DI SUSUN OLEH :
Anggota Komisi D DPRD Jatim Jalaluddin Alham menyatakan, berdasar data yang diterimanya, 71
persen lahan sudah dibayar. Sedangkan yang sudah disepakati 18,49 persen. Sisanya masih a lot.
Usut punya usut, mayoritas sisa tanah yang masih a lot itu ternyata berstatus TKD. Menurut dia,
seharusnya pemerintah setempat bisa mempercepat pelepasannya. Sebab, kebutuhan lahan saat ini
sangat mendesak. “Warga sudah mempermudah, masak milik pemerintah malah sulit.” Katanya.
Politikus Demokrat itu menyatakan, pola pelepasan TKD cukup longgar setelah turun Permendagri
2009. Intinya, tanah pengganti tidak harus berada di desa atau kecamatan yang sama dengan tanah
yang dilepas. Asal, masih dalam satu kabupaten. Berdasar peraturan sebelumnya, tanah pengganti
diharuskan berada di satu desa. “Kami mendorong agar prosesnya tidak berlarut-larut.” Ucapnya.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Sidoarjo M. G. Hadi Sutjipto mengiyakan bahwa tanah tersebut
belum dibebaskan. Menurut dia, saat ini pelepasan tanah baru selesai sebagian. “Ada yang tinggal
menunggu persetujuan dari gubernur.” Jelasnya.
Agar pembangunan bisa cepat, Hadi mengusulkan agar dana untuk membeli tanah pengganti itu
dialokasikan dulu dan disimpan di kas daerah.
PEMBAHASAN