Anda di halaman 1dari 17

LATAR BELAKANG

• Kolitis ulseratif masuk dalam kategori inflammatory bowel disease (IBD)


atau inflamasi usus karena penyakit ini merupakan penyakit yang belum
diketahui penyebabnya
• Prevelensi berkisar antara 10-20x terjadi pada usia muda (umur 25-30
tahun) pria dan wanita sama tetapi ada perbedaan antara geografis dan
sosial ekonomi
klasifikasi
• Kolitis infeksi misalnya: shigelosis, kolitis tuberkulosa, kolitis
amebik, kolitis pseudomembran, kolitis karena
virus/bakteri/parasit
• Kolitis non-infeksi misalnya: kolitis ulseratif, penyakit crohn’s
kolitis radiasi, kolitis iskemik, kolitis mikroskopik, kolitis non-
spesifik (simple colitis)
definisi
• Radang usus besar (colitis) adalah suatu peradangan kronis
dari usus besar (colon)
• Kolitis adalah suatu peradangan akut atau kronik pada kolon
• Kolitis ulseratif merupakan penyakit radang kolon non spesifik
yang umumnya berlangsung lama disertai masa remisi
eksabsorbsi yang berganti-ganti
etiologi
• Belum diketahui, faktor genetik tampaknya berperan dalam
etiologi/penyebab
• Otoimunitas berperan dalam patogenesis

Gejala utama kolitis ulseratif adalah diare darah dan nyeri


abdomen, seringkali dengan demam dan penurunan berat
badan pada kasus berat
Gambaran klinis
Terbagi menjadi 3 yaitu:
a. Kolitis useratif akut fulminan
b. Kolitis ulseratif kronik intermitten
c. Kolitis ulseratif akut kontinu
a. Kolitis ulseratif akut fulminan

Kolitis ulseratif akut fulminan ditandai dengan:


 Awitan mendadak disertai diare
 Berdarah, nausea, muntah-muntah yang hebat, demam
berprognosis jelek
 Sering terjadi komplikasi megakolon toksik
b. Kolitis ulseratif kronik intermitten (rekuren)

 Timbulnya cenderung pelan-pelan selama berbulan-bulan


sampai bertahun-tahun
 Bentuk ringan penyakit ditandai oleh serangan singkat yang
terjadi dengan interval berbulan-bulan sampai bertahun-
tahun dan berlangsung 1 – 3 bulan
 Terdapat sedikit atau tidak ada demam diare
 Pendarahan ringan ada intermiten biasanya hanya colon
bagian distal yang terserang
c. Kolitis ulseratif kronik kontinyu

 Demam dan gejala-gejala sistemik dapat timbul pada bentuk


yang lebih berat dan serangan berlangsung 3 atau 4 bulan
pada keadaan ini penderita diare terus-menerus
 Colon yang teserang cenderung lebih luas
 Defekasi lebih 6x sehari disertai banyak darah dan mucus
nyeri kolik hebat.
patofisiologi
Faktor genetik berpengaruh pada saluran pencernaan, terjadi
reaksi inflamasi di lapisan dan di dinding usus sehingga terjadi
pembengkakan dan ulserasi sehingga menimbulkan kuman
untuk berkembang biak dan mengeluarkan toksin sehingga
motilitas usus dan permeabilitas meningkat menyebabkan
absorbsi kurang dan terjadi diare terus menerus
Lanjutan…

• Diare yang terus-menerus menyebabkan kehilangan cairan


dan elektrolit tubuh sehingga masuk dalam tahap dehidrasi
menimbulkan kekurangan volume cairan
• Terjadinya dehidrasi menyebabkan konsentrasi CES
meningkat dan tekanan osmotik menurun sehingga CES
menurun yang dapat menimbulkan syok dan
mengakibatkan masalah perfusi
• Dari ulserasi menimbulkan lesi pada mukosa, terbentuk
abses dan pecah
Lanjutan…

• Timbulnya iritasi mukosa menyebabkan nyeri


• Dari iritasi yang berkelanjutan menyebabkan tukak yang
meluas sehingga terjadi perdarah yang terus-menerus,
timbul masalah keperawatan resiko tinggi anemia
• Tukak yang meluas dan ada pengobatan masuk dalam
tahap kronik menimbulkan gangguan psikologis
Diagnosa keperawatan
• Nyeri akut berdasarkan agen cedera biologis
• Diare berdasarkan faktor fisiologis: inflamasi
• Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berdasarkan ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
• Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh berdasarkan
dehidrasi
• Resiko kerusakan integritas kulit: perianal berdasarkan
ketidakseimbangan cairan
Diet untuk penderita kolitis
• Rendah serat
• Rendah lemak
• Banyak konsumsi air putih
• Makan dalam porsi kecil tapi sering
• Kurangi makanan pedas
• Kurangi makanan yang terlalu asam
• Perbanyak konsumsi prebiotik dan probiotik
Makanan yang harus dihindari
 Buncis
 Kopi dan teh
 Produk susu dan olahannya
 Brokoli
 Jagung dan jamur
 Daging berlemak
 Rempah utuh
 Makanan dengan krim
 Coklat
 Alkohol
 Kacang
 soda

Anda mungkin juga menyukai