DWI SISKA (1601470039) BAGUS PRASETYO (1601470043) LATAR BELAKANG • Kolitis ulseratif masuk dalam kategori inflammatory bowel disease (IBD) atau inflamasi usus karena penyakit ini merupakan penyakit yang belum diketahui penyebabnya • Prevelensi berkisar antara 10-20x terjadi pada usia muda (umur 25-30 tahun) pria dan wanita sama tetapi ada perbedaan antara geografis dan sosial ekonomi klasifikasi • Kolitis infeksi misalnya: shigelosis, kolitis tuberkulosa, kolitis amebik, kolitis pseudomembran, kolitis karena virus/bakteri/parasit • Kolitis non-infeksi misalnya: kolitis ulseratif, penyakit crohn’s kolitis radiasi, kolitis iskemik, kolitis mikroskopik, kolitis non- spesifik (simple colitis) definisi • Radang usus besar (colitis) adalah suatu peradangan kronis dari usus besar (colon) • Kolitis adalah suatu peradangan akut atau kronik pada kolon • Kolitis ulseratif merupakan penyakit radang kolon non spesifik yang umumnya berlangsung lama disertai masa remisi eksabsorbsi yang berganti-ganti etiologi • Belum diketahui, faktor genetik tampaknya berperan dalam etiologi/penyebab • Otoimunitas berperan dalam patogenesis
Gejala utama kolitis ulseratif adalah diare darah dan nyeri
abdomen, seringkali dengan demam dan penurunan berat badan pada kasus berat Gambaran klinis Terbagi menjadi 3 yaitu: a. Kolitis useratif akut fulminan b. Kolitis ulseratif kronik intermitten c. Kolitis ulseratif akut kontinu a. Kolitis ulseratif akut fulminan
Kolitis ulseratif akut fulminan ditandai dengan:
Awitan mendadak disertai diare Berdarah, nausea, muntah-muntah yang hebat, demam berprognosis jelek Sering terjadi komplikasi megakolon toksik b. Kolitis ulseratif kronik intermitten (rekuren)
Timbulnya cenderung pelan-pelan selama berbulan-bulan
sampai bertahun-tahun Bentuk ringan penyakit ditandai oleh serangan singkat yang terjadi dengan interval berbulan-bulan sampai bertahun- tahun dan berlangsung 1 – 3 bulan Terdapat sedikit atau tidak ada demam diare Pendarahan ringan ada intermiten biasanya hanya colon bagian distal yang terserang c. Kolitis ulseratif kronik kontinyu
Demam dan gejala-gejala sistemik dapat timbul pada bentuk
yang lebih berat dan serangan berlangsung 3 atau 4 bulan pada keadaan ini penderita diare terus-menerus Colon yang teserang cenderung lebih luas Defekasi lebih 6x sehari disertai banyak darah dan mucus nyeri kolik hebat. patofisiologi Faktor genetik berpengaruh pada saluran pencernaan, terjadi reaksi inflamasi di lapisan dan di dinding usus sehingga terjadi pembengkakan dan ulserasi sehingga menimbulkan kuman untuk berkembang biak dan mengeluarkan toksin sehingga motilitas usus dan permeabilitas meningkat menyebabkan absorbsi kurang dan terjadi diare terus menerus Lanjutan…
• Diare yang terus-menerus menyebabkan kehilangan cairan
dan elektrolit tubuh sehingga masuk dalam tahap dehidrasi menimbulkan kekurangan volume cairan • Terjadinya dehidrasi menyebabkan konsentrasi CES meningkat dan tekanan osmotik menurun sehingga CES menurun yang dapat menimbulkan syok dan mengakibatkan masalah perfusi • Dari ulserasi menimbulkan lesi pada mukosa, terbentuk abses dan pecah Lanjutan…
• Timbulnya iritasi mukosa menyebabkan nyeri
• Dari iritasi yang berkelanjutan menyebabkan tukak yang meluas sehingga terjadi perdarah yang terus-menerus, timbul masalah keperawatan resiko tinggi anemia • Tukak yang meluas dan ada pengobatan masuk dalam tahap kronik menimbulkan gangguan psikologis Diagnosa keperawatan • Nyeri akut berdasarkan agen cedera biologis • Diare berdasarkan faktor fisiologis: inflamasi • Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berdasarkan ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien • Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh berdasarkan dehidrasi • Resiko kerusakan integritas kulit: perianal berdasarkan ketidakseimbangan cairan Diet untuk penderita kolitis • Rendah serat • Rendah lemak • Banyak konsumsi air putih • Makan dalam porsi kecil tapi sering • Kurangi makanan pedas • Kurangi makanan yang terlalu asam • Perbanyak konsumsi prebiotik dan probiotik Makanan yang harus dihindari Buncis Kopi dan teh Produk susu dan olahannya Brokoli Jagung dan jamur Daging berlemak Rempah utuh Makanan dengan krim Coklat Alkohol Kacang soda