Anda di halaman 1dari 65

Tugas Akhir

RENDAHNYA CAKUPAN ANGGOTA KELUARGA


TIDAK ADA YANG MEROKOK DALAM
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
TATANAN RUMAH TANGGA DI PUSKESMAS
BOOM BARU PALEMBANG TAHUN 2017

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN


KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2018
Oleh
Intan Endhini, S.Ked
71 2016 019

Pembimbing
dr. Hibsah Ridwan, M.Sc
Pendahuluan
Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat
• Evaluasi keberhasilan pembinaan PHBS
dilakukan dengan melihat indikator PHBS di
tatanan rumah tangga. Tatanan rumah tangga
saling terkait dengan tatanan-tatanan lain 
pembinaan PHBS dilaksanakan tidak hanya di
tatanan rumah tangga, juga di tatanan intistusi
pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat
umum dan fasilitas kesehatan
• Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir
persentase rumah tangga yang mempraktikkan
(PHBS) meningkat dari 50,1% (2010) menjadi
53,9% (2011), dan 56,5% (2012), lalu turun
sedikit menjadi 55,0% (2013), dan meningkat
menjadi 70% (2014) . Untuk ttahun 2017 adalah
75% (Kemenkes, 2017).
• Berdasarkan profil Dinas Kesehatan kota
Palembang tahun 2012, secara menyeluruh
cakupan PHBS rumah tangga sebesar 75,39%.
Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2011
yaitu sebesar 68,75% . (Depkes, 2011)
• Di Puskesmas Boom Baru pada tahun 2017
jumlah rumah tangga yang dipantau yaitu 2419
rumah dari 3349 rumah, yang melakukan PHBS
1443 rumah (57%)
• Salah satu indikator PHBS yang belum mencapai
target di wilayah kerja Puskesmas Boom baru,
yaitu sebesar 1210 rumah (54%).
Rumusan Masalah
Pencapaian program cakupan anggota
keluarga tidak ada yang merokok dalam
PHBS Tatanan Rumah Tangga di
Puskesmas Boom Baru tahun 2017 belum
mencapai target.
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui penyebab masalah belum
tercapainya target cakupan anggota keluarga
tidak ada yang merokok dalam PHBS
Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas Boom
Baru tahun 2017.
Tujuan Khusus

• Diketahuinya penyebab masalah yang


mengakibatkan cakupan anggota keluarga tidak
ada yang merokok dalam PHBS rumah tangga di
Puskesmas Boom Baru belum mencapai target.
• Diketahuinya prioritas masalah yang
mengakibatkan cakupan anggota keluarga tidak
ada yang merokok dalam PHBS rumah tangga di
Puskesmas Boom Baru belum mencapai target.
• Diketahuinya alternatif masalah dari cakupan
anggota keluarga tidak ada yang merokok dalam
PHBS rumah tangga di Puskesmas Boom Baru
belum mencapai target.
• Diketahuinya penyelesaian masalah dari anggota
keluarga tidak ada yang merokok dalam PHBS
rumah tangga di Puskesmas Boom Baru belum
mencapai target.
Manfaat
Bagi Masyarakat Setempat
• Memberikan informasi kepada masyarakat tentang peranan
PHBS sehingga masyarakat dapat mengetahui betapa
pentingnya PHBS dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Bagi Instansi Puskesmas


• Sebagai informasi dan bahan masukkan tentang peranan PHBS
sehingga dapat memecahkan masalah tentang cakupan PHBS.

Bagi Mahasiswa
• Menambah ilmu pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) rumah tangga.
Lokasi dan Waktu

• Lokasi : Kegiatan dilakukan di Puskesmas


Boom Baru Palembang,
• Waktu : Mei – Juni 2018
Tinjauan Pustaka
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan
positif untuk memelihara dan mencegah risiko
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan
keseahatan masnyarakat.

Pengertian PHBS
• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat
Tatanan adalah suatu tempat dimana manusia
secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga
menciptakan dan sekaligus juga mengatasi
masalah-masalahnya di bidang kesehatan

5 Tatanan
Rumah Tangga, Institusi Pendidikan, Tempat
Kerja, Tempat Umum dan Fasilitas Kesehatan

Konsep Tatanan
1. PHBS di Rumah Tangga
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator
PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat
1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
2. Memberi Bayi ASI Ekslusif
3. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun
6. Menggunakan Jamban Sehat
7. Memberantas Jentik di Rumah
8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari
9. Melakukan Aktivitas fisik Setiap hari
10. Tidak Merokok di Dalam Rumah

PHBS di Berbagai Tatanan


2. PHBS di Institusi Pendidikan
Mencakup antara lain mencuci tangan
menggunakan sabun, mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat, menggunakan jamban sehat,
membuang sampah di tempat sampah, tidak
merokok, tidak mengkonsumsi narkotika, alkohol,
psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA),
tidak meludah sembarang tempat, memberantas
jentik nyamuk dan lain-lain
3. PHBS di Tempat Kerja
mencakup mencuci tangan dengan sabun,
mengkonsumsi makanan dan minuman sehat,
menggunakan jamban sehat, membuang sampah di
tempat sampah, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi NAPZA, tidak meludah
sembarang tempat, memberantas jentik namuk dan
lain-lain
4. PHBS di Tempat Umum
mencuci tangan dengan sabun, menggunakan
jamban sehat, membuang sampah di tempat
sampah, tidak merokok, tidak menggunakan
NAPZA, tidak meludah di sembarang tempat,
memberantas jentik nyamuk dan lain-lain
5. PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
mencakup mencuci tangan dengan sabun,
menggunakan jamban sehat, membuang sampah di
tempat sampah, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi NAPZA, tidak meludah
sembarang tempat, memberantas jentik nyamuk
dan lain-lain.
Hakikat Perilaku
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga
a. Pemberdayaan
b. Bina Suasana
c. Advokasi

Sasaran PHBS di Tatanan Rumah Tangga


a. Sasaran primer
b. Sasaran Sekunder
c. Sasaran tersier

Pembinaan PHBS
Manfaat PHBS di Tatanan Rumah Tangga
a. Meningkatkan taraf kesehatan di dalam rumah
tangga
b. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan
produktivitas kerja anggota keluarga
c. Dapat memperbaiki ekonomi rumah tangga karena
berkurangnya pembiayaan untuk pengobatan
d. Salah satu indikator keberhasilan Pemerintah
Daerah Kabupaten / Kota di dibidang kesehatan
Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya
Cakupan PHBS

• Penelitian berjudul “Faktor-Faktor yang


Berhubungan Dengan Motivasi Keluarga untuk
Melakukan Program PHBS di Desa Mangunjarho
Jatipurno Wonogiri”, menyatakan bahwa
penyebab tinggi rendahnya program PHBS dalam
tatanan rumah tangga adalah kemauan ataupun
motivasi masyarakatnya.
Definisi Puskesmas

• Puskesmas adalah unit pelaksana teknis


dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja (Kemenkes RI No. 128 Tahun 2004).
Visi
• Visi pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju
terwujudnya Indonesia Sehat.

• Indikator Kecamatan Sehat


1.Lingkungan sehat
2.Perilaku sehat
3.Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4.Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Misi
• Misi pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional.
Upaya Kesehatan Puskesmas
• Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan
melalui puskesmas, puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut yakni:
1. Upaya Kesehatan Wajib
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Azas Penyelenggaraan Puskesmas
• Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan harus
menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas
secara terpadu
1. Azas Pertanggung Jawaban
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
3. Azas Keterpaduan
4. Azas Rujukan
Definisi Perencanaan
• Perencanaan adalah suatu proses kerja
yang terus menerus yang meliputi
pengambilan keputusan yang bersifat
pokok dan penting dan yang akan
dilaksanakan secara sistematik

Perencanaan Tingkat Puskesmas


Ciri – Ciri Perencanaan
• Bagian dari system administrasi
• Dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan
• Berorientasi pada masa depan
• Mampu menyelesaikan masalah
• Mempunyai tujuan
• Bersifat mampu kelola
Tujuan Umum
• Meningkatkan kemampuan manajemen di
puskesmas dalam menyusun perencanaan
kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraannya
Tujuan Khusus
• Tersusunnya rencana usulan kegiatan (RUK)
• Tersusunnya rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK)
Tujuan Perencanaan
Tingkat Puskesmas
Manfaat Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP)
• Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara
efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
• Perencanaan memudahkan pengawasan dan
pertanggungjawaban
• Perencanaan dapat mempertimbangkan
hambatan, dukungan dan potensi yang ada.
Tahap Penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Analisis Situasi
3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK)
Profil Puskesmas Boom Baru
PROFIL PUSKESMAS BOOM BARU

Sejarah Singkat

• Puskesmas Boom Baru berdiri sejak tahun 1950 dengan


nama Puskesmas Boom Baru
• Bangunannya berada diatas tanah hibah dari Pelabuhan
Indonesia dengan luas tanah 543 m2 dengan wilayah
kerja Kecamatan Ilr Timur II.
• Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Palembang
tahun 2001 wilayah kerja Puskesmas Boom Baru
meliputi 2 kelurahan, yaitu : Kelurahan Lawang Kidul
dan Kelurahan 10 Ilir.
• Batas Wilayah Puskesmas Boom Baru, yaitu :
• Utara : berbatasan dengan Kelurahan 2 Ilir
• Selatan : berbatasan dengan Sungai Musi
• Timur : berbatasan dengan Kelurahan 3 Ilir
• Barat : berbatasan dengan Kelurahan 14 Ilir
• Wilayah kerja Puskesmas Boom Baru terdiri dari
dataran rendah dan sebagian kecil pinggiran sungai.

LETAK GEOGRAFI
• Berdasarkan keadaan sosial ekonominya, mata
pencaharian pada dua kelurahan hampir sama,
yaitu diantaranya :
• Buruh
• Pegawai Negeri /TNI/ POLRI
• Pedagang
• Pensiunan

Keadaan Demografi
Staf dan Tenaga Kesehatan
• Puskesmas memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut
melalui 6 program pokok puskesmas beserta 3 program
spesifik.
• 6 program pokok puskesmas tersebut adalah :
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)
3. KIA/KB
4. Gizi
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
6. Pengobatan

Fasilitas dan Sarana Pelayanan Kesehatan


Cakupan Indikator PHBS Rumah Tangga di
Puskesmas Boom Baru Palembang

No Indikator Kinerja Target Pencapaian

Cakupan Pemberian ASI


1 100% 50%
Eksklusif pada Bayi
Cakupan Penimbang Bayi dan
2 100% 67%
Balita setiap Bulan
Cakupan Penggunaan Jamban
3 100% 92%
Sehat
Cakupan Anggota Keluarga
4 100% 54%
Tidak Ada yang Merokok
Pembahasan
Identifikasi Masalah
NO. MASALAH PENCAPAIAN TARGET SELISIH

Cakupan Pemberian ASI


1. 50% 100% -50%
Eksklusif pada Bayi

Cakupan Penimbang Bayi


2 67% 100% -33%
dan Balita setiap Bulan
Cakupan Penggunakan
3. 92% 100% -8%
Jamban Sehat
Cakupan Anggota
4. Keluarga Tidak Ada yang 54% 100% -46%
Merokok
NO KRITERIA URGENCY (U) SERIOUSNESS (S) GROWTH TOTAL
(G) (UxSxG)
MASALAH
1 4 4 4 64
Cakupan Pemberian ASI
Eksklusif pada Bayi

2 Cakupan Penimbang 3 3 2 18

Bayi dan Balita setiap


Bulan
3 Cakupan Penggunakan 3 4 4 48

Jamban Sehat
4 Cakupan Anggota 4 5 4 80

Keluarga Tidak Ada


yang Merokok

Menentukan Prioritas Masalah


• Cakupan anggota keluarga tidak ada
yang merokok dalam PHBS tatanan
rumah tangga di Puskesmas Boom
Baru tahun 2017 masih rendah (54%)
dari target (100%).

Merumuskan Prioritas Masalah


Akar Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Alternatif Pemecahan
Prioritas Masalah Penyebab Masalah
Masalah

Metode - Penyuluhan tentang - Mengikutsertakan tokoh


bahaya rokok masih masyarakat dan instansi lain
Cakupan Anggota
kurang sebagai motivator dalam
Keluarga Tidak
kegiatan penyuluhan.
Ada yang
- Meningkatkan frekuensi
merokok di
penyuluhan tentang bahaya
Puskesmas Boom
merokok
Baru Tahun 2017
belum mencapai
target

Tabel Cara Pemecahan Masalah


NO KRITERIA URGENCY SERIOUSNESS GROWTH TOTAL
(U) (S) (G) (UxSxG)
MASALAH
1 Mengikutsertakan 2 5 4 40
tokoh masyarakat dan
instansi lain sebagai
motivator dalam
kegiatan penyuluhan.
2 Meningkatkan frekuensi 1 4 4 16
penyuluhan tentang
tentang bahaya merokok.

Matriks USG Pemecahan Masalah


Terpilih
Rencana Usulan Kegiatan
Puskesmas Boom Baru
Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas Boom Baru
Penutup
Kesimpulan
A. Prioritas masalah yang akan diselesaikan
adalah Rendahnya Cakupan Anggota
Keluarga Tidak Ada yang Merokok dalam
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Tatanan Rumah Tangga di
Wilayah Kerja Puskesmas Boom Baru
sebesar 54%.
• Berdasarkan data yang tersedia, ditemukan
permasalahan kesadaran masyarakat kurang,
jumlah petugas kurang, kader kesehatan yang
kurang aktif dan kurang persuasif dalam
mempromosikan maupun mengajak untuk
berhenti merokok, penyuluhan tentang bahaya
rokok masih kurang, warga yang akan diberikan
penyuluhan sulit di datangi, kurangnya kendaraan
sebagai alat transportasi.
• Alternatif pemecahan masalah mengenai
rendahnya cakupan anggota keluarga tidak ada
yang merokok dalam PHBS tatanan Rumah
Tangga di Puskesmas Boom Baru adalah
mengikutsertakan tokoh masyarakat dan instansi
lain sebagai motivator dalam kegiatan
penyuluhan , meningkatkan frekuensi
penyuluhan tentang tentang bahaya merokok.
• Untuk kelancaran dalam pelaksanaan
program sehingga meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat yang berdampak
paradigma sehat, perlu mengikutsertakan
tokoh masyarakat dan instansi lain sebagai
motivator dalam kegiatan penyuluhan.

Saran
• Selain itu, perlu meningkatkan frekuensi
penyuluhan tentang bahaya merokok sehingga
dapat menjaga dan meningkatkan kualitas PHBS
rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Boom
Baru Palembang.
DAFTAR PUSTAKA
• Azwar, Azrul. 2011. Pengantar Administrasi Kesehatan :
Edisi Ketiga. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
• Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Perencanaan
Tingkat Puskesmas. Jakarta : Direktorat Jendral Bina
Kesehatan Masyarakat.
• Departemen Kesehatan RI. 2008. Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Jakarta.
• Departemen Kesehatan RI. 2011, Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan Daerah. Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI.
• Departemen Kesehatan RI. 2011. Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI.
• Departemen Kesehatan RI. 2011. Pedoman Umum PHBS, Pusat Promosi
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/mediaroom/pedoman-dan-
buku (Diakses 28 Mei 2018).

• Kementerian Kesehatan RI. 2014. Permenkes RI No 75 Tahun 2014


Tentang Puskesmas. Jakarta: Depkes RI.

• Kementerian Kesehatan RI. 2017. Profil Data Kesehatan Indonesia


Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

• Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat. Jakarta.

• Kementrian Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementrian


Kesehatan Kesehatan RI 2015-2019.

• Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional RI. 2014. Rancangan


Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
• Kepmenkes RI No. 128/ Menkes/ SK/ II Tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas, 2004.

• Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyrakat : Ilmu dan Seni.


Jakarta : Rineka Cipta.

• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Nomor 44


Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas

• Permenkes RI. 2013. Nomor 65 Tahun 2013. Tentang Pedoman


Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan

• Permenkes RI. 2016. Nomor 43 Tahun 2016. Standar Pelayanan


Minimal Bidang Kesehatan.

• Permenkes RI. Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011. Tentang


Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai