkan rasa ingin
konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain
44
Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD
S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan
Menyajikan pengetahuan
faktual dalam:
+ pengetahuan konseptual
• Bahasa yg jelas dan logis + secara sistematis
IV (K) • Karya yg estetis
+ secara kritis
• Gerakan yang sehat Penguatan
Penguatan
• Tindakan akhlak mulia
Memahami pengetahuan
+ konseptual
faktual
III (P) Mengamati & Menanya
+ tempat bermain + Mencoba
Penguatan Penguatan
Di rumah dan sekolah

Jujur, disiplin, tanggung jawab,


(+ cinta tanah air)
II (S) santun, peduli, percaya diri (+tetangga)
(keluarga, teman, guru) Penguatan Penguatan

Menerima dan menjalankan


I (S) ajaran agamanya
+ menghargai

KI I II III IV V VI
Kelas
45
Daftar Tema dan Alokasi Waktu
TEMA KELAS I WAKTU
1.Diri sendiri: jujur, tertib dan bersih 4 Minggu
2.Kegemaranku 4 Minggu
3. Kegiatanku 4 Minggu
4. Keluargaku 4 Minggu
5. Pengalamanku 4 Minggu
6. Lingkunganku Bersih dan Sehat 4 Minggu
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di Sekitarku 4 Minggu
8. Peristiwa Alam 4 Minggu

Catatan: Setiap tema memuat kompetensi sikap yang ditekankan pada anak kelas I SD
terutama jujur, disiplin, dan peduli.

46
Contoh Jaringan Tema SD Kelas I
Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
PPKn:
Seni, Budaya dan Desain: • Menunjukan perilaku baik (jujur,
Matematika: • Menunjukan rasa ingin tahu disiplin, tanggung jawab, santun,
• Menunjukan perilaku rapi untuk mengenal alam di peduli/kasih sayang, dan percaya diri)
dengan menata benda-benda di lingkungan sekitar sebagai dalam berinteraksi dengan keluarga,
sekitar ruang kelas berdasarkan ide untuk berkarya (KI-2, teman, dan guru sebagai perwujudan
dimensi (bangun datar, bangun KD-2) nilai dan moral Pancasila (KI-2)
ruang), beratnya, atau urutan • Mengenal pola irama lagu • Mengetahui tata tertib dan aturan
kelompok terkecil sampai bervariasi dengan alat yang berlaku dalam kehidupan
terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1) musik ritmis (KI-3, KD-2) sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-
• ….. • ….. 3, KD-2)
• ……

Bahasa Indonesia:
Diri Sendiri: jujur, • Menunjukan perilaku baik dan sopan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
tertib dan bersih dalam mendengarkan dan berbicara pada
Kesehatan:
saat memperkenalkan identitas diri,
• Mengetahui dan mampu
bercakap-cakap dengan keluarga, guru
memilih jajanan sehat (1)
dan teman (KI-2, KD-1)
• Mengetahui cara menjaga
• Menerapkan cara menulis (permulaan)
kebersihan diri yang meliputi
dengan benar (cara duduk, cara
kebersihan badan, kuku, kulit,
memegang pensil, cara meletakkan buku,
gigi dan rambut dan pakaian (1)
jarak mata dan buku, dan memilih tempat
• ……..
dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)
• …..
47
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum Faktor Penentu
dan buku teks

Lulusan yang
Kompeten
Peserta Didik

Kurikulum

Ketersediaan buku sebagai Penguatan peran Penguatan


bahan ajar dan sumber belajar pemerintah dalam manajemen dan
yang mengintegrasikan standar pembinaan dan budaya sekolah Faktor
pembentuk kurikulum pengawasan Pendukung
48
Sistem Implementasi Kurikulum

IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH

Pendidik dan
Sarana
KURIKULUM Tenaga
Prasarana
Kependidikan

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

49
Strategi Penyiapan Guru

TIM PENGEMBANG
KURIKULUM

Unsur Dinas Pendidikan, Dosen,


INSTRUKTUR DIKLAT Widyaiswara, Guru Inti, Pengawas,
Kepala Sekolah

GURU UTAMA Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah

GURU Guru kelas, guru mata pelajaran, SD,


SMP, SMA, SMK

50
Dampak Pengembangan Kurikulum 2013
No Entitas Perubahan Yang Diharapkan
Pendidikan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar
2 Pendidik dan Lebih bergairah dalam mengajar
Tenaga Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
Kependidikan
3 Manajemen Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan
Satuan dan penyuluhan
Pendidikan Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran
4 Masyarakat Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten
Umum Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya
5 Negara dan Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkan
Bangsa Meningkatkan daya saing
Berkembangnya Peradaban Bangsa 51
Kerangka Implementasi Kurikulum
Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum

Perangkat Perangkat Pembelajaran Implementasi Implementasi


Kurikulum dan Buku Teks Terbatas Meluas

Uji Publik dan Sosialisasi pelatihan guru dan tenaga kependidikan

Reflective Evaluation (Validitas Isi,


Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui: Formative Evaluation Summative Evaluation
diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar
Des 2012 Juni 2013 Juni 2016
Mar 2013
• Kerangka Dasar Penilaian menyeluruh
• Buku Babon Guru Implementasi Terbatas
• Struktur terhadap pelaksanaan
(Silabus, kurikulum baru secara
Kurikulum dan Panduan
Beban Belajar nasional
Pembelajaran
• Kompetensi dan Penilaian Alternatif :
(SKL, KI, Mata Pelajaran) 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah
SKMP/K, • Buku Teks 2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah
KDMP) Pelajaran
52
Jadwal Implementasi

No Jenjang Kelas Tahun


Satuan 2013 2014 2015
1 SD I
II
III
IV
V
VI
2 SMP VII
VIII
IX
3 SMA/SMK X
XI
XII
53
Pengembangan Kurikulum ini adalah
Momentum Terbaik Dalam
Mempersiapkan Generasi Menyongsong
100 Tahun Kemerdekaan RI (2045)

54
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 55
56
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
1 Kurikulum berbasis sains Pembelajaran dilakukan secara
rasional-empiris
2 Memasukkan pendidikan karater pada semua mata Pembelajaran menekankan
pelajaran pada contoh-contoh yang
konkrit dan operasional serta
kontekstual-religius
3 Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan Pembelajaran integratif,
hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi 6 melalui interdisipliner dan
pengintegrasian beberapa mata pelajaran: multidisipliner dengan
1. - IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa menggunakan BEBAS
Indonesia , Matematika, dll
2. - IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, dll
- Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya
dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
- Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke
semua mata pelajaran
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
4 Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran Perlu penataan jadwal yang
per minggu akibat perubahan proses tepat, agar pembelajaran
pembelajaran dan penilaian fungsional
5 Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata Sama dengan di SD,
pelajaran dengan hasil dari 12 dapat pembelajaran integratif,
dikurangangi menjadi 10 melalui interdisipliner dan
pengintegrasian beberapa mata multidisipliner dengan
pelajaran: menggunakan BEBAS
- TIK menjadi sarana pembelajaran Semua siswa harus menguasai
1. pada semua mata pelajaran, tidak TIK
2. berdiri sendiri
- Muatan lokal menjadi materi Penggalian budaya yang khas
pembahasan Seni Budaya dan Prakarya Indonesia atau islami
- Mata pelajaran Pengembangan Diri
diintegrasikan ke semua mata
pelajaran
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
6 Bahasa Inggris Akan Dihapus dari Jika dianggap perlu, masuk
Kurikulum SD ekstra kurikuler
7 Untuk SMP, menambah 6 jam Perlu penataan jadwal yang
pelajaran per minggu sebagai tepat, agar pembelajaran
akibat dari perubahan pendekatan fungsional
proses pembelajaran dan proses
penilaian
8 Pelajaran Agama Bertambah Harus ada kesesuaian
Menjadi 4 (Empat) Jam antara hal-hal yang
normatif dan empiris-
problematis
Madrasah dijabarkan
menjadi 10 jam (5 Mapel)
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
9 Kompetensi yang ingin dicapai Pembelajaran harus mampu
adalah kompetensi yang menumbuhkan berbagai
berimbang antara sikap, kecerdasan: SQ, EQ, IQ,
keterampilan, dan AQ, CQ
pengetahuan, disamping cara Menggunakan PAIKEMI
pembelajarannya yang holistik
dan menyenangkan.
10 Proses pembelajaran Menekankan proses dan
menekankan aspek kognitif, produk, bahkan
afektif, psikomotorik melalui mempertimbangkan perilaku
penilaian berbasis tes dan siswa di kelas sebagai
portofolio saling melengkapi bagian dari penilaian akhir
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
11 Alokasi waktu per jam pelajaran Sama dengan sekarang
 SD = 35 menit
 SMP = 40 menit
 SMA = 45 menit

12 Banyak jam pelajaran per minggu Perlu Penjadwalan Mata Pelajaran


 SD: yang lebih tepat
 Kelas I = 30 jam, Madrasah menambah masing-
 kelas II = 32 jam, masing 6 JP (5 mapel)
 kelas III =34 jam,
 kelas IV, V,VI =36 jam
 SMP = 38 jam
 SMA = 39 jam
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
13 Guru tidak perlu menyusun silabus Penguasaan materi oleh guru harus
dan RPP, tetapi lebih terfokus pada dibuktikan dengan membuat peta
penguasaan materi konsep dalam setiap pembelajaran
14 Penilaian lebih ditekankan pada Penilaian integratif dengan
proses dan produk (siswa aktif menekankan pada PSKN dengan
bertanya dihargai sebagai bentuk menggunakan instrumen penilaian
kreatifitas) rubrik
15 Pembelajaran mengedepankan Pembelajaran mengembangkan daya
pengalaman personal melalui nalar dan berfikir kritis serta
observasi (menyimak, melihat, problematis
membaca, mendengar), asosiasi,
bertanya, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan.
16 Proses pembelajaran berpusat pada Pembelajaran aktual dan kontektual
peserta didik (student centered active (bisa dengan CTL
learning) dengan sifat pembelajaran
yang kontekstual
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang Struktur Kurikulum Baru
V
No Komponen I II IIIIV V No Komponen I II III IV V VI
I
A Matapelajaran A Kelompok A Tematik
4/ 4/ 4/ 4/ 4/ 4/
1 Pend. Agama 3 3 3 1 Pend. Agama (5 MP)
10 10 10 10 10 10
Pend.
2 2 2 2 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 6 6
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10

4 Matematika 5 5 5 4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 IPA 4 4 4 B Kelompok B

6 IPS 3 3 3 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6


Seni Budaya & 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4
Ketrpln.
30/ 32/ 34/ 36/ 36/ 36/
Pend. Jasmani, OR & Jumlah
36 38 40 42 42 42
8 4 4 4
Kes.
B Muatan Lokal 2 2 2 Fenomena Alam, Sosial dan Budaya sebagai
C Pengembangan Diri 2 2 2 obyek pembelajaran. Oleh karena itu, secara
Jumlah 26 27 28 32 32 32
substantif tetap diajarkan.meskipun tidak
ada Mapel IPA, IPS.

63
Rancangan Struktur Kurikulum SMP
No Komponen Rancangan
1 Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
2 Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai menjadi 10
melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya, Prakarya dan Budidaya
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya
sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan alam dan sosial.
7 Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa
8 Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses
pembelajaran dan proses penilaian 64
PENATAAN STRUKTUR KURIKULUM SMP
Struktur Kurikulum Sekarang Struktur Kurikulum Baru
ALOKASI ALOKASI WAKTU
KOMPONEN WAKTU MATA PELAJARAN PER MINGGU [JP]
MINIMAL PER
MINGGU [JP] VII VIII IX
VII VIII IX Kelompok A
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama ( 5 MP) 4/10 4/10 4/10
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 5 5 5
4. Matematika 4 4 4 5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7. Bahasa Inggris 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4 Kelompok B
8 Seni Budaya 2 2 2 1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
(termasuk muatan lokal)
10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi 2 2 2 3. Prakarya (termasuk muatan lokal) 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38/ 38/
B. Muatan Lokal 2 2 2 /44 44 44
C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 32 32

65
STRUKTUR KURIKULUM SMA
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Thn. 2006 tentang Standar Isi

66
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
No Komponen Rancangan
1 Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat:
- Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di SMA
- Kesulitan dalam penyetaraan ijazah
- Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi
2 Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu banyak
seperti pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata pelajaran pilihan
dan mata pelajaran wajib
3 Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki kecerdasan diatas
rata-rata untuk menyelesaikan lebih cepat atau belajar lebih banyak melalui
mata pelajaran pilihan
5 Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI]
6 Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi
7 Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra, terutama
menulis dan membaca dengan cepat dan paham
8 Perlunya meningkatkan tingkat abstraksi mata pelajaran matematika
67
9 Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
No Alternatif Kelebihan Kekurangan
1 Penjurusan • Ada pengurangan pelajaran di • Peminatan ditetapkan berdasarkan
Mulai Kelas X Kelas X yang dianggap hasil belajar sebelumnya
memberatkan (Rapor/UN SMP, Tes Penempatan/
• Implementasi mudah karena Tes Bakat)
tidak banyak berbeda dengan • Menimbulkan stigma jurusan
yang ada tertentu lebih unggul
• Peserta didik dapat • Masih ada Penjurusan yang sudah
berkonsentrasi penuh tidak ada padanannya di dunia
mempelajari bidang tertentu
2 Berdasarkan • Pemilihan mata pelajaran • Perlunya membedakan mata
Minat pada berdasarkan minat ke pelajaran untuk persiapan ke
Pendidikan pendidikan lanjutan perguruan tinggi dan untuk
Lanjutan • Memungkinkan untuk memilih memenuhi rasa ingin tahu saja
mata pelajaran pada bidang • Memerlukan administrasi
yang berbeda akademik yang baik
• Tidak harus mengambil mata • Proses bimbingan harus efektif.
pelajaran yang tidak disukai • Sistem UN harus diubah
3 Non • Siswa belajar mata pelajaran • Idem diatas [tetapi lebih kompleks
penjurusan yang sesuai dengan minatnya lagi]
(SKS) • Tersedia pilihan mata pelajaran 68
untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi atau untuk
sekedar ingin tahu
AGUS
MAIMUN

Anda mungkin juga menyukai