Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembimbing:
dr. Dhini Puspitosari
Disusun oleh:
Riyanda Rama Putri
G4A016027
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
Target Nasional SPM
-Indonesia pada tahun 70%
2011 urutan keempat
Target puskesmas
TBCPenyakit infeksi (India, Cina, Afrika
100%
menular disebabkan Selatan)
Mycobacterium -Jawa Tengah tahun Capaian target
tuberculosis Puskesmas Pekuncen
2014 (55,99/100000)
untuk CDR thn 2016
Menyerang paru-paru mengalami peningkatan 34,94%
pada 2015
(115,17/100000) Januari-Desember 2017
sebesar 27,43%
TUJUAN UMUM
• Menganalisis masalah dan metode Pemecahan
masalah kesehatan
Tujuan khusus
• Gambaran umum kesehatan
• Program & cakupan program
• Pelaksanaan & keberhasilan program
• Kekurangan & kelebihan program
Sebagai bahan pertimbangan bagi Puskesmas,
khususnya pemegang program dalam melakukan
evaluasi dalam program Penemuan Pasien Baru TB
Paru BTA Positif di Puskesmas Pekuncen.
Money
• Dana BOK dan BLUD
Material
• Terdapat laboratorium pemeriksaan sputum
• Obat TB Paru gratis
• Pemberian masker gratis
Dilakukan secara PASIF dan AKTIF
Market
• Masyarakat seluruh desa yang masuk dalam cakupan wilayah kerja Puskesmas
Pekuncen
Weakness
MAN
• Hanya 1 petugas khusus di bidang UKM TB paru, hal ini
dapat menyebabkan tugas kerja yang diberikan melebihi
dari kemampuan petugas.
• Petugas khusus di bidang UKM TB paru masih kurang
aktif dalam menggerakkan tenaga kesehatan lain dalam
menjalankan program.
Penjaringan
secara aktif
terhadap
kelompok yang
rentan belum
optimal
Pemeriksaan
sputum pada
Evaluasi
program tiap Kesibukan orang yang
memiliki
3 bulan antar kontak erat
belum
optimal individu dg pasein TB
paru BTA
positif
Penyuluhan
mengenai TB
belum
dilakukan
secara rutin
Minute
• Penyuluhan mengikuti kegiatan pusling,
posyandu lansia, atau posyandu balita
kurang optimal karena penyuluhan
menjadi tidak fokus.
Opportunity
Adanya kader kesehatan yang bersedia melakukan
program penemuan kasus baru TB Paru BTA Positif
Lebih Lebih
dipotimalkan dipotimalkan
evaluasi kerja pemberian
antar pemegang edukasi secara
program, kader intensif baik
kesehatan dan lisan maupun
bidan desa tulisan
KESIMPULAN DAN SARAN
Capaian Januari-Desember 2017 sebesar 27,43%
• Program kesehatan penemuan kasus Tuberkulosis (TB) BTA Positif tahun 2017 belum efektif dan
belum memenuhi standar SPM.
• Program kesehatan penemuan kasus Tuberkulosis (TB) BTA Positif masih perlu diperbaiki, antara
lain:
• Keterlibatan bidan desa, kader, organisasi dan masyarakat untuk menemukan kasus TB BTA
positif.
• Upaya untuk memotivasi dan menciptakan komunikasi yang efektif dengan bidan desa dalam
pelaksanaan program penemuan kasus TB BTA positif, ikut untuk memberdayakan masyarakat,
dan aktif dalam melakukan penyuluhan pada masyarakat dan kader.
Menjalin kerjasama antara praktik swasta (dokter dan bidan mandiri)
dalam pelaporan data terkait temuan kejadian TB Paru BTA positif
dalam bentuk program Public Private Mix.
Petugas kesehatan dan kader lebih aktif lagi dalam pelacakan sputum
terhadap warga desa yang memiliki kontak erat dengan pasien TB Paru
BTA Positif.