Anda di halaman 1dari 27

PENILAIAN NYERI

Made Dyah Khrisnadewi


1302006204

Pembimbing: dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR


OUTLINE :

 BAB I : PENDAHULUAN
 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
 Definisi Nyeri
Patofisiologi Nyeri
Jenis Nyeri
Penilaian Nyeri
 BAB III : PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN

 Nyeri merupakan salah satu keluhan tersering mengapa seseorang datang ke rumah
sakit
 nyeri bersifat subjektif sehingga dua orang dengan penyakit yang sama dapat
memiliki derajat nyeri yang berbeda-beda.
 Nyeri pada dasarnya memiliki fungsi penting yaitu mekanisme proteksi, defensif,
dan penunjang diagnostik.
 Nyeri akut yang tidak tertangani dapat menjadi nyeri kronik bahkan menjadi nyeri
neurogenik yang sulit ditangani.
 Penyebab gagalnya manajemen nyeri bersifat multifaktorial yaitu kegagalan
penilaian nyeri, teknik penggunaan analgesik yang kurang efektif, kurangnya
protocol yang tepat dalam penanganan nyeri, dan kurangnya pengetahuan dokter.
 Pentingnya melakukan penilaian nyeri agar dapat menentukan manajemen nyeri
yang tepat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Definisi Nyeri


Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri
merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
adanya kerusakan atau ancaman kerusakan jaringan, atau keadaan yang
menggambarkan kerusakan jaringan tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Patofosiologi

Stimulus Noksius

Terminologi dalam
patofisiologi nyeri Serat A-
delta
Nosiseptor

Serat C
 Aktivasi perifer nosiseptor dimodulasi oleh beberapa substansi kimia yang
diproduksi atau dilepaskan ketika terdapat kerusakan seluler (table 2.1)
Table 2.1 Substansi Kimia Yang Berperan Dalam Menimbulkan Nyeri6

Substansi Sumber

Potasium Kerusakan sel

Serotonin Platelet

Bradikinin Plasma

Histamin Sel mast

Prostagladin Kerusakan sel

Leukotriene Kerusakan sel

Subtansi P Serat aferen primer


• Jalur Utama Transmisi pensinyalan nyeri

Jalur
Spinotalamik

2 Jalur Transmisi
Sinyal

Jalur Trigeminal
 Terdapat empat proses yang mengikuti suatu proses elektro-fisiologis nosisepsi

Gambar 2.1 Jalur Nosisepsi


2.3 Jenis Nyeri

Berdasarkan Nyeri Nosisepsi


Patofisiologinya

Nyeri Neurogenik

Nyeri Campuran

Berdasarkan
Jenis Nyeri Nyeri Akut
Durasinya
Nyeri Kronis

Berdasarkan Nyeri Ringan


Intensitasnya
Nyeri Sedang

Nyeri Berat
2.4 Penilaian Nyeri

Penilaian Awal

PENILAIAN NYERI

Alat Penilai Nyeri


 Penilaian Awal Nyeri
Penilaian awal nyeri dilakukan dengan melakukan anamnesis
untuk mengetahui bagaimana proses nyeri dapat terjadi. Anamesis
yang dilakukan meliputi :
 Provokes/Penyebab Nyeri
 Quality/Kualitas Nyeri
 Regio/Lokasi Penyebaran Nyeri
 Subjektif penilaian pasien mengenai nyerinya
 Temporal atau periode/waktu yang berkaitan dengan nyeri
2.4.2 Alat Penilai Nyeri

Numeric Rating Scale

Visual Analog Scale


Skala Undimensional
Face Pain Scale

Skala Penilaian Nyeri


Verbal Rating Scale

Initial Pain
Assessment Tool
Skala Multidimensional Brief Pain Inventory

McGill Questionners
A. Skala Nyeri Undimensional
Skala ini paling baik digunakan untuk menilai nyeri akut atau nyeri yang penyebabnya jelas
(pasca operasi). Terdiri dari:
1) Numeric Rating Scale

Gambar 2.2 NRS


2) Visual Analog Scale

Gambar 2.3 VAS


3) Faces Pain Scale

Gambar 2.4 FPS

4) Verbal Rating Scale

Gambar 2.5 VRS


B. Skala Nyeri Multidimensional
Tujuan dari penilaian multidimensi adalah untuk menilai karakteristik nyeri dan efeknya
terhadap kehidupan sehari.

1) Initial Pain Assessment Tools


bertujuan untuk mendapat informasi mengenai karakteristik nyeri, perilaku pasien dalam
mengekspresikan nyeri, dan efek nyeri terhadap kehidupan sehari-hari pasien (tidur, nafsu makan,
hubungan personal, dan emosi).
2) Brief Pain Assessment
Menghubungkan antara intesitas nyeri dan disabilitas yang ditimbulkan.
BPI berisi pertanyaan yang meliputi aspek pengalaman nyeri yang dirasakan lebih dari 24 jam
(meliputi lokasi nyeri, dan intensitas, dampak terhadap kualitas hidup pasien, serta tipe dan
efektivitas terapi yang diberikan).
3) McGill Questionner
MPQ merupakan alat penilaian nyeri yang mengukur kualitas dan kuantitas subjektif
pengalaman nyeri pasien.
MPQ menilai nyeri dalam 3 dimensi yaitu:
 Sensoris : Bagaimana rasa nyeri dirasakan
 Afektif : Aspek emosi terhadap pengalaman nyeri
 Evaluatif : Rigkasan intensitas pengalaman nyeri pasien
Tabel 2.5 McGill Questionners
Rasa Tidak Ada Ringan Sedang Berat
Cekot-cekot 0) 1) 2) 3)
Menyentak 0) 1) 2) 3)
Menikam (seperti 0) 1) 2) 3)
pisau)

Tajam (seperti silet) 0) 1) 2) 3)


Keram 0) 1) 2) 3)
Menggigit 0) 1) 2) 3)
Terbakar 0) 1) 2) 3)
Ngilu 0) 1) 2) 3)
Berat/pegal 0) 1) 2) 3)
Nyeri sentuh 0) 1) 2) 3)
Mencabik-cabik 0) 1) 2) 3)
Melelahkan 0) 1) 2) 3)
Memualkan 0) 1) 2) 3)
Menghukum kejam 0) 1) 2) 3)
2.4.3 Penilaian Nyeri Khusus
a) Pasien Lansia
Pengkajian awal pada pasien geriatri dapat menggunakan Non Verbal Pain Indicator. Apabila
pasien menderita demensia, dapat digunakan Pain Assessment in Advanced Dementia Scale.
Tabel 2.6 Non Verbal Pain Indicators
Behavior With Movement At Rest
1. Keluhan vocal : nonverbal
(mendesah, erangan,
tangisan)
1. Wajah mengernyit
/meringis (alis berkerut,
mata menyipit, gigi
bergetak, bibir merapat,
rahang menurun, ekspresi
distorsi)
1. Penguatan (memegang
benda dengan erat)
1. Gelisah (Posisi perpidahan
konstan/berpindah-
pindah)

1. Menggosok (memijat area


yang terkena) Sistem Skoring: Skor 0 jika perilaku tidak
1. Keluhan vocal: verbal diobservasi. Skor 1 jika perilaku terjadi
(menggunakan kata-kata
yang mengekspresikan selama aktivitas saat istirahat. Total angka
ketidaknyamanan seperti indicator di jumlahkan dari perilaku yang
“ouch, “itu nyeri”)
apabila menggerakan area
diobservasi saat istirahat, dengan pergerakan,
yang terkena dan keseluruhannya. Tidak ada cut off yang
(“hentikan”, “cukup” mengindikasikan seberapa berat nyeri.
Subtotal skor
Total skor
b) Bayi dan Anak-Anak
Pendekatan yang bisa digunakan diantaranya menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
tahap perkembangan anak, penilaian nyeri pada bayi bisa dengan tangisan dan reflex menolak,
pada balita bisa dilihat dari gerakan mengerucutkan mulut, membuka lebar mata, menggoyang-
goyangkan tubuh, melakukan perilaku defensif seperti menggigit, menendang, memukul, dan
berlari.
Tabel 2.7 FLACC
0 1 2
Face = wajah Tidak ada perubahan Menyeringai, berkerut, Menyeringai lebih sering,
ekspresi menarik dir, tidak tangan mengepal,
tertarik menggigil, gemetar

Legs = tungkai Posisi normal atau Tidak nyaman, gelisah, Mengejang/tungkai


relaksasi tegang dinaikan keatas
Activity = Posisi nyaman dan Menggeliat, tegang, Posisi badan melengkung,
aktivitas gerakan ringan badan bolak balik, kaku atau menghentak
bergerak pelan, tiba-tiba, tegang,
terjaga dari tidur menggesekkan badan

Cry = tangisan Tidak Mengerang, merengek, Menangis keras menjerit,


menangis/merintih kadangkala menangis mengerang, terisak,
(posisi rewel, menangis rewel setiap
terjaga/tertidur saat
pulas)
Consolability Tenang relaks, ingin Minta dipeluk, rewel Tidak nyaman dan tidak
bermain ada kontak mata

Nilai 10 menunjukan paling nyeri


c. Pasien yang memiliki budaya dan bahasa yang berbeda
Pendekatan untuk kasus ini bisa dengan menggunakan kata “pain”, “hurt” dan “ache” atau
dengan bahasa yang bisa dimengerti pasien.

d. Pasien Kanker
Untuk pasien yang menderita kanker, penilaian nyeri dapat mempergunakan Initial Assessment
Management of Cancer Pain.
BAB III PENUTUP

 Nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang
disertai oleh kerusakan jaringan yang aktual maupun yang berpotensi mengalami
kerusakan jaringan.
 Dalam menilai nyeri, klinisi harus melakukan penilaian awal nyeri seperti riwayat pasien,
Penilaian awal bertujuan untuk memperoleh informasi yang membantu untuk
mengidentifikasi penyebab nyeri dan memberi petunjuk untuk penatalaksanaan nyeri.
 Terdapat 2 jenis skala yang digunakan untuk mengukur nyeri, yaitu skala nyeri
undimensional dan skala nyeri multi dimensional. Skala nyeri undimensional terdiri dari
Numeric Rating Scale (NRS), Visual Analog Scale (VAS), Face Pain Scale (FPS), dan Verbal
Rating Scale (VRS), sedangkan skala nyeri multi dimensi terdiri dari Initial Pain
Assessment Tool, Brief Pain Inventory (BPI), dan McGill Pain Quetionnaire (MPQ).

Anda mungkin juga menyukai