Anda di halaman 1dari 13

Ikterus Obstruktif

Ellys Shinta Safitri, S.Ked

Perceptor : dr. Ronald David Martua Nababan, Sp. PD


• Ikterus : penimbunan pigmen empedu dalam
tubuh menyebabkan perubahan warna jaringan
menjadi kuning
• Bilirubin serum normal : 0,3 – 1 mg/dl.

Price &Sylvia, 2012


Metabolisme bilirubin normal
• Fase Prehepatik
– Pembentukan
bilirubin
– Transport plasma
• Fase intrahepatik
– Liver uptake
– konjugasi
• Fase
pascahepatik
– Ekskresi bilirubin

IPD FKUI, 2007


Mekanisme Patofisiologi Ikterus
• Pembentukan bilirubin yang berlebihan
(ikterus hemolisis )
• Gangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh hati
(pemakaian obat yang mempengaruhi ambilan bilirubin, ex : as. Flasvapidat,
novobiosin)
• Gangguan konjugasi bilirubin
(ikterus neonatal akibat imaturitas enzim glukonil transferase, sindrom Gilbert,
sindrom Crigler-Najjar)
• Penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu
(ikterus obstruktif/kolestasis)

Price & Sylvia, 2012


Ikterus Obstruktif
• Kolestasis intrahepatik
mengenai sel hati sampai ampulla vater
etiologi tersering : penyakit hepatoseluler
hepatitis virus , sirosis, alkohol, drug induced
hepatitis.
obat yg berefek kolestatis : asetaminofen,
penisilin, kontrasepsi oral, klorpromazin, dan
steroid
• Kolestasis ekstrahepatik
mengenai saluran empedu di luar hati
e/ tersering : batu duktus koledokus,
karsinoma duktus koledokus, karsinoma caput
pankreas yang menyebabkan tekanan pada
duktus koledokus dari luar.
Gambaran khas Ikterus Hepatoseluler dan
Obstruktif
Gambaran Ikterus Hepatoseluler Ikterus Obstruktif
Warna kulit Orange-kuning muda atau Kuning- hijau muda atau tua
tua
Warna urin Gelap Gelap
Warna feses Pucat (lebiih sedikit Dempul (tidak ada sterkobilin)
sterkobilin)
Pruritus Tidak menetap Menetap
Bilirubin serum indirek (tak Meningkat Meningkat
terkonjugasi)
Bilirubin serum direk Meningkat Meningkat
(terkonjugasi)
Bilirubin meningkat Meningkat
Urobilinogen urin Sedikit meningkat Menurun
Pembedahan Biasanya memperberat perlu
penyakit
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah
peningkatan alkali fosfatase (peningkatan sintesis),
peningkatan aminotransferase(hepatoseluler &
obstruktif), dan peningkatan amilase serum (sumbatan
ekstrahepatik)
• perbaikan waktu prtotrombin setelah pemberian
vit. K  bendungan ekstrahepatik
• P(x) sonografi, CT, dan MRI
memperlihatkan pelebaran saluran bilier  sumbatan
mekanik
• ERCP (Endoscopic Retrograd Cholangio-
Pancreatography)
memungkinkan menetapkan sebab sumbatan
• PTC (Percutaneous transhepatic
Cholangiography)
• Biopsi hati
diagnosis pada kolestasis intrahepatik
Tatalaksana
• Pruritus  kolestiramin 4-16 gr/hari p.o dose 2
mengikat empedu di usus
• Hipoprotrombin  fitonadion (vit. K1) 5-10
mg/hari utk 2-3 hari
• Suplemen vit. A
mencegah kekurangan vit. yang larut lemak
• Sumbatan bilier ekstrahepatik biasanya
membutuhkan pembedahan, ekstraksi batu
empedu di duktud, dan drainase via kateter
• Untuk sumbatan maligna non-operable 
Drainase bilier paliatif melalui stent
transhepatik
• Papilotomi untuk pengeluaran batu empedu.
Daftar Pustaka
• Reksodiputro, Haryanto, dkk. 2007. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: IPD FKUI
• Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M. 2012.
Patofisiologi Konsep klinis proses-proses
penyakit. Jakarta : EGC
• Lewis JH. Drug-induced liver disease. Med Clin
North Am. 2009; 86:1275

Anda mungkin juga menyukai