Pemeriksaan radiologi
Rontgen thorax : Efusi pleura.
Uji test tourniket (+)
ETiologi
Virus dengue sejenis arbovirus
Virus dengue tergolong dalam family Flavividae dan
dikenal ada 4 serotif:
Dengue 1 dan 2 di Irian ketika perang dunia ke II
Patofisiologi
nyamuk
Viremia
Kekurangan
Kebocoran plasma volume cairan
Perdarahan
Hipovolemik
Kompensasi
hati & limpa
Shock Shock
Hepatomegali, Hivolemik
spinomegali
Anoxia jaringan
Kematian
Klasifikasi Derajat DHF (WHO)
Ada 4 bagian yaitu :
Derajat I:
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji
turniket positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
Derajat II :
Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan
spontan di bawah kulit seperti petekie, ekimosis, hematemesis,
melena, perdarahan gusi dan perdarahan dari lain tempat.
Derajat III :
Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan
manifestasi kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan
lemah, hipotensi dengan kulit yang lembab, dingin dan penderita
gelisah.
Derajat IV :
Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan
ditemukan manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi tak
terukur dan nadi tak teraba, berkeringat dan kulit tampak biru.
12
Manifestasi Klinis
1. Demam mendadak disertai gejala klinik yang tidak spesifik : anoreksia,
nyeri punggung, nyeri perut (karena pembesaran hati), nyeri sendi,
nyeri kepala. Demam terjadi 2 - 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan muncul pada hari ke 2 atau ke 3.
- Uji torniqet (+).
- Petechie.
- Epitaksis, perdarahan gusi.
- Hematomisis, melena.
3. Hepatomegali.
4. Trombocytopeni nilai trombosit < 100.000/mm
5. Kenaikan nilai hematrokit 20%.
6. Manifestasi lain : nyeri epigastrium dan muntah.
7. Renjatan berat (DSS).
- nadi lemah dan cepat.
- TD menurun.
- Kulit teraba dingin dan lembab ujung hidung, jari tangan dan kaki
- Gelisah kesadaran menurun.
- Sianosis disekitar mulut.
- Oliguri sampai anuri.
13
Komplikasi yang sering terjadi
Kegagalan sirkulasi
Hepatomegali
Efusi pleura
Perdarahan
penatalaksanaan
Penatalaksanaan terapeutik
1. Minum banyak 1,5 – 2 liter/24 jam
2. Antipiretik jika terdapat demam
3. Memberikan cairan infus
4. Pemeriksaan DL tiap 24 jam
5. Tirah baring
Pada pasien dengan tanda renjatan
1. Pemasangan infus asering
2. Observasi ketat tiap 3 jam
Konsep tumbuh kembang
Pertumbuhan usia
Whaley & Wong (2000)
mengemukakan pertumbuhan sebagai
suatu peningkatan jumlah dan ukuran
sel tubuh yang ditunjukan dengan
adanya peningkatan ukuran dan berat
seluruh bagian tubuh ( kuantitas ).
Perkembangan usia
Perkembangan berhubungan dengan
perubahan secara kualitas, diantaranya
terjadi peningkatan kapasitas individu
untuk berfungsi yang dicapai melalui
proses pertumbuhan, pematangan, dan
pembelajaran.
Tahapan pertumbuhan dan
perkembangan
1. Masa prenatal
a. Masa mudigah/ embrio: konsepsi – 8 minggu
b. Masa janin/ fetus: 9 minggu – lahir
2. Masa bayi : usia 0 – 1 tahun
a. Masa neonatal: 0 – 28 hari
- Masa neonatal dini: 0 – 7 hari
- Masa neonatal lanjut: 8 – 28 hari
b. Masa pasca neonatal: 29 hari – 1 tahun
3. Masa prasekolah: usia 1 – 6 tahun
4. Masa sekolah: usia 6 – 18/20 tahun
a. Masa praremaja: 6 – 10 tahun
b. Masa Remaja: 10 – 20 tahun
Hospitalisasi
Hospitalisasi merupakan suatu proses karena suatu alasan yang
berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai
pemulangannya kembali kerumah. Selama proses tersebut, anak
danorang tua harus dapat mengalami berbagai kejadian yang
menurut beberapa ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat
traumatik dan penuh stress (Wong, 2000).
Efek terhadap proses hospitalisasi