Case Ws Mual Muntah Fin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

 Seorang wanita usia 48 tahun mengeluh terdapat

benjolan di payudara kanan sejak 1 tahun yang


lalu, sudah dilakukan biopsi dengan hasil ductal
carcinoma mammae. Pasien kemudian menjalani
operasi pengangkatan payudara. Pasien saat ini
menjalani kemoterapi dengan regimen FAC.
Setiap menjalani kemoterapi pasien mengeluh
muntah-muntah hebat,hingga > 10 x/hari.
 TD =110/70mmHg, PR = 102bpm RR = 20tpm,
Sat O2 = 98%, Tax :36°C
 Mammae D post mastektomi, pembesaran KGB
axilla D
Pemeriksaan penunjang apa
saja yang anda sarankan ?

Hemoglobine : 9.4 
Albumin: 2.99

PCV : 29.8 
Ureum: 34.3

MCV/MCH: 79.7: 25.1 
Creatinine : 0.81

Leukocyte: 18,110 
Natrium: 130

Diffcount: 0.4/0.1/77.9/14.4/7.2


Kalium: 3.93
Thrombocyte: 315.000 
Chlorida: 101

SGOT: 67

SGPT: 9
Usulan
pemeriksaan
tambahan?

Diagnosis?

1. Ductal carcinoma mammae D


2. chemotherapy-induced nausea and
vomiting (CINV)
Bagaimana manajemen pada pasien ini?

Berapa lama antiemetik diberikan ?


 Pada pasien ini telah diberikan :
◦ Ondansetron 3 x 8 mg
◦ Metoclopramide 3 x 10 mg
 Tetapi keluhan mual muntah masih menetap.

langkah selanjutnya?
 Singkirkan penyebab mual muntah yang lain
◦ Obstruksi usus, gastroparesis, gastritis
◦ Obat-obatan (painkillers, bronkodilator)
◦ Metastase otak
◦ Disfungsi vestibular
◦ Uremia, elektrolit imbalance
◦ Infeksi
 Kontrol mual dan muntah
◦ Berikan tambahan antiemetik dari golongan yang berbeda
◦ Gunakan rute rectal atau intravena jika pasien muntah
 Monitor status hidrasi dan elektrolit
 Dapat dipertimbangkan pemberian obat kombinasi secara
bergantian
◦ dexamethasone 12 mg po/iv daily, if not previously given
◦ prochlorperazine 25 mg pr q12h or 10 mg po/iv q4-6h
◦ metoclopramide 20-40 mg po q4-6h or 1-2 mg/kg iv q3-4h
± diphenhydramine 25-50 mg po/iv q4-6h
◦ lorazepam 0.5-2 mg po or sl q4-6h
◦ haloperidol 1-2 mg po q4-6h or 1-3 mg iv q4-6h
◦ dimenhydrinate 100mg po q12h alternating with
prochlorperazine 10 mg po q12h (for a q6h regimen)
 Setelah terapi dinyatakan selesai, satu tahun
kemudian pasien datang kembali dengan keluhan
muncul benjolan lagi di payudara kanan.
 Chest X-Ray
◦ AP position, asymmetric, enough KV, less inspiration
◦ Soft tissue normal, litik lesion multiple at costae,
claviculae, scapulae
◦ Trachea in the middle
◦ Hemi diaphragm D and S :dome shaped
◦ Phrenicocostalis angle D and S were sharp
◦ Pulmo: BVP normal, infiltrat -,
◦ Cor: site N, size 55%, cardiac waist (+)
◦ Conclusion: looks cardiomegaly (less insipration), with
litik lesion multiple at costae, clavicula bilateral, scapula
bilateral e.c metastase process
 Pasien direncanakan untuk kemoterapi
dengan regimen gemcitabine - paclitaxel-
bonefos.

Langkah apa yang harus dilakukan


untuk mencegah mual muntah?
 Seorang wanita usia 18 tahun datang dengan
keluhan mual sejak 2 hari SMRS. Muntah 1x
satu hari SMRS. Demam disangkal. Mual tidak
dipengaruhi oleh makanan. BAK + sering.
BAB rutin 1x/hari.
 Pasien tidak pernah mengalami keluhan ini
sebelumnya. Pasien seorang siswa kelas 3
SMA, belum menikah.
 GCS 456 TD: 100/70 N:88 RR: 18 Tax: 37
 Abd: flat, BU + N, nyeri tekan suprapubic +
Pemeriksaan penunjang apa yang anda
sarankan?
 DL: 15.4/15.740/306.000
 MCV/MCH : 82.2/28.3
 Diffcount : 1.1/0.4/78.3/15.2/5
 UL: agak keruh, leukositosis 3+, darah +
40X: eritrosit 5.7, leukosit 242.6/bakteri
8.226.3 X 103
Diagnosis?

Urinary tract infection (UTI)

Bagaimana tata laksana pasien ini?

Antibiotik apa yang anda berikan?


 Cotrimoxazole
 Ciprofloxacin
 Levofloxacin
 Cefadroxil
 Amoxicillin

Setelah mengkonsumsi obat selama 5 hari


keluhan menghilang 
sembuh
 Empat tahun kemudian wanita tersebut (22 tahun)
datang dengan keluhan mual dan nyeri perut ulu hati.
Nyeri perut dirasakan hilang timbul sejak 6 bulan
terakhir. Terasa perih dan kembung diikuti muntah-
muntah. Biasanya keluhan agak membaik setelah
muntah. Pasien juga sering sendawa dan mudah
merasa kenyang.
 Riwayat minum jamu-jamuan (-), pasien sering
minum obat pereda nyeri karena 1 tahun terakhir
pasien sering sakit gigi.
 GCS 456
 TD: 110/70 N:98 RR:22 Tax: 37
 Abdomen flat, BU+N, hypertympani, nyeri epigastric
+

Pemeriksaan penunjang apa yang


anda usulkan ?
 DL: 9.8/10.410/262.000
 MCV/MCH: 76/26
 Diffcount 0.4/0.2/83.2/8.7/7.5
 GDS 88
 Ur/Cr: 10.6/0.67
 OT/PT 16/8
 SE 139/3.4/103
 UL: jernih, pH 6.5, BJ 1.015, lain2 negative
40X: eritrosit 5.7, leukosit 3.5, bakteri 448 x
103
Usulan pemeriksaan tambahan?

Diagnosis / masalah?

1.Dyspepsia syndrome
1.1 NSAID gastropathy
2. Carries dentis
3. Asymptomatic bacteriuria
Bagaimana manajemen pasien tersebut?

 Pada pasien ini telah diberikan


◦ Antasida syr 3xC I
 Strategi tata laksana optimal pada fase ini adalah
memberikan terapi empirik selama 1-4 minggu.
 Obat yang dapat digunakan:
◦ antasida,
◦ antisekresi asam lambung (PPI misalnya omeprazole,
rabeprazole dan lansoprazole dan/atau H2-Receptor
Antagonist [H2RA]),
◦ prokinetik,
◦ sitoprotektor (misalnya rebamipide),

(pilihan ditentukan berdasarkan dominasi keluhan


dan riwayat pengobatan pasien sebelumnya.)
Apakah pasien perlu dirujuk untuk
pemeriksaan H. Pylori?
INDIKASI PEMERIKSAAN H. Pylori :
 Pasien dengan dispepsia tanpa komplikasi yang
tidak berespon terhadap perubahan gaya hidup,
antasida, pemberian PPI tunggal selama 2-4
minggu dan tanpa tanda bahaya.
 Pasien dengan riwayat ulkus gaster atau ulkus
duodenum yang belum pernah diperiksa.
 Pasien yang akan minum OAINS, terutama
dengan riwayat ulkus gastroduodenal.
 Anemia defisiensi besi yang tidak dapat
dijelaskan, purpura trombositopenik idiopatik
dan defisiensi vitamin B12.
 Pasien datang lagi 3 minggu kemudian
dengan keluhan yang sama.

Bagaimana saran anda selanjutnya?


 Setelah dilakukan endoskopi didapatkan hasil
Bagaimana tata laksana selanjutnya?

 Pada ulkus peptikum (ulkus gaster dan/ atau


ulkus duodenum), obat yang diberikan antara
lain kombinasi PPI, misal rabeprazole 2x20
mg/ lanzoprazole 2x30 mg dengan
mukoprotektor, misalnya rebamipide 3x100
mg.
Question?

Anda mungkin juga menyukai