Dr.

Alfiah Hayati
Departemen Biologi,
Universitas Airlangga
 Sel prokariotik membelah secara aseksual
 Sel ini memiliki kromosom tunggal, mengandung gen
 Kromosom direplikasi
 Sel kemudian membagi menjadi dua sel, prosesnya
disebut pembelahan biner

Prokaryotic chromosomes

Figure 8.3B
 Binary fission of a prokaryotic cell

Prokaryotic Plasma
chromosome membrane

Cell wall
Duplication of chromosome
and separation of copies

Continued growth of the cell

and movement of copies

Division into
two cells

Figure 8.3A
 Siklus sel terdiri dari dua fase utama:
 Interfase, saat penggandaan kromosom dan
pembentukan bagian-bagian sel
 Fase mitosis, saat terjadi pembelahan sel

Figure 8.5
 2. SIKLUS REPRODUKSI SEL DAN
MITOSIS

 Sel
eukariotik memiliki banyak gen daripada sel
prokariotik
 Gen berada dalam kromosom yang ada dalam inti
 Kromosom dari sel tumbuhan tampak berwarna ungu
tua

Figure 8.4A
Sister chromatids

Chromosome
duplication

Centromere Centromere Sister

chromatids

Chromosome
distribution
to
daughter
cells

Figure 8.4B Figure 8.4C

 INTERPHASE PROPHASE
Centrosomes Early mitotic Centrosome Fragments Kinetochore
(with centriole pairs) spindle of nuclear
Chromatin envelope

Centrosome Spindle
Nucleolus Nuclear Plasma Chromosome,
envelope membrane consisting of two microtubules
sister chromatids
Figure 8.6
 METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS

Metaphase Cleavage Nucleolus

plate furrow forming

Spindle Daughter Nuclear

chromosomes envelope
forming
Figure 8.6 (continued)
 Padasel hewan, sitokinesis Cleavage
terjadi melalui cleavage furrow

 Proses ini, membran sel

melipat selanjutnya membuat
sel terpisah
Cleavage Contracting ring of
furrow microfilaments

Figure 8.7A Daughter cells

 3. MEIOSIS dan CROSSING OVER

Chromosomes

 Sel
somatik pada tiap
spesiesmengandung
kromosom dengan
jumlah tertentu Centromere

 Sel manusia mempunyai

46, tersusun 23 pasang
kromosom homolog

Sister chromatids Figure 8.12

 MEIOSIS I: Homologous chromosomes separate

INTERPHASE PROPHASE I METAPHASE I ANAPHASE I

Centrosomes Microtubules
Sites of crossing over Metaphase Sister chromatids
(with attached to plate remain attached
centriole Spindle kinetochore
pairs)

Nuclear Chromatin Sister Tetrad Centromere Homologous

envelope chromatids (with kinetochore) chromosomes separate

Figure 8.14, part 1

 MEIOSIS II: Sister chromatids separate

TELOPHASE I TELOPHASE II
PROPHASE II METAPHASE II ANAPHASE II
AND CYTOKINESIS AND CYTOKINESIS

Cleavage
furrow

Sister Haploid
chromatids daughter cells
separate forming

Figure 8.14, part 2

 MITOSIS MEIOSIS
PARENT CELL Site of MEIOSIS I
(before chromosome replication) crossing over

PROPHASE PROPHASE I
Tetrad formed
Duplicated Chromosome Chromosome by synapsis of
chromosome replication replication homologous
(two sister chromatids) 2n = 4 chromosomes

Chromosomes Tetrads
METAPHASE align at the align at the METAPHASE I
metaphase plate metaphase plate

ANAPHASE Sister chromatids Homologous ANAPHASE I

TELOPHASE I
TELOPHASE separate during chromosomes
anaphase separate
during
anaphase I; Haploid
sister n=2
chromatids Daughter
remain together cells of
meiosis I
2n 2n No further
chromosomal MEIOSIS II
Daughter cells replication; sister
of mitosis chromatids
separate during
anaphase II n n n n
Daughter cells of meiosis II
Figure 8.15
 Sg (2n)

Sg-d (2n)
Sg-p (2n)
Proliferasi
Sg aktif
Sg-p (2n) Sg-d (2n) Meiosis I
Sp I
(2n)
Sg aktif
Meiosis II
Sg-p (2n) Sg-d (2n)
Sp II (n)
Sp I
(2n)
Sg aktif
Sd (n)
Sp II (n)
Sp I
(2n)
Sz
Sd (n)
Sp II (n)

Sz
Sd (n)

Sz
 Awal pembentukan dan perkembangan akrosom, kromatin
mengalami kondensasi, pemanjangan inti sel, perpindahan
sitoplasma ke bagian ekor spermatid dan berkembangnya
middle piece
 DNA spermatid dalam bentuk paket dan mengalami
kondensasi.
 DNA inti, mengalami perubahan selama proses
pemanjangan spermatid, hasilnya adalah paket kromatin
dalam fase transkripsi inaktif.
 Apparatus golgi mengalami kondensasi di inti membentuk
akrosom.
 Sentriol mengalami pemanjangan membentuk ekor
spermatozoa.
 Proses ini juga disebut metamorfosis, karena ada
perubahan bentuk spematid bulat menjadi spermatid
berekor
 Spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa melalui
transformasi inti dan sitoplasma
 Perubahan morfologi yang paling penting adalah
pembentukan akrosom, kondensasi,
transformasi, dan pergeseran inti ke posisi
eksentrik dalam sel, serta terbentuknya ekor
yang mampu bergetar.
 Setelah perkembangan sel germinal lengkap,
spermatid yang dewasa (spermatid memanjang)
akan lepas dari sel Sertoli dan masuk ke dalam
lumen tubulus seminiferus yang dikenal dengan
spermatozoa
 Tahapan asosiasi spermatid ini berbeda untuk
setiap spesies, pada manusia terdapat 6 tahap,
tikus terdapat 14 tahap dan mencit 12 tahap
 Pengulangan tahapan tersebut terjadi pada
tempat yang sama dalam tubulus seminiferus
dengan interval waktu 8,6 hari pada mencit dan
12,9 hari pada tikus
 Proses perubahan sitologik ditunjukkan dengan
tahapan perkembangan spermatid menuju
dewasa.
 Setiap spesies mempunyai tahapan
perkembangan spermatid yang berbeda, manusia
mempunyai 12 tahap, tikus 19 tahap dan mencit
16 tahap.