Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK SOSIAL

1. Vita Ardiana Sari


2. Purwalita Saridevi
3. Mia Arbiyana Lestari
4. Devi Septiana
5. Esti Solikhatun Nisa
6. Wulan Suci Nugraheni
7. Kiki Nadia
8. Ira Herawati
9. Setiyana Rahasti
Pengertian
Kelompok sosial merupakan sekumpulan atau sekelompok orang
yang ada dimasyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan
dan saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesukaan
yang sama (hobi, pekerjaan, aktivitas, fans, dsb).
• Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang
hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal
balik dan saling mempengaruhi.
• Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap
dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara
berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
• Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
• George Homans
Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan,
interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan
yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.
Ciri - Ciri Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial memiliki ciri
kurang lebih sebagai berikut :
• Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah
sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
• Adanya hubungan timbal balik antara anggota.
• Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara
mereka bertambah erat,
• Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku dimana setiap
anggota memiliki status dan peran tertentu.
• Bersistem dan berproses.
• Memiliki struktur sosial.
• Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para
anggotanya
• Memiliki kepentingan bersama.
• Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan
manusia yang lain
Klasifikasi Kelompok Sosial
Klasifikasi menurut cara terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu : kelompok yang terbentuk
spontan. Ciri-ciri kelompok semu :
1). Tidak direncanakan
2). Tidak terorganisir
3). Tidak ada interaksi secara terus menerus
4). Tidak ada kesadaran berkelompok
5). Kehadirannya tidak konstan
Kelompok semu dibagi menjadi :
- Crowd (kerumunan)
- Publik
- Massa
Crowd, dibagi menjadi :
• Formal audiency / pendengar formal
contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di
bioskop.
• Planned expressive group
Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi
mempunyai persamaan tujuan.
• Inconvenient Causal Crowds
Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan
fasilitas - fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api.
• Panic Causal Crowds
Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari
bahaya.
• Spectator Causal Crowds
Contoh: Kerukunan penonton atau orang - orang ingin melihat
peristiwa tertentu.
• Ecting Low less Crowds
Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo.
• Immoral low less crowds
Adalah: orang-orang tak bermoral.
Publik
Sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama
dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan
terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama.
Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan
oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan pengeras
suara.
Massa
Merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri
hamper sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan
terbentuknya disengaja dan direncanakan. Contoh
mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak
bersifat spontan.
b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus
sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk,
kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu
kehadirannya selalu konstan. Kelompok nyata dibagi
menjadi :
Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena
dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli stastistik
untuk kepentingan penelitian. Ciri-ciri kelompok
statistik :
• Tidak direncanakan, melainkan sudah terbentuk
dengan sendirinya.
• Tidak ada interaksi terus menerus.
• Tidak ada kesadaran berkelompok
• Kehadirannya konstan
• Tidak terorganisir
Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis
kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak
dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
Kelompok sosial / social groups
Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama
seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama.
Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan
berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman
sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya
Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki
struktur formal (kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
– Direncanakan
– Terorganisir
– Ada interaksi terus menerus
– Ada kesadaran kelompok
– Kehadirannya konstan
Klasifikasi Menurut Erat Longgarnya Ikatan
Antar Anggota
• Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan
batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
• Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek,
strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran
belaka. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah
pabrik
Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan
Antar Anggota
• Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling
kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok
sahabat, teman, teman sepermainan
• Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal
dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI
Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
• Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan
tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar
anggotanya. Contoh : Parpol, lembaga pendidikan.
• Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan
yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman
yang sama. Contoh : anggota OSIS.
Klasifikasi menurut pendapat K. Merthon
• Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
• Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang
(bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut. Contoh :
Anggota ABRI
Klasifikasi menurut sudut pandang individu
• In Group
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasi diri.
• Out Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group.

Arti Penting Hidup Berkelompok


Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan
orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu
dengan membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial
dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu
urusan atau tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan
yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika
dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok ,
masing-masing anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya
masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi
kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal.
Identifikasi Kelompok Sosial di Lingkungan
• Kelompok sosial yang teratur
Kelompok sosial teratur yang kami jadikan contoh yaitu karang taruna.
Karang taruna merupakan salah satu kelompok sosial yang teratur dan
terstruktur, sebab dalam karang taruna terdapat susunan organisasi yang
jelas serta pembagian tugas yang jelas pula. Selain itu kegiatan yang
dilakukan dalam karang taruna merupakan tujuan kegiatan yang positif.
• Kelompok sosial yang tidak teratur
Kelompok sosial yang tidak teratur yang kami jadikan contoh yaitu
paguyuban tukang ojek. Paguyuban tukang ojek ini tidak memiliki struktur
organisasi yang jelas. Mereka berkumpul biasanya hanya untuk
mebicarakan hal yang tidak penting ataupun sekedar pembicaraan dan
candaan biasa yang tidak terstruktur. Mereka berkumpul tidak pada waktu
yang ditentukan dan disepakati bersama , tetapi meraka hanya berkumpul
semau mereka kapan pun meraka ingin berkumpul. Kegiatan yang
dilakukan dalam paguyuban tukang ojek ini kurang efisien karena hanya
didasarkan pada kepentingan mereka sendiri.
Dampak Individu yang Tidak Mau
Hidup Berkelompok
Jika individu tersebut tidak mau hidup berkelompok ,
maka bagaikan katak dalam tempurung yang artinya
individu tersebut tidak dapat berkembang. Ia tidak akan
memiliki relasi yang luas dan banyak sehingga akan
mempersulit gerak. Serta mendapatkan pengucilan dari
kelompok sosial yang berada di sekitar individu tersebut
dan akan merasa terasingkan oleh lingkunganya. Selain itu
individu tersebut tidak akan bisa memenuhi atau
menyelesaikan tugas/tujuanya dengan maksimal karena
kembali lagi ke fitrah manusia sebagai mahluk sosial yang
tidak bisa memenuhi segala kehidupannya sendiri. Dan
manusia juga mempunyai keterbatasan dalam
kemempuan yang ia miliki sehingga manusia perlu
bantuan orang lain untuk menyelasaikan tugas yang bukan
keahliannya.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai