Anda di halaman 1dari 20

TEKNOLOGI MINYAK

BUMI DAN GAS

YUNI MULIA SARI


061530400317
5KA

DOSEN PENGAMPU :
ZUROHAINA, S.T,M.T
Proses-Proses Menggunakan
Pelarut

Proses-proses penyulingan menggunakan


pelarut merupakan pengolahan fisik saja,
baik untuk menghilangkan senyawa-senyawa
pengotor yang ada atau yang tidak
diinginkan dalam minyak yang akan di
pulihkan (recovery).
Proses-Proses Menggunakan
Pelarut

Dasar Proses yang di


pakai untuk umpan
Proses ekstraksi yang
minyak berat dan distilat
menggunakan pelarut dapat
menengah
diklasifikasikan menjadi :
diklasifikasikan sebagai :
1. Proses Penarikan Aspal
1. Pengolahan (treating)
2. Proses Penarikan Lilin
atau deasphalting
3. Proses Penyulingan
2. Operasi Dewaxing
Minyak Pelumas dan
3. Pengolahan (treating)
Ekstraksi Aromatik
atau penyulingan
(refining).
Proses Penarikan Aspal
Proses penarikan aspal merupakan proses yang dapat
memisahkan sulfur dan logam berat dan juga
perbaikan warna minyak.

Pelarut yang dipakai untuk proses penarikan aspal


terbagi menjadi 2 kelompok yaitu
1.Hidrokarbon yang mempunyai berat molekul rendah,
terutama propan
2.Senyawa yang dapat dioksidasi seperti alkohol dan
ester
Macam-macam proses penarikan aspal
dan lube treating dengan pelarut

1. Ekstraksi furfural ( pengolahan gas-oil


dan lube oil)
2. Propane Deasphalting
3. Propane Decarbonizing
4. Fraksionasi Propana
5. Ekstraksi HF
6. Ekstraksi SO2
Ekstraksi furfural
Pada proses ekstraksi dengan menggunakan solvent
furfural komponen feed yang terdiri dari campuran
hydrocarbon aromatic, naphtenic, dan parafinic
dikontakkan dengan solvent furfural. Furfural mempunyai
solvent power yang lebih tinggi terhadap hydrocarbon
aromatic daripada pariffinic.

Furfural memiliki selektivitas yang baik pada range


lube oil karena sifat light-heavy selektivitas-nya yang
rendah.
Ekstraksi furfural
( pengolahan gas-oil dan lube oil)

 Umpan yang diolah : produk waxy


distilate dari distilasi hampa.

 Suhu ekstraksi dan rasio pelarut


biasanya rendah untuk pengolahan
gas-oil dibandingkan dengan
pengolahan lube-oil
Ekstraksi furfural
( pengolahan gas-oil dan lube oil)
O Fungsi :
 untuk memisahkan aromatik, nitrogen, sulfur, dan
logam-logam organik, senyawa-senyawa bersifat asam
dan tidak stabil dari dalam minyak yang akan
berpengaruh terhadap kualitas pembakaran, kebersihan
mesin, dan bilangan setana
 Untuk menaikkan indeks viskositas dari umpan melalui
penghilangan senyawa aromat yang memiliki indeks
viskositas rendah, peningkatan mutu dan kestabilan
terhadap oksidasi sekaligus mengurangi kemungkinan
terbentuknya lumpur (sludge), deposit karbon, dan
varnish.
Sifat Fisis Furfural

Rumus Molekul Furfural (C5H4O2)


Molecular Weight 96.1
- Melting Point, oC -36.5 (tekanan atmospheric)
- Boiling Point, oC 161.7 (tekanan atmospheric)
- Specific Gravity 15 oC 1.165
- Panas Penguapan,kcal/kg 108 (tekanan atmospheric)
- Kelarutan pada suhu 60 oC
+ Air di Furfural, %-wt 9
+ Furfural di Air, %-wt 11
- Flash Point, oF (oC) 152 – 159 (66.7 – 70.6)
- Ignition Tempereature, oF (oC) 739 (393)
- Cloud Point, oC 57
- Refractive Index at 20 oC 1.5261
- Temp. Kritis, oC 387
- Tekanan Kritis, kg/cm2 51
Diagram Alir Proses Ekstraksi Furfural
(Pengolahan Lube Oil)
Propane Deasphalting
Propane Deasphalting adalah suatu proses ekstraksi
dimana minyak yang diinginkan dilarutkan dalam pelarut
propan dan material yang mengandung aspal dapat
dipisahkan.

Pada propane deasphalting proses, short residu


dikontakkan dengan cairan propane pada kondisi
temperatur dan tekanan tertentu. Propane mudah
melarutkan hydrocarbon dengan titik didih rendah, tetapi
solvent power-nya terbatas terhadap hydrocarbon dengan
titik didih tinggi, khususnya komponen aromatic (asphaltic
compound).
Propane Deasphalting

O umpan : minyak mentah yang telah


direduksi dari distilasi hampa.

O Suhu puncak menara biasanya 130 -


180 oF dan tekanan 400 - 550 psig.
Rasio propan-umpan minyak adalah 6 :
1 sampai 10 : 1.
Sifat Fisik Propane

Sifat Fisik Propane :


SG at 15/4 oC : 0.585
Boiling Point : - 42.2 oC
Tekanan uap pada 40 oC : 14.05
kg/cm2 abs.
Tekanan uap pada 80 oC : 32.03
kg/cm2 abs.
Temperatur Kritis : 96.8 oC
Tekanan Kritis : 43.4
kg/cm2 abs.
Diagram Alir Proses Propane Deasphalting

Umpan
Oil stripper

Tanki propan

Minyak
Evaporator
Kontaktor

Asphalt stripper

Dapur

Flash drum Aspal


Propane Decarbonizing
 Propane Decarbonizing adalah proses ekstraksi
menggunakan pelarut yang bertujuan untuk
memulihkan kembali umpan perengkahan
katalis dari residu berat.

 Umpan : berasal dari umpan reduced crude.

 Suhu ekstraksi biasanya 150 – 250 oF dengan


tekanan 400 - 600 psi.
Fraksionasi Propana
• Proses ini adalah proses ekstraksi kontinyu
untuk pemisahan residu hasil dari distilasi
hampa menjadi 2 macam atau lebih minyak
pelumas. Merupakan pengembangan dari
proses propane deasphalting.

• Pelarut : Propan

• Produk: Minyak yang bersesuaian dengan distilat


netral yang berat, pelumas jernih dan juga aspal
Ekstraksi HF
• Ekstraksi HF adalah proses ekstrasi cair-cair
untuk memisahkan sulfur dan kokas yang
terbentuk dari nafta rengkahan, nafta murni
(virgin naphtha), distilat menengah, dan gas
oil.

• Umpan : minyak

• suhu yang dipakai adalah 100 – 125 oF dan


tekanan di bawah 100 psi.
Diagram Alir Proses Ekstrasi HF
Vent
HF ke
Recovery
Umpan

Absorber Ekstraktor
raffinate Ekstrak
HF dari Stripper Stripper
Recovery

HF ke recovery

Rafinat Ekstrak

HF Recovery &
HF segar
Evaporator HF

Tangki HF
Ekstraksi SO2
• Ekstraksi SO2 adalah proses ekstraksi cair-cair
secara kontinyu, dipakai untuk pemisahan
aromatik dan senyawa-senyawa yang menahan
sulfur dari minyak-minyak dasar naftenik dan
parafinik.

• Umpan : nafta ringan, kerosen, gas-oil, cycle-oil


dari proses katalis, dan minyak pelumas berat
dan menengah

• suhu operasi dipakai pada 60oF.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai