SKABIES
Pembimbing:
Dr. Rudianto Sutarman, Sp.KK
Disusun oleh:
Fairuz djafar
110.2008.100
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
RSUD Cilegon
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama : tn,syafei arif
Usia : 21 tahun
Alamat : serang
Agama : Islam
RIWAYAT PENGOBATAN
Sebelumnya pasien belum pernah melakukan
pengobatan
RIWAYAT LINGKUNGAN
Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk dan yang
higienitasnya kurang baik.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A.STATUS GENERALISATA
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : Tidak Dilakukan
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 22 x/menit teratur
Suhu : tidak dilakukan
Berat badan : tidak dilakukan
LANJUTAN PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)
KGB : Tidak ada pembesaran KGB
THT : Tidak ada kelainan
Thoraks
- Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-) Gallop (-)
- Pulmo : vesikuler di kedua lapang paru, Ronkhi (-/),Wheezing (-
/-)
Abdomen : sedikit cembung, supel, bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, tidak ada edema dan sianosis di keempat
ekstremitas
B. STATUS DERMATOLOGIS
NON MEDIKAMENTOSA
Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan penularan
Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
tempat tinggal
Mencuci pakaian, selimut, handuk dll dengan air panas
Menjemur kasur, karpet, bantal dll secara rutin.
MEDIKAMENTOSA
Topikal : permetrin 5% topikal cream (didiamkan selama 10 jam), bila
belum sembuh diulang setelah 1 minggu
Sistemik : cetirizine 2 x 1 tab
IX. PROGNOSIS
Dubia ad vitam : ad bonam
Dubia ad functionam : ad bonam
Dubia ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
SKABIES
Sinonim
Scabies; “Itch Mite”
Gudik, kudis, penyakit Agogo
Definisi
Penyakit kulit menular akibat infestasi & sensitisasi
thdp tungau Sarcoptes scabiei serta produknya
berada dalam terowongan lapisan tanduk pada
tempat predileksi
Etiologi
Sarcoptes (Acarus) scabiei var.hominis
Phylum Arthropoda; Class Arachnida; Ordo
Acarina; Famili Sarcoptidae
Parasitologi
Sarcoptes scabiei = tungau atau kutu yang
kecil, transulen
Bentuk bulat lonjong, konveks bagian
dorsal & pipih bagian ventral
Ukuran:
♀= 0,20 – 0,25 mm
♂= 0,33 – 0,45 mm
4 pasang kaki
2 depan + alat isap
2 belakang + bulu keras
Jantan dan betina berkopulasi.
Stlh kopulasi jantan mati
Betina membuat terowongan, lalu bertelur 2 – 5 butir/ hari
lalu mati
Siklus hidup
Telur larva nimfa sarkoptes dewasa (tiap siklus
berlangsung selama +/- 3 hari)
Epidemiologi
Kosmopolit terutama di daerah tropis & subtropis
Insiden tinggi pd masyarakat sosial ekonomi kurang dan hygiene
buruk
Endemis epidemis
Cara Penularan
Kontak langsung lama-erat; seksual
Kontak tak langsung alat-alat rumah tangga, Kasur, pakaian, dll
Simtomatologi
Keluhan utama: gatal hebat terutama malam hari
Predileksi:
Sela jari tangan & kaki, ekstensor ekstremitas
Lipat ketiak, sekitar pusar dan ikat pinggang
Daerah genital dan bokong
Pada bayi seluruh tubuh !!
Efloresensi: gambaran polimorf, kecuali infeksi sekunder
Papulo-vesikulae
Erosi & ekskoriasi + krustae
Khas: kunikulus (terowongan) di lapisan korneum
4 TANDA KARDINAL
1. Pruritus nokturna
2. Menyerang manusia secara kelompok
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada
tempat-tempat predileksi berwarna putih
atau keabu-abuan
4. Menemukan tungau
Bentuk-bentuk Klinis Scabies
1. Scabies Impetigenisata scabies + infeksi sekunder
2. Scabies pada bayi seluruh tubuh + infeksi
sekunder
3. Scabies hewan pada peternak anjing, kucing, ayam,
babi, kuda, dll
4. Scabies bentuk STD pada genitalia orang dewasa
Bentuk-bentuk Klinis Scabies