Pembimbing :
dr. H. Agustria Zainu Saleh, Sp. OG (K)
TRIKOMONIASIS
Infeksi saluran urogenital bagian bawah, bersifat
akut maupun kronik.
Trikomoniasis vaginalis umumnya tertular
melalui hubungan seksual.
Gejala klinis :
- Duh tubuh vagina : kuning kehijauan, berbuih,
berbau
- Pendarahn post koitus
- Eritema & edema pada vagina & serviks
- Strawberry cervix (pendarahan pungta pada
serviks)
Pemeriksaan tambahan :
- pH vagina → >4,5
- Sediaan langsung duh tubuh → larutan NaCl fisiologis →
mikroskop
- Pewaarnaan gram
- Kultur
- Serologis : ELISA
Terapi :
- Metronidazole 2 gr PO (dosis tunggal)
- Alternatif lain : Metronidazole 2x500 mg PO (7 hari)
Anjuran :
- Pemeriksaan dan terapi terhadap pasangan seksual
- Tidak coitus selama pengobatan
- Hindari pemakaian pakain dalam yang ketat atau mencuci
vagina dengan sabun
BAKTERIAL VAGINOSIS
Pergantian Lactobacillus spp (flora normal pada
vagina) dengan bakteri anaerob dalam
konsentrasi tinggi
Gejala :
- Rasa gatal dan terbakar
Pemeriksaan tambahan :
- Whiff test : KOH 10% → bau amis dari sekret
vagina
- Mikroskopik : clue cell
Terapi :
- Metronidazole 2 gr PO
- Alternatif lain : Metronidazole 2x500 mg PO (7 hari)
atau Klindamisin 2x300 mg PO (7 hari)
Komplikasi :
Kelahiran prematur
pada kehamilan
KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS
Infeksi bersifat akut yang disebabkan oleh
Candida albicans, atau spesies Candida lainnya.
Gejala :
- Gatal & vaginal discahrge
- Nyeri pada vagina, rasa panas pada vulva,
dispareunia & disuri eksterna
- Mukosa vagina kemerahan, pembengkakan pada
labia & vulva
- Gambaran khas → vaginal thrush (bercak putih :
gumpalan jamur & jaringan nekrosis sel epitel
yang menempel pada dinding vagina)
Pemeriksaan tambahan :
- pH vagina <4,5
Terapi :
- Miconazole atau Klotrimazole 200 mg
intravaginal (3 hari)
- Klotrimazole 500 mg intravagina dosis tunggal
Gejala klinis :
- Vegetasi bertangkai &
berwarna kemerahan.
- Terdapat pada daerah
- porsio uteri
Terapi :
1. Pengobatan dengan bahan kimia :
Terapi :
- Herpes genitalis episode pertama :
* Acyclovir 5x200 mg/hari (7 hari)
* Acyclovir 3x400 mg/ hari (7 hari)
* Valacyclovir 2x500 mg/hari (7 hari)
- Herpes genitalis episode rekurens :
Gejala klinis :
- masa inkubasi pendek, berkisar antara 3-7 hari
- gejala prodromal (-)
- lesi diawali dengan papul inflamasi yang berkembang
menjadi ulkus yang sangat nyeri dalam 1-2 hari
- ulkus multipel, dangkal dan tidak indurasi
- bagian tepi bergaung, rapuh, tidak rata, kulit atau
mukosa sekeliling ulkus eritematosa
Pemeriksaan :
- sediaan apus → Gram atau Giemsa
- teknik imunofluorosensi
- biopsi
- PCR
Terapi :
- Ciprofloxacin (2x500 mg/hari) (3 hari)
- Eritromisin 4x500 mg/hari (7 hari)
- Azithromisin 1 gr, dosis tunggal
SERVISITIS
Peradangan berat mukosa dan submukosa
serviks.
Etiologi : Chlamidia trachomatis dan Neisseria
gonorrhea
Servisitis karena C. Servisitis karena N.
trachomatis gonorrhea
Gx : Gx :
- Asimptomatik (30-50% - Keputihan
pasien)
- Disuria
- Keluar cairan vagina
- Pendarahan uterus
- Pendarahan bercak
- Pendarahan pasca
abnormal
senggama
Pemfis :
Pemfis : - Serviks hiperemis & erosi
- Serviks tampak erosi dan
- Sekret mukopurulen
rapuh
- Cairan mukopurulen
berwarna kuning
kehijauan
Servisitis karena C. Servisitis karena N.
trachomatis gonorrhea
Terapi : Terapi :
- Azitromisin 1 gr PO, - Cefixime 400 mg PO, dosis
Gejala klinis :
- Endometritis akut : jika terjadi bersama PID
akut, terdapat nyeri tekan uterus
- Endometritis kronik : kadang tidak bergejala,
pendarahan vaginal intermendtrual, pendarahan
pasca senggama, menoragia, nyeri tempul terus
menerus pada perut bagian bawah
Penegakan diagnosis :
biopsi dan biakan endometrium
Terapi :
- Endometritis kronik : Doksisiklin 2x100 mg PO
(10 hari)
- Jika terkait dengan PID akut terapi harus fokus
pada organisme penyebab utama termasuk N.
gonorrhoeae dan C. trachomatis
PENYAKIT RADANG PANGGUL
Komplikasi infeksi bakteri pada serviks yang
menyebar secara ascending menuju ke organ
genitalia bagian atas
Faktor resiko :
- Banyak pasangan seks
- Pemakaian AKDR
Gejala klinis :
- Keluhan utama : nyeri abdominopelvik
Kriteria diagnosis :
- Umum : nyeri gerak serviks, nyeri tekan uterus,
nyeri tekan adneksa
- Tambahan : demam, cairan serviks dan vagina
mukopurulen, kenaikan laju endap darah,
protein reaktif-C meningkat
- Spesifik : biopsi endometrium, USG transvaginal
atau MRI
- Hasil pemeriksaan laparoskopi yang konsisten
dengan PID
Terapi (rekomendasi terapi CDC) :
1. Rekomendasi terapi oral A