Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN KONSUMSI ASAM FOLAT

DENGAN ANGKA KEJADIAN CELAH


OROFASIAL
(OROFACIAL CLEFT)

Disusun Oleh:
AFRA BRYGES TAMIA
1313010020

Pembimbing:
dr. Setya Dian Kartika, Sp. OG
dr. Luhur Dewantara
LATAR BELAKANG

CELAH
OROFASIAL

Celah bibir Celah palatum

Celah yang terdapat Celah palatum adalah


pada bibir atas suatu kondisi dimana
diantara mulut dan terdapat celah pada
hidung. bagian lanigit-langit
mulut
Mortalitas dan
morbiditas Insidensi tinggi
tinggi

CELAH Genetik
OROFASIAL
Etiologi : Paparan
Penatalaksanaan dengan zat
kompleks teratogen
Lingkungan

Defisiensi
nutrisi

Asam
folat
- Insiden tertinggi kelainan ini terdapat pada orang Asia dan terendah
pada orang kulit hitam
- Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
memperkirakan bahwa:
Amerika Serikat:
 Bayi lahir dengan bibir sumbing  2.651 bayi
 Bayi lahir dengan bibir sumbing dengan atau tanpa celah palatum 
4.437 bayi
Indonesia:
 Penderita kelainan celah bibir bertambah rata-rata 7.500 orang per
tahun
- Bayi dengan celah orofasial akan dihadapkan dengan
masalah kesehatan dan psikososial akibat adanya
gangguan dalam berbicara, makan, dan
mendengar serta estetika wajah.
- Anak-anak yang lahir dengan celah orofasial telah terbukti
memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan cacat lahir lainnya dan 15 kali lebih
besar dibandingkan dengan populasi umum
Terapi dimulai dari awal bayi lahir hingga dewasa, meliputi
operasi plastik, terapi wicara, audiologi, konseling psikologis,
dan terapi orthodonti. Terkadang operasi yang dilakukan
akan menimbulkan berbagai komplikasi seperti infeksi, dan
obstruksi pernapasan
- Asam folat adalah unsur yang termasuk dalam kelompok
vitamin B, merupakan salah satu unsur penting dalam
sintesis DNA (deoxyribo nucleic acid).
- Unsur ini diperlukan sebagai koenzim dalam sintesis
pirimidin. Pada saat terjadi peningkatan pembentukan sel
seperti pada kehamilan, kebutuhan unsur ini akan meningkat.
- Menurut WHO kejadian cacat bawaan fisik di Amerika
Serikat 1,32 per 1000 kelahiran salah satunya karena
kekurangan asam folat
PERUMUSAN MASALAH
- Celah orofasial merupakan salah satu masalah di bidang bedah plastik
yang membutuhkan perhatian penting.
- Dibutuhkan informasi yang akurat mengenai penyebab dari
celah orofasial, agar dapat dilakukan upaya pencegahan dimasa
kehamilan.
- Selain itu, konsumsi asam folat yang merupakan salah satu
komponen nutrisi untuk proses formasi janin masih kurang
dibahas.

Maka munculah pertanyaan penelitian, apakah konsumsi asam folat pada


ibu hamil berhubungan dengan angka kejadian celah orofasial?
KEASLIAN PENELITIAN
No. Peneliti Topik Penelitian
1. Safi (2012) - Meneliti hubungan konsumsi asam folat dengan faktor
resiko terjadinya defek neural

Penelitian kali ini akan dicari hubungan asam folat
dengan kejadian celah orofasial.

2. Wilcox (2007) - Meneliti tentang hubungan konsumsi suplemen asam folat


dengan faktor resiko terjadinya celah wajah pada bayi di
Norwegia
- Penelitian dilakukan dengan metode case-control hanya
meneliti konsumsi asam folat dalam bentuk suplemen,

Penelitian ini akan meneliti konsumsi asam folat dalam
bentuk suplemen dan makanan sehari-hari, dan metode
yang digunakan adalah kohort retrospektif.
No. Peneliti Topik Penelitian
3. Schutte dan Murray Meneliti tentang faktor resiko pada celah orofasial secara
(1999) umum

Penelitian ini hanya akan diteliti mengenai salah satu
faktor resiko pada celah orofasial, yaitu defisiensi nutrisi
khususnya pada konsumsi asam folat pada ibu hamil.

4. Verhaar (2002) Meneliti tentang asam folat dan penyakit kardiovaskular.



Penelitian ini akan mencari hubungan konsumsi asam
folat dengan kejadian celah orofasial
No. Peneliti Topik Penelitian
5. Wehby (2013) - Meneliti tentang pengaruh suplemen asam folat dosis tinggi
terhadap kejadian celah bibir dan pertumbuhan janin
- Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental

Wanita hamil yang


memiliki resiko
terjaidnya celah bibir

Kelompok I Kelompok I
Diberi suplemen asam folat Diberi suplemen asam folat
dengan dosis 0,4 mg/hari dengan dosis 4 mg/hari

Sedangkan enelitian ini akan mencari hubungan konsumsi asam


folat yang berasal dari suplemen dan asupan diet asam folat
sehari-hari dengan Food Frequency Questioner (FFQ).
TUJUAN

Tujuan Umum:
Mengetahui hubungan antara konsumsi asam folat dengan
angka kejadian celah orofasial

Tujuan Khusus:
1. Memperoleh data mengenai angka kejadian celah orofasial di
RS Bedah Jatiwinangun periode 2015
2. Memperoleh data mengenai konsumsi asam folat saat hamil
pada ibu-ibu yang anaknya menderita celah orofasial
MANFAAT

1. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat dan tenaga


medis tentang hubungan antara konsumsi asam folat pada
ibu hamil dengan celah orofasial
2. Untuk membantu pencegahan dan penatalaksanaan celah
orofasial
3. Sebagai dasar untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut
terkait hubungan konsumsi asam folat dengan celah
orofasial
KERANGKA PENELITIAN TEORI
Celah
Orofasial

↑ Morbiditas Tatalaksana
↑ Mortalitas Kelainan kongenital multi disiplin
tersering yang kompleks

Etiologi

Genetik Lingkungan

Zat teratogen Merokok dan alkohol Defisiensi nutrisi

Vitamin Asam Zinc


folat

Tidak diproduksi tubuh

Penghambatan/penurunan sel
Didapatkan dari
pial neural pada minggu ke 5
makanan dan suplemen

Jaringan mesoderm di daerah Penting untuk sintesis


orofasial gagal bersatu DNA

Hubungan antara konsumsi


asam folat dengan angka
kejadian celah orofasial
KONSEP PENELITIAN
Tidak diproduksi Gagal bersatunya jaringan
Asam folat oleh tubuh tetapi mesoderm didaerah Celah orofasial
penting untuk orofasial karena gangguan
sintesis DNA sintesis DNA

Angka kecukupan asam folat dinilai dengan Angka kejadian celah orofasial
Food Frequency Questioner dilihat dalam dilihat dari tingkat insidensi dalam
µg/hari persen

Faktor resiko lain seperti genetik,


Diklasifikasikan menjadi riwayat merokok obat dan alkohol,
Kurang dan Cukup infeksi saat hamil di exlude

Hubungan antara konsumsi asam folat


dengan angka kejadian celah orofasial
HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah


terdapat hubungan antara konsumsi asam folat
dengan angka kejadian celah orofasial.
METODE PENELITIAN
Penelitian analitik observasional dengan metode kohort retrospektif, dilakukan di
Rumah Sakit Bedah Jatiwinagun dengan menggunakan data tahun 2015.

POPULASI

SUBJEK

Mengisi lembar Informed Consent

Cek Rekam Medis

Mengisi Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire


untuk menilai asupan asam folat

Kecukupan asam folat dinilai dengan persentase Recommended Dietary


Allowances (RDAs) for Folate

Data secara keseluruhan di analisis dengan SPSS


Subjek
Subjek yang akan diteliti pada penelitian ini harus
memenuhi kriteria inkulsi dan ekslusi sebagai berikut:

Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi


 Ibu yang anaknya menderita  Ibu dengan kebiasaan merokok
celah orofasial  Ibu dengan kebiasaan mengkonsumsi
 Ibu yang saat melahirkannya alkohol dan obat-obatan terlarang
pada usia aterm  Ibu yang menolak untuk dijadikan
sebagai responden penelitian

Jadi subjek penelitiannya menurut rumus Notoatmodjo


(2015) sebanyak 52 orang serta memenuhi kriteria inklusi
tersebut
Konsumsi asam folat
Asupan makanan sehari-hari responden yang
menekankan pada jenis, frekuensi makan,
dan jumlah makanan sumber asam folat,
serta suplemen asam folat yang didapatkan
selama kehamilan

Dinilai dengan Semi-Quantitative Food Frequency


Questionnaire pada saat usia kehamilan 0-12 minggu
(Trimester I)

Dinyatakan dengan satuan mcg.

Analisis asupan asam folat dibandingkan dengan


standar kebutuhan berdasarkan persentase
Recommended Dietary Allowances (RDAs) for Folate
untuk ibu hamil

Kriteria Objektif;
1) Kurang : asupan < 600 mcg dari RDAs
2) Cukup : asupan ≥ 600 mcg dari RDAs
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
TERIMA K ASIH

Anda mungkin juga menyukai