Anda di halaman 1dari 20

Masalah


Bagaimana mengangani sampah padat yang
efisien?
Apa kelebihan dan kekurangan setiap
metode?
Apakah sampah padat masih bisa
memberikan nilai ekonomis bagi
masyarakat?
Sampah padat yang dihasilkan manusia begitu

banyak sehingga bila tidak ditangani akan
menimbulkan banyak masalah pencemaran.
Beberapa metode pengolahan sampah telah
diterapkan manusia belum ada yang dapat
menyelesaikan permasalahan sampah dengan
sempurna.
Oleh karena itu, masih perlu terus dikembangkan
untuk meyempurnakan metode yang telah ada.
Beberapa metode yang digunakan untuk pengolahan
limbah padat yang umum diterapkan antara lain:
3
1. Penimbunan
Terdapat dua cara penimbunan, yaitu penimbunan
terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill.

Pada metode terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun
pada lokasi tempat pembuangan akhir.
Metode ini tidak memberikan keuntungn. Di lahan
penimbunan terbuka, berbagai hama dan kuman
penyebab penyakit dapat berkembang biak.
Gas metan yang dihasilkan pada pembusukan dapat
menyebar dan menimbulkan bau busuk dan mudah
terbakar.
Cairan yang tercampur dengan sampah akan merembes
ke tanah dan mencemari tanah dan air. 4
Metode Sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang
yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk

mencegah perembesan sampah ke tanah. Sampah yang
ditimbun dipadatkan kemudian ditutupi dengan lapisan
tanah tipis setip hari. Hal ini akan mencegah gas metan
tersebar.
Pada landfill yang modern, biasanya dibuat sistem
lapisan ganda dan pipa-pipa saluran untuk
mengumpulkan cairan serta gas metan yang terbentuk
dari proses pembusukan sampah.
Kelemahan utama penanganan sampah dengan cara
penimbunan adalah menghabiskan lahan.
5
2. Insinerasi
Adalah pembakaran sampah/limbah padat
menggunakan suatau alat yang disebut insinerator.

Kelebihan dari proses ini adalah volume sampah
berkurang sangat banyak. Selain itu, proses insinersi
menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik atau pemanasan ruangan.
Tidak semua sampah padat dapat dibakar dengan
insinerasi.
Limbah yang cocok antara lain kertas, plastik, dan
karet.
Sedangkan yang tidak cocok antara lain kaca,
sampah makanan dan baterai.
Kelemahannnya adalah biaya operasinya mahal 6
3. Pembuatan Kompos
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik,

seperti sayuran, daun dan ranting, serta kotoran hewan,
melalui proses degradasi/ penguraian oleh
mikroorganisme tertentu.
Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan
menyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan,
sementara mikroba yang ada dalam kompos dapat
membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan
tanaman.
Pembuatan kompos relatif mudah dan murah serta
memberi pemasukan tambahan atau alternatif mata
pencaharian. 7
Berdasarkan bentuknya, kompos ada yang
berbentuk padat dan cair.
Pembuatan kompos dapat dilakukan dengan

menggunakan kompos yang telah jadi, kultur
mikroorganisme dan cacing tanah.
Contoh kultur mikroorganisme yang telah banyak
dijual di pasaran dan dapat digunakan untuk
membuat kompos adalah EM4.
EM4 merupakan kultur campuran
mikroorganisme yang dapat meningkatkan
degradasi limbah/sampah organik,
menguntungkan dan bermanfaat bagi kesuburan
tanah maupun pertumbuhan dan produksi
tanaman, serta ramah lingkungan. 8
Kompos juga dapat dibuat dengan bantuan cacing
tanah, karena cacing tanah mampu mengurai bahan
organik.


Kompos yang dibuat dengan bantuan cacing tanah
disebut kascing. Cacing tanah yang dapat digunakan
adalah cacing dari spesies Lumbricus terrestis,
Lumbricus rebellus, Pheretima defingens, dan
Eisenia foetida.
Cacing tanah akan mengurai bahan-bahan kompos
yang sebelumnya sudah diuraikan oleh
mikroorganisme.
Keterlibatan cacing tanah dan mikroorganisme dalam
pembuatan kompos menyebabkan pembentukan
kompos lebih efektif dan lebih cepat.
9
4. Daur Ulang
Berbagai jenis limbah padat dapat mengalami proses daur

ulang menjadi produk baru. Proses daur ulang sangat
berguna untuk mengurangi timbunan sampah karena
bahan buangan diolah menjadi bahan yang dapat
digunakan kembali. Contoh : kertas, kaca, logam, plastik
dan karet.
Meskipun daur ulang sangat bermanfaat untuk
menangani limbah padat, solusi ini masih memiliki
kelemahan. Seperti halnya proses produksi lain, proses
daur ulang masih menghasilkan polutan sebagai hasil
sampingan/ sisa proses daur ulang tersebut.
10
Pada sebagian negara maju, penduduknya telah
menerapkan pemisahan jenis sampah yang akan
dibuang.

Sampah sisa makanan yang mudah busuk, plastik,
kertas dan logam, sehingga memudahkan proses
daur ulang. Namun, ada juga produk tertentu yang
memiliki kandungan berbagai bahan berbeda
sehingga hampir tidak mungkin dipisahkan untuk
didaur ulang.
Misalnya, kemasan produk makanan yang
tersusun atas lapisan kertas, plastik dan
alumunium. Bahan yang seperti ini
tidak dapat didaur ulang.
11
Perlakuan Biodying

Metode Biodrying
(biological drying)

mechanical biological treatment
(MBT)
solid recovered fuel
(SRF)

Jewell et al. (1984)

(1) bioreaktor yang digunakan untuk dapat menurunkan kadar air


mengolah sampah sampai < 20% dan CO2
mencapai 20-30%
(2) gabungan proses fisik dan biokimia (Velis et al., 2009).
(physiobiochemical) yang berlangsung
dalam reaktor

(3) pengolahan MBT menggunakan reaktor


biodrying.
municipal solid recovered fuel (SRF)
solid waste
(MSW)

1. Untuk mengurangi jumlah sampah
2. Untuk menyediakan pengganti
atau suplemen untuk bahan bakar emisi gas rumah kaca
fosil konvensional pembakaran dari SRF sebagian
bisa dianggap sebagai karbon
(Garg et al., 2009). netral, sehingga mengurangi total
persediaan global emisi CO
(Garg et al, 2009.; Morris, 2010).
Biodrying


untuk mendapatkan akhir SRF dengan
NHV sebanding dengan batubara
kecoklatan (NHV dari 16,000-19,000 kJ/kg
ww) (Wiemer dan Kern, 1995).

Selain itu efek pengeringan dan


biostabilization sebagian limbah yang
terjadi selama proses biodrying,
menawarkan keuntungan lain dalam hal
pengelolaan sampah, semuanya, ketika
SRF perlu disimpan atau diangkut.
proses biodrying


Pengukuran aktivitas mikroba MSW / SRF
penting untuk karakterisasi reaktivitas
mikroba bahan organik yang terkandung
didalamnya

Potential Dynamic Respiration Index Real Dynamic Respiration Index


(PDRI) (RDRI)
Metode

Deskripsi MSW Analisis


pabrik dan sampling laboratorium
proses kinerja

Deskripsi Pabrik dan Proses Kinerja
Pabrik yang menanggulangi MSW misalnya pabrik

skala penuh seperti yang terdapat di Italia Utara
dengan jumlah MSW 49.485 Mg y-1.
Proses kinerja:

Peletakan di Disimpan
Penggilingan unit biodrying dalam landfill
Analisis Laboratorium

1. Karakterisasi kimia : Uji kandungan padatan
total (TS), volatile solid (VS) dan fraksi organik.
2. Kesetimbangan massa
3. Karakterisasi aktivitas biologi
4. Pengukuran olfaktometrik dinamis
Hasil ini menunjukkan bahwa proses biodrying dapat dipercepat,
jika jumlah relatif Fraksi Organik yang terkandung dalam MSW adalah

banyak  ditunjukkan dengan DRI tinggi menyebabkan
pengeringan limbah secara cepat (karena kombinasi dari suhu biomassa
yang tinggi dan laju aliran udara yang tinggi yang diberikan selama 2-3
hari pertama dari proses )
Pengeringan cepat yang terjadi mengawetkan bahan organik yang
terkandung dalam limbah, yang kemudian terdegradasi ketika kadar
air itu kembali dioptimalkan ( Adani et al., 2002). Pada sisi lain,
kandungan kelembapan yang rendah dari limbah yang diteliti dalam
pekerjaan ini, membatasi aktivitas mikroba dan memperpanjang proses
biologi yang menyebabkan degradasi besar-besaran dari OF yang
terkandung dalam limbah (lihat hilanganya VS).

Anda mungkin juga menyukai