Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS INDIVIDU

ULKUS KORNEA
Oleh : Abdullah Haris

Pembimbing : dr. Kartini Hidayati Sp.M

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2017
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
• Nama : Tn. MK
• Umur : 52 tahun
• Pekerjaan : Kuli Batu
• Bangsa : Indonesia
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Pend. terakhir : SMA
• Alamat : Lamongan
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Mata kanan nyeri serta pandangan kabur
• Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poli mata dengan
keluhan mata kanan perih, nyeri, dan pandangan kabur. Keluhan
dirasakan setelah pasien kelilipan pasir sekitar 2 minggu yang
lalu, pasien kemudian mencuci matanya dengan air. Pasien
kemudian berobat ke RS Sartika dan mendapat terapi antibiotik
namun tidak membaik. Mata kanan terasa mengganjal, merah dan
nrocoh. Pasien juga mengeluh kepalanya cekot-cekot dan sering
emosi karena sakitnya.
• Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak pernah sakit mata
sebelumnya, riwayat kacamata 3 minggu yang lalu, riwayat HT dan
DM disangkal.
VITAL SIGN
• Pemeriksaan Fisik :
• Keadaan Umum : Baik
• GCS : 456
• Nadi : 84x/menit
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• RR : 18x/menit

• Pemeriksaan Status Lokalis

OD OS
STATUS OPHTALMOLOGI
OD OS
FOTO KLINIS

OD Tes flouresein
CLUE AND CUE

• OD nyeri, perih, nrocoh, merah,


• OD ngganjal/ngeres serta pandangan kabur (+)
• VOD LP (+), VOS 3/15,6
• OD hiperemi, PCI (+), PCVI (+)
• Sekret (-)
• OD infiltrat pada kornea (+)
• Tes fluoresein OD (+)
PROBLEM LIST

• OD hiperemi akut, PCI +, PCVI +


• Pandangan kabur, VOD LP (+)
INITIAL DIAGNOSIS

• OD Ulkus kornea
PLANNING DIAGNOSIS

• Fluoresein test
PLANNING THERAPY

• Antibiotik : Cravit ed gtt I OH OD, levofloxacin 500 mg 1 dd 1


• Antiinflamasi: Methyl P 8 mg 3 dd 1, Tobroson 6 dd gtt 1 OD
• Antimuskarinik : SA 3 dd gtt 1 OD
• Antinyeri : As. Mefenamat (prn)
PLANNING MONITORING

• Perbaikan dan perburukan keluhan pasien


• Visus
• Segmen Anterior
• Segmen Posterior
• Kontrol kembali setelah obat habis untuk evaluasi respon
terapi
PROGNOSIS

• Dubia et bonam
PEMBAHASAN
KORNEA

• Adalah jaringan transparan,


yang ukurannya sebanding
dengan kristal sebuah jam
tangan kecil.
• Kornea dewasa rata-rata
mempunyai tebal sentral
0.54
KORNEA

 Jernih , tembus cahaya., bersifat avaskular


 Mendapat nutrisi dari difusi pembuluh perifer dalam limbus
dan dari humor aquous di bagian tengah
 Tidak melengkung secara uniform/seragam
 Bagian tengah mempunyai lengkung yg lebih kecil
dibanding daerah tepi
 Permukaan posterior lebih melengkung dibanding anterior
 Peralihan kornea dgn sklera disebut limbus
LAPISAN KORNEA,TDD 5 LAPIS :

• Epitel kornea
 Lanjutan epitel konjungtiva bulbi
 Epitel berlapis gepeng tak bertanduk(5-6 lapis)

• Lamina elastika anterior / Membrana Bowman


 Homogen
 Tdk mengandung sel
 Dibentuk oleh perpadatan subtansi antar sel dengan serabut
kolagen halus yg tersebar tak beraturan
LAPISAN KORNEA
 Substansia Propria
 Membentuk massa kornea (90%)
 Tdd serabut kolagen yang sejajar
 Diantara serabut kolagen tdp fibroblas gepeng
 Subtansi dasar : Kondroitin sulfat
 Tidak ada pembuluh darah

 Lamina elastika posterior/ Membrana Descement


 Homogen
 Serabut kolagen halus
•Sel endotel, berupa selapis sel kuboid
LAPISAN KORNEA

EPITEL ANTERIOR
MEMBRANE BOWMAN

SUBTANSIA PROPRIA

MEMBRANE DESCEMENT
ENDOTEL
• Ulkus kornea adalah
keadaan patologik kornea
yang ditandai dengan
adanya infiltrat supuratif
disertai defek kornea
bergaung, diskontinuitas
jaringan kornea
ETIOLOGI

• Infeksi
• Infeksi bakteri : P.aeroginosa, streptococcus pneumonia dan
spesies moraxella merupakan penyebab paling sering. Hampir
semua ulkus berbentuk central.
• Infeksi Jamur : disebabkan oleh Candida, fusarium, aspergillus,
cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides
• Non-infeksi :
- Bahan kimia : bersifat asam atau basa
- Radiasi atau suhu
- Sindrom sjorgen
- Defisiensi vit A
- Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma
- Pajanan (exposure)
- Sistem imun (reaksi hipersensitivitas)
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI

Berdasarkan lokasi, dikenal ada 2 bentuk ulkus kornea, yaitu :


1. Ulkus kornea sentral
- Ulkus kornea bakterialis
- Ulkus kornea fungi
- Ulkus kornea virus
- Ulkus kornea acanthamoeba
2. Ulkus kornea perifer
- Ulkus kornea marginal
ULKUS KORNEA
SENTRAL

• Ulkus streptococcus
- Ulkus menjalar dari tepi  kornea
- Berwarna kuning keabu-abuan
- Ulkus cepat menjalar  perforasi kornea, karena eksotoksin
• Ulkus stafilkokus
- Ulkus berwarna putih kekuningan disertai in filtrat berbatas tegas
• Apabila tidak diobati terjadi  abses kornea yang disertai edema
stroma dan infiltrasi sel leukosit
ULKUS
PSEUDOMONAS

- Penyerbukan ke dalam dapat mengakibatkan perforasi kornea


dalam waktu 48 jam
- Berwarna abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna
kehijauan , hipopion
ULKUS KORNEA FUNGI

- Mata dapat tidak memberikan gejala selama beberapa hari


sampai beberapa minggu
- permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna keabu-
abuan. Tepi lesi berbatas tegas irregular
- Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian sentral
sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya
ULKUS KORNEA VIRUS

• Ulkus kornea herpes zoster


- Gejala ini timbul satu 1-3 hari sebelum timbulnya gejala kulit.
- Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem palpebra,
konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya
infiltrat subepitel dan stroma.
- Infiltrat dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda
dengan dendrit herpes simplex
ULKUS KORNEA HERPES
SIMPLEX

- Infeksi primer yang diberikan oleh virus herpes simplex dapat


terjadi tanpa gejala klinik.
- Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi siliar yang kuat
disertai terdapatnya suatu dataran sel di permukaan epitel kornea
disusul dengan bentuk dendrit atau bintang infiltrasi.
- Hipertesi pada kornea secara lokal kemudian menyeluruh.
ULKUS KORNEA
ACANTHAMOEBA
- Awal dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan temuan
kliniknya, kemerahan dan fotofobia.
- Tanda klinik khas adalah ulkus kornea indolen, cincin stroma,
dan infiltrat perineural.
ULKUS KORNEA
PERIFER

• Ulkus Marginal
- Bentuk ulkus marginal dapat simpel atau cincin.
- Bentuk simpel berbentuk ulkus superfisial yang berwarna abu-abu
dan terdapat pada infeksi stafilococcus
- Yang berbentuk cincin atau multiple dan biasanya lateral
ULKUS MOOREN

- Merupakan ulkus yang berjalan progresif dari perifer kornea


kearah sentral
- Terutama terdapat pada usia lanjut.
- Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui.
- Kadang meninggalkan satu pulau yang sehat pada bagian
yang sentral.
MANIFESTASI KLINIS

a. Gejala Subjektif

• Eritema pada kelopak mata dan konjungtiva

• Sekret mukopurulen

• Merasa ada benda asing di mata

• Pandangan kabur

• Mata berair

• Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi ulkus

• Silau

• Nyeri

• Infiltat yang steril dapat menimbulkan sedikit nyeri, jika ulkus terdapat pada
perifer kornea dan tidak disertai dengan robekan lapisan epitel kornea
b. Gejala Objektif
• Injeksi siliar
• Hilangnya sebagian jaringan
kornea, dan adanya infiltrat
• Hipopion
DIAGNOSIS

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis dengan :
• Ketajaman penglihatan : visus menurun
• Tes air mata : epifora
• Pemeriksaan slit lamp : CVI +, infiltrat pada kornea, hipopion
• Keratometri (pengukuran kornea)
Kornea ulcer dengan Pewarnaan gram ulkus
fluoresensi kornea fungi
Pewarnaan gram ulkus Pewarnaan gram ulkus kornea
kornea herpes simplex herpes zoster
DIAGNOSIS BANDING

• Konjungtivitis
• Keratititis
• Iritis akut
• Glaukoma akut
TERAPI

• Pengobatan pada ulkus kornea tergantung penyebabnya,


diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, anti
virus, anti jamur, sikloplegik dan mengurangi reaksi
peradangan dengann steroid.
• Sulfas atropine
• Skopolamin sebagai midriatika
• Analgetik
PEMILIHAN ANTIBIOTIK

Ukuran ulkus Lokasi pada kornea penatalaksanaan


3 mm Tidak pada sumbu Rawat jalan
mata Antibiotik topikal/jam
3 mm Pada sumbu mata Rawat inap
Antibiotik topikal/
1/4jam
3mm + hipopion Di segala tempat Rawat inap
Antibiotik topikal/
1/4jam
Antibiotik
subkonjungtiva
Antibiotik parenteral
UNTUK MENGHINDARI
PENJALARAN ULKUS DAPAT
DILAKUKAN :
• Kauterisasi
• Pengerokan epitel yang sakit
• Keratoplasti, adalah jalan terakhir jika urutan penatalaksanaan
diatas tidak berhasil. Indikasi keratoplasti terjadi jaringan
parut yang mengganggu penglihatan, kekeruhan kornea yang
menyebabkan kemunduran tajam penglihatan
KOMPLIKASI

- Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat


- Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis dan
panopthalmitis
- Prolaps iris
- Sikatrik kornea
- Katarak
- Glaukoma sekunder
PROGNOSIS

• Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan


dan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis
mikroorganisme penyebabnya, dan ada tidaknya komplikasi
yang timbul.

• Ulkus kornea yang luas memerlukan waktu penyembuhan


yang lama, karena jaringan kornea bersifat avaskular
PEMBAHASAN
Status oftalmologis
ANAMNESIS OD
Tn MK, 52 tahun Visus LP (+)
-mata kanan perih, Konjungtiva injeksi
merah, kabur (+); injeksi siliar (+)
-2 mgg yll Kornea intak,
-Ngganjal infiltrat kornea
- Nyeri
-Kabur(+)
bercak putih(+),
PCI (+); PCVI (+) OD
Ulkus
Tes folouresin (+)

kornea
• Dari pemeriksaan yang dilakukan didapatkan gejala-gejala
yang sesuai dengan diagnosis ulkus kornea. Pasien
mengeluh nyeri, mata merah, pandangan kabur, serta muncul
bercak putih kornea sesuai dengan lokasi ulkus.
• Pasien merasa nyeri dikarenakan kornea mempunyai banyak
serabut saraf maka kebanyakan lesi pada kornea baik
superfisial maupun profunda dapat menimbulkan rasa sakit
• Pandangan kabur pada pasien disebakan karena kornea merupakan salah
satu media refraksi yang memiliki kekuatan lensa terbesar.
• Kornea merupakan bagian anterior dari mata, yang harus dilalui
cahaya, dalam perjalanan pembentukan bayangan di retina, karena
jernih, sebab susunan sel dan seratnya tertentu dan tidak ada
pembuluh darah. Biasan cahaya terutama terjadi di permukaan
anterior dari kornea.
• Perubahan dalam bentuk dan kejernihan kornea, segera mengganggu
pembentukan bayangan yang baik di retina. Oleh karenanya kelainan
sekecil apapun di kornea, dapat menimbulkan gangguan penglihatan
yang hebat
• Pemeriksaan penunjang yang mengarah adanya suatu ulkus
kornea adalah dengan tes fluoresensi, terdapat pewarnaan
hijau sebagai defek pada kornea.
• Pada sensibilitas (+) normal menyingkirkan penyebab virus.
• Pada kasus ini dianjurkan untuk pemeriksaan kultur bakteri
guna mengetahui pasti bakteri penyebab dan terapi yang
sesuai.
• Penatalaksanaan dari ulkus kornea pada pasien ini adalah
antibiotik levofloxacin yang merupakan antibiotik spektrum
luas yang aktif pada bakteri gram positif dan negatif, bertujuan
untuk mengatasi infeksi pada ulkus.
• Methylprednisoslon, tobroson dan SA untuk meredakan proses
inflamasi pada mata
• As. mefenamat prn untuk sakit kepala pasien
• Yang harus dimonitor pada pasien adalah visus, segmen
anterior dan segmen posterior.
• Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan
dan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis
mikroorganisme penyebabnya, dan ada tidaknya komplikasi
yang timbul
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM
WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai