Anda di halaman 1dari 22

OBAT untuk ANEMIA

Eti Nurwening Sholikhah

Departemen Farmakologi dan Terapi


Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Eritropoesis normal
memerlukan:
 Zat besi (Fe)
 Vitamin B12

 Asam folat

Defisiensi anemia

diatur oleh: eritropoetin


 Defisiensi besi anemia
mikrositik hipokromik
 Sebab:
– perdarahan
– kehamilan
– various abnormalities of the gut
– bayi prematur (dengan status besi rendah)
BESI
Absorbsi:
– di duodenum dan jejunum proksimal
– 5-10% dari yang dikonsumsi (+ 0,5-1 mg/hr),
bertambah bila persediaan kurang
– diabsorbsi dalam bentuk ferro, dengan transport
aktif
– ditingkatkan oleh: kobal, inosin, etionin, vitamin C,
HCl, suksinat, senyawa asam lain
– menurun bila terdapat fosfat atau antasida
Transport
- setelah diabsorbsi, diikat oleh transferin
- kalau tidak untuk eritropoesis, disimpan
sebagai feritin

Ekskresi
- 0,5 - 1 mg/hari
- melalui sel epitel kulit & saluran cerna yang
terkelupas, keringat, urin, feses, kuku,
rambut
Kebutuhan
laki-laki dewasa : 10 mg/hari
wanita dewasa : 12 mg/hari
wanita hamil & menyusui : + 5 mg/hari

Sediaan
– garam ferro absorbsinya paling efisien:
25%
– defisiensi, perlu 50-100mg/hr (intake 200-
400mg)
– Preparat parenteral diberikan hanya bila tidak
bisa diberikan per-oral
Efek nonterapi:
Iritasi saluran cerna:
– nausea - diare
– nyeri epigastrik - konstipasi
Toksisitas
- terutama pada anak-anak
- necrotizing gastroenteritis : nyeri perut, muntah,
diare bercampur darah, syok.
- Asidosis, koma, meninggal
- setelah konsumsi 1 g
- antidotum: deferoksamin
Riboflavin (B2)

 Koenzim dalam metabolisme flavo-


protein dalam respirasi sel
 dapat mengatasi anemia normositik-
normokromik
 anemia terjadi pada malnutrisi protein-
kalori
 10 mg/hari peroral atau im
Piridoksin (B6)
Koenzim yang merangsang pertumbuhan heme

Defisiensi an. mikrositik hipokromik,


an. megaloblastik
absorbsi Fe meningkat
Fe-binding protein jenuh, hiperferemia

regenerasi darah menurun


hemosiderosis
Kobal
 Biasanya terdapat sebagai campuran dalam
sediaan Fe
 Meningkatkan absorbsi Fe melalui usus
 Efek toksik: erupsi kulit, struma, angina,
tinnitus, tuli, payah jantung, sianosis, koma
malaise, anoreksia, mual, muntah
Vitamin B12 & Asam folat

Penting pada beberapa reaksi untuk sintesis


DNA

defisiensi anemia megaloblastik


Sianokobalamin (vitamin
B12)
sianokobalamin
hidroksokobalamin
kobalamin

deoksiadenasil kobalamin &


metil kobalamin
(aktif dalam tubuh)
 Defisiensi Vitamin B12 degenerasi SSP
Tanda-tanda:
- gangguan hematopoesis
- gangguan neurologi
- kerusakan sel epitel

biasanya karena malabsorbsi


– karena kekurangan faktor intrinsik (anemia
pernisiosa)
– post gastrectomi
– beberapa gangguan yang mengakibatkan
gangguan absorbsi
Kebutuhan
- 1 mg/hari
- pada defisiensi tanpa komplikasi, 1 mg/hari
sudah mencukupi
- bila faktor intrinsik berkurang, kebutuhan
meningkat
Sumber alami:
makanan hewani (hati, ginjal, jantung), kerang
kuning telur, makanan laut
Efek samping:
transient hipokalemia pada terapi defisiensi berat
Absorbsi
- diabsorbsi baik dan cepat pada pemberian
secara im & sk
- absorbsi pada pemberian peroral lambat di
ileum
- faktor intrinsik eksogen hanya berguna bila
defisiensi faktor intrinsik
- setelah diabsorbsi, hampir semua Vit
B12 dalam darah terikat dengan protein
plasma
Sediaan
- tablet peroral, suntikan
- sianokobalamin 10 -1000 mg/ml
- hidroksokobalamin 100 mg
 pemberian peroral pada anemia pernisiosa
tidak bermanfaat
 cara pemberian terbaik: im, sk

 dosis pada anemia pernisiosa tergantung


berat anemia, ada tidaknya komplikasi,
respon terhadap pengobatan
Defisiensi asam folat
 pada kehamilan
 syndroma malabsorbsi

 alkoholisme

 anemia hemolitik

 penggunaan obat-obat yng menghambat enzim


dihidrofolat reduktase (trimetoprim, metotreksat)
 obat yang berinteraksi pada absorbsi &
penyimpanan

anemia megaloblastik
Kebutuhan: 50 mg/hari
meningkat pada: peningkatan metabolisme
karena infeksi, anemia hemolitik, tumor
ganas

Gejala defisiensi:
hematopoesis megaloblastik
glositis
diare
penurunan berat badan
tidak ada gangguan neurologik
Absorbsi baik pada pemberian peroral
Ekskresi melalui ginjal
Sediaan:
 tablet

 injeksi

 dalam multivitamin

 dalam tablet antianemia lain

Efek samping: sangat jarang


dosis tinggi: berinteraksi dengan antikonvulsan
Hidroksiurea
 untuk terapi sickle cell anemia
 efek samping:
– depresi sistem hemopoetik
– netropenia
Imunosuppressants
 Siklosporin
 antithymocyte globulin

terapi anemia aplastik


 prednison
untuk anemia hemolitik: mensupresi antibodi IgG
yang melapisi eritrosit pada anemia hemolitik
autoimun
 siklofosfamid dosis tinggi dan radiasi
untuk anemia aplastik berat yang gagal dengan
terapi lain
Eritropoetin
 Untuk terapi:
anemia pada penderita infeksi HIV
anemia yang berhubungan dengan multiple
myeloma
transplantasi sumsum tulang
 monitor hematokrit seminggu sekali sampai
tercapai hematokrit normal
 dapat menyebabkan hipertensi

Anda mungkin juga menyukai