Anda di halaman 1dari 79

Sel saraf sensorik

• Fungsi sel saraf sensorik adalah


menghantar impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon)
dan sumsum belakang (medula spinalis).
• Ujung akson dari saraf sensori
berhubungan dengan saraf asosiasi
(intermediet).
• Bagian luar akson terdapat lapisan lemak
disebut mielin yang merupakan kumpulan sel
Schwann yang menempel pada akson.
• Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk
selubung lemak di seluruh serabut saraf
mielin.
• Fungsi mielin adalah melindungi akson dan
memberi nutrisi.
• Bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls.
Persepsi
• Proses diterimanya stimulus atau rangsang
sampai rangsang itu disadari dan dimengerti
penginderaan/sensasi : proses penerimaan
rangsang
• Gangguan persepsi adalah ketidakmampuan
manusia dalam membedakan antara
rangsang yang timbul dari sumber internal
seperti pikiran, perasaan, sensasi somatik
dengan impuls dan stimulus eksternal
PERUBAHAN PERSEPSI
• Gangguan persepsi dapat terjadi pada
proses sensoris dari :
– pendengaran,
– penglihatan,
– penciuman,
– perabaan dan
– pengecapan.
INDERA MANUSIA
1. Indera penglihatan (visual) contoh : mata
2. Indera pendengaran (auditori) contoh :
telinga
3. Indera perabaan (taktil) contoh : kulit
4. Indera penciuman (olfaktori) : hidung
5. Indera pengecap/rasa (gustatori) : lidah
• Kelima indra tersebut berfungsi untuk
mengenali perubahan lingkungan luar, oleh
karenanya disebut EKSORESEPTOR.
• Reseptor yang berfungsi untuk mengenali
lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen
atau karbon dioksida, kadar glukosa dan
sebagainya, disebut INTERORESEPTOR.
• Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada
sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding
saluran pencernaan, dinding pembuluh darah,
dan lain sebagainya.
• Selain 5 panca indera, tubuh juga
mempunyai indera yang lain, yaitu:
1. Indera kinestetik, yang memungkinkan
seseorang menyadari posisi dan
pergerakan bagian tubuh tanpa
melihatnya
2. Indera stereognosis, yang memungkinkan
seseorang untuk mengenali ukuran,
bentuk dan tekstur benda.
Proses penerimaan stimulus

Stimulus

Organ Medula
Reaksi
sensori spinalis otak

Sel syaraf Impuls syaraf Persepsi


• Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna
apabila :
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada
kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja
dengan baik
3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari
dan ke otak bekerja dengan baik
4. Pusat pengolahan rangsang di otak
bekerja dengan baik.
MATA
 Letak mata didalam rongga mata
 Merupakan penglihatan untuk menerima
rangsang cahaya
 Bagian mata yang peka terhadap cahaya
adalah bintik kuning yang terdapat pada
lapisan retina.
 Kita dapat melihat benda setelah rangsang
cahaya diterima retina tepat pada bintik
kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh
saraf Opticus ke pusat penglihatan di otak
• Indera penglihatan yang terletak pada mata (organ
visus) terdiri dari organ okuli assesoria (alat bantu
mata) dan oculus (bola mata).

OKULI ASSESORIA
A. Kavum Orbita
Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti
kerucut dengan puncaknya mengarah ke depan,
dan ke dalam.
Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang:
1. Os frontalis
2. Os zigomatikum
3. Os sphenoidal
4. Os etmoidal
5. Os lakrimal
B. Alis
Dua potong kulit tebal yang melengkung
ditumbuhi oleh rambut pendek yang berfungsi
sebagai pelindung mata dari sinar matahari
yang sangat terik dan sebagai alat kecantikan.
C. Kelopak Mata (Palpebra)
Kelopak atau palpebra terdiri dari bagian
kelopak mata atas dan kelopak mata bawah,
mempunyai fungsi melindungi bola mata.
Palpebra merupakan alat menutup mata yang
berguna untuk melindungi bola mata terhadap
trauma fisik, trauma sinar dan pengeringan bola
mata.
• Kelopak mata dapat membuka untuk
memberi jalan masuk sinar kedalam bola
mata yang dibutuhkan untuk penglihatan.
• Pembasahan dan pelicinan seluruh
permukaan bola mata terjadi karena
pemerataan air mata dari sekresi kelenjar
sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak
mata.
• Kedipan kelopak mata sekaligus
menyingkirkan debu yang masuk.
• Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis
pada bagian depan sedang di bagian
belakang ditutupi selaput lendir tarsus
yang disebut konjungtiva tarsal.
• Gangguan penutupan kelopak akan
mengakibatkan keringnya permukaan
mata sehingga terjadi keratitis et
lagoftalmos.
Pada kelopak terdapat bagian-bagian :

a. Kelenjar seperti :
 Kelenjar sebasea
 Kelenjar Moll atau kelenjar keringat
 Kelenjar Zeis pada pangkal rambut
 Kelenjar Meibom pada tarsus.
b. OTOT
• M. ORBIKULARIS OKULI
-Berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan
bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak.
-Pada dekat tepi margo palpebra terdapat otot
orbikularis okuli yang disebut sebagai
M.Rioland.
-Berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi
N. Facial.
• M. LEVATOR PALPEBRA
-Berorigo pada anulus foramen orbita
dan berinsersi pada tarsus atas .
-Bagian kulit tempat insersi M. levator
palpebra terlihat sebagai sulkus (lipatan)
palpebra.
-Otot ini dipersarafi oleh n. III, yang
berfungsi untuk mengangkat kelopak
mata atau membuka mata.
c. Tarsus yang merupakan jaringan ikat
dengan kelenjar Meibom yang bermuara
pada margo palpebra.

d. Septum orbita yang merupakan jaringan


fibrosis merupakan pembatas isi orbita
dengan kelopak depan.
e. Pembuluh darah yang mensuplai adalah
a. palpebra.
OTOT MATA (Muskulus Okuli)
• Gerakan mata dikontrol oleh enam otot
okuler yang dipersarafi oleh Nervi III, IV,
dan VI.
• Merupakan otot ekstrinsik mata terdiri :
1. Muskulus levator palpebralis superior,
fungsinya mengangkat kelopak mata.
2. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar
mata, fungsinya untuk menutup mata
3. Muskulus rektus okuli inferior ( otot
sekitar mata ) fungsinya untuk menutup
mata.
4. Muskulus rektus okuli medial (otot sekitar
mata) fungsinya menggerakkan mata
dalam ( bola mata)
5. Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya
menggerakkan bola mata ke bawah dan ke
dalam.
6. Muskulus obliques okuli superior,
fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah
dan keluar.
• Strabismus (juling) disebabkan tidak
seimbangnya atau paralise/ kelumpuhan
fungsi dari salah satu otot mata.
KONJUNGTIVA
• Merupakan membran yang menutupi sklera dan
kelopak bagian belakang.
• Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang
dihasilkan oleh sel Goblet.
• Musin bersifat membasahi bola mata terutama
kornea.
• Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam
mata seperti bulu mata atau lensa
kontak (contact lens), agar tidak tergelincir ke
belakang mata.
• Bersama dengan kelenjar lacrimal yang
memproduksi air mata,berfx menjaga agar cornea
tidak kering.
Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus,
sukar digerakkan dari tarsus.
2. Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan
mudah digerakkan dari sklera di
bawahnya.
3. Konjungtiva fornikses atau forniks
konjungtiva yang merupakan tempat
peralihan konjungtiva tarsal dengan
konjungtiva bulbi.
OKULUS (MATA)
• Meliputi bola mata (bulbus okuli).
• Nervus: optikus saraf otak II, merupakan
saraf otak yang menghubungkan bulbus
okuli dengan otak .
• Bola mata terdiri atas :
a. Dinding bola mata
b. Isi bola mata.
• Dinding bola mata terdiri atas :
a. Sklera
b. Kornea.

• Isi bola mata terdiri atas uvea, retina,


badan kaca dan lensa.
SKLERA
• Pembungkus fibrosa
• Berwarna putih serta bersambung dengan kornea
di sebelah anterior dan nervus optikus di
belakang.
• Permukaan luar sclera anterior dibungkus oleh
sebuah lapisan tipis dari jaringan elastic halus
EPISKLERA yang mengandung banyak pembuluh
darah.
• Sklera berjalan dari papil saraf optik sampai
kornea
• Sklera sebagai dinding bola mata merupakan
jaringan yang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan
tebalnya kira-kira 1 mm.
UVEA
• Merupakan jaringan vaskular.
• Terdiri : IRIS, BADAN SILIAR, dan KOROID.
• Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan
otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke
dalam bola mata : Otot dilatator , sfingter iris
dan otot siliar yang di persarafi oleh
parasimpatis.
• Otot siliar yang terletak di badan siliar
mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan
akomodasi.
RETINA
• Retina terletak paling dalam dan
mempunyai susunan lapis sebanyak 10
lapis yang merupakan lapis membran
neurosensoris yang akan merubah sinar
menjadi rangsangan pada saraf optik dan
diteruskan ke otak.
• Terdapat rongga potensial antara retina
dan koroid sehingga retina dapat terlepas
dari koroid yang disebut ABLASI RETINA.
• Ada dua macam sel reseptor pada retina,
yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang
(sel basilus).
• Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel
batang berisi pigmen ungu.
• Kedua macam pigmen akan terurai bila
terkena sinar, terutama pigmen ungu yang
terdapat pada sel batang.
• Pigmen pada sel basilus berfungsi untuk
situasi kurang terang,
• Pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana
terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke
tengah maka jumlah sel batang makin berkurang
sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel
konus saja.
• Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus
disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan
vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar
matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi
protein dan vitamin A.
• Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam
keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali
memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap
(disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu
adaptasi, mata sulit untuk melihat
• Pigmen lembayung dari sel konus
merupakan senyawa iodopsin yang
merupakan gabungan antara retinin dan
opsin.
• Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang
peka terhadap warna merah, hijau, dan
biru.
• Ketiga macam sel konus tersebut mata
dapat menangkap spektrum warna.
• Kerusakan salah satu sel konus akan
menyebabkan buta warna.
BADAN KACA
 Badan kaca mengisi rongga di dalam bola
mata dan bersifat gelatin yang hanya
menempel papil saraf optik /makula .
 Bila terdapat jaringan ikat di dalam
badan kaca disertai dengan tarikan pada
retina, maka retina akan robek dan
terjadi ablasi retina.
LENSA
 Adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak
berwarna dan transparan sempurna.
 Di belakang iris lensa digantung oleh zonula yang
menghubungkan dengan korpus siliare.
 Di sebelah anterior terdapat humor aquaeus dan
di sebelah posterior terdapat vitreus.
 Kapsul lensa adalah suatu membran yang semi
permiabel yang akan memungkinkan air dan
elektrolit masuk.
 Lensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum
zonula ( zonula Zinnii ) ke badan siliare.
 Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya.
HUMOR AQUAEUS
• Humor aquaeus diproduksi oleh korpus
siliare,
• Setelah memasuki kamera posterior humor
aquaeus melalui pupil dan masuk ke
kamera anterior.
• Humor aquaeus adalah suatu cairan jernih
yang mengisi kamera anterior dan posterior
mata.
• Tekanan intraocular ditentukan oleh
kecepatan pembentukan humor aquaeus.
VITREUS
• Vitreus adalah suatu badan gelatin yang
jernih dan avaskuler yang membentuk
duapertiga dari volume dan berat mata.
• Vitreus mengisi ruangan yang yang
dibatasi oleh lensa, retina, dan diskus
optikus
SUDUT KAMERA ANTERIOR
• Sudut kamera anterior terletak pada
persambungan kornea perifer dan akar
iris.
• Ciri – ciri utama sudut ini adalah garis
Schwalbe yaitu jalinan trabekula yang
terletak di atas kanalis Schlemn berfungsi
sebagai tempat pengaliran humor
aquaeus melalui kanal Schlemn.
• FUNGSI MATA
Sinar yang masuk ke mata sebelum
sampai di retina mengalami pembiasan
lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva,
kornea, aqueus humor, lensa, dan
vitreous humor. Pembiasan terbesar
terjadi di kornea.
• Bagi mata normal, bayang-bayang benda
akan jatuh pada bintik kuning, yaitu
bagian yang paling peka terhadap sinar.
• Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas
disebut titik dekat (punctum proximum).
• Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa
kontraksi disebut titik jauh (punctum
remotum).
• Jika kita sangat dekat dengan obyek maka
cahaya yang masuk ke mata tampak seperti
kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari
obyek, maka sudut kerucut cahaya yang
masuk sangat kecil sehingga sinar tampak
paralel.
• Sinar dari obyek yang jauh maupun yang
dekat harus direfraksikan (dibiaskan)
untuk menghasilkan titik yang tajam
pada retina agar obyek terlihat jelas.
• Pembiasan cahaya untuk menghasilkan
penglihatan yang jelas disebut
pemfokusan
• Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan
oleh lensa tipis panjang,
• Cahaya dari obyek yang dekat difokuskan
dengan lensa yang tebal dan pendek.
• Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja
otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari
berkontraksi sehingga memendekkan
apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai
akibatnya lensa menebal dan pendek.
• Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi
sehingga apertura yang mengelilingi lensa
membesar dan tegang sehingga ligamen
suspensor mendorong lensa sehingga
lensa memanjang dan pipih
• Proses pemfokusan obyek pada jarak yang
berbeda-berda disebut daya AKOMODASI.
KELAINAN PADA MATA
• Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat
pendek, kira-kira 9 cm . Makin tua, jarak titik
dekat makin panjang. Sekitar umur 40 tahun –
50 tahun terjadi perubahan yang menyolok,
yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh
karena itu memerlukan pertolongan kaca
mata untuk membaca berupa kaca mata
cembung (positif).
• Cacat mata seperti ini disebut PRESBIOPI atau
mata tua karena proses penuaan. disebabkan
karena elastisitas lensa berkurang.
• Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak;
disebabkan bola mata terlalu pendek
sehingga bayang-bayang jatuh di
belakang retina. Cacat mata pada anak-
anak seperti ini disebut HIPERMETROPI.
• Miopi atau mata jauh adalah cacat mata
yang disebabkan oleh bola mata terlalu
panjang sehingga bayang-bayang dari
benda yang jaraknya jauh akan jatuh di
depan retina.
• Pada mata jauh ini orang tidak dapat
melihat benda yang jauh /hanya dapat
melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk
cacat seperti ini dapat ditolong dengan
lensa cekung (negatif).
• Astigmatisma merupakan kelainan yang
disebabkan bola mata atau permukaan
lensa mata mempunyai kelengkungan
yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak
sama, akibatnya bayang-bayang jatuh
tidak pada tempat yang sama.
• Untuk menolong orang yang cacat seperti
ini dibuat lensa silindris, yaitu yang
mempunyai beberapa fokus.
RESUME
Mata dilindungi oleh alis, kelopak mata
dan kelenjar air mata.
Lapisan bola mata terdiri dari tiga , yaitu:
Sklera, Koroidea, dan retina.
 Sklera adalah lapisan terluar, keras dan
berwarna putih (putih mata). Bagian
depan lapisan ini menonjol dan disebut
kornea.
Koroidea merupakan lapisan kedua,
mengandung banyak pembuluh darah.
 Bagian depan lapisan ini sedikit terbuka dan disebut
dengan pupil.
 Sel-sel koroidea disekitar pupil mengandung warna
yang disebut iris. Lensa mata terletak dibelakang
pupil, berfungsi membentuk bayangan benda.
 Lensa mata berbentuk cembung dan lentur.
 Retina atau selaput jala sebagai penangkap bayangan
benda.
 Retina mengandung reseptor yang peka terhadap
cahaya, yaitu:

Sel batang (basilus) berfungsi pada cahaya suram


dan tidak mengenal warna.
Sel kerucut (konus) berfungsi pada cahaya terang
dan mengenal warna.
TELINGA
• Adalah indera pendengaran yang
memiliki saraf pendengaran
• Terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga
luar, telinga tengah dan telinga dalam.
• Didalam telinga juga terdapat alat
keseimbangan yang terletak pada tiga
saluran setengah lingkaran.
Gbr. Anatomi Telinga
Telinga terdiri dari:
a. Telinga luar ( Auris Eksterna)terdiri :
Daun telinga, Lubang telinga.
b.Telinga tengah ( Auris Media ) terdiri :
Membran Tympani, Kavum Tympani,
Tulang martil (malleus), Tulang landasan
(inkus), Tulang sanggurdi (stapes).
Telinga tengah dihubungkan dengan
mulut oleh saluran eustachius.
c. Telinga dalam terdiri atas:
koklea,utrikulus, sakulus, kanalis
semisirkularis . Koklea berfungsi dalam
penerimaan suara. Saluran gelung
/kanalis semusirkularis berfungsi
sebagai alat keseimbangan.
ANATOMI FISIOLOGI TELINGA DALAM
Telinga dalam terletak di dalam Pars
Petrosus Os Temporale

Terdiri dari organ pendengaran dan


organ keseimbangan
MEMBRAN TYMPANI
Gelombang bunyi yang ditangkap daun
telinga ditransmisikan kedalam Meatus
Auditorius Eksternus  vibrasi membran
tympani
Sifat membran elastic  mudah bergetar
bila tekanan pada kedua sisi atmosferik
Ujung Tuba Eustachius terbuka saat kita
bersin, menguap, menelan  telinga
tengah terus terisi udara tekanan atmosfer
 Membran tympani tidak akan bergetar
dengan baik bila tuba tersumbat dan
tekanan kedua sisi tidak sama
 Amplitudo getaran proporsional dengan
intensitas bunyi
 Membran sangat teredam ,yaitu berhenti
bergetar segera setelah bunyi berhenti
Gbr. Membran tympani
OSIKEL
• Getaran membran tympani ditangkap
oleh Malleus yang melekat pada
permukaan sisi dalam membran incus
 stapes
• Kaki stapes mentransmisikan vibrasi
melalui Fenestra Ovale yang melekat
padanya
• Membran Tympani 15 – 20 x lebih besar
daripada Fenestra Ovale  Gaya vibrasi
fenestra lebih besar
• Muskulus Stapedius dan Muskulus Tensor
Tympani berkontraksi ssebagai respon
terhadap bunyi yang keras  menarik
osikel membuat sistem osikular kaku
 melindungi telinga dalam
KOKLEA
• Vibrasi fenestra ovale menyebabkan
gelombang tekanan dalam perilimfe
talinga dalam
• Gelombang berjalan keatas pada
perilimfe dalam skala vestibule dan ke
bawah pada perilimfe dalam skala
timpani
• Ketika gelombang mencapai Fenestra
Rotundum ,membran menutup dan
gelombang teredam
ORGAN CORTI
• Gelombang didalam koklea akan
menggerakkan membran basalis 
menggerakkan sel sel rambut 
mentransmisikan impuls ke saraf Nervus
Kokhlearis disekitar sel rambut
• Gelombang yangdihasilkan oleh bunyi
berfrekw. Tinggi berjalan sedikit dalam
koklea, dan bunyi berfrekw. Rendah
berjalan sampai apeks koklea
JARAS PENDENGARAN
• Nervus Auditorius pars koklearis
mentransmisikan sensasi pada otak
• Tempat sensasi tsb di interprestasikan di
dalam Pars Auditorius lobus Temporalis
• Setiap telinga memiliki hubungan dengan
lobus Temporali terutama pada sisi
berlawanan
FISIOLOGI PENDENGARAN
• Bunyi ditangkap daun telinga  membran
tympani tulang pendengaran  fenestra
ovale menggerakkan perilimfe pada skala
vestibuli melalui membran Reissner
mendorong endolimfe menggerakkan
membran basalis dan membran tektoria
defleksi stereocilia sel rambut kanal ion
terbuka  pertukaran ion  pelepasan
neurotransmiter potensial aksi saraf
auditorius  nukleus auditorius korteks
pendengaran di lobus temporalis
KESEIMBANGAN
• Kanalis Semisirkularis, Sakulus , Utrikulus
• Kanalis Semisirkularis berperan pada
gerakan kepala memutar
• Sakulus dan Utrikulus berperan pada
perubahan posisi kepala
• Rangsangan ditransmisikan sepanjang
serat saraf Nervus Kranialis ke 8 (
Auditorius ) pars Vestibularis  otak
tengah  medulla oblongata 
serebelum medula spinalis refleks
otot – otot leher ,mata ,badan dan
ekstremitas untuk mempertahankan
keseimbangan dan postur dan mata
terfixasi pada objek yang bergerak
FISIOLOGI
• Informasi keseimbangan tubuh akan
ditangkap oleh reseptor Vestibuler (
Konstribusi paling besar > 50 % ), Visual ,
Propioseptik
• Bila ada gerakan/perubahan kepala atau
tubuh  perpindahan cairan endolimfe di
labirin  hair cells menekuk 
permiabilitas membran cell berubah
sehingga ion Ca menerobos masuk
sel/influx Ca depolarisasi dan pelepasan
neurutransmiter eksitatot ( glutamat
)saraf aferen ( vestibularis )  pusat
keseimbangan di prefrontal korteks cerebri
otak tengahserebelum
Lidah

• Lidah berfungsi sebagai indera pengecap


• Indera pengecap tersebut terletak pada
bagian permukaan atas terbagi menjadi
beberapa daerah yang peka terhadap rasa
yang berbeda-beda (manis, pahit, asin ,
masam dan umami)
• Permukaan lidah juga dapat merasakan
panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
Ada empat kuncup pengecap, yaitu:
a. Pengecap manis pada ujung lidah
b. Pengecap asin pada tepi lidah
c. Pengecap pahit pada pangkal lidah
d. Pengecap asam pada tepi lidah bagian
belakang.
Hidung
• Hidung berfungsi sebagai indera pembau
• Ujung-ujung saraf pembau terletak pada
selaput lendir rongga hidung bagian atas,
kerang hidung (choncha) atas dan permukaan
atas kerang hidung yang tengah.
• Pada ujung saraf pembau terdapat selaput
lendir yang berfungsi sebagai pelembab
• Bau yang busuk pada rongga hidung waktu
kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf
kemudian dibawa ke pusat pembau di otak
sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
Thank’s for
your Attention

Anda mungkin juga menyukai