Anda di halaman 1dari 21

TEORI BIAYA PRODUKSI

Dosen Pengampu :
Sahrupi, ST., MT
Konsep Dasar
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai
semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang
yang diproduksikan perusahaan tersebut.
KLASIFIKASI BIAYA PRODUKSI
• Biaya Langsung (Direct Cost/Prime Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang langsung berhubungan dengan
proses produksi, seperti biaya bahan mentah, bahan pembantu,
bahan bakar (jika proses produksi menggunakan bahan bakar
dan transportasi), dsb.
• Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost/Overhead Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak langsung
berhubungan dengan proses produksi. Biaya tidak langsung
terbagi menjadi 2 yaitu,
1. Biaya overhead tetap (fixed overhead cost)
2. Biaya overhead variabel (variable overhead cost)
Biaya Produksi dalam Jangka Pendek
• Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh
produsen dibedakan kedalam dua jenis pembiayaan yaitu
biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.
• Biaya produksi rata-rata meliputi : biaya total produksi rata-
rata, biaya produksi tetap rata-rata dan biaya produksi
berubah rata-rata.
• Biaya produksi marginal yaitu tambahan biaya produksi yang
harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.
Jenis-Jenis Biaya Total
• Jenis-jenis biaya meliputi : Biaya Total (Total Cost), Biaya Tetap Total (Total
Fixed Cost) dan Biaya Berubah Total (Total Variabel Cost) .
• Biaya Total adalah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan dan
merupakan penjumlahan antara biaya tetap total dan biaya berubah total.

TC = TFC + TVC
• Biaya Tetap Total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat berubah jumlahnya,
seperti biaya membeli mesin, mendirikan bangunan, biaya pemeliharaan,
asuransi, gaji karyawan dan pimpinan dll.
• Biaya Berubah Total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya, seperti
tenaga kerja, bahan mentah, bahan bakar, transportasi dll.
Biaya rata-rata dan marginal
• Terdiri dari : Biaya tetap rata-rata (average fixed cost), biaya berubah rata-
rata (average variable cost) dan biaya total rata-rata (average total cost).
• Biaya Tetap Rata-rata :

AFC = TFC / Q

• Biaya berubah Rata-rata :

AVC = TVC / Q

• Biaya Total Rata-rata :

ATC = TC / Q atau ATC = AFC + AVC


Biaya rata-rata dan marginal
• Biaya Marginal (MC) adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menambah produksi sebanyak satu unit.

MCn = ∆TC / ∆Q

• Contoh : Terjadi kenaikan produksi dan biaya produksi pada waktu tenaga
kerja ditambah dari 5 menjadi 6 dan produksi ikut naik sebanyak 6 unit
dari 27 menjadi 33 unit. Selain itu biaya produksi naik sebanyak Rp. 50.000
yaitu dari Rp. 300.000 menjadi Rp. 350.000, maka besar biaya marginal
adalah :

MC= (350.000-300.000 )/ (33-27) = 50.000/6 = Rp. 8.333


Bentuk Kurva Biaya Jangka Pendek
TC
TVC
Biaya produksi (ribu rupiah)

400

TFC

200

50 TFC

48
Jumlah produksi (unit)
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
• SEMUA BIAYA PERUSAHAAN BERSIFAT
VARIABEL, ARTINYA PERUSAHAAN TIDAK LAGI
MEMILIKI BEBAN TETAP YANG HARUS
DIKELUARKAN DALAM MASA PRODUKSI
MELAINKAN SEMUA BIAYA YANG
DIKELUARKAN BERHUBUNGAN DENGAN
PROSES DAN OPERASIONAL PRODUKSI.
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
• MISAL : UPAH ATAU GAJI TENAGA KERJA
DALAM JANGKA PENDEK DIGOLONGKAN SEBAGAI
BIAYA TETAP, AKAN TETAPI DALAM JANGKA
PANJANG, GAJI ATAU UPAH BUKAN MERUPAKAN
BEBAN TETAP AKAN TETAPI TELAH MENJADI
VARIABEL KARENA TELAH MEMPERTIMBANGKAN
FAKTOR INTERNAL (KINERJA DAN KAPASITAS
PRODUKSI) DAN FAKTOR EKSTERNAL (INFLASI ATAU
BIAYA HIDUP).
• SECARA MATEMATIS TC=TVC.
TEORI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
• RUMUS MATEMATIS :
µ = TR – TC = P*Q – (FC+VC)

• CONTOH KASUS 1 :
BILA DIKETAHUI SUATU PERUSAHAAN MEMILIKI STRUKTUR
MODAL TETAP ADALAH SEBESAR Rp. 1 JUTA DAN BIAYA
PRODUKSI/UNIT ADALAH Rp. 1.500, BILA MISALKAN JUMLAH
PRODUKSI ADALAH SEBANYAK 1.000 UNIT DENGAN HARGA
JUAL Rp. 1.600/UNIT, TENTUKANLAH BERAPA BESAR TINGKAT
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN TERSEBUT ?
TEORI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
• JAWAB :
TC=1.000.000+1.500 Q
P=1.600, Q=1.000,
TR=1.600*1.000=1.600.000
TC=1.000.000 + 1.500(1.000)=2.500.000
µ=TR–TC=1.600.000–2.500.000 = - 900.000
JADI PERUSAHAAN MENGALAMI KERUGIAN.
TEORI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
• MENCARI BEP :
• QBEP = FC/(P – V)
• QBEP=1.000.000/(1.600–1.500)=10.000 UNIT
• µ =(Q – QBEP)(P – V )
• µQ=1.000=(1.000 – 10.000)(1.600 – 1.500)
• µ=(- 9.000)(100) = - 900.000  RUGI.
• UNTUK Q = 11.000
• µq=11.000=(11.000 – 10.000)(1.600 – 1.500).
• µ=(1.000)(100) = 100.000  UNTUNG..
TEORI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
• SOAL LATIHAN
1. BILA DIKETAHUI FUNGSI BIAYA ATAS PRODUKSI BARANG X
ADALAH TC=8000+25Q. HARGA JUAL PRODUK/UNIT Rp. 40,
TENTUKANLAH BERAPA BESAR KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
BILA JUMLAH PRODUKSINYA SEBANYAK 5.000 UNIT DAN
TENTUKAN JUGA BERAPA BESARNYA JUMLAH YANG HARUS
DIPRODUKSI BILA PERUSAHAAN INGIN MENDAPATKAN
KEUNTUNGAN SEBESAR Rp. 100.000, (DALAM HAL INI, JUMLAH
PRODUKSI IMPAS TIDAK DIMINTA UNTUK DIHITUNG MAKA
SEBAIKNYA TETAP MENGGUNAKAN RUMUS KONVENSIONAL)
TEORI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
• JAWABAN
µ = TR – TC
= 40 (5000) – 8000 – 25(5000)
= 200.000 – 8.000 – 125.000=Rp. 67.000
BILA µ = 100.000
100.000 = 40 (Q) – 8000 – 25 Q
15 Q = 108.000  Q = 108.000/15 = 720 UNIT
TEORI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
• QBEP = 8000/(40 – 25) = 533,33 UNIT
• µ = (5000 – 533,33) ( 40 – 25 )
• µ = (4466,67)(15) = Rp. 67.000
TEORI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
2. SUATU PERUSAHAAN JASA BOGA MENGELUARKAN
BIAYA TOTAL SEBESAR Rp. 10 JUTA UNTUK
MENGHASILKAN SEJUMLAH MAKANAN. BILA
MISALKAN JUMLAH YANG DIPESAN ADALAH
SEBANYAK 1000 PORSI, MAKA TENTUKANLAH
BERAPAKAH HARGA JUAL/PORSI BILA MISALKAN
PERUSAHAAN INGIN MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
SEBESAR 40 % DARI MODALNYA (BIAYA YANG
DIKELUARKAN) ?
TEORI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
• JAWABAN
µ = (P – AC )(Q)
40 % * 10 JUTA=(P - 10 JUTA/1000)* 1000
4.000.000 = 1000 P – 10.000.000
1000 P = 14.000.000
P = 14.000.000 / 1000 = 14.000
Skala Ekonomi dan tidak Ekonomi
• Skala Ekonomi : Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat
mencapai skala ekonomi (economies of scale), apabila pertambahan
produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah.
Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah
kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan
produksi bertambah efisien.

Beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi :


1. Spesialisasi faktor-faktor produksi
2. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
3. Memungkinkan produk sampingan (by-products) diproduksi
4. Mendorong perkembangan usaha lain
Skala Ekonomi dan tidak Ekonomi
• Skala Tidak Ekonomi : kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan
mencapai skala tidak ekonomi (diseconomies of scale), apabila
pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi
semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai