Oleh:
AGUS MAIMUN (Dosen UIN Maliki Malang)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM I MALANG
Isteri :
dr. Novi Khila Firani, M.Kes.
Anak :
1. Amila Fadhila Rahmaniati
2. Azry Ahsan Syauqi
Kantor : Alamat Rumah :
Gd. Rektorat Lt. 1 UIN Maliki Malang Jl. Mertojoyo Blok H-2 Malang
Jl. Gajayana 50 Malang Telp. 0341-557722, HP 081 232 217-05;
Telp. 0341-570898, Fax. 572533 Email: agusmaimun@yahoo.com.
HARGA DIRI TINGGI
SEORANG GURU/KEPALA MADRASAH
SERING BERPEGANG PADA
MEMBICARAKAN PRINSIP
GAGASAN
MAU BELAJAR
* PRIBADI
MELIMPAH
* SPIRITUALIS
CITA-CITA PROGRAM PENGEMBANGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH
Leadership
Humasy
Promosi
MISSION
PROGRAM
THE
STUDENT
TO GET OF
EXPERIENCES
ACTUALIZATION
FUTURE LEADER
PROSES :
* GURU
KURIKULUM
IN-PUT • MANAJEMEN OUT-PUT
• LEADERSHIP OUT-COME
•LINGKUNGAN
• SARANA & PRASARANA
• AKTIFITAS PEMBELAJARAN
UMPAN BALIK
Kepala
Sekolah
Jaringan
Kerjasama Iklim
Organisasi
Pengawas LEMBAGA
PENDIDIKAN
EFEKTIF Budaya
Organisasi
Dukungan Sarana
Guru Prasarana
Masyarakat
PERGESERAN PARADIGMA
PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH
Sedang Dikerjakan
1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Pendidikan Revisi Kurikulum 1994
Sekolah Dasar
13
Alasan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA • Kemampuan berkomunikasi
• Masalah lingkungan hidup • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemajuan teknologi informasi • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
• Konvergensi ilmu dan teknologi permasalahan
• Ekonomi berbasis pengetahuan • Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia pandangan yang berbeda
• Pengaruh dan imbas teknosains • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor • Memiliki minat luas dalam kehidupan
pendidikan • Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Hasil TIMSS dan PISA • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
14
Dinamika Kurikulum
Pedagogi, Psikologi
Pengembangan
Kurikulum
Akademik Pengetahuan Pengetahuan
15
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
(tersedia dimana saja, kapan saja) observasi, bukan diberi tahu
16
Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran
Sistem Nilai:
-Universal Efektivitas Efektivitas Efektivitas Transformasi
-Nasional Interaksi Pemahaman Penyerapan Nilai
-Lokal
Penilaian pada
kemampuan proses, Kesinambungan
Manajemen
nilai dan Pembelajaran
dan
pengetahuan, serta secara horisontal
Kepemimpinan
kemampuan menilai dan vertikal
sendiri
17
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
No Rasionalitas
1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan
melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam
pelajaran
2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT
(Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]
3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi
didukung dengan pembelajaran tutorial
18
Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
Ages 12 to 14
10 000
Total number of intended instruction hours
Ages 9 to 11
9 000 Ages 7 to 8
8 000
7 000
6 000
= 15%
5 000
4 000
3 000
2 000
1 000
0
Russian Federation
Turkey
Iceland
Italy
Hungary
Indonesia
Belgium (Fr.)3
Portugal
Germany
Australia
Ireland
Greece
France
Poland
Korea
Belgium (Fl.)
Estonia
Israel
Chile
Netherlands
England
Austria
Japan
Slovak Republic
Sweden2
Canada
Luxembourg
Denmark
Spain
Norway
Finland
OECD average
Czech Republic1
Slovenia
Mexico
Sosial
Kultural
Spiritual
Kinestesis
Intelektual
Inovatif
Produktif
Peran Pendidikan dan Kebudayaan
Bangsa yang
Kolaboratif-Kompetitif
20
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
21
Posisi Kurikulum 2013
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
22
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar] Personal
- Experimenting [mencoba]
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal
Watak/Perilaku Kolektif
Kompetensi: Watak/
Sistem -Sikap Aktualisasi Internalisasi
Perilaku
Nilai -keterampilan (Action) (Reflection)
-Pengetahuan Individu
Kurikulum
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
Pembelajaran
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
26
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural * tidak pernah berhenti belajar
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Peserta Didik
Lulusan yang
Kompeten
Pembelajar yang Sukses *
Pembelajaran Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
Kesiapan: Kelayakan: Kebutuhan:
-Fisik -Materi -Individu
-Emosional -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Metode Penyampaian
-Intelektual
-Metode Penilaian -Peradaban
- Spiritual
Kurikulum
Manajemen dan
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)
Kepemimpinan
Budaya Satdik
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Elemen Perubahan
28
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
Lulusan aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
pelajaran matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
(ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) • Tematik Integratif • Mata • Mata pelajaran • Mata
dalam semua pelajaran wajib dan pilihan Pelajaran
mata pelajaran wajib, pilihan,
dan vokasi
29
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Struktur • Holistik dan • TIK menjadi media • Perubahan • Penyesuaian jenis
Kurikulum integratif berfokus semua sistem: ada keahlian
(Mata pada alam, sosial, matapelajaran matapelajaran berdasarkan
pelajaran dan budaya) • Pengembangan diri wajib dan ada spektrum kebutuhan
dan alokasi • Pembelajaran terintegrasi pada matapelajaran saat ini
waktu) dilaksanakan setiap pilihan • Penyeragaman mata
(ISI) dengan pendekatan matapelajaran dan • Terjadi pelajaran dasar
sains ekstrakurikuler pengurangan umum
• Jumlah • Jumlah matapelajaran • Produktif
matapelajaran dari matapelajaran dari yang harus disesuaikan dengan
10 menjadi 6 12 menjadi 10 diikuti siswa tren perkembangan
• Jumlah jam • Jumlah jam • Jumlah jam Industri
bertambah 4 bertambah 6 bertambah 2 • Pengelompokkan
JP/minggu akibat JP/minggu akibat JP/minggu mata pelajarn
perubahan perubahan akibat produktif sehingga
pendekatan pendekatan perubahan tidak terlau rinci
pembelajaran pembelajaran pendekatan pembagiannya
pembelajaran
30
30
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Proses • Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
pembelajaran
• Tematik dan • IPA dan IPS • Adanya mata • Kompetensi keterampilan
terpadu masing- pelajaran wajib yang sesuai dengan
masing dan pilihan standar industri
diajarkan sesuai dengan
secara bakat dan
terpadu minatnya
31
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
Penilaian hasil
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • Pramuka (wajib)
• UKS • OSIS
• PMR • UKS
• Bahasa Inggris • PMR
• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
32
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
1.
6 -Hanya ada satu jawaban
4 -Hafalan rumus
-Mekanistis
-Tidak terlihat prosesnya
Keliling persegi panjang ini = .... -Kebenaran dilihat dari jawaban
-Pemahaman hanya biner, bukan spektrum
2.
6 -Banyak cara menjawab
4 -Algoritmis
-Terlihat prosesnya
-Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan
Hitung keliling persegi panjang ini jawabannya
dengan jawaban terstruktur -Dapat diukur spektrum pemahamannya
1. Diketahui: 4. Penyelesaian:
-panjang = 6 Keliling = (6 + 4 ) x 2
-Lebar = 4 = 10 x 2
2. Ditanya: = 20
-Keliling 5. Jawab: 20
3. Rumus yang digunakan:
- Keliling = (panjang + lebar) x 2
33
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
3. 20
-Banyak jawaban
a. Persegi panjang yang dapat -Paham konsep persegi panjang
dibentuk dari kawat ini adalah.... -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
-Banyak jawaban
b. Bandingkan luas persegi -Paham konsep luas
panjang yang dibuat dan cari -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
yang luasnya terbesar dan yang -Mengamati perilaku observation
bentuknya beda tetapi luasnya based learning
sama -Mencoba
-Menyimpulkan discovery learning
c. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung,
6 dengan informasi kurang lengkap
4 -Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan discovery learning
d. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung,
dengan informasi kurang lengkap
4 -Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan
6
34
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
35
Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara Meta-kognitif PT
Sosial-Ekonomi-Budaya
SMA/K
Pendidikan
Keluarga
Peserta Prosedural
Sat
Didik
SMP
Konseptual
SD
Faktual
SD
SMP
PT SMA/K 36
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Proses
Mengamalkan
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN),
SIKAP Individu RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
SIKAP
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
ABSTRAK DAN KONKRET
PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
IPA dan IPS sebagai Mapel IPA dan IPS sebagai Mapel
terpisah untuk Kelas IV – VI terpisah untuk Kelas V – VI 40
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan Struktur Kurikulum Baru
41
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI)
No Komponen I II III IV V VI
No Komponen I II III IV V VI A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 4 4 4 3 3 3
A Matapelajaran
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4
1 Pend. Agama 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
5 IPA - - - 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 6 IPS - - - 3 3 3
B Kelompok B
4 Matematika 5 5 5 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
5 IPA 4 4 4 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
6 IPS 3 3 3
Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI)
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 No Komponen I II III IV V VI
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3
B Muatan Lokal 2 2 2 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 4
C Pengembangan Diri 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
Jumlah 26 27 28 32 32 32 5 IPA - - - - 3 3
6 IPS - - - - 3 3
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 4236 36
42
Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar
Kompetensi Inti
43
SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD
Standar Kompetensi Lulusan SD Kompetensi Inti Kelas I SD
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, Menerima dan menjalankan ajaran agama
menghayati, mengamalkan] perilaku yang dan kepercayaan yang dianutnya.
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
guru.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, Menyajikan pengetahuan faktual dalam
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kepadanya. beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, Memahami pengetahuan faktual dengan
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan cara mengamati berdasarkan rasa ingin
konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain
44
Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD
S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan
Menyajikan pengetahuan
faktual dalam:
+ pengetahuan konseptual
• Bahasa yg jelas dan logis + secara sistematis
IV (K) • Karya yg estetis
+ secara kritis
• Gerakan yang sehat Penguatan
Penguatan
• Tindakan akhlak mulia
Memahami pengetahuan
+ konseptual
faktual
III (P) Mengamati & Menanya
+ tempat bermain + Mencoba
Penguatan Penguatan
Di rumah dan sekolah
KI I II III IV V VI
Kelas
45
Daftar Tema dan Alokasi Waktu
TEMA KELAS I WAKTU
1.Diri sendiri: jujur, tertib dan bersih 4 Minggu
2.Kegemaranku 4 Minggu
3. Kegiatanku 4 Minggu
4. Keluargaku 4 Minggu
5. Pengalamanku 4 Minggu
6. Lingkunganku Bersih dan Sehat 4 Minggu
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di Sekitarku 4 Minggu
8. Peristiwa Alam 4 Minggu
Catatan: Setiap tema memuat kompetensi sikap yang ditekankan pada anak kelas I SD
terutama jujur, disiplin, dan peduli.
46
Contoh Jaringan Tema SD Kelas I
Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
PPKn:
Seni, Budaya dan Desain: • Menunjukan perilaku baik (jujur,
Matematika: • Menunjukan rasa ingin tahu disiplin, tanggung jawab, santun,
• Menunjukan perilaku rapi untuk mengenal alam di peduli/kasih sayang, dan percaya diri)
dengan menata benda-benda di lingkungan sekitar sebagai dalam berinteraksi dengan keluarga,
sekitar ruang kelas berdasarkan ide untuk berkarya (KI-2, teman, dan guru sebagai perwujudan
dimensi (bangun datar, bangun KD-2) nilai dan moral Pancasila (KI-2)
ruang), beratnya, atau urutan • Mengenal pola irama lagu • Mengetahui tata tertib dan aturan
kelompok terkecil sampai bervariasi dengan alat yang berlaku dalam kehidupan
terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1) musik ritmis (KI-3, KD-2) sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-
• ….. • ….. 3, KD-2)
• ……
Bahasa Indonesia:
Diri Sendiri: jujur, • Menunjukan perilaku baik dan sopan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
tertib dan bersih dalam mendengarkan dan berbicara pada
Kesehatan:
saat memperkenalkan identitas diri,
• Mengetahui dan mampu
bercakap-cakap dengan keluarga, guru
memilih jajanan sehat (1)
dan teman (KI-2, KD-1)
• Mengetahui cara menjaga
• Menerapkan cara menulis (permulaan)
kebersihan diri yang meliputi
dengan benar (cara duduk, cara
kebersihan badan, kuku, kulit,
memegang pensil, cara meletakkan buku,
gigi dan rambut dan pakaian (1)
jarak mata dan buku, dan memilih tempat
• ……..
dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)
• …..
47
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum Faktor Penentu
dan buku teks
Lulusan yang
Kompeten
Peserta Didik
Kurikulum
Pendidik dan
Sarana
KURIKULUM Tenaga
Prasarana
Kependidikan
49
Strategi Penyiapan Guru
TIM PENGEMBANG
KURIKULUM
50
Dampak Pengembangan Kurikulum 2013
No Entitas Perubahan Yang Diharapkan
Pendidikan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar
2 Pendidik dan Lebih bergairah dalam mengajar
Tenaga Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
Kependidikan
3 Manajemen Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan
Satuan dan penyuluhan
Pendidikan Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran
4 Masyarakat Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten
Umum Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya
5 Negara dan Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkan
Bangsa Meningkatkan daya saing
Berkembangnya Peradaban Bangsa 51
Kerangka Implementasi Kurikulum
Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum
54
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 55
56
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
1 Kurikulum berbasis sains Pembelajaran dilakukan secara
rasional-empiris
2 Memasukkan pendidikan karater pada semua mata Pembelajaran menekankan
pelajaran pada contoh-contoh yang
konkrit dan operasional serta
kontekstual-religius
3 Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan Pembelajaran integratif,
hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi 6 melalui interdisipliner dan
pengintegrasian beberapa mata pelajaran: multidisipliner dengan
1. - IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa menggunakan BEBAS
Indonesia , Matematika, dll
2. - IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, dll
- Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya
dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
- Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke
semua mata pelajaran
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
4 Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran Perlu penataan jadwal yang
per minggu akibat perubahan proses tepat, agar pembelajaran
pembelajaran dan penilaian fungsional
5 Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata Sama dengan di SD,
pelajaran dengan hasil dari 12 dapat pembelajaran integratif,
dikurangangi menjadi 10 melalui interdisipliner dan
pengintegrasian beberapa mata multidisipliner dengan
pelajaran: menggunakan BEBAS
- TIK menjadi sarana pembelajaran Semua siswa harus menguasai
1. pada semua mata pelajaran, tidak TIK
2. berdiri sendiri
- Muatan lokal menjadi materi Penggalian budaya yang khas
pembahasan Seni Budaya dan Prakarya Indonesia atau islami
- Mata pelajaran Pengembangan Diri
diintegrasikan ke semua mata
pelajaran
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
6 Bahasa Inggris Akan Dihapus dari Jika dianggap perlu, masuk
Kurikulum SD ekstra kurikuler
7 Untuk SMP, menambah 6 jam Perlu penataan jadwal yang
pelajaran per minggu sebagai tepat, agar pembelajaran
akibat dari perubahan pendekatan fungsional
proses pembelajaran dan proses
penilaian
8 Pelajaran Agama Bertambah Harus ada kesesuaian
Menjadi 4 (Empat) Jam antara hal-hal yang
normatif dan empiris-
problematis
Madrasah dijabarkan
menjadi 10 jam (5 Mapel)
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
9 Kompetensi yang ingin dicapai Pembelajaran harus mampu
adalah kompetensi yang menumbuhkan berbagai
berimbang antara sikap, kecerdasan: SQ, EQ, IQ,
keterampilan, dan AQ, CQ
pengetahuan, disamping cara Menggunakan PAIKEMI
pembelajarannya yang holistik
dan menyenangkan.
10 Proses pembelajaran Menekankan proses dan
menekankan aspek kognitif, produk, bahkan
afektif, psikomotorik melalui mempertimbangkan perilaku
penilaian berbasis tes dan siswa di kelas sebagai
portofolio saling melengkapi bagian dari penilaian akhir
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
11 Alokasi waktu per jam pelajaran Sama dengan sekarang
SD = 35 menit
SMP = 40 menit
SMA = 45 menit
4 Matematika 5 5 5 4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 4 4 4 B Kelompok B
63
Rancangan Struktur Kurikulum SMP
No Komponen Rancangan
1 Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
2 Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai menjadi 10
melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya, Prakarya dan Budidaya
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya
sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan alam dan sosial.
7 Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa
8 Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses
pembelajaran dan proses penilaian 64
PENATAAN STRUKTUR KURIKULUM SMP
Struktur Kurikulum Sekarang Struktur Kurikulum Baru
ALOKASI ALOKASI WAKTU
KOMPONEN WAKTU MATA PELAJARAN PER MINGGU [JP]
MINIMAL PER
MINGGU [JP] VII VIII IX
VII VIII IX Kelompok A
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama ( 5 MP) 4/10 4/10 4/10
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 5 5 5
4. Matematika 4 4 4 5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7. Bahasa Inggris 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4 Kelompok B
8 Seni Budaya 2 2 2 1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
(termasuk muatan lokal)
10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi 2 2 2 3. Prakarya (termasuk muatan lokal) 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38/ 38/
B. Muatan Lokal 2 2 2 /44 44 44
C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 32 32
65
STRUKTUR KURIKULUM SMA
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Thn. 2006 tentang Standar Isi
66
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
No Komponen Rancangan
1 Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat:
- Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di SMA
- Kesulitan dalam penyetaraan ijazah
- Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi
2 Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu banyak
seperti pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata pelajaran pilihan
dan mata pelajaran wajib
3 Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki kecerdasan diatas
rata-rata untuk menyelesaikan lebih cepat atau belajar lebih banyak melalui
mata pelajaran pilihan
5 Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI]
6 Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi
7 Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra, terutama
menulis dan membaca dengan cepat dan paham
8 Perlunya meningkatkan tingkat abstraksi mata pelajaran matematika
67
9 Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
No Alternatif Kelebihan Kekurangan
1 Penjurusan • Ada pengurangan pelajaran di • Peminatan ditetapkan berdasarkan
Mulai Kelas X Kelas X yang dianggap hasil belajar sebelumnya
memberatkan (Rapor/UN SMP, Tes Penempatan/
• Implementasi mudah karena Tes Bakat)
tidak banyak berbeda dengan • Menimbulkan stigma jurusan
yang ada tertentu lebih unggul
• Peserta didik dapat • Masih ada Penjurusan yang sudah
berkonsentrasi penuh tidak ada padanannya di dunia
mempelajari bidang tertentu
2 Berdasarkan • Pemilihan mata pelajaran • Perlunya membedakan mata
Minat pada berdasarkan minat ke pelajaran untuk persiapan ke
Pendidikan pendidikan lanjutan perguruan tinggi dan untuk
Lanjutan • Memungkinkan untuk memilih memenuhi rasa ingin tahu saja
mata pelajaran pada bidang • Memerlukan administrasi
yang berbeda akademik yang baik
• Tidak harus mengambil mata • Proses bimbingan harus efektif.
pelajaran yang tidak disukai • Sistem UN harus diubah
3 Non • Siswa belajar mata pelajaran • Idem diatas [tetapi lebih kompleks
penjurusan yang sesuai dengan minatnya lagi]
(SKS) • Tersedia pilihan mata pelajaran 68
untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi atau untuk
sekedar ingin tahu
AGUS
MAIMUN