Anda di halaman 1dari 47

Jakarta, 27 Maret

2017

Pemicu 1. Blok Kardiovaskuler


“Tetap bugar walau sudah tua”

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA 2017
KELOMPOK 15
• Tutor : dr. Susilo
• Ketua : Sheila Zivana P 405130162
• Sekretaris : Ni Luh Putu Citramas L. D 405140218
• Penulis : Joseph Deni 405150136
• Anggota : Yeni Anggraini 405140211
Annisa Ananda N 405150005
Rizky Putri A 405150013
Nurul Inayah Indah C 405150051
Joshua Kurnia Tandi 405150071
Clareta Vero Patricia W 405150132
Nadya Faradiba E 405150155
Jennifer Nanda Dewi 405150199
Mata Kuliah Penunjang
• Anatomi
• Histologi
• Fisiologi
• Biokimia
• Patologi Klinik
• Gizi
Tetap Bugar Walau Sudah Tua
dua orang karyawan dari sebuah perusahaan datang ke
RS untuk melakukan medical check up tahunan.
Tn. A 49 tahun, senior manager, mempunyai kebiasaan
bersepeda setiap minggu dan makan teratur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TB: 170 cm, BB: 65 kg, TD:
130/80 mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 16x/menit, afebris. Pada
saat dilakukan tes uji jantung (treadmill) dia dapat
menyelesaikan.
Tn. B 25 tahun, marketing, tidak pernah olahraga dan
merokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TB: 175cm, BB:
75 kg, TD: 140/90 mmHg, Nadi: 85x/menit, RR: 16x/menit,
afebris. Dia tidak dapat menyelesaikan tes uji jantung.
Apa yang dapat dipelajari dari kasus diatas?
• Langkah 1 : Unfamiliar Terms
afebris: tidak menunjukkan tanda demam
• Langkah 2 : Rumusan Masalah
1. Faktor apa yg menyebabkan Tn. A dpt menyelesaikan tes
uji jantung dibanding Tn. B?
2. Interpretasi hasil pemeriksaan Tn A & B?
3. Apakah riwayat tidak suka ber0R, faktor usia, pekerjaan,
gaya hidup berpengaruh thdp kondisi Tn. A & B?
4. Mengapa dilakukan tes treadmill pada kedua org tsb?
5. Bagaimana rokok dapat berpengaruh thdp kondisi Tn. B?
6. Apa hub usia dgn kesehatan jantung?
7. Apakah faktor nutrisi berpengaruh thdp hasil uji pada
kedua tuan tsb?
8. Apakah ada pp/pf lain untuk mengetahui kondisi jantung?
9. Apakah korelasi antara BB dgn jantung?
10. Apakah ada komplikasi jika Tn. B tidak mengubah lifestyle?
11. Mengapa hasil pf tidak berbanding jauh, pdhl mereka
memiliki latar belakang berbeda?
• Langkah 3 : Curah Pendapat
1. Faktor gaya hidup.
Tn. A bersepeda, makan teratur.
Tn. B tidak suka OR, merokok
2. Interpretasi hasil
Tn. A Tn. B
IMT= 22,5 (N) 24,5 (N)WHO
(Overweight)Asia Pasific
TD= 130/80 mmHg (pre 140/90 mmHg (Hipertensi std 1)
hipertensi) JNC VII JNC VII
(N)  menurut faktor usia  JNC
VIII
Nadi= 80x/menit (N) 85x/menit (N)
RR= 16x/menit (N) 16x/menit (N)
Suhu afebris Suhu afebris
3. Berpengaruh karena faktor resikonya.
Tn. A bersepeda, IMT (N), tidak merokok
Tn. B tidak suka OR, IMT (Overweight), merokok.
4. Hasil Pemeriksaan pd tes treadmill bisa lebih spesifik &
lengkap
5. Kandungan rokokpro inflamatori (ROS) merusak endotel PD
6. Wear and tear theory
7. Ya berpengaruhBB, jenis asupan nutrisi (protein, KH, lemak)yg
dikonsumsi kedua tuan tsbhasil tes
8. PF = EKG istirahat, rontgen thorax, ABI
PP = Enzim CkMB, kadar lemak
9. Stroke jantungnya lbh berat pd orang dgn BB berlebihTD
meningkatmudah lelah.
BB berlebihfatty liverkolesterol. Kadar insulinkomp DM.
10. Merokokplakaterosklerosisgagal jantung, kanker paru-paru.
DM, Hipertensi
11. Tn. A TD (N) menurut usia pd JNC VIII.
Tn. B TD (Hipertensi std 1) menurut JNC VII
secara fisiologis Tn.A dikarenakan faktor usia. Semakin tuatjd
kekakuan pada dinding PDTD dapat meningkat.
Sedangkan Tn.B TD meningkat diluar faktor usia (krn lifestyle).
Langkah 4. Mind Map
NUTRISI
KIE
PENCEGAHAN

ANATOMI FAKTOR
RESIKO

JANTUNG

PEMERIKSAAN
HISTOLOGI
(PF & PP)

DETEKSI
FISIOLOGI
DINI
Langkah 5. LI
1. Anatomi jantung dan pembuluh darah
2. Histologi jantung dan pembuluh darah
3. Fisiologi jantung dan pembuluh darah
4. Pemeriksaan terkait jantung dan pembuluh
darah
5. KIE mengenai jantung dan pembuluh darah
terkait kasus
LI 1. 3M Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah

Batas-batas Jantung Orientasi Cor Illustrasi


Piramid

© The University of Nottingham


Anterior

© antranik.org
1. SA node
2. Internodal Pathway
a. Bachman (anterior)
b. Wenkebach (medial)
c. Thorel (posterior)
3. AV node
4. Bundle of His
5. Left Bundle Branche,
Right Bundle Branche
6. Purkinje fibers
12
Katup Jantung

Principles of Anatomy and Physiology, 13th


Edition - Gerard J. Tortora, Bryan H.
Derrickson
Vaskularisasi Jantung

Snell RS. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa


Kedokteran
Persyarafan Jantung Pembuluh Limfe

Sobotta Atlas of Human Anatomy, 14th ed.


PERIKARDIUM

Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta:


EGC; 2009.
LI 2.Histologi Jantung dan Pembuluh Darah
histologi jantung – Dinding Jantung
Tunika eksterna Tunika media

Tunika interna

histologyolm.stevegallik.org
Jantung Kiri Jantung Kanan

diFiore's Atlas of Histology with Functional Correlations, 11th Edition


Arteriol & Venula

Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas Edisi 12


Arteri sedang & Vena sedang

Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas Edisi 12


Arteri besar & Vena besar

Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas Edisi 12


Kapiler

diFiore's Atlas of Histology with Functional Correlations, 11th Edition


Serat purkinye

diFiore's Atlas of Histology with Functional Correlations, 11th Edition


Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke
sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2009.
LI 3 : Fisiologi Jantung dan Pembuluh
Darah

Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke


sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2009.
Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology
Analogi aktivitas pemacu

Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke


sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2009.
SIKLUS JANTUNG
Mekanisme Frank-Starling
• Jumlah darah yg dipompa jantung ditentukan
oleh kecepatan aliran darah menuju jantung yg
berasal dr vena.

• Kemampuan intrinsik jantung utk beradaptasi thd


volume yg meningkat akibat aliran masuk darah
-> mekanisme frank-starling.

• “dalam batas-batas fisiologis, jantung akan


memompa semua darah kembali ke jantung
melalui vena”
• Cardiac output = stroke volume x
• MAP = cardiac output x total perifer
ressistance

Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology


Efek sistem saraf simpatis dan parasimpatis pada
faktor-faktor yang mempengaruhi Tekanan Darah arteri
rerata

Sherwood L.Fisiologi manusia dari sel ke


sistem. Edisi 8
Pemeriksaan fisik
Five Fingers Approach

Pemeriksaan Foto Toraks / Pemeriksaan


Anamnesis EKG
Fisik Analisis Jantung Penunjang

-keadaan umum & tanda vital


-tekanan darah
-sesak napas -nadi
-edema -pemeriksaan vena
-sianosis -nafas
-fundus okuli
-nyeri dada -keadaan kulit
-berdebar -dada (toraks) : inspeksi, palpasi, perkusi,
-sinkop auskultasi
-abdomen
-tungkai dan arteri perifer
Tekanan Vena Jugularis
ABI (Ankle-Brachial Index)
• Membandingkan TD dr 2 lokasi
• Jika perbedaan besar  signal adanya penyait arteri
perifer (t/u penyumbatan atau kaku pd arteri krn
kolestrol)
• U/ melihat progres penyakit atau pengobatan
• Indikasi:
– Perokok >50 thn
– Dewasa + DM, TD tinggi, Kol. Tinggi
– Stroke atau mini stroke
– Riwayat keluarga kuat thd CVD
• Tanda:
– Nyeri atau kram pd tungkai, paha, panggul, gluteus
saat jalan, naik tangga, olahraga  hilang dg
istirahat (claudication)
– Luka sulit sembuh
– Kaki terasa lebih dingin daripada anggota tubuh lain
atau warna nya berbeda
Bisa menggunakan ultrasound atau stetoskop

Rekam tekanan tertinggi CAPILLARY NAIL REFILL TEST


• Monitor dehidrasi & jumlah darah ke jaringan
ANKLE / BRACHIAL = ABI
Normal range index: 0,90 – 1,30 • Beri tekanan pada ujung kuku hingga putih (blanching)
<0,90: darah sulit menuju kaki tangan • Lepas tekanan
0.41-0.90: mild – moderate peripheral artery disease • ukur waktu yg terpakai u/ darah kembali ke jaringan
<=0.40: severe disease
>1.30: stiff, calcium-encrusted arteries (in diabetes or chronic kidney
(kuku kembali pink)
disease) • >2 detik  dehidrasi, shock, peripheral vascular disease,
hipotermia
• <2 detik  normal
White CJ. Atherosclerotic peripheral arterial disease. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman's Cecil
Medicine. 25th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2016:chap 79.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium

Laboratorium rutin Laboratorium Spesifik Lain-lain

-enzim jantung
-darah -CPK -methemoglobinemia
-urin -CK-MB -mioglobinemia
-troponin T
-SGOT -hiperlipidemia
-LDH -hiperuriasemia
-alpha-HBDH -kadar aktivitas renin
-CRP
-ASTRO
dalam plasma
-tes fungsi hati -hipertiroidism
-sistem koagulasi
-kultur darah
Principles of Anatomy and Physiology, 13th -kadar digitalis darah
Edition - Gerard J. Tortora, Bryan H. -pemeriksaan cairan ekstra
Derrickson vaskuler 36
PEMERIKSAAN PENUNJANG jantung
– Menegakkan diagnosis • Penyumbatan
– Identifikasi patologi yg mendasari pulmovaskularitas & efusi
pleural
– Identifikasi abnormalitas yg dpt
diobati 3. EKG
1. Darah rutin • Melihat fibrilasi atau aritmia
• Menegakkan kondisi lain: • Abnormalitas konduksi impuls
anemia berat, disfgs renal, listrik
kelainan tiroid, • Hipertrofi ventrikular atau
hemokromatosis (mimik gagal infark miokard yg lalu
jantung/berkontribusi thd)
• Minimum lab test mencakup:
– CBC, metabolic profile,
Magnesium, fgs hati, BNP,
urinalisis, screening
pengobatan, arterial
blood gas movement (jk
suspek emboli)
2. CXR (Chest X-Ray) ©2016 American Heart Association, Inc. All rights reserved.
The American Heart Association is a qualified 501(c)(3) tax-
• Menilai ukuran dan bentuk exempt organization.
5. ECHO cardiography
• STANDARD TOOL u/ menentukan adanya gagal
jantung
• Ukuran, bentuk, fungsi sistolik & diastolik dari
kedua ventrikel
6. Angiography
• Menentukan ada atau tidaknya pykt jantung
koroner
7. Kateterisasi
• Pd pasien dg ANGINA & gagal jantung,
penyumbatan arteri koroner
EKG
• Merekam aktivitas listrik yg mencapai permukaan tubuh (dg elektroda)

http://www.paexams.net/EKG-s.html
LI 5 : KIE (Pencegahan Jantung dan Pembuluh Darah)
Penilaian risiko Rekomendasi
Skrining faktor risiko •Harus dimulai pada usia 20thn.
Tujuan: Org dws harus mengetahui tingkat •Riwayat keluarga mengenai CHD harus
dan makna dari faktor risiko diperbaharui scr reguler.
•Status merokok, diet, konsumsi alkohol, dan
akt fisik harus dinilai melalui evaluasi rutin.
•TD, IMT, lingkar pinggar, dan denyut nadi (utk
skrining fibrilasi atrial) harus di rekam setiap
kunjungan (min tiap 2thn).
•Profil lipiddan gula darah puasa harus diukur
sesuai risiko hiperlipidemia dan diabetes (min
tiap 5thn atau tiap 2thn apabila ada faktor
risiko)

Perkiraan risiko global Tiap 5thn (lebih sering kalau ada perubahan
Semua org dws ≥40thn harus mengetahui fk risiko) org dws tu ≥40thn atau yg dg ≥2 fk
risiko absolut thd CHD risiko harus mendapat diukur risiko 10 tahun
Tujuan: Mempertahankan risiko serendah CHD dg penilaian multipel. Fk risiko yg scr
mungkin umum dinilai termasuk usia, jenis kelamin,
status merokok, TD, kolesterol total. Pasien dg
risiko 10 thn >20% memiliki risiko yg ± sama
dg pasien yng memiliki penyakit KV
• Merokok
– Tujuan: berhenti total, tidak terpapar dg asap rokok
• Kontrol TD
– Tujuan: <140/90 mmHg; <130/85 mmHg apabila ada insufisiensi renal atau
gagal jantung; <130/80 mmHg apabila ada diabetes
• Asupan diet
– Tujuan: konsumsi aspirin lebih sedikit pd orang dengan risiko CHD (tu yang
risiko 10 tahun CHD ≥10%)
• Kontrol lipid darah
• Aktivitas fisik
– Tujuan: minimal 30 mnt aktivitas fisik intensitas sedang setiap hari
• Kontrol berat badan
– Tujuan: Mencapai dan pertahankan BB sesuai
• Kontrol diabetes
– Tujuan: Glukosa darah puasa normal (<110mg/dL) dan HbA1c mendekati
normal (<7%)
• Fibrilasi atrial kronik
– Tujuan: Irama sinus normal atau apabila ada fibrilasi atrial kronis gunakan
koagulasi dg INR 2.0-3.0
AHA Guidelines for Primary Prevention of Cardiovascular Disease and Stroke: 2002 Update
Nutrisi
Rekomendasi AHA untuk menurunkan resiko penyakit
kardiovaskular:
• Intake kalori dan aktivitas fisik seimbang untuk
mendapatkan atau mempertahankan BB yang sehat
• Konsumsi banyak buah dan sayur
• Pilih whole grain, makanan tinggi serat
• Konsumsi ikan, terutama oily fish, 2x seminggu
• Batasi intake lemak jenuh hingga <7% dari energi, lemak
trans < 1% dari energi, kolesterol < 300mg/hari, dengan :
– Memilih daging tanpa lemak dan alternatif sayuran
– Memilih susu fat-free (skim),1%fat, low fat
• Kurangi minuman dan makanan yang ditambah gula.
• Pilih dan siapkan makanan dengan sedikit atau tanpa garam
• Tidak berlebihan mengkonsumsi alkohol
https://oldwayspt.org/history-mediterranean-diet-pyramid
Kesimpulan :
Dari hasil diskusi pemicu 1 ini:
1. Kami telah mempelajari anatomi jantung dan pembuluh
darah
2. Kami telah mempelajari histologi jantung dan pembuluh
darah
3. Kami telah mempelajari fisiologi jantung dan pembuluh
darah
4. Kami telah mempelajari pemeriksaan fisik maupun
penunjang terkait jantung dan pembuluh darah
5. Kami telah mempelajari KIE terkait jantung dan pembuluh
darah sesuai kasus.
Saran :
Tn. A dan Tn. B sebaiknya tetap menjaga pola hidup sehat
dengan berolahraga selama 30 menit/harinya, makan teratur,
konsumsi buah dan sayur, tidak atau kurangi merokok.
Mengontrol tekanan darah dengan diet rendah sodium, maks
konsumsi 1500mg/hari.
Daftar Pustaka
• AHA Guidelines for Primary Prevention of Cardiovascular Disease
and Stroke: 2002 Update
• Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology
• Gray’s Anatomy 40th Ed.
• Histologi Dasar Janqueira, Atlats dan Text Book ed.12
• Sobotta Atlas of Human Anatomy, 14th Ed.
• diFiore's Atlas of Histology with Functional Correlations, 11th Ed.
• Sheerwood Human Physiology - From Cells to System, 6th Ed.
• Principles of Anatomy and Physiology, 13th Edition - Gerard J.
Tortora, Bryan H. Derrickson
• White CJ. Atherosclerotic peripheral arterial disease. In: Goldman L,
Schafer AI, eds. Goldman's Cecil Medicine. 25th ed. Philadelphia,
PA: Elsevier Saunders; 2016:chap 79.
• https://oldwayspt.org/history-mediterranean-diet-pyramid

Anda mungkin juga menyukai