Anda di halaman 1dari 15

BIOETIKA

DISUSUN OLEH: Kartika Dewi


NIM: 102014220
PENDAHULUAN
 Dalam era globalisasi ini banyak dokter-dokter
yang kurang memahami biotekik dan sering kali
mereka melanggar bioetik. Padahal dalam
prinsipnya bioetik ini sangat penting dan tidak
boleh dilanggar.
 Bioetika adalah biologi dan ilmu kedokteran
yang menyangkut masalah di bidang kehidupan,
tidak hanya memperhatikan masalah-masalah
yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga
memperhitungkan kemungkinan timbulnya pada
masa yang akan datang.
KAIDAH DASAR BIOETIK
Beneficence

Memberikan manfaat serta kemudahaan yang terbaik kepada


pasien untuk meminimalkan akibat buruk bagi pasien.

Contoh-contoh prinsip beneficence:

Mengutamakan altruisme (tanpa pamrih).


Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.
Mengutamakan kepentingan pasien.
Minimalisasi akibat buruk.
Memandang pasien bukan sebagai objek dan hanya
sejauh menguntungkan dokter.
Menerapkan Golden Rule Principle
Non Maleficence

Merupakan cara teknis unuk menyatakan bahwa dokter


berkewajiban tidak mencelakakan pasien, ini merupakan
salah satu prinsip paling tradisional dalam etika
kedokteran. Prinsip ini berlaku dalam keadaan darurat.

Contoh-contoh prinsip non-maleficence:


 Menolong pasien emergensi.
 Mengobati pasien yang luka.
 Menghindari misreprentasi dari pasien
 Tidak memperparah kondisi pasien.
 Mengobati pasien secara proposional.
 Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian.
Justice

Justice atau keadilan merupakan suatu prinsip dimana seorang


dokter memperlakukan pasien-pasiennya secara adil. Prinsip ini
bukan hanya melibatkan dokter dengan pasien saja, tapi juga
melibatkan pihak ketiga.
Contoh-contoh justice:
 1) Memberlakukan segala sesuatu secara universal.

 2) Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam porsi


yang sama.
 3) Menghargai hak sehat pasien.

 4) Menghargai hak orang lain.

 5) Menghargai hak hukum pasien

 6) Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status


sosial, dll.
 7) Bijak dalam pembagian keuntungan dan kerugian.

 8) Menjaga kelompok yang paling merugikan.


Autonomy

Merupakan suatu bentuk kebebasan bertindak, di mana


seseorang pasien mengambil keputusan sesuai yang telah
ia tentukan sendiri. Tatapi dalam kondisi ini seorang
dokter tidak memiliki hak untuk mengatur pasien. Ia
hanya mempunyai hak untuk memberikan penjelasan yang
terbaik.

Contoh-contoh Autonomy:

 Menghargai hak dan martabat pasien.


 Menghargai privasi dan menjaga rahasia pasien.
 Melaksanakan informed consent
 Mambiarkan pasien dewasa dalam mengambil keputusan, tidak
berbohong kepada pasien meski untuk kebaikan pasien
Norma atau kaidah etika menjadi lingkup dokter baik
sebagai individu dalam profesi dan sebagai
penyelenggaraan profesi dalam praktik kedokteran.
Seorang dokter harus taat pada norma etika baik dia tidak
berpraktik maupun juga saat melakukan praktik
kedokteran. Sedangkan untuk norma disiplin
kedokteran, hal ini sangat terkait dengan dilakukan
dalam praktik kedokteran. Penerapan dan penegakan
norma-norma disiplin baru dapat dikatakan aktif bila
dilakukan dalam menyelenggarakan praktik kedokteran.
Begitu pula pada norma hukum yang mengatur terhadap
secara individu untuk pergaulan dalam masyarakat tetapi
ada pula norma hukum dalam pergaulan pada
penyelenggaraan praktik kedokteran. Jadi pada norma
hukum mengatur dokter baik diluar praktik kedokteran
maupun didalam melaksanakan praktik kedokteran.
Kodeki, Kode Etik Kedokteran Indonesia berisikan tentang
kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien, kewajiban
terhadap sesama dan kewajiban terhadap diri sendiri.

Sumpah Dokter:
-Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikemanusiaan
-Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan
dan pernyataan terima kasih yang selayaknya
-Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat
dan bermoral tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya
-Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan
-Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui
karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter
-Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan
tradisi luhur jabatan kedokteran
-Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana
saya sendiri ingin diperlakukan
-Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita,
saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya
saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik
kepartaian, atau kedudukan sosial
-Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai
dari saat pembuahan;
-Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan
pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang
bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;
-Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh
dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
Pembahasan
Skenario E

Dokter A sedang bertugas di unit rawat jalan, menerima


seorang laki-laki setengah baya, tampak kurus pucat,
berjalan tertatih-tatih dan terus batuk di hadapannya.
Pasien itu ditemani oleh anak perempuannya yang kurus.
Dokter A enggan melakukan anamnesis dan langsung
memeriksa pasien sekadarnya. Ketika anaknya bertanya
tentang penyakit ayahnya, dokter A hanya menyarankan
minum obat dengan teratur dan memberikan resep. Dokter
A tampak terburu-buru ingin menyudahi pertemuan.
Merasa diremehkan, akhirnya sang pasien dan anaknya
keluar dari kamar dokter dengan rasa tidak puas.
Berdasarkan dari skenario diatas terdapat KDB yang
diterapkan, yaitu:

A. Beneficence
Beneficence dalam kasus dokter A adalah:

Dokter A memberikan saran kepada pasiennya


tersebut untuk meminum obat dengan teratur dan
juga memberikan resep. Hal ini menunjukkan bahwa
Dokter A memberikan kepentingan pasien dengan
semestinya. Dan juga memberikan manfaat kepada
pasien.
Berdasarkan dari skenario diatas terdapat juga KDB
yang dilanggar, yaitu:

A. Beneficence
Pada skenario kita dapat mengetahui
bahwa dokter tidak maksimalisasi pemuasan
kebahagiaan/preferensi pasien, serta anaknya tidak
puas dengan pelayanan yang diberikan dokter A.
B. Non maleficence
Pada skenario E dapat mengetahui bahwa dalam
mengobati pasien dokter sangatlah tidak proporsional
dan menghindari misrepresentasi dari pasien.

C. Justice
Pada skenario E tidak dapat menentukan justice dokter A
karena tidak ada 2 atau lebih hal yang bisa dibandingkan.

D. Autonomy
Dokter A tidak menghargai hak-hak pasien secara
keseluruhan dan tidak memanfaatkan autonomi pasien,
tidak melaksanakan informed consent dengan baik, dokter
tersebut langsung memeriksa pasiennya tanpa
menganamnesis terlebih dahulu.
 Jika kode Etik Kedokteran, Sumpah Dokter, Kaidah
Dasar Bioetik dilanggar karena dianggap sebagai
kelakuan yang tidak sesuai dengan mutu profesional
yang tinggi, kebiasaan dan cara-cara atau kebijakan
seperti yang lazim dipergunakan. Konsekuensi dari
pelanggaran ini bisa berupa teguran, skorsing, hingga
dikeluarkan dari keanggotaan perkumpulan profesi.
Kesimpulan
Menurut saya di Skenario E ini kaidah dasar
bioetik (KDB) yang diterapkan adalah Beneficence
karena dokter A memberikan saran dan resep kepada
pasien, hal itu termasuk dokter melayani kepentingan
pasien. Tetapi disisi lain dokter A juga melanggar
KDB yang paling menonjol, yaitu Autonomy. Karena
dokter A tidak menghargai kedatangan pasien. Dan
dokter tidak melaksanakan informed consent dengan
baik, dokter tersebut langsung memeriksa pasiennya
tanpa menganamnesis terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai