Perhitungan Saluran Terbuka
Perhitungan Saluran Terbuka
Tahun : 2006
Versi :1
Pertemuan 17-18
SALURAN TERBUKA
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa akan mampu :
• aliran lambat laun Saluran Terbuka
• dapat menghitung dimensi saluran
berdasarkan kecepatan maksimum yang
diijinkan
2
Outline Materi
3
Penampang Berbentuk Persegi
yang Ekonomis
4
• P = B = 2h
• Apabila disubstitusikan
B maka diperoleh :
P = (A/h) + 2h
• Apabila asumsi luas penampang A adalah konstan,
maka persamaannya dapat dideferensialkan
terhadap h dan dibuat sama dengan nol untuk
memperoleh harga P minimum dP A
2
20
dh h
A 2h 2 Bh
5
• Atau B = 2h
• Jari-jari hidraulik :
R = A/P = (Bh/(B+2h))
apabila nilai B di substitusikan, maka
R = h/2
6
Penampang Berbentuk Trapesium
7
• Apabila nilai B disustitusikan kedalam
persamaan A, maka diperoleh :
A P 2h m2 1
8
dA
P 4h m 2 1 2mh 0
dh
atau
P 4 m 2 1 2mh
dengan menganggap h konstan, dan
membuat sama dengan 0, maka diperoleh :
dP 1 2m
4h 2h 0
dm 2 m 1
2
atau
1
m
3
apabila nilai m disustitus ikan
kedalam persamaan P, maka
8 2
P h 3 h 3 2h 3
3 3
9
Penampang Berbentuk Segitiga
A h tan
2
P (2h) sec
2 A
P (sec )
tan
dP
apabila 0 maka :
d
2 tan sec
45 , atau m 1
0
10
METODE PERHITUNGAN ALIRAN
DAN PROFIL ALIRAN
(BACKWATER)
PERHITUNGAN DEBIT BANJIR (Aliran Seragam)
UMUM
Secara teoritis dalam perhitungan Aliran Seragam :
Sf = Sw = So, dimana :
Sf = Kemiringan Energi
Sw = Kemiringan Muka Air
So = Kemiringan Dasar Saluran
• Pada sungai (saluran alamiah), karena kondisi saluran yang
tidak teratur, maka : Sf ≠ Sw ≠ So
Namun secara praktis dapat diasumsikan sbb :
Bila perubahan kecepatan pada bagian sungai yang lurus
tidak terlalu besar, maka :
• Sf = Sw = So
11
Bila perubahan/perbedaan tersebut
cukup nyata, maka :
• Sf ≠ Sw ≠ So dan Sf = H/L
Dimana H = perbedaan tinggi tekanan /
energi
L = panjang bagisan sakuran yang lurus
Berhubung tinggi tekanan mencakup
tinggi kece-patan yang tidak diketahui,
maka diperlukan penye-lesaian secara
pendekatan.
12
APLIKASI RUMUS ALIRAN
SERAGAM
13
METODE PERHITUNGAN DEBIT BANJIR
14
. METODE KEMIRINGAN LUAS (SLOPE
AREA METHOD)
Langkah perhitungan :
• Penentuan Kemiringan Energi pada bagian
saluran yang lurus atau Perhitungan
Kehilangan Energi akibat gesekan :
• Data-data :
- Pengukuran Luas Penampang Melintang
Rata-rata
- Pengukuran Panjang Bagian yang Lurus
- Penaksiran Koefisien Kekasaran (angka “N”)
- Perhitungan debet dengan rumus aliran
seragam : Rumus Manning
15
K K uK d
16
F
S
L
17
• Dengan demikian, debitnya dapat
dihitung dengan persamaan 3 atau
QK S
18
hf
S
L
hf
S
L
h f F k ( uVu / 2 g - dVd / 2 g )
2 2
19
dengan k merupakan suatu faktor tertentu. Bila
bagian saluran yang lurus ini menyempit (Vu =
Vd), k = 1,0 . Bila melebar (Vu = Vd), k = 0,5.
Penurunan nilai k sebesar 500% akibat
pelebaran ini memang dimaksudkan untuk
penyesuaian tinggi kecepatan akibat pelebaran
aliran. Debitnya kemudian dihitung dengan
persamaan 1 memakai kemiringan yang telah
dikoreksi dengan persamaan 4. Ini merupakan
perkiraan kedua dari debit tersebut
20
5. Ulangi langkah 4 utnuk perkiraan ke 3 dan ke 4
dan seterusnya sampai debit yang ditaksir
sama dengan debit yang dihitung.
6. Rata-ratakan debit yang dihitung dari beberapa
anak sungai, anggap setara atau sesuai
dengan keadaan sekelilingnya.
Contoh
• Hitung debit banjir melalui bagian sungai
sepanjang 500 kaki yang luas basah, hantaran
dan koefisien energi di penampang hulu dan
hilir telah diketahui. Penurunan muka air =
0,50 kaki.
21
PERHITUNGAN PROFIL ALI-RAN AKIBAT ALIRAN BALIK
(BACK WATER) DENGAN METO-DE TAHAPAN (Step method)
1.Umum
• Aliran balik terjadi apabila aliran menagalami
hambatan akibat adanya bangunan atau
rintangan pada saluran tersebut, misal :
bendung, bendungan, jembatan, dll.
• Pengaruh kenaikan muka air pada bagian hulu
bangunan tersebut perlu dianalisis dengan
sasaran utama menentukan bentuk profil aliran
(aliran berubah lambat-laun / Gradually Varied
Flow)
22
2.Metode Perhitungan
• Metode Integrasi Grafis (Graphical – Integration
Method)
mengintegrasikan persamaan dinamis aliran
berubah lamban laun secara grafis
• Metode Integrasi Langsung (Direct Integration
Method)
integrasi langsung terhadap persamaan diffe-
rensial aliran berubah lambat laun
• Metode Pentahapan (Step Method)
– Metode Tahapan Langsung (Direct Step Method)
– Metode Tahapan Standar (Standard Step Method)
23
• Metode Tahapan Langsung (Direct
Step Method)
• Metode tahapan dinyatakan dengan membagi saluran
menjadi bagian-bagian saluran yang pendek.
Kemudian menghitung secara bertahap dari satu ujung
ke ujung saluran lainnya.
• Metode sederhana yang dapat digunakan untuk
saluran prismatic dengan kemiringan dasar saluran
tetap/konstan.
• Untuk aliran subkritis perhitungan dimuali dari bagian
hilir(pada bendung) dan untuk aliran superkritis dimulai
dari bagian hulu
24
1 2
v
2 he
1 1 Garis e
nergi, s
2g f h f S f x
muka a v
2
ir, s
w 2 2
2g
y1
Das
ar s y2
z'1 Sox alur
an, S
0
x z'2
z1 z2
25
Langkah perhitungan
-Persamaan tinggi tekanan total pada penam-pang lebar
2 2
v v
Sox y 1 1 1 y 2 2 2 Sfx .......... .......... .......... ..(1)
2g 2g
- Cari x E2 - E1 E
x
So - St So - Sf
1 2 E y
V2
2g
26
Dimana
•y = kedalaman air (m)
•V = Kecepatan aliran Rata-rata (m/d)
• = koefisien energi
•So = Kemiringan dasar saluran
•Sf = Kemiringan gesek
27
• Saluran trapezium dengan b=20 kaki, s0 =
0,0016 dan n = 0,025 koefisien energi =
1,10 mengalirkan debit Q=400 kaki kubik
perdetik. Hitunglah profil air
balik(backwater profile) yang terbentuk
oleh bendung yang menahan air sampai
kedalaman 5 kaki tepat sebelum bendung.
Ujung hulu profil dianggap pada
kedalaman 1 % lebih besar dari
kedalaman normal.
28
Q=400 kkd n=0,025 So=0,0016 =1,10 yc=2,22kaki yn=3,36kaki
y A R R4/3 V V 2 /2g E E Sf Sf So - Sf x x
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
5,00 150,00 3,54 5,40 2,667 0,1217 5,1217 0,0000 0,000370 0,0000000 0,000000 000 000
4,80 142,08 3,43 5,17 2,819 0,1356 4,9356 0,1861 0,000433 0,0000402 0,001198 155 155
4,60 134,32 3,31 4,94 2,979 0,1517 4,7517 0,1839 0,000507 0,0000470 0,001130 163 318
4,40 126,72 3,19 4,70 3,156 0,1706 4,5706 0,1811 0,000598 0,0000553 0,001047 173 491
4,20 119,28 3,08 4,70 3,354 0,1925 4,3925 0,1781 0,000705 0,0000652 0,000948 188 679
4,00 112,00 2,96 4,25 3,572 0,2184 4,2184 0,1741 0,000850 0,0000778 0,000822 212 891
3,80 104,88 2,84 4,02 3,814 0,2490 4,0490 0,1694 0,001020 0,0000935 0,000665 255 1.146
3,70 101,38 2,77 3,88 3,948 0,2664 3,9664 0,0826 0,001132 0,0001076 0,000524 158 1.304
3,60 97,92 2,71 3,78 4,085 0,2856 3,8856 0,0202 0,001244 0,0001188 0,000412 196 1.500
3,55 96,21 2,68 3,72 4,158 0,2958 3,8458 0,0398 0,001310 0,0001277 0,000323 123 1.623
3,50 94,50 2,65 3,66 4,233 0,3067 3,8067 0,0391 0,001382 0,0001346 0,000254 154 1.777
3,47 93,48 2,63 3,63 4,278 0,3131 3,7831 0,0236 0,001427 0,0001405 0,000195 121 1.898
3,44 92,45 2,61 3,59 4,326 0,3202 3,7602 0,0229 0,001471 0,0001449 0,000151 152 2.050
3,42 91,80 2,60 3,57 4,357 0,3246 3,7446 0,0156 0,001500 0,0001486 0,000114 137 2.187
3,40 91,12 2,59 3,55 4,388 0,3292 3,7292 0,0154 0,001535 0,0001518 0,000082 188 2.375
29
Contoh (2)
• Hitung profile aliran pada contoh(1)
berdasarkan metode tahapan standar.
Anggap bahwa pos-pos pengamat di
sepanjang saluran telah tetap sesuai
dengan penyelesaian contoh(1).
• Tinggi lokasi bendung adalah +600m di
atas permukaan air laut
30
TABEL 10-6. PERHITUNGAN PROFIL ALIRAN DENGAN METODE TANPA STANDAR
Stasiun
y ν αν 2 /2g R R 13 Sf Sf χ hf he
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
0+00 605,000 5,00 150,00 2,667 0,1217 605,122 3,54 5,40 0,000370 ………….. …. ………. …….. 605,122
1+55 605,048 4,80 142,08 2,819 0,1356 605,184 3,43 5,17 0,000433 0,000402 155 0,062 0 605,184
3+18 605,109 4,60 134,32 2,979 0,1517 605,261 3,31 4,92 0,000507 0,000470 163 0,077 0 605,261
4+91 605,186 4,40 126,72 3,156 0,1706 605,357 3,19 4,70 0,000598 0,000553 173 0,096 0 605,357
6+79 605,286 4,20 119,28 3,354 0,1925 605,479 3,08 4,50 0,000705 0,000652 188 0,122 0 605,479
8+91 605,426 4,00 112,00 3,572 0,2184 605,644 2,96 4,25 0,000850 0,000778 212 0,165 0 605,644
11+46 605,633 3,80 104,88 3,814 0,2490 605,882 2,84 4,02 0,001020 0,000935 255 0,238 0 605,882
13+04 605,786 3,70 101,38 3,948 0,2664 606,052 2,77 3,88 0,001132 0,001076 158 0,170 0 606,052
15+00 605,999 3,60 97,92 4,085 0,2856 606,285 2,71 3,78 0,001244 0,001188 196 0,233 0 606,285
16+23 605,146 3,55 96,21 4,158 0,2958 606,442 2,68 3,72 0,001310 0,001277 123 0,157 0 606,442
17+77 605,343 3,50 94,50 4,233 0,3067 606,650 2,65 3,66 0,001382 0,001346 154 0,208 0 606,650
18+98 605,507 3,47 93,48 4,278 0,3131 606,820 2,63 3,63 0,001427 0,001405 121 0,170 0 606,820
20+50 605,720 3,44 92,45 4,326 0,3202 607,040 2,61 3,59 0,001471 0,001449 152 0,220 0 607,040
21+87 605,919 3,42 91,80 4,357 0,3246 607,244 2,60 3,57 0,001500 0,001486 137 0,204 0 607,244
23+75 605,201 3,40 91,12 4,388 0,3292 607,530 2,59 3,55 0,001535 0,001518 188 0,286 0 607,530
31
PERENCANAAN
SALURAN TERBUKA
UNTUK ALIRAN SERAGAM
SALURAN TAHAN EROSI
1. Ketentuan
2. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam
Perencanaan Saluran Tahan Erosi
3 Bahan-bahan Lapisan Penguat
4 Kecepatan Minimum yang Diizinkan
5 Kemiringan Dasar Saluran
6 Kemiringan Dinding Tebing Saluran
7 Jagaan (Freeboard)
8 Penampang Hidrolis Terbaik
9 Menentukan Dimensi Penampang
32
SALURAN-SALURAN TAHAN EROSI
KETENTUAN
• Saluran tahan erosi ialah saluran yang mampu
menahan erosi dengan memuaskan. Dalam
kategori saluran tersebut di atas termasuk :
• Saluran2 yang dinding2 dan dasarnya diberi
lapisan
• Saluran2 yang dibuat sebagai galian di atas
tanah dasar yang kuat seperti tanah cadas.
• Tujuan :
• mencegah erosi
• mengontrol kehilangan air akibat rembesan
33
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM PERENCANAAN SALURAN TAHAN EROSI
• Macam material yang membentuk tubuh
saluran untuk menentukan koefisien
kekasarannya.
• Kecepatan aliran minimum yang diizinkan agar
tidak terjadi pengendapan apabila air
mengandung lumpur (silt) dan sisa-sisa
kotoran.
• Kemiringan dasar dan dinding saluran.
• Jagaan (freeboard)
• Penampang yang paling efisien, baik hidrolis
maupun empiris
34
• Dimensi saluran dihitung dengan
menggunakan rumus-rumus untuk
perhitungan aliran seragam (beraturan)
dengan mempertimbangkan.
• Efisiensi
• Kepraktisan
• Ekonomis
35
BAHAN-BAHAN LAPISAN
• Lapisan bisa dibuat dari :
Beton, pas.batu, baja, besi cor, kayu,
kaca, plastik, aspal, dll.
• Pemilihan bahan terutama tergantung
pada :
-Tersedianya serta harga bahan
-Cara konstruksi saluran
-Tujuan penggunaan saluran tersebut.
36
KECEPATAN MINIMUM YANG DIIZINKAN
• Kecepatan minimum yang diizinkan adalah
kecepatan terkecil yang tidak menimbulkan
pengendapan dan tidak merangsang tumbuhnya
tanaman aquatic serta lumut.
• V = 0,60 – 0,90 m/det : aman, apabila
prosentase lumpur dalam air cukup kecil
• V = 0,75 m/det ; bisa mencegah tumbuhnya
tumbuhan yang dapat memperkecil daya angkut
saluran
37
KEMIRINGAN DASAR SALURAN
• Kemiringan dasar sakuran pada umumnya dipe-ngaruhi
oleh topografi serta tinggi energi yang diperlukan untuk
menyebabkan adanya pengaliran.
38
JAGAAN (FREEBOARD)
39
MENENTUKAN DIMENSI PENAMPANG
Tabel A-1. Tabel kemiringan dinding saluran yang cocok
untuk bermacam-macam material.
41
Tabel A-3. Tabel kemiringan tebing saluran yang tidak kena air
(bagian luar) - (menurut Etcheverry dan Harding).
42
Tabel A-4 .*) Penampang-penampang hidrolis terbaik.
43