Anda di halaman 1dari 11

I Made Putra Wira Negara

162010101013
 ProduksiUrin oleh ginjal Urin disalurkan
melalui ureter Peristaltik otot saluran
kemih transport Urin mengalir ke buli-buli
saluran uretra bagian proksimal Urin terisi
penuh buli-buli akan ada rangsangan ke
otak reseptor beta3 merelaksasikan buli-
buli bagian distal dan spinchter Reseptor
m3 memberikan dorongan kepada Urin hingga
keluar
 Countercurrent multiplier system terdapat di
lengkung Henle. Sistem multiplikasi tersebut
memiliki lima langkah dasar dan bergantung
pada transport aktif natrium (dan Klorida)
keluar pars ascenden lengkung.
natrium ditransportasikan air tidak dapat mengikuti
keluar pars ascendens,cairan natrium keluar pars
interstisium yang melingkupi ascendens. Filtrat yang
lengkung henle menjadi tersisa secara progresif
pekat. menjadi encer.

pemekatan cairan
interstisium, Konsentrasi pemekatan cairan pars
tertinggi di daerah yang descendens, cairan
mengelilingi bagian bawah mengalami pengenceran
lengkung dan menjadi progresif karena natrium
semakin encer mengikuti dipompa keluar.
pars asendens.

dibagian puncak pars


asendens lengkung, cairan
tubulus bersifat isotonik atau
bahkan bersifat hipotonik.
 Apabila permeabilizas
terhadap air tinggi, maka sewaktu bergerak
ke bawah melalui interstisium yang pekat,
air akan berdifusi keluar duktus pengumpul
dan kembali ke dalam kapiler peritubulus.
Hasilnya ádalah penurunan ekskresi air dan
pemekatan urin.
 Apabila permeabilizas terhadap air rendah,
maka air tidak akan berdifusi keluar duktus
pengumpul melainkan akan diekskresikan
melalui urin. Urin akan encer.
 Permeabilizas duktus pengumpul terhadap air
ditentukan oleh kadar hormon hipofisis
Posterior, hormon antidiuretik (ADH), yang
terdapat di dalam darah.
 Pelepasan ADH dari hipofisis posterior
meningkat sebagai respons terhadap
penurunan tekanan darah atau peningkatan
osmolalitas ekstra sel (penurunan konsentrasi
air). Apabila tekanan darah rendah, atau
osmolalitas plasma tinggi, maka pengeluaran
ADH akan terangsang dan air akan direasorbsi
ke dalam kapiler peritubulus sehingga
volume dan tekanan darah naik dan
osmolalitas ekstra sel berkurang.
 Sebaliknya, apabila tekanan darah terlalu
tinggi atau cairan ekstra sel terlalu encer,
maka pengeluaran ADH akan dihambat dan
akan lebih banyak air yang diekskresikan
melalui urin sehingga volume dan tekanan
darah menurun dan osmolalitas ekstra sel
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai