- Syahril Kelas : 1A TKI Jurusan : Teknik Kimia / Prodi : Teknologi Kimia Industri Guru Pembimbing : Juanda, S.Pd. M.Pd Demokrasi di Indonesia Pasca Reformasi dan Perbedaan antara Pelaksanaan Demokrasi Sebelum dan Sesudah Reformasi Politik 1998 Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam demokrasi, setiap warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang menentukan hidup mereka Indonesia adalah Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi yang selalu berkembang, perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu dapat dibagi dalam empat periode, yaitu : 1. Periode 1945-1959 Demokrasi Parlementer 2. Periode 1959-1965 (Orde Lama) Demokrasi Terpimpin 3. Periode 1965-1998 (Orde Baru) Demokrasi Pancasila 4. Periode 1998-sekarang (Reformasi) Demokrasi Indonesia Pasca Reformasi Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1998 – sekarang) berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998. Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi dilandasi semangat reformasi, dimana paham demokrasi berdasar atas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan Indonesia dan untuk mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pelaksanaan demokasi pada masa Reformasi telah banyak memberi ruang gerak kepada parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk lembaga permusyawaratan rakyat dan perwakilan rakyat mengawasi dan mengontrol pemerintah secara kritis sehingga dua kepala negara tidak dapat melaksanakan tugasnya sampai akhir masa jabatannya selama 5 tahun karena dianggap menyimpang dari garis Reformasi. Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemilihan umum secara langsung sebanyak tiga kali yaitu tahun 2004, 2009, 2014.Dimana pada tahun 2004 dan 2009 yang terpilih adalah Susilo Bambang Yudhoyono, dan pada tahun 2014 adalah Jokowi Widodo. Ciri-ciri umum demokrasi pada masa Orde Reformasi: 1. Mengutamakan musyawarah mufakat 2. Mengutamakan kepentingan masyarakat , bangsa dan negara 3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain 4. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan 5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil musyawarah 6. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur 7. Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan Sistem pemerintahan masa reformasi (1998 – sekarang) dapat dilihat dari aktivitas kenegaraan sebagai berikut : 1. Kebijakan pemerintah yang memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap hak-hak untuk mengeluarkan pendapat dan pikiran baik lisan atau tulisan sesuai pasal 28 UUD 1945 dapat terwujud dengan dikeluarkannya UU No 2 / 1999 tentang partai politik yang memungkinkan multi partai 2. Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bertanggung jawab dibuktikan dengan dikeluarkan ketetapan MPR No IX / MPR / 1998 yang ditindaklanjuti dengan UU No 30/2002 tentang KOMISI pemberantasan tindak pidana korupsi. Lembaga MPR sudah berani mengambil langkah-langkah politis melalui sidang tahunan dengan menuntut adanya laporan pertanggung jawaban tugas lembaga negara ,UUD 1945 di amandemen, pimpinan MPR dan DPR dipisahkan jabatannya, berani memecat presiden dalam sidang istimewanya. Dengan Amandemen UUD 1945 masa jabatan presiden paling banyak dua kali masa jabatan. MPR tidak lagi lembaga tertinggi negara melainkan lembaga negara yang kedudukannya sama dengan presiden , MA , BPK, kedaulatan rakyat tidak lagi ditangan MPR melainkan menurut UUD. Perbedaan antara Pelaksanaan Demokrasi Sebelum dan Sesudah Reformasi Politik 1998 Pelaksanaan demokrasi sebelum reformasi • Hanya ada 3 partai yaitu golkar, pdi, P3 • Pemilihan presiden hanya diikuti oleh orang-orang di MPR • Masyarakat tidak bebas mengeluarkan pendapat • MPR sebagai lembaga tertinggi negara
Pelaksanaan demokrasi setelah reformasi :
• Banyak partai-partai baru yang terbentuk • Pemilihan presiden secara langsung bisa diikuti seluruh rakyat indonesia • Masyarakat bebas mengeluarkan pendapat • MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara Kesimpulan Pada masa pasca reformasi, demokrasi di indonesia mengalami perkembangan diantaranya adalah masyarakat bebas mengeluarkan pendapat dan masyarakat tidak takut lagi untuk mengeluarkan aspirasi mereka dimana pada masa orde baru masyarakat tidak berani menyampaikan aspirasi mereka, dan juga sesudah reformasi pemilihan umum seperti pemilihan presiden bisa diikuti oleh seluruh masyarakat indonesia, dan lain sebagainya. SEKIAN DAN TERIMAKASIH