MEDIASTINUM
DI PRESENTASIKAN OLEH:
MARLINA ELVIANA
J510170098
Tumor
Tumor Paru
Mediastinum
Hamartoma
Bentuk bulat atau
bergelombang (globulated)
Tumor jinak Batas tegas, kalsifikasi
berbentuk bercak-bercak
paru garis (gambaran pop corn).
hiperinflasi udara ke
dalam parenkim paru
Kista paru melalui suatu celah berupa
klep akibat suatu
peradangan kronis.
berkembang
sangat cepat dan
agresif.
Tumor paru
Dari etiologi percabangan segmen/ sub bronkus cilia hilang dan
deskuamasi pengendapan karsinogen metaplasia, hyperplasia
dan displasia lesi perifer menembus ruang pleura timbul efusi
pleura diikuti invasi langsung pada kista dan korpus vertebra.
Invasi lokal
a. Nyeri dada
b. Sesak
c. Invasi ke perikardium
d. Sindrom vena cara superior
e. Sindrom Horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)
f. Suara serak
g. Sindrom Pancoast
Gejala Penyakit Metastasis
a. Pada otak, tulang, hati, adrenal
b. Limfadenopati servikal dan supraklavikula (sering
menyertai metastasis)
• Biopsi Trans Torakal (TTB). Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi
yang letaknya perifer dengan ukuran < 2 cm, sensitivitasnya mencapai 90 – 95
%.
• Torakoskopi.
Biopsi tumor didaerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara
torakoskopi.
• Mediastinoskopi.
Untuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar getah bening yang terlibat.
• Torakotomi.
Totakotomi untuk diagnostik kanker paru dikerjakan bila bermacam – macam
prosedur non invasif dan invasif sebelumnya gagal mendapatkan sel tumor.
TUMOR MEDIASTINUM
a. Prosedur Radiologi
• Foto thoraks
Dari foto thoraks PA atau lateral untuk menentukan lokasi tumor anterior,
medial atau posterior
• Tomografi
Dapat menentukan lokasi tumor
• CT-scan toraks dengan kontras
Dapat mendeskripsikan lokasi, kelainan tumor secara lebih baik,
kemungkinan jenis tumor
Flouroskopi
kemungkinan terjadi aneurisma aorta.
Ekokardiografi
mendeteksi pulsasi pada tumor yang diduga terjadi
aneurisma aorta.
Angiografi
Lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma aorta
dibandingkan flouroskopi dan ekokardiografi.
Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan dilakukan bila ada dugaan
invasi atau penekanan pada esofagus.
USG, MRI, dan Kedokteran Nuklir
Prosedur Pemeriksaan
Histopatologi
Endoskopi Laboratorium
• Bronkoskopi • Biopsi Jarum • Pemeriksaan
• Mediastinoskopi Halus (BJH) atau laboratorium
• Esofagoskopi Fine Needle terkadang LED
• Torakoskopi
Aspiration Biopsy meningkat
(FNAB) limfoma dan
Diagnostik
• Pungsi pleura bila TBC
• Elektromagnestic
ada efusi pleura mediastinum.
Navigation
Diagnostic • Bilasan atau • Uji tuberkulin
Bronchoscopy sikatan bronkus dicurigai
pada saat limfadenitis TBC.
pemeriksaan
bronkoskopi • Pemeriksaan T3
dan T4 tumor
• Biopsi Aspirasi
Jarum (BAJ)
tiroid.
• Pemeriksaan
beta-HCG dan
alfa-fetoprotein
tumor
mediastinum
Pemeriksaan Lain
Pembedahan Radiasi
radioterapi pengobatan
kuratif dan terapi
NSCLC stadium I, II, dan adjuvant/paliatif pada tumor
beberapa kasus stadium IIIa dengan komplikasi
mengurangi efek
obstruksi/penekanan
Prinsip pembedahan tumor terhadap pembuluh darah/
direseksi lengkap dengan bronkus. Pada terapi kuratii
jaringan KGB intrapulmoner radioterapi menjadi bagian
dengan lobektomi maupun dari kemoterapi neoadjuvan
pneumonektomi. untuk NSCLC stadium IIIA.
Photodynamic
Kemoterapi
Therapy (PDT)
Kemoterapi mengganggu photodynamic, suatu FocalF
pola pertumbuhan tumor, photosynthesizing disuntikkan
pasien SCLC atau dengan kedalam aliran darah beberapa
metastase luas serta untuk jam sebelum operasi
melengkapi bedah atau terapi
radiasi.
• Indikasi ;
• Tumor stadium I
• Stadium II jenis karsinoma dan karsinoma sel besar tidak
dapat di bedakan (undifferentiated). Dilakukan secara khusus
pada stadium II Secara individual yang mencakup 3 kriteria;
• a. karakteristik biologis tumor
Pembedahan • b. letak tumor dan pembagian stadium klinis
• c. Keadaan fungsional penderita
Radiasi Kemoterapi
Indikasi dan syarat pasien
Pasien dengan tumor yang operabel Kemoterapi mengganggu
tetapi karena resiko tinggi
pola pertumbuhan tumor,
Pasien kanker jenis adenokarsinoma atau menangani tumor paru sel
sel skuamosa yang inoperabel
kecil atau metastasi luas
serta untuk melengkapi
bedah atau terapi radiasi.
Ekstratorakal:
- Aritmia, Sindrom vena cava superiorSyndrome invasi vascular
horner dan catastrophic
- Dysphonia, Syndrome pancoast hemorrhage, dan
- Metastasis ke organ: otak, tulang, hepar, limfatik Rupture esofagus
- Syndrome paraneoplastik: penurunan berat
badan, anoreksia, demam
- Leukositosis, anemia
- Demensia, ataksia, tremor, neuropati perifer
PROGNOSIS