MANAJEMEN STRES
1. Ade Septi Handayani
2. Ammira Fatima
3. Sandra Wulandra Putri
4. Siti Rahma
Menurut Hans Style, “stress adalah respons manusia yang
bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan
yang ada dalam dirinya.” (Pusdiknakes, Dep.Kes.RI,
1989)
1. Mengatur diri
Tujuan utama dari manajemen stres adalah belajar
mengatur diri menjadi lebih baik dari persoalan yang
dihadapi.
2. Berpikir rasional
Terkadang stres yang timbul itu berawal dari
perasaan, dan ketika perasaan memegang peranan
penting yang terjadi adalah membutakan logika, dengan
manajemen stres mengajak kita untuk berpikir rasional
berdasarkan fakta yang ada bukan perasaan semata.
3. Menenangkan diri
Setiap kali terjadi masalah kita seringkali merasa
tertekan, tidak nyaman, pusing, dan sebagainya. Karena
itu, dengan mengelola stres bisa menenangkan diri
sendiri. Ketika sudah bisa tenang maka emosi pun bisa
dikendalikan.
4. Membantu mencari jalan keluar
Manajemen stres bukan solusi, hanya membantu
mencari solusi atau jalan keluar. Sebab bagi mereka
yang bisa mengatur dirinya sendiri, bisa berpikir
rasional dan menenangkan dirinya maka ia lebih mudah
untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat. Jadi, sekali
lagi tujuan manajemen stres bukan mencari jalan keluar
tetapi ‘hanya’ memudahkan.
5. Meningkatkan produktivitas
Orang yang manajemen stresnya bagus biasanya
ketika ditimpah masalah, produktivitanya akan naik. Ini
terkait dengan pola pikirnya yang menjadi masalah
sebagai picu yang memicu semangatnya. Dari masalah
yang ada tidak membuatnya semakin terpuruk tapi
justru sebaliknya jadi tertantang untuk melakukan yang
terbaik.
6. Pematangan diri
Semakin sering kita menghadapi dan bisa
mengatasi masalah yang terjadi, semakin matang pula
kualitas diri. Sebab masalah yang dihadapi tak lain
sebagai ajang melatih diri untuk lebih dewasa dalam
berpikir dan bertindak. Karena itu mengelola stres
dengan baik adalah wadah pematangan diri.
JENIS STRES
1. Stres Biasa
Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh pengalaman
negatif. Bahkan, pengalaman positif juga dapat membawa
stres, seperti upacara kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe
stres seperti ini dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk
sistem imun kita. Selain itu, tipe stres ini juga dapat membuat
banyak orang lebih mudah untuk menciptakan tujuan dan
menikmati proses mencapainya dengan penuh energi.
2. Distres Internal
Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres
negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman, atau
perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Pada
dasarnya, tubuh kita menginginkan rasa aman sehingga
apabila rasa tersebut terusik, tubuh pun mengalami distres.
3. Distres Akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang
dipicu oleh peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat.
Sementara stres kronik terjadi ketika seseorang harus
menahan stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres tadi
akan memicu timbulnya
hiperstres.
4. Hipostres
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan
juga dapat memicu tipe stres lainnya, yaitu hipostres.
Hipostres merupakan "ketidakadaan" stres, tetapi
bisa juga diartikan kebosanan yang ekstrem.
Seseorang yang mengalami hipostres mungkin
merasa tidak tertantang, tidak memiliki motivasi
untuk melakukan apa pun. Hipostres dapat memicu
perasaan depresi dan kesia-siaan.
5. Eustres
Eustres merupakan stres yang sangat berguna
lantaran dapat membuat tubuh menjadi lebih
waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran
menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan,
bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres ini dapat
membantu memberi kekuatan dan menentukan
keputusan, contohnya menemukan solusi untuk
masalah.
KLASIFIKASI STRES
1. Stres Akut (Acute Stress) merupakan reaksi
terhadap ancaman yang segera, umunya dikenal
dengan respon atas pertengkaran atau
penerbangan (fight or flight). Suatu ancaman
dapat terjadi pada situasi apa pun yang pernah
dialami bahkan secara tidak disadari atau salah
dianggap sebagai suatu bahaya. Penyebab-
penyebab stres akut antara lain:
• kebisingan,
• keramaian,
• pengasingan,dan
• bayangan suatu ancaman atau ingatan atas
suatu peristiwa berbahaya (mengerikan).
2. Stres Kronis (Chronic Stress). Kehidupan
modern menciptakan situasi stres
berkesinambungan yang tidak berumur pendek.
Penyebab-penyebab umum stres kronis antara
lain:
• kerja dengan tekanan tinggi yang terus menerus,
• problem-problem hubungan jangka panjang,
• kesepian, dan
• kekhawatiran finansial yang terus-menerus.
SUMBER-SUMBER STRES
• Menurut Dadang Hawari Stres bersumber
dari:
- Faktor lingkungan
- Faktor organisasi
- Faktor pribadi