Bed Site Teaching Angga Kukuh

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

BED SITE TEACHING

OPERATIF DENTISTRY
Preceptor : drg. Erma Sofiani, Sp.KG

Presentan :
Angga Zulpikar
Kukuh Adhi Nastiti
IDENTITAS PASIEN
 Nama : ALMH
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 21
 Alamat : Sapen GK I no 469 Yogyakarta
 Golongan Darah : B
 No Rekam Medis : 020537
PROBLEM
Pasien mengeluhkan giginya berlubang berwarna kehitaman
di sela-sela gigi bawah kiri bagian belakang. Pasien belum
mengeluhkan sakit. Pasien menginginkan ditambal sewarna
dengan gigi yang lain dan bentuknya kembali seperti semula.
HYPOTHESIS

 Karies Superfisial
 Kavitas Kelas II ( G.V. Black )
MECHANISM
• Cara menyikat gigi yang kurang tepat  Pembersihan gigi kurang
maksimal  4 faktor penyebab karies (host, substrat karbohidrat,
mikroorganisme, waktu)  karies superfisial, kavitas kelas II
• Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,
dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik
dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya
demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh
kerusakan bahan organiknya. Karies adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh mikroba yang dimulai dengan demineralisasi
konponen organic gigi, kemudian terjadi destruksi komponen organic,
yang akan menyebabkan terbentuknya kavitas.
• Dirawat : sistem pengunyahan baik, estetik baik, kondisi jaringan
pendukung gigi dan TMJ baik.
• Tidak dirawat : menyebabkan keparahan
• Ex : pulpitis, nekrose pulpa, abses, sistem pengunyahan, dan TMJ
terganggu.
MORE INFO
Pemeriksaan Objektif
36 : Terdapat kavitas di interproksimal bagian mesial dan
oklusal dengan kedalaman email.
 Sondasi :-
 Perkusi :-
 Palpasi :-
 CE : + (ngilu)
 Dx : karies superfisial
Penampakan Klinis Gigi 36 :
Rontgen gigi 36
DON’T KNOW
 Preparasi tumpatan klas II?
 Alat dan Bahan ?
 Jenis Resin Komposit ?
 Fungsi Matrix-Band ?
 Penyebab kegagalan tumpatan klas II ?
LEARNING ISSUES
Preparasi tumpatan klas II

Preparasi permukaan oklusal menggunakan bur diamond


inverted dengan outline form oklusal yang extensive. Bur
diamond digerakkan dari central groove ke arah tonjol
dengan kedalaman pulpa dipertahankan 1,5 mm. Kemudian
dilakukan preparasi proximal box ke arah fasial, lingual dan
gingival.
Ketika preparasi telah diperluas sampai marginal ridge,
dimulai pemotongan parit proximal. Tahan bur diamond
diatas dentoenamel junction sedalam 0,2 mm. Bur diamond
diperluas ke arah fasial, lingual, dan gingival untuk mencakup
semua lesi karies. Pemotongan ke arah fasiolingual dilakukan
dengan gerakan perlahan mengikuti bentuk dentoenamel
junction dengan bentuk agak konveks disebelah luar. Dinding
aksial sebaiknya 0,2 mm ke dalam dentoenamel junction dan
sedikit konveks ke bagian luar.
Retention form dapat ditambah dengan penempatan grooves,
locks, coves, atau slots. Semua retention form di atas harus
ditempatkan di dentin, dengan demikian tidak akan merusak
dan melemahkan enamel yang berdekatan. Bevel ditempatkan
pada margin enamel yang tersedia.
ALAT DAN BAHAN
Bahan : ALAT :
•Bur preparasi (bulat, fissure, inverted cone,
flame)
•Alat diagnostik
 Cavity cleanser •Cotton pellet
 Etsa •Cotton roll
•Matrix-Band dan holder
 Bonding •Microbrush
•Burnisher dan condensor
 Resin Komposit •Bur finishing (flame, pear)
Packable P60 •Polishing (enhance)
•Finishing strip
•Articulating paper
JENIS RESIN KOMPOSIT

1. FLOWABLE
Bahan flowable mempunyai kemampuan flow
yang tinggi karena bahan ini mengurangi
kandungan bahan pengisinya atau dengan
meningkatkan jumlah dari diluent monomer
(TEGDMA) dalam dimetrakilat komposit.
Indikasi :
• Tumpatan Resin Komposit Preventif
• Lem bracket
• Tumpatan kelas I dan II yang preparasinya minimal
• Sebagai base/lining tumpatan kelas II Resin Komposit
• Tumpatan kelas III yang preparasinya minimal
• Tumpatan kelas V
• Splinting gigi fraktur dan luksasi (pasca
trauma/periodontitis)
• Memperbaiki tumpatan langsung dan tidak langsung
• Tumpatan kelas VI dengan beban kunyah yang rendah
• Fissure sealant
Kelebihan :
• Modulus elastisitas yang rendah
Merk dagang :
• Aplikasinya lebih mudah dan lebih cepat
• Adaptasi terhadap kavitas baik
•Filtek Z250
• Mudah dalam polishing
•Tetric Flow
•Dyract AP
Kekurangan : •Revolution Formula
• Resistensi kurang baik jika dibandingkan •Dyract Flow
dengan bahan tumpatan yang lain •PermaFlo
• Kurang kuat untuk menahan tekanan •Filtek Flow
oklusal yang besar
• Dapat mengalir keluar dari preparasi
•Compoglass Flow
sebelum di LC •Aelite Flo
• Sulit untuk dimanipulasi •Heliomolar Flow
2. PACKABLE
Resin komposit packable memiliki ukuran partikel filler yang
tinggi, berkisar antara 0.7-2 μm dan persentase komposisi
atau muatan fillernya berkisar antara 48-65% volume.
Komposisi filler yang tinggi dapat menyebabkan kekentalan
atau viskositas bahan menjadi meningkat sehingga sulit untuk
mengisi celah kavitas yang kecil. Tetapi dengan semakin
besarnya komposisi filler juga menyebabkan bahan ini dapat
mengurangi pengerutan selama polimerisasi, memiliki
koefisien thermal yang hampir sama dengan struktur gigi,
dan adanya perbaikan sifat fisik terhadap adaptasi marginal.
Resin komposit ini juga diharapkan dapat menunjukkan sifat-
sifat fisik dan mekanis yang baik karena memiliki
kandungan filler yang tinggi.
Indikasi :
• kelas I
• kelas II dengan luas kavitas yang kecil
• kelas V
• MOD (kelas VI)

Kelebihan :
• mudah dirapikan
• mudah mendapatkan kontak yang bagus
• mudah membentuk anatomi oklusal,

Kekurangan :
• sulit beradaptasi antara satu lapisan dengan lapisan lainnya
• sulitnya penanganan
• estetis yang kurang
Fungsi Matrix-Band

FUNGSI :
• Sebagai pembatas
• Memberikan kontak
proximal yang tepat
• Memberikan kontur yang
baik
• Memberikan tekstur
permukaan yang optimal
• Mencegah overhanging
pada gingiva
PENYEBAB KEGAGALAN
TUMPATAN KLAS II

Kekurangan utama resin komposit adalah


pengkerutan/shrinkage selama proses polimerisasi
berupa terbentuk celah mikro terutama pada gingival
floor dari kavitas klas II resin komposit yang merupakan
awal masuknya bakteri, adanya adaptasi marginal yang
optimal merupakan pertimbangan utama dalam
mencapai keberhasilan.
PROBLEM SOLVING
 Decision Making :
Terdapat kavitas pada bagian oklusal dan mesial gigi 36

 Diagnosis :
Karies superfisial ( kavitas kelas II )

• Treatment :
Tumpatan klas II Resin Komposit
TREATMENT
Tumpatan kelas II Resin Komposit

Matriks dipasang pada gigi 36 dan diisolasi daerah kerja dengan menggunakan
cotton roll

a. Preparasi kavitas :

- outline form

- retention form dan resistance form bentuk harus konveks

- permukaan proksimal dibuka menggunakan bur bulat dari arah oklusal, dengan bur
fissure dilakukan preparasi pada permukaan proksimal dengan menggerakkan bur ke
arah buccal dan lingual, bentuk preparasi konvergen ke arah oklusal.
- Preparasi permukaan oklusal dengan menggunakan bur diamond inverted sehingga akan
terbentuk dovetail dengan terbentuknya dovetail akan didapatkan suatu bagian yang
sempit antara bagian proksimal dan oklusal yang disebut isthmus. Pada isthmus dinding
buccal dan lingual sedikit konvergen ke arah oklusal dan harus cukup lebar pada arah
buccal dan lingual agar tidak mudah pecah bila terkena tekanan pengunyahan, terutama
daerah yang berhubungan dengan bagian proksimal kavitas.

- Resistance form didapatkan dengan pembuatan bevel pada cavosurface

. Bila kavitasnya dalam, maka perlu diberi lining pada dentin wall (dentin yang terbuka),
diberi liner/cement base yang mengandung calcium hydroxid.
c. Membentuk dinding proksimal dengan menggunakan matrix-band
d. kavitas diisolasi, dibersihkan dengan cavity cleanser, dikeringkan
. Penumpatan dengan Resin Komposit
 Mula-mula dilakukan pengetsaan lapisan email, menggunakan larutan asam
fosfat 30% selama 15 detik, kemudian dicuci bersih dengan water syringe
selama 20 detik dan dikeringkan semprotan udara (moist =tidak terlalu
kering). Pengolesan asam pengetsaan menggunakan mikro brush.
 Genangi dengan bonding selama 10 detik, angin-angin dengan semprotan
udara dari threeway syringe, kemudian sinar selama 20 detik.
 Aplikasi bahan komposit kedalam kavitas kemudian sinar selama 40 detik.
Untuk mengurangi adanya pengkerutan, aplikasi bahan resin komposit
dilakukan secara inkremental.
f. Matrix dilepas, cek oklusi menggunakan articulating
paper, kemudian dilakukan finishing dengan
membuang kelebihan komposit menggunakan hand
cutting instrument, dapat menggunakan bur finishing.
g. Pemolesan (polishing).
Penggunaan finishing strip dan bur polis komposit,
diakhiri dengan penggunaan rubber silicon cup, untuk
mendapatkan permukaan yang halus dan licin.

Anda mungkin juga menyukai