Anda di halaman 1dari 50

Penulisan Daftar Pustaka

Menurut Sistem Vancouver

J. Hudyono
Daftar Pustaka
 bagian makalah yang berisi sumber
informasi yang dikutip penulis
 syarat penulisan makalah ilmiah
 Tidak semua daftar pustaka harus
dicantumkan
 Daftar pustaka yang dicantumkan
benar-benar yang diperiksa dan dikutip
 dicantumkan di akhir makalah
 disusun menurut aturan tertentu
 Cara yang dianjurkan oleh
International Committee of Medical
Journal Editors adalah cara
Vancouver
Penulisan kutipan pustaka pada
nas (teks)

 ditulisdengan nomor menurut


urutan. contoh: 1,2
 lebih dari dua nomor berurutan:
nomor awal dan nomor akhir
dipisahkan tanda hubung. Contoh
1-3
 nomor kutipan ditulis superskrip
 Nomor diletakkan setelah kutipan.
Contoh: Diagnosis malaria dapat
ditetapkan secara mikroskopik
dengan pewarnaan Giemsa,1
Acridine Orange,2 dan Elisa.3
 Nomor diletakkan dekat dengan
nama penulis. Contoh: Ismid,1
Hadidjaja,2 dan Margono,3
menyatakan bahwa prevalensi
askariasis di Indonesia cukup
tinggi.
Kesalahan
 nomor kutipan tidak berurutan
 nomor ditulis sebelum tanda baca: 1-4.
 nomor tidak superscript
 nomor kutipan ditulis semua:
Malaria adalah penyakit yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat.1,2,3,4,5,6
Kesalahan

 nomor ditulis tidak dekat nama penulis


tetapi di akhir kalimat.
Ismid, Hadidjaja, dan Margono,
menyatakan bahwa prevalensi
askariasis di Indonesia cukup tinggi.1-3
 nama diikuti tahun: Ismid (2003), Ismid
(2003)2
Penulisan daftar pustaka
Dikutip dari majalah / jurnal
 Nama penulis
 Judul makalah
 Nama majalah
 Tahun; volume: halaman.
 nama penulis
- bila nama penulis < 6 tulis semua
- bila nama penulis > 6 tulis keenam
penulis diikuti et al
 Judul makalah ditulis dengan
sentence case.
 Nama majalah disingkat dengan
singkatan lazim sesuai Index
Medicus
1. Artikel standar
 Cantumkan semua nama bila jumlah penulis < 6
Contoh: Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart
transplantation is associated with an increased
risk for pancreatobiliary disease. Ann Intern Med
1996 Jun 1;124(11):980-3.
 Cantumkan 6 penulis diikuti et al. bila penulis> 6
Contoh: Parkin DM, Clayton D, Black RJ,
Masuyer E, Freidl HP, Ivanov E, et al. Childhood
leukemia in Europe after Chernobyl. Br J
Cancer 1996;73:106-12.
2. Organisasi sebagai
penulis

 The Cardiac Society of Australia and


New Zealand. Clinical exercise stress
testing. Safety and performance
guidelines. Med J Aust 1996;164:282-4.

3. Tanpa nama penulis


 Cancer in South Africa [editorial]. S
Afr Med J 1994;84:15.
4. Artikel tidak dalam
Bahasa Inggris

Ryder TE, Haukeland EA, Solhaug JH.


Bilateral infrapatellar seneruptur hos
tidligere frisk kvinne. Tidsskr Nor
Laegeforen 1996;116:41-2. (Catatan: NLM
menterjemahkan judul ke dalam bahasa
Inggris dalam kurawal persegi, dan
menulis singkatan bahasa asli).
5. Volum dengan suplemen

 Shen HM, Zhang QF. Risk assessment of


nickel carcinogenicity and occupational
lung cancer. Environ Health Perspect
1994;102 Suppl 1:275-82.

6. Edisi/issue dengan suplemen


 Payne DK, Sullivan MD, Massie MJ.
Women’s psychological reactions to breast
cancer. Semin Oncol 1996;23 (1 Suppl
2):89-97.
7. Volum dengan bagian

 Ozben T, Nacitarhan S, Tuncer N.


Plasma and urine sialic acid in non-
insulin dependent diabetes mellitus. Ann
Clin Biochem 1995;32(Pt 3):303-6.
8. Edisi/issue dengan bagian
 Poole GH, Mills SM. One hundred
consecutive cases of flap lacerations of
the leg in ageing patients. N Z Med J
1990;107(986 Pt 1):377-8.
9. Edisi tanpa volum
Turan I, Wredmark T, Fellander-Tsai L.
Arthroscopic ankle arthrodesis in
rheumatoid arthritis. Clin Orthop
1995;(320):110-4.

10. Tanpa edisi atau volum


Browell DA, Lennard TW. Immunologic
status of the cancer patient and the effects
of blood transfusion on antitumor
responses. Curr Opin Gen Surg 1993;325-
33.
11. Nomor halaman dalam angka
Romawi
Fischer GA, Sikic BI. Drug resistance in
clinical oncology and hematology.
Introduction. Hematol Oncol Clin North
Am 1995 Apr;9(2):xi-xii.

12. Sesuai artikel yang dikutip


– Enzenberger W, Fischer PA.
Metronome on parkinson disease
[letter]. Lancet 1996;347:37.
– Clement J, De Bock R. Hematological
complications of hantavirus
nephropathy [abstract]. Kidney Int
1992;42;1285.
13. Article retracted

 Liou GI, Wang M. Precocious IRBP


gene expression during mouse
development [retracted in Invest
Ophthalmol Vis Sci 1994;35:3127].
Invest Ophthalmol Vis Sci
1994;35:1083-8.
14. Article with published
erratum
 Hamlin JA, Khan AM. Herniography in
symptomatic patients following inguinal
hernia repair [published erratum
appears in West J Med 1995;162:278].
West J Med 1995;162:28-31
Buku dan monograf lain
15. Penulis tunggal
Ringsven MK. Gerontology and
leadership skills for nurses. 2nd ed.
Albany (NY): Delmar Publishers; 1996.

16. Editors, compilers as authors


Norman IJ, Redfern SJ, editors. Mental
health care for elderly people. New
York: Churchill Livingstone;1996.
17. Organisasi sebagai penulis dan
penerbit
Institute of Medicine (US). Looking at the
future of the medicaid program. Washington:
The Institute; 1992.

18. Bab dalam buku


Phillips SJ, Whisnant JP. Hypertension and
stroke. In: Laragh JH, Brenner BM, editors.
Hypertension: pathophysiology, diagnosis,
and management. 2nd ed. New York: Raven
Press; 1995.p.465-78.
Alatas H, Karyomanggolo WT, Musa
DA, Budiarso A, Usman I. Desain
penelitian. Dalam: Sastroasmoro S,
Ismael S, penyunting. Dasar-dasar
metodologi penelitian klinis. Edisi ke-2.
Jakarta: CV Sagung Seto; 2002.h.79-
96.
19. Makalah dalam Seminar

 Sungkar S. Panduan penulisan artikel


penelitian. Disampaikan pada Kursus
Penyegar dan Penambah Ilmu
Kedokteran: Kursus Penulisan Artikel
Ilmiah, Jakarta, 24 Februari, 2006
20. Scientific or technical report

 Smith P, Golladay K. Payment for


durable medical equipment billed during
skilled nursing facility stays. Final
report. Dallas (TX): Dept. of Health and
Human Services (US). Office of
Evaluation and Inspections; 1994 Oct.
Report No: HHSIGE14567894532.
21. Disertasi
Kaplan SJ. Post-hospital home health care:
the elderly’s access and utilization
[dissertation]. St. Louis (MO): Washington
Univ.; 1995.

22. Patent
Larsen CE, Trip R, Johnson CR, inventors;
Novoste Corporation, assignee. Methods
for procedures related to the
electrophysiology of the heart. US patent
5,529.067. 1995 Jun 25.
Materi cetak lainnya
23. Artikel dalam surat kabar
Lee G. Hospitalizations tied to ozone
pollution: study estimates 50,000
admissions annually. The Washington
Post 1996 Jun 21;Sect A:3 (col. 5).
 Bakir M, Julianto I. Hepatitis C juga bisa
ancam transfusi darah. Kompas 14
Desember 1993; halaman 1 (kolom 3).
24. Materi audiovisual

HIV+AIDS: the facts and the future


[videocassette]. St. Louis (MO): Mosby-
Year Book; 1995.
25. Materi hukum
Undang-undang:
Preventive Health Amendements of 1993,
Pub. L. No. 103-183, 107 Stat. 2226 (Dec. 14,
1993).
Rancangan Undang-Undang:
Medical Records Confidentiality Act of
1995, S.1360, 104th Cong., 1st Sess. (1995).
Code of Federal Regulations:
Informed Consent, 42 C.F.R. Sect. 441.257
(1995).
Dengar pendapat:
 Increased Drug Abuse: the Impact of the
Nation’s Emergency Rooms: Hearing Before
the Subcomm. On Human Resources and
Intergovernmental Relations of the House of
Comm. on Government Operations, 103rd
Cong., 1st Sess. (May 26, 1993).
26. Peta
North Carolina. Tuberculosis rates per
100,000 population, 1990 [demographic
map]. Raleigh: North Carolina Dept. of
Environment, Health, and Natural
Resources, Div. of Epidemiology; 1991.

27. Al-kitab
The Holy Bible. King James version. Grand
Rapids (MI): Zondervan Publishing House;
1995. Ruth 3;1-18.
28. Kamus dan daftar pustaka sejenis

 Stedman’s medical dictionary. 26th ed.


Baltimore: Williams & Wilkins; 1995.
Apraxia;p.119-20.

29. Literatur klasik


 The Winter’s Tale: act 5, scene 1, lines
13-16. The complete works of William
Shakespeare. London: Rex; 1973.
Materi yang belum diterbitkan

30. Sedang dicetak (in press).

Leshner AI. Molecular mechanisms of


cocaine addiction. N Engl J Med. In press
1996. (Catatan: istilah NLM adalah
“forthcoming” karena belum tentu
diterbitkan.)
Materi elektronik

31. Artikel journal dalam format elektronik


The International Committee of
Medical Journal Editors. Uniform
requirements for submitting
manuscript for biomedical journals.
Edisi November 2003. Diunduh dari
www.icmje.org, 24 Maret 2005.
 Morse SS. Factors in the emergence of
infectious diseases. Emerg Infect Dis [serial
online] 1995 Jan-Mar [cited 1996 June
5];1(1):[24 screens]. Available from URL:
http:/www.cdc.gov/ncidod/EID/eid.htm
32. Monograf dalam format elektronik

CDI, clinical dermatology illustrated


[monograph on CD-ROM]. Reeves JRT,
Maibach H. CMEA Multimedia Group,
producers. 2nd ed. Version 2.0. San
Diego: CMEA; 1995
33. Arsip komputer

Hemodynamics III: the ups and downs of


hemodynamics [computer program].
Version 2.2. Orlando (FL): Computerized
Educational Systems; 1993.
Contoh: Ubahlah menurut vancouver
 Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan
penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan oleh Aedes aegypti. Keberadaan DBD,
ditentukan oleh tiga organisme yaitu virus
dengue, nyamuk Aedes aegypti, dan manusia
sebagai host. Secara alamiah ketiga kelompok
organisme tersebut dipengaruhi oleh faktor
lingkungan biologik, fisik, dan imunitas host.1-3

 (Dep Kes RI, 2004; Ronald Vaughn Gibbons and


Annette Louis Rothman 2000; Christopher;
1960).
 Menurut Rusmini Day,4 (2005) sejak bulan
Januari 2005 hingga tanggal 25 Februari
2005, jumlah penderita DBD di Indonesia
sebanyak 11.407 penderita dengan 192
kematian. Propinsi yang mengalami
peningkatan incidence rate DBD adalah DKI
Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali, NTB,
dan NTT (Thomas Suroso, 2005).5
1. Christopher SR. Aedes aegypti, the yellow
fever mosquito. London: Cambridge
Univ.Press; 1960.p.307-33.

2. Gibbons RV, Louis A. Dengue haemorhagic


fever: an escalating problem. BMJ 2002;
324(4):1563-6.

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


Petunjuk pelaksanaan pemberantasan sarang
nyamuk demam berdarah dengue oleh juru
pemantau jentik. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia; 2004.
4. Day R. Program penanggulangan
demam berdarah dengue di Indonesia.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI;
2005.
5. Suroso T. Demam berdarah,
pencegahan dan pemberantasannya di
Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan;
2005; 8(3):231-9.
3. Ferguson CF. Pediatric otolaryngology.
Philladelphia: WB Saunders Co; 1972.
Ubahlah kutipan pustaka ini menurut
sistem vancouver
Sekretaris berasal dari bahasa latin
secretum, berarti sekretaris harus mampu
memegang rahasia perusahaannya
(Miriam Bredow, 1996). Menurut Thomas
Wijaya Bratawijaya (1996), sekretaris
adalah pembantu pimpinan untuk
korespondensi, menerima tamu,
menyimpan rahasia dan melakukan tugas
lain untuk meningkatkan efektivitas kerja
pimpinan.
Menurut Miriam Bredow (1996)
sekretaris medis adalah pembantu dokter
di bidang administrasi yang berfungsi
meningkatkan efektivitas pekerjaan
dokter. Tugas sekretaris medis antara lain
mengelola ruang, mempersiapkan alat
administrasi, mengelola pasien, mengurus
keuangan dan mengelola surat
(Sedarmayanti, 1997; Departemen
Kesehatan, 1994).
Untuk menjalankan pekerjannya,
sekretaris medik memerlukan
kepribadian, etika dan pengetahuan
yang berhubungan dengan
kesekretarisan maupun kedokteran
(Simanjuntak, 1998; Siwi Kadarmo
1997).
Etika berasal dari bahasa Yunani
ethos, yang berarti kebiasaan (Radiq
1998). Etika sekretaris adalah norma atau
nilai yang diterima masyarakat sekretaris
(Miriam Bredow, 1996; Thomas Wijaya
Bratawijaya, 1996). Untuk seorang
sekretaris medik, tentu berlaku etika
sekretaris yang umum ditambah etika lain
yang berkaitan dengan pelayanan pasien
(Davis A and Aroshan MA, 1991; Susanto
AB, 2000; Ratna Suprapti Samil 2000).
Departemen Kesehatan RI.
Pedoman pencatatan pelayanan
rumah sakit. Departemen
Kesehatan RI, Jakarta 1994

Radiq. Manajemen sumber daya


manusia. Badan penerbit IPWI.
Jakarta 1998
Simanjuntak, P.J. Pengantar ekonomi
sumber daya manusia. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta 1998.

Siwi Kadarmo. Sekretaris dan tugas-


tugasnya. Disertasi. Universitas
Indonesia. Jakarta 1989.
Davis A and Aroshan MA. Ethical
dilemmas and nursing practice.
Third edition. California, Apleton
& Lange hal 1–18, 1991

Susanto AB. Pendidikan moral


dan globalisasi. Majalah Hidup
vol 3 no 5 hal 34–39, 2000
Ratna Suprapti Samil. Ethics
and morality in health services.
Majalah Kedokteran Indonesia
vol 49 no 9, hal 153–158, 2000.

Miriam Bredow. Medical


secretary prosedures. Journal of
American Medical Association
vol 45 no 3 hal 51–58, 1996.
Thomas Wijaya Bratawijaya.
Sekretaris profesional. PT
Pustaka Binaman, Jakarta 1996.

Sedarmayanti. Tugas dan


pengembangan sekretaris. Media
Indonesia 9 Nopember 1997,
halaman 3 kolom 4.
Terima Kasih

Slide ini merujuk pada slide dari


Dr. Saleha Sungkar
Fakultas Kedokteran, Universitas
Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai