OUR MEMBERS
Arini Nur Utami Fajri Sidik P
15/385152/TK/43814 15/385152/TK/43814
Kelebihan :
Proses berlangsung dengan o Sedikit effort dalam operasi dan
menggunakan surface instalasi.
aerated trays o Penggunaan energi yang lebih
hemat.
(Rohr et al, 1983)
Kedalaman larutan 5-20cm
Kondisi Operasi : Kekurangan :
-Konsentrasi gula 150g/L o Kontaminasi biasanya disebabkan oleh Penicillium,
-pH 6 Aspergillus lain, yeast, dan bakteri laktat.
-Suhu 30°C o Proses paling awal yang digunakan.
(Rohr et al, 1983)
Surface Fermentation
Uraian Proses
1. Nutrient dan Alkali Ferro Cyanide ditambakan ke
dalam medium
2. Spora A.niger ditebarkan di atas larutan yang
berada di dalam tray
3. Kemudian dilakukan aerasi untuk menyediakan
oksigen bagi mikroorganisme dan mengurangi
panas hasil fermentasi
4. Terbentuk Micelium di atas permukaan medium
5. Setelah 7-10 hari tray inkubasi dikosongkan
6. Miselium dihilangkan dan medium di kembalikan
ke unit recovery
Submerged Fermentation
Proses berlangsung di dalam bejana stainless steel berukuran 1000m3 atau lebih dengan
pengoperasian batch
Kekurangan :
Kelebihan :
- Fermentor harus terbuat dari high-grade
- Yield dan produktivitas yang lebih
steel.
tinggi.
- Membutuhkan persediaan O2 pada sistem
- Biaya operasi lebih murah.
aerasi.
Submerged Fermentation
Kondisi Operasi :
- Aerasi oleh air sparger (0,1 – 0,4 vvm)
- Pengadukan (50-100rpm)
- pH 2,5-3
Setelah proses berhenti biomassa dipisahkan dengan larutan hasil dengan cara filtrasi dan
sebagian larutan ada yang dibawa ke unit recovery
Submerged Fermentation
Tower Fermentor
Submerged Fermentation
Keuntungan:
Kehadiran trace element tidak begitu mempengaruhi produksi asam sitrat dibandingkan dengan SmF sehingga
substrat pre-treatment tidak dibutuhkan.
Solid-State Fermentation
Solid-State Fermentation
Pengambilan Produk
• Biomassa dipisahkan dengan cara filtrasi
• Filtrat yang terbentuk kemudian diambil asam sitrat
nya dengan menggunakn metode presipitasi
• Proses presipitasi :
Endapan yang
Penambahan Pencucian endapan
terbentuk dilarutkan
Ca(OH)2 yang terbentuk
dalam H2SO4
Bleach dan
Citric Acid
Kristalisasi
Pemisahan dan Pemurnian Asam Sitrat
Purifikasi Asam Sitrat
Metode yang paling sering digunakan
1. Mereaksikan
dalam proses pemurnian asam sitrat dengan 2. Menyaring
adalah : Calcium endapan
Carbonate
1. Presipitasi
3. Reaksikan
2. Filtrasi 4. Menyaring
endapam
endapan dengan
asam sulfat
Metode Presipitasi
1. Filtrasi miselium dari kaldu fermentasi
(dalam submerged fermentation)
• Miselium yang mengandung broth dipanaskan sampai 70 oC sekitar 15 menit, untuk memperoleh
koagulasi protein secara parsial.
• Kemudian dilakukan filtrasi secara kontinu (seperti rotating vacuum-drum filter atau belt
discharge filter).
• Karena miselium memiliki konsistensi berlendir, maka diperlukan filter aid.
• Jika miseliumnya akan diolah menjadi bahan pakan, maka filter aid harus bersifat digestible
(misalnya bahan berselulosa).
1. Filtrasi miselium dari kaldu fermentasi
(dalam submerged fermentation)
Dilakukan sentrifugasi
Kekurangan Metode Presipitasi
1. Kebutuhan lime sangat besar.
2. Menghasilkan limbah yang sangat banyak.
SNI-06-0079-1987 tentang Asam Sitrat