Pemicu I - Biomedik II
Senin, 12 desember 2011
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
KELOMPOK 27
• Tutor : dr. Julius
• Ketua : Nita Puspitasari ( 405100250 )
• Sekretaris : Orlensia ( 405100262 )
• Penulis : Elfarini ( 405110034)
• Anggota :
Ruth Zechariah ( 405110199 )
Willy Chandra ( 405110020 )
Schoollaus Daleru ( 405110250)
Grace Michelle ( 405110138 )
Reeni Darmawan ( 405110168 )
Evelyn Patricia ( 405110196 )
Dharma Jaya Hartono ( 405110223 )
Fransiska ( 405110236 )
Aku Bukan Anak Bodoh
Visus
Optotic snellen
oftalmoskop
Bedah refraktif
Kipas reagen
lo
Menjelaskan :
1. Histologi dan Anatomi mata
2. Fisiologi penglihatan ( fungsi dan mekanisme
akomodasi)
3. Kelainan refraksi dan penanggulangan
4. Cara pemeriksaan visus.
SCLERA
TUNIKA
FIBROSA KORNEA
KOROID
LAPISAN
BOLA TUNIKA UVEA
CORPUS
CILIARIS
MATA
IRIS
RETINA
RETINA
LAPISAN
PIGMEN
Terdiri dari 3 lapisan:
1. Episcleral fibroelastik jarang, banyak vaskularisasi, ada
ruang tenon
2. Sclera Propius j.i.kolagen, < elastin
3. Lamina Fusca/ suprachroroid ada sel pigmen, > elastin
Terdiri dari 5 lapisan:
1. Epitel cornea berlapis gepeng
2. Membran bowman homogen, >> kolagen, < elastin
3. Stroma j.i. kolagen, anyaman serat elastin halus
4. Membran descemeti homogen, elastik
5. Endotel / corneal mesenchymal epithelium sel gepeng
Terdiri dari 4 lapis:
1. Lamina suprachoroid transparan, j.i. jarang berlammellae tipis
2. Stratum vasculosum luar: Haller's, dalam: Sattler's
3. Lamina chorioappilary menyuplai makanan dan O2 ke lap. luar
retina
4. Lamina vitrea m. basalis non-seluler, ada 2 lamellae (l: padat
elatin, d: tebal berkutikula) produk epitel pigmen retina
Terdiri dari :
1. Musculus ciliaris m. brucke, radialis, muller (otot polos:
menyusun corpus dan processus cilliaris)
2. Lapisan vaskular ciliaris j.i. > PD menutup permukaan
dalam corpus
3. Pars ciliaris retinae menutup bagian dalam corpus yang
berlanjut ke ora serata
4. Proc. ciliaris
• membran tipis, menyisakan lubang bundar (pupil)
• memisahkan COA & COP
Mempunyai 2 permukaan
1. Anterior
2. Posterior
Lapisan”:
1. Mesenchymal epithelium
2. Stroma
3. Vaskulosa
4. Otot polos
5. Permukaan posterior
• Tempat masuknya cahaya : pupil
• Bagian anterior koroid membentuk badan
siliaris dan iris (yang memberi wrna pada
mata)
• Otot-otot pada iris di kendalikan oleh istem
saraf otonom.
• Pada iris terdapat 2 otot polos yaitu :
– Sirkular (menyebabkan kontriksi pupil) di
persarafi oleh serat parasimpatis
– Radial (menyebabkan dilatasi pupil) di persarafi
oleh serat simpatis.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
9. 8.
10.
10 Lapisan retina dr luar ke dalam
(kecuali di fovea centralis dan ora serrata):
Aqueous humor Rongga anterior antara kornea dg lensa & mengandung Cairan encer jernih yang terus menerus dibentuk
zat gizi u/ kornea &lensa &memberi makan kepada kornea & lensa
Badan (korpus) siliaris Turunan khusus lapisan koroid disebelah anterior Membentuk aqueous humor & mengandung otot
membentuk suatu cincin mengelilingi tepi luar lensa siliaris
Bintik buta Titik yang sedikit di luar pusat di retina &tidak Rute u/ berjalanya saraf optikus dan pembuluh darah
mengandung fotoreseptor (juga dikenal sebagai diskus
optikus)
Diskus optikus Lihat pada bintik buta
Iris Cincin otot yang berpigmen & tampak di dalam aqueous Mengubah-ubah ukuran pupil dg berkontraksi
humor menentukan warna mata
Kornea Lapisan paling luar yang jernih di anterior Berperan sangat penting dlm kemampuan refraktif mata
& membantu memfokuskan bayangan benda pada
retina
Koroid Lapisan tengah mata Berpigmen u/ mencegah berhamburannya berkas
cahaya di mata, mengandung pembuluh darah yg
memberi makan retina, di bagian anterior membentuk
badan siliaris & iris
Lensa Antara aqueous humor & vitreous humor melekat k Menghasilkan kemampuan refraktif yg bervariasi
otot2 siliaris melalui ligamentum suspensorium selama akomodasi
Makula lutea Daerah tepat disekitar fovea Memiliki ketajaman yg tinggi karena banyak
mengandung sel kerucut
Neuron bipolar Lapisan tengah sel2 saraf diretina Penting dalam pengolahan rangsangan cahaya
Otot siliaris Komponen otot siliaris dari badan siliaris Penting u/ akomodasi
melekat ke lensa melalui ligamentum
suspensorium
Pupil Lubang bundar anterior dbagian tengah iris Memungkinkan jumlah cahaya yg masuk mata
bervariasi
Retina Lapisan mata yang paling dalam Mengandung fotoreseptor (sel batang & sel kerucut)
Saraf optikus Keluar dari setiap mata didiskus optikus (bintik Bagian pertama jalur penglihatan ke otak
mata)
Sel batang Fotoreseptor di lapisan paling luar retina Bertanggung jawab u/ penglihatan dg sensitivitas
tinggi, hitam putih & penglihatan malam
Sel ganglion Lapisan bagian dalam retina Penting dalam pengolahan rangsangan cahaya o/
retina, membentuk saraf optikus
Sel kerucut Fotoreseptor dibagian paling luar retina Bertanggung jawab u/ ketajaman penglihatan ,
penglihatan warna & penglihatan siang hari
Sklera Lapisan luar mata yang kuat Lapisan jaringan ikat protektif, membentuk bagian
putih mata yang tampak, di bagian anterior
membentuk kornea
Vitreous humor Antara lensa & retina Zat semicair mirip gel yg membantu
mempertahankan bentuk mata yang bulat
1. Anatomi bola mata
Anatomi bola mata
Anatomi bola mata
Anatomi bola mata
Lo 2. Fisiologi penglihatan Pupil Mengecil
Di Daerah
membiaskan Banyak Cahaya
Cahaya ditangkap Kornea cahaya Pupil
Pupil Membesar
Di Daerah
Kurang Cahaya
Ciliary Body
Mencembung
untuk
Fotoreseptor Retina Vitreous Gel Lensa Jarak Dekat
Memipih
untuk
Sel Kerucut Neuron Sel Jarak Jauh
atau Bipolar Ganglion
Batang
• Mekanisme:
kontraksi / relaksasi M. Siliaris
kontraksi peningkatan kekuatan lensa
relaksasi penurunan kekuatan lensa
• Diatur oleh:
umpan balik negatif
mengatur kekuatan vokal lensa
menentukan tingkat tajam penglihatan yang paling tinggi
Akomodasi mata
• Usia muda, lensa terdiri atas :
- kapsul elastis kuat, berisi cairan kental, mengandung banyak protein &
serabut-serabut transparan
- lensa relaksasi dianggap berbentuk hampir sferis
Titik fokus
Panjang/jarak fokus
Cahaya
dari
sumber
Cahaya dari
jauh
sumber jauh
Proses Refraksi Mata
• Struktur refraksi mata harus membawa
bayangan cahaya terfokus di retina agar
pengelihatan jelas, jika tdk bayangan akan
kabur.
Mata tertentu jarak antara lensa dan retina selalu sama, jika
membawa sumber cahaya jauh/ dekat retina (jarak sama)
pergunakan lensa yg lebih kuat utk sumber yang dekat.
• Konkaf (cekung)
Menyebabkan divergensi (penyebaran berkas
cahaya)
Refraksi oleh Lensa
• Konveks (cembung)
Menyebabkan konvergensi (penyatuan berkas
cahaya) >> persyaratan membawa suatu bayangan
ke titik fokus
• Fungsi Refraksi
Mengubah arah datang sinar agar tepat
jatuh di retina
• Pembesaran / magnification
M = Image size = Image distance =
-I
Object size Object distance O
• Bila kita melihat lensa konkaf, objek akan terlihat kecil dan jauh, karena mata
dapat memfokuskan cahaya divergen untuk membentuk cahaya pada retina.
Lo . 3 Kelainan Refraksi
• Keadaan dimana bayangan tegas tidak terbentuk pada retina.
• Terjadi ketidakseimbangan sistem optik pada mata sehingga
menghasilkan bayangan kabur.
• Pada mata normal, kornea dan lensa akan membelokkan sinar
pada titik fokus yang tepat pada sentral retina.
• Keadaan ini memerlukan susunan kornea dan lensa yang
sesuai dengan panjangnya bola mata. Pada kelainan refraksi
sinar tidak dibiaskan tepat pada bintik kuning, akan tetapi
dapat di depan atau di belakang bintik kuning atau bahkan
tidak terletak pada satu titik yang tajam.
• Macam – macam kelainan :
⌂ Miopia
⌂ Hipermetropia
⌂ Presbiopia
⌂ Astigmatisme
Mata Normal
Emetrop : kondisi normal mata
• Cahaya sejajar dari objek jauh difokuskan di retina
pada keadaan otot siliaris relaksasi total.
Kelainan Refraksi
Miopia
• Suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang
berlebihan, sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan retina.
• Disebabkan karena terlalu kuatnya pembiasan sinar di dalam mata akibat :
Bola mata terlalu panjang
Pembiasan sinar oleh kornea dan lensa terlalu kuat di depan retina
Titik fokus sinar yang datang dari benda yang jauh terletak di depan
retina
Titik jauh terletak lebih dekat atau sinar datang tidak sejajar,
difokuskan pada bintik kuning
• Gejala miopia:
Gejala terpenting adalah melihat jauh buram
Sakit kepala
Kecenderungan terjadinya juling saat melihat jauh
Pasien lebih jelas melihat dekat
• Berdasarkan besar kelainan refraksi, dibagi:
1. miopia ringan : -0,25 D s/d -3,00 D
2. myopia sedang : -3,25 D s/d -6,00 D
3. myopia berat : -6,25 D atau lebih
d
• Visus =
D