Pembimbing:
dr. Henry Aziz, Sp. A
Tinjauan
Pendahuluan Pustaka
Laporan Analisa
Kasus Kasus
2
PENDAHULUAN
Transient
Tachypnea of The
Newborn
Gawat nafas
Bayi baru
lahir
3
LAPORAN KASUS
4
Identifikasi
5
Anamnesis
Alloanamnesis pada 21 Agustus 2018
6
Anamnesis
Alloanamnesis pada 21 Agustus 2018
7
Anamnesis
Alloanamnesis pada 21 Agustus 2018
8
Anamnesis
Alloanamnesis pada 21 Agustus 2018
Riwayat Kehamilan:
• Anak dari ibu G2P1A0. HPHT tidak diketahui.
• Periksa hamil 4 kali di bidan
• Kebiasaan ibu sebelum/selama kehamilan: minum alkohol, merokok,
dan makan obat-obatan tertentu disangkal.
• Penyakit atau komplikasi kehamilan: gawat janin.
Riwayat Kelahiran:
• Lahir SC di OK RSUD H. M. Rabain Muara Enim.
• Presentasi: kepala
• KPSW tidak ada, riwayat demam saat persalinan tidak ada, riwayat
ketuban kental, hijau, bau tidak ada.
9
Anamnesis
Alloanamnesis pada 21 Agustus 2018
10
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIKUS:
• Keadaan umum : Sesak
• Kesadaran : Compos mentis
• Aktivitas : aktif
• Refleks hisap : lemah
• Tangis : lemah
• Anemis : tidak ada
• Sianosis : ada
• Ikterus : tidak ada
• Dispnoe : ada
11
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital:
• HR : 120 x/menit
• Pernapasan : 78 x/menit
• Suhu : 36 oC
Status Antropometri:
• Berat badan : 2150 gram
• Panjang badan : 45 cm
• Lingkar kepala : 32 cm
• Lingkar lengan atas : 10 cm
12
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Spesifik:
Kepala
• Lingkar kepala: 32 cm
• Ubun-ubun besar: rata
• Mata: nistagmus tidak ada, pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+),
mata cekung (-), sklera ikterik (-), konjuntiva anemis (-)
• Telinga: bentuk normal, mikrotia (-)
• Hidung: napas cuping hidung (-), sekret tidak ada
• Mulut: labioskisis (-), hipersalivasi (-)
• Trauma lahir: (-)
Abdomen: datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising usus (+)
normal
14
Pemeriksaan Fisik
Refleks Primitif
Oral :+
Moro :+
Tonic neck :+
Withdrawal :+
Plantar graps : +
Palmar graps : +
Pemeriksaan Penunjang
Belum dilakukan
15
Diagnosis Kerja
16
Tatalaksana
17
Prognosis
18
Follow up
21 Agustus 2018, pukul 13.00 WIB
20
Transient Tachypnea of The Newborn
• Definisi
Suatu penyakit ringan pada bayi baru lahir (BBL) yang
mendekati cukup bulan (near term) atau cukup bulan (term)
yang mengalami respiratory distress segera setelah lahir dan
hilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari.
• Etiologi
Timbunan cairan pada paru-paru karena ketidakmampuan
paru-paru janin dalam menyerap cairan.
Transient Tachypnea of The Newborn
• Faktor risiko
1. Neonatus dengan elektif seksio sesarea yang belum in
partu
2. Near term neonates
3. Neonatus dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
4. Neonatus yang lahir dari ibu dengan asma
5. Neonatus yang lahir dari ibu dengan DM
6. Sedasi pada ibu yang berlebihan
7. Asfiksia perinatal
8. Skor APGAR yang rendah (menit 1: ≤ 7)
Transient Tachypnea of The Newborn
• Patofisiologi
Surfaktan cukup
Neonatus cukup bulan
atau mendekati cukup
bulan
Epitel Na+ channel
belum berkembang
baik
Transient Tachypnea of The Newborn
• Patofisiologi
Beberapa
Selama Setelah
hari sebelum
persalinan persalinan
lahir
Transient Tachypnea of The Newborn
• Patofisiologi
Absorbsi
Sekresi Cl- Absorbsi cairan dari
(selama Na+
paru ke
kehamilan) (akhir kehamilan)
interstisial
Transient Tachypnea of The Newborn
• Patofisiologi
Epinefrin
Glukokortikoid
Katekolamin
Transient Tachypnea of The Newborn
• Manifestasi Klinis
Takipnea (frekuensi
Merintih saat ekspirasi
nafas > 60 kali/menit)
Retraksi intekostal,
subkostal, suprasternal, Nafas cuping hidung
epigastrium
Sianosis
Transient Tachypnea of The Newborn
Uraian TTN HMD/RDS MAS
Usia Neonatus mendekati cukup Neonatus kurang bulan Neonatus cukup bulan atau
gestasi bulan atau cukup bulan lewat bulan
Gejala • Gawat nafas terjadi • Gawat nafas terjadi • Riwayat ketuban hijau
klinis segera setelah lahir segera atau beberapa karena mekonium.
• Hilang dengan sendirinya saat setelah lahir Neonatus tercat
dalam waktu 3-5 hari • Menetap atau menjadi mekonium.
progresif dalam 48 – 96 • Tanda-tanda kegawatan
jam pertama kehidupan janin
• Gawat nafas dapat
membaik dalam 72 jam.
• Takipnea dapat menetap
selama beberapa hari
atau beberapa minggu.
Gambaran • hiperinflasi paru simetris • pola retikulogranuler • bercak-bercak infiltrat,
radiologi • fisura interlobaris terlihat yang uniform • corakan kedua lapangan
opak • air bronchogram paru kasar
• perihilar streaking • batas jantung paru kabur • diameter anteroposterior
• efusi pleura minimal • kolaps seluruh paru bertambah
• corakan vaskular • diafragma mendatar
meningkat • sela iga lebar
• pembesaran jantung
yang ringan
Transient Tachypnea of The Newborn
• Pemeriksaan Penunjang
– Rontgen Thorax
Gambaran pada usia 1-3 hari:
• Hiperinflasi paru simetris
• Fisura interlobaris terlihat
opak
• Perihilar streaking
• Efusi pleura minimal
• Corakan vaskular meningkat
• Pembesaran jantung yang
ringan
• Paru-paru kanan kadang
terlihat lebih opak daripada
paru-paru kiri
Transient Tachypnea of The Newborn
• Tatalaksana
– Membersihkan jalan nafas dari lendir atau sekret.
– Oksigen nasal kanul 4-8 liter/menit FiO2 21% - 40%.
Bila tidak respon, diberikan Continuous Positive Airway
Pressure (CPAP) dengan PEEP 7 cm H2O FiO2 ≤ 40%.
Transient Tachypnea of The Newborn
• Tatalaksana
– ASI via orogastric tube (OGT) dimulai 10 cc/kgBB/hari.
– Cairan IV dimulai dengan jumlah yang minimum.
Mulai dari 60 ml/kgBB/hari dengan Dekstrose 10%.
Ditambah Ca glukonas 6-8 ml/kgBB/hari pada infus cairan.
– Nutrisi parenteral dapat dimulai dalam 24 jam.
• Protein 0,5-1 g/kgBB/hari tingkatkan 0,5-1 gram/kgBB/hari
maksimal 4 g/kgBB/hari.
• Lipid 0,5-1 g/kgBB/hari tingkatkan 0,5 g/kgBB/hari maksimal
3 g/kgBB/hari.
• Kalium 1-2 mEq/kgBB/hari dan Natrium 2-3 mEq/kgBB/hari pada
periode stabilisasi (hari 1-3) periode transisi (hari 4-6) kalium 2-4
mEq/kgBB/hari dan natrium 4-8 mEq/kgBB/hari.
Transient Tachypnea of The Newborn
• Tatalaksana
– Temperatur bayi harus dijaga dalam rentang 36,5−37,5oC.
– Antibiotik empirik dapat diberikan pada 36 jam pertama
kehidupan neonatus hingga sepsis dapat disingkirkan
(kultur negatif). Pemilihan antibiotik inisial yang dianjurkan
adalah ampicillin dan gentamicin.
Transient Tachypnea of The Newborn
• Komplikasi
– Hipoksia
– Kelelahan pernafasan
– Asidosis
• Prognosis
– Dapat sembuh sendiri dengan prognosis yang sangat baik.
Namun, TTN sering diikuti dengan penyakit respiratori
lainnya, seperti peningkatan risiko wheezing pada masa
kanak-kanak.
ANALISA KASUS
34
Analisa Kasus
35
Ballard Score
36
Ballard Score
37
Kurva Lubchenco
38
Analisa Kasus
39
Down Score
Skor 0 1 2
Frekuensi Nafas < 60x/menit 60-80x/menit > 80x/menit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Rektraksi berat
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan Sianosis menetap
pemberian oksigen walaupun diberi
oksigen
Air Entry Udara masuk bilateral Penurunan ringan Tidak ada udara masuk
baik udara masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar tanpa
dengan stetoskop alat bantu
41
Analisa Kasus
Skor 0 1 2
Frekuensi Nafas < 60x/menit 60-80x/menit > 80x/menit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Rektraksi berat
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan Sianosis menetap
pemberian oksigen walaupun diberi
oksigen
Air Entry Udara masuk bilateral Penurunan ringan Tidak ada udara masuk
baik udara masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar tanpa
dengan stetoskop alat bantu
45