Gastritis
Gastritis
GASTRITIS
1. Gastritis Akut
Alkohol, minuman beralkohol seperti whisky, vodka dan gin. Alkohol dan
kokain dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan
membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun
pada kondisi normal sehingga dapat menyebabkan perdarahan.
Bakteri, Penyebab gastritis paling sering yaitu infeksi oleh bakteri H. Pylori,
namun dapat pula diakibatkan oleh bakteri lain seperti H. heilmanii,
Streptococci, Staphylococci, Protecus species, Clostridium species, E.coli,
Tuberculosis dan Secondary syphilis.
Virus, Gastritis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti
Sitomegalovirus.
Jamur, infeksi jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosis dan Phycomycosis
juga termasuk penyebab dari gastritis.
Jenis obat, Faktor obat-obatan yang menyebabkan gastritis seperti OAINS
(Indomestasin, Ibuprofen, dan Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid, Kokain,
agen kemoterapi (Mitomisin, 5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilat dan digitalis
bersifat mengiritasi mukosa lambung. Hal tersebut menyebabkan
peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang
bertugas melindungi dinding lambung. Hal tersebut terjadi jika
pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang
berlebihan sehingga dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.
Stres akut, Mekanisme terjadinya ulcer atau luka pada lambung akibat stres
adalah melalui penurunan produksi mukus pada dinding lambung. Mukus
yang diproduksi di dinding lambung merupakan lapisan pelindung dinding
lambung dari faktor yang dapat merusak dinding lambung antara lain asam
lambung, pepsin, asam empedu, enzim pankreas, infeksi Helicobacter pylori,
OAINS, alkohol dan radikal bebas.
Garam empedu, gatritis dapat terjadi pada kondisi refluks garam empedu
(komponen penting alkali untuk aktivasi enzim-enzim gastrointestinal) dari
usus kecil ke mukosa lambung sehingga menimbulkan respons peradangan
mukosa.
Iskemia dan trauma langsung. Terjadinya iskemia, akibat
penurunan aliran darah ke lambung, trauma langsung lambung,
berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan
mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa, yang
dapat menimbulkan respons peradangan pada mukosa
lambung.
Radiasi
Alergi atau intoksitasi dari bahan makanan dan minuman.
Makanan dan minuman yang bersifat iritan. makanan
berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol
merupakan agen-agen iritasi mukosa lambung.
2. Gastritis Akut
Penyebab pasti dari penyakit gastritis kronik belum diketahui,
tetapi ada dua predisposisi penting yang bisa meningkatkan
kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan non infeksi
a. Gastritis infeksi
Beberapa peneliti menyebutkan bakteri Helicobacter pylori
merupakan penyebab utama dari gastritis kronik (Anderson,
2007). Infeksi Helicobacter pylori sering terjadi pada masa kanak-
kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan
perawatan. Saat ini Infeksi Helicobacter pylori diketahui sebagai
penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi lain yang dapat
menyebabkan gastritis kronis yaitu Helycobacter heilmannii,
Mycobacteriosis, Syphilis,infeksi parasit dan infeksi virus.
b. Gastritis non-infeksi
2. Gastritis Kronik
• Helicobacter pylori -> menyerang sel permukaan gaster ->
memperberat timbulnya dequamasi sel -> respon radang kronis ;
destruksi kelenjar dan metaplasia (mekanisme pertahanan tubuh
dengan cara mengganti sel mukosa gaster dengan sel desquamosa
yang lebih kuat.
• Metaplasia juga dapat menyebabkan hilangnya sel mukosa pada
bagian lambung, sehingga dapat menyebabkan pendarahan.
GEJALA
1. Gastritis akut
Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah,
merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula
perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian disusul
dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan.
2. Gastritis kronik
Bagi sebagian orang gastritis kronis tidak menyebabkan gejala apapun. Hanya
sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea dan pada
pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. Gastritis kronis yang berkembang
secara bertahap biasanya menimbulkan gejala seperti sakit yang tumpul atau
ringan (dull pain) pada perut bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan
selera setelah makan beberapa gigitan.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan
saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan
melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau
prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.