Anda di halaman 1dari 15

SISTEM HUKUM DAN

PERADILAN NASIONAL
NEGARA HUKUM
• Sudargo Gautama
Dalam suatu negara hukum, terdapat pembatasan kekuasaan
negara terhadap perseorangan. Negara tidak maha kuasa, tidak
bertindak sewenang-wenang. Tindakan-tindakan negara
terhadap warganya dibatasi oleh hukum.

• Prof. R. Djokosutono, S.H.


Negara hukum menurut UUD 1945 adalah negara yang
berdasarkan pada hukum. Hukumlah yang berdaulat atas
negara tersebut. Negara merupakan subjek hukum dalam arti
Rechsstaat (badan hukum publik).

• Prof. Padmo Wahyono, S.H.


Suatu negara hukum yang ideal pada abad ke-20 ini adalah jika
segala tindakan penguasa (negara) selalu dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum
TUJUAN HUKUM
 Prof. Subekti, S.H. mengatakan bahwa hukum itu
mengabdi pada tujuan negara yang pokoknya yaitu
mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada
rakyatnya.
 L. J. Van Apeldoorn, tujuan hukum ialah mengatur
pergaulan hidup manusia secara damai. Hukum
menghendaki perdamaian.
 Geny, hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai
keadilan
 Prof. Mr. J. Van Kan hukum bertujuan untuk menjaga
kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingan-
kepentingan itu tidak dapat diganggu.
TUGAS HUKUM

Sedangkan ditinjau dari tugasnya, Hukum


memiliki tugas sebagai berikut :
1. Menjamin kepastian hkum bagi setiap orang
di dalam masyarakat.
2. Menjamin ketertiban, ketentraman,
kedamaian, keadilan, kemakmuran,
kebahagiaan, dan kebenaran.
3. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan
main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat.
UNSUR NEGARA HUKUM
 Menurut M. Kusnardi, S.H., dan H. Ibrahim, S.H., bahwa unsur-
unsur negara hukum dapat dilihat pada negara hukum dalam arti
sempit maupun formal.
 Dalam arti sempit, pada negara hukum orang hanya mengenal 2
unsur penting, yaitu:
a. perlindungan terhadap hak asasi manusia
b. pemisahan kekuasaan

 Pada negara hukum dalam arti formal, unsur-unsurnya lebih banyak,


yaitu mencakup antara lain:
a. perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia
b. pemisahan kekuasaan
c. setiap tindakan pemerintah harus didasarkan pada peraturan
undangundang
d. adanya peradilan administrasi yang berdiri-sendiri
PRINSIP NEGARA HUKUM

Pengakuan dan perlindungan hak-hak


asasi manusia
Peradilan yang bebas, tidak memihak
serta tidak dipengaruhi oleh sesuatu
kekuatan apapun.
Legalitas dalam arti hukum dalam
segala bentuknya.
PENGGOLONGAN HUKUM
 Berdasarkan Ruang atau Wilayah berlakunya, hukum
terbagi atas :
1) Lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di suatu daerah
tertentu (Hukum Adat Batak Minangkabau, Jawa, dan
sebagainya).
2) Nasional, yaitu hukum yang berlaku di suatu negara
tertentu (Hukum Indonesia, Malaysia, dan sebagainya)
3) Internasianal, yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara dua negara atau Perdata lnternasianal, dan
sebagainya.
 Berdasarkan Waktu Yang Diaturnya, hukum terbagi atas :
1. Hukum yang berlaku sekarang ini atau saat ini (lus
Constitutum) atau hukum positif
2. Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (lus
Constituendum
3. Hukum antar waktu yaitu hukum yang mengatur suatu
peristiwa yang menyangkut hukum yang bertaku saat ini
dan hukum berlaku pada masa lalu
 Berdasarkan pribadi yang diaturnya, hukum terbagi atas :
1. Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan
berlaku hanya bagi satu golongan tertentu.
2. Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan
berlaku bagi semua golongan warga negara.
3. Hukum antar golongan, yaitu hukum yang mengatur dua orang
atau lebih yang masing-masing pihak tunduk pada hukum yang
berbeda
 Berdasarkan Tugas dan Fungsinya, hukum terbagi atas :
1. Hukum Material, yaitu hukum yang berisi perintah dan larangan
(terdapat di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana,
Perdata, Dagang, dan sebagainya)
2. Hukum Formal, yaitiu hukum yang berisi tentang tata cara
melaksanakan dan mempertahankan hukum material (terdapat
di dalam Hukum Acara Pidana, Hukum Acara Perdata)
 Berdasarkan Wujudnya, Hukum terbagi atas :
1. Hukum Tertulis, yaitu hukum dalam bentuk tulisan dan
dicantumkan dalam beberapa peraturan negara
2. Hukum Tidak tertulis, hukum yang masih hidup dan tumbuh
dalam keyakinan masyarakat tertentu, seperti hukum adat,
konvensi dll
 Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, hukum terdiri dari :
1. Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
warga negara dan negara yang menyangkut kepentingan
umum.
2. Hukum Privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
orang yang satu dengan yang lain dan bersifat pribadi
HUKUM PUBLIK
Hukum Publik mengatur hubungan antara warga negara
dengannegara yang menyangkut kepentingan umum.
Hukum Publik pada dasarnya terdiri dari :
a) Hukum Tata Negara
Hukum Tata Negara hanya khusus menyoroti negara tertentu yang
mempelajari bentuk negara, bentuk pemerintahan, hak-hak asasi
warga negara, alat-alat perlengkapan negara, dsb
b) Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara lebih menitikberatkan pada hal-hal
yang bersifat teknis yang dibuat berdasarkan wewenang yang
diberikan oleh Hukum Tata Negara.
c) Hukum Pidana
Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur pelanggaran-
pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum
dan perbuatan mana diancam dengan sanksi pidana tertentu.
Bentuk atau jenis pelanggaran dan kejahatan dimuat di dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
d) Hukum Acara
Hukum Acara dibedakan antara Hukum Acara Pidana dan Hukum
Acara Perdata. Dalam Hukum Acara Pidana, diatur tata cara
penangkapan, penahanan, penyitaan, penggeledahan, dan
penuntutan. Selain itu, dalam Hukum Acara juga diatur siapa- siapa
yang berhak melakukan penyitaan, penyidikan, pengadilan mana
yang berwenang mengadili dan sebagainya.
HUKUM PERDATA
Perdata sama artinya dengan warga negara, pribadi, sipil, atau privat.
Sumber pokok hukum perdata dalam arti luas mencakup Hukum Dagang
dan Hukum Adat. Pada hakikatnya Hukum Perdata dapat digolongkan
menjadi :
a). Hukum Perorangan
adalah himpunan peraturan yang mengatur tentang manusia sebagai
subjek hukum dan tentang kecakapannya memiliki hakhak serta
bertindak sendiri dalam melaksanakan hak-haknya itu.
b) Hukum Keluarga
mengatur hubungan keluarga yang terjadi karena adanya
perkawinan antara seorang laki-laki dan perempuan yang
kemudian melahirkan anak.
Hukum keluarga mencakup hal-hal berikut :
1) Kekuasaan orang tua
2) Perwalian
3) Pengampuan
4) Perkawinan
c) Hukum Kekayaan
adalah peraturanperaturan hukum yang mengatur hak dan
kewajiban manusia yang bernilai
d) Hukum Waris
adalah hukum yang mengatur kedudukan hukum harta kekayaan
seseorang setelah ia meninggal, terutama berpindahnya harta
kekayaan itu kepada orang lain.
e) Hukum Dagang dan Hukum Adat
Selain hukum pribadi, hukum keluarga, hukum kekayaan, dan
hukum waris, Hukum Privat juga mencakup hukum dagang dan
hukum adat.
1) Hukum Dagang
hukum yang mengatur soal-soal perdagangan/perniagaan
yang timbul karena tingkah laku manusia (person)
dalam perdagangan atau perniagaan.
2) Hukum Adat
merupakan perbuatan yang diulang-ulang terhadap hal
yang sama, yang kemudian diterima dan diakui oleh
masyarakat. Contoh hukum adat: tata cara
pernikahan daerah Jawa, pembagian warisan di
Minangkabau dengan sistem matrilineal atau patrilineal
di Batak
HUKUM ISLAM
Sebagai Sistem Hukum, Hukum Islam didasarkan
pada penetapan Allah dalam Kitab Suci Al Qur’an
(Wahyu Allah SWT) dan dijelaskan oleh Nabi
Muhammmad SAW sebagai Rasul-Nya melalui
Sunnah (Hadits)
Ruang lingkup yang diatur oleh Hukum Islam
tidak hanya soal hubungan manusia dengan
manusia dan benda serta penguasa dalam
masyarakat (Muamalah dalam arti luas),
tetapi juga mengatur hubungan antara manusia
dengan Allah SWT (ibadah).
BADAN PERADILAN
Pengadilan Negeri
suatu pengadilan umum yang memeriksa dan memutuskan perkara dalam
tingkat pertama dari segala perkara perdata dan pidana sipil untuk
semua golongan penduduk (warga negaradan orang asing).
Pengadilan Agama
pengadilan yang memeriksa dan memutuskan perkara-perkara yang
timbul antara orang-orang Islam, yang berkaitan dengan nikah, rujuk,
talak (perceraian), nafkah, waris, dan lain-lain.
Pengadilan Militer
pengadilan yang mengadili hanya dalam lapangan pidana, khususnya bagi:
anggota TNI dan Polri
seseorang yang menurut Undang-undang dapat dipersamakan
dengan anggota TNI dan Polri
anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI
dan Polri menurut Undang-undang
tidak termasuk a sampai dengan c tetapi menurut keputusan
Menhankam yang ditetapkan dengan persetujuan Menteri Kehakiman
harus diadili oleh Pengadilan Militer
Pengadilan Tata Usaha Negara
adalah badan yang berwenang memeriksa dan memutus semua sengketa
tata usaha negara dalam tingkat pertama. Sengketa dalam tata usaha
negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara.
SUMBER HUKUM
Undang-Undang
Undang-undang dalam arti material adalah setiap peraturan
yang dikeluarkan oleh pemerintah yang fungsinya mengikat
secara umum. contoh, seperti:Undang-Undang Dasar, Undang-
undang, Perpu, dsb
Undang-undang dalam arti formal adalah setiap peraturan
yang karena bentuknya dapat disebut undang-undang.
Misalnya, Undang-undang yang dibentuk oleh Presiden
bersama DPR
Kebiasaan (Hukum tidak Tertulis)
Dalam praktek penyelenggaraan negara, hukum tidak tertulis
disebut konvensi. Dipatuhinya hukum tidak tertulis karena adanya
kekosongan hukum tertulis yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat / negara.
Yurisprudensi
Yurisprudensi lahir karena adanya peraturan perundang-undangan
yang kurang atau tidak jelas pengertiannya, sehingga menyulitkan
hakim dalam memutuskan suatu perkara. Untuk itulah hakim
membuat atau membentuk hukum baru dengan cara mempelajari
putusan-putusan hakim terdahulu, khususnya tentang perkara-
perkara yang sedang dihadapinya.
Traktat
Dalam pelaksanaannya, traktat dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: Traktat bilateral
dan Traktat multilateral
Doktrin
Doktrin sebagai sumber hukum formal banyak
digunakan para hakim dalam memutuskan
perkara melalui yurisprudensi, bahkan punya
pengaruh yang sangat besar dalam hubungan
internasional.
Dalam hukum ketatanegaraan, kita mengenal
doktrin, dari Montesquieu, yaitu Trias Politica

Anda mungkin juga menyukai