ANESTESI REGIONAL
Pembimbing : dr Riza M Farid, Sp.An
Iriyani Dani 1102009143
Khalida Handayacita 1102012140
Novia Fauziah 1102012200
DEFINISI ANESTESI REGIONAL
• Anestesi regional adalah hambatan impuls
nyeri suatu bagian tubuh sementara pada
impuls saraf sensorik, sehingga impuls nyeri
dari satu bagian tubuh diblokir untuk
sementara (reversibel). Fungsi motorik dapat
terpengaruh sebagian atau seluruhnya. Tetapi
pasien tetap sadar.
Pembagian anestesi regional
• Blok sentral (blok neuroaksial), yaitu meliputi
blok spinal, epidural, dan kaudal. Tindakan ini
sering dikerjakan.
– Bedah panggul
– Bedah obstetrik-ginekologi
– Bedah urologi
– Kelainan neurologis
Kelainan psikis
– Bedah lama
– Penyakit jantung
– Hipovolemia ringan
• Posisi pasien
– Faktor tambahan
• Ketinggian suntikan
• Kecepatan suntikan/barbotase
• Ukuran jarum
• Mual – muntah
Indikasi anestesi epidural
• Pembedahan dan penanggulangan nyeri pasca
bedah
• Tatalaksana nyeri saat persalinan
• Penurunan tekanan darah saat pembedahan
agar tidak banyak perdarahan
• Tambahan pada anestesi umum ringan karena
penyakit tertentu pasien
Penyebaran obat pada anestesi
epidural
• Volume obat yg disuntikan
Usia pasien
• Kecepatan suntikan
• Besarnya dosis
• Ketinggian tempat suntikan
• Posisi pasien
• Panjang kolumna vetebralis
Teknik anestesi epidural
1. Posisi pasien saat tusukan seperti pada
analgesia spinal.
2. Tusukan jarum epidural biasanya dilakukan
pada ketinggian L3-4. Jarum yang digunakan ada
2 macam, yaitu:
• jarum ujung tajam (Crawford)
• jarum ujung khusus (Tuohy)
3. Untuk mengenal ruang epidural digunakan
banyak teknik. Namun yang paling populer
adalah teknik hilangnya resistensi dan teknik
tetes tergantung.
Teknik hilangnya resistensi (loss of resistance)
Teknik tetes tergantung (hanging drop)
Uji dosis (test dose)
4. Cara penyuntikan: setelah yakin posisi jarum
atau kateter benar, suntikkan anestetik lokal
secara bertahap setiap 3-5 menit sampai
tercapai dosis total. Suntikan terlalu cepat
menyebabkan tekanan dalam ruang epidural
mendadak tinggi, sehingga menimbulkan
peninggian tekanan intrakranial, nyeri kepala
dan gangguan sirkulasi pembuluh darah
epidural.
5. Dosis maksimal dewasa muda sehat 1,6
ml/segmen yang tentunya bergantung pada
konsentrasi obat. Pada manula dan neonatus
dosis dikurangi sampai 50% dan pada wanita
hamil dikurangi sampai 30% akibat pengaruh
hormon dan mengecilnya ruang epidural akibat
ramainya vaskularisasi darah dalam ruang
epidural.
Anestesi lokal yang digunakan
• Lidokain (Xylokain, Lidonest)
• Umumnya digunakan 1-2%, dengan mula kerja 10
menit dan relaksasi otot baik. 0.8% blokade
sensorik baik tanpa blokade motorik. 1.5% lazim
digunakan untuk pembedahan. 2% untuk
relaksasi pasien berotot.
• Bupivakain (Markain)
Konsentrasi 0.5% tanpa adrenalin, analgesianya
sampai 8 jam. Volum yang digunakan <20ml.
Komplikasi
• Blok tidak merata
• Depresi kardiovaskuler (hipotensi)
• Hipoventilasi (hati-hati keracunan obat)
• Mual-muntah