Anda di halaman 1dari 14

JOIN MEETING

1
 Nama : Tn. M  Sex : Laki-Laki
 Umur : 76 tahun  Tgl MRS: 28/06/2018
 RM : 250330

Keluhan utama Buang air kecil tidak lancar

Anamnesis terpimpin Pasien mengeluh buang air kecil tidak lancar sejak 3 hari yang lalu. Pasien sering mengedan
saat pertama akan buang air kecil, tetapi air kencing yang keluar tidak lancar dan terkadang
terasa nyeri. Pasien merasakan ingin segera buang air kecil dan seperti tidak dapat ditahan
tetapi pada saat awal buang air kecil pasien harus menunggu untuk memulai kencing. Setelah
buang air kecil pasien sering merasa tidak terpuaskan dan pancaran air kencing saat akhir
menetes. Setelah beberapa saat setelah kencing pasien sering merasakan untuk buang air
kecil kembali. Pasien menyatakan sering terbangun saat malam hari untuk buang air kecil,
hingga 5 kali dalam semalam. Nyeri pada daerah pinggul disangkal oleh pasien, kencing
berwarna merah (-), kencing berpasir (-), nanah (-), nyeri pinggang (-), demam (-). Riw. HT (-)
dan DM (-).

Pemeriksaan Fisis, Laboratorium, Foto Thoraks PA dan USG (terlampir).


2
PEMERIKSAAN FISIS

 Status Generalis : Sakit Sedang/Gizi Baik/Composmentis


 Status Gizi : BB = 60 Kg, TB = 170 cm,
IMT = 20,7 Kg/m² (normal)
 Status Vitalis :
BP : 130/80mmHg T : 37,1oC
HR : 90x/menit VAS : 4/10
RR : 22x/menit
PEMERIKSAAN
FISIS

Kepala & wajah : Tidak ada kelainan


Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Leher : Pembesaran KGB (-)
Dada : Simetris kanan dan kiri
Jantung : BJ I & II normal
Paru : Vesikuler, Ronki -/-, Wheezing -/-.
Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
Status Urologi

 Regio Costo Vertebrae


Inspeksi: jejas(-), tanda-tanda radang (-)
Palpasi: Nyeri tekan(-), nyeri lepas(-), massa(-), ballottement(-)
Perkusi: Nyeri ketuk(-)
 Regio Supra symphisis
Inspeksi: warna kulit sama dengan sekitar, jejas (-), sikatriks(-), tanda-tanda
radang(-)
Palpasi: Nyeri tekan (-), vesika urinaria tidak teraba penuh.
Perkusi: Tympani
 RT : Spincter ani mencekik, mukosa anus licin, ampula rekti berisi feses,
teraba massa arah jam 12, sulcus medianus tidak teraba, konsistensi padat
kenyal, permukaan licin, pole superior sulit diraba, tidak terdapat nyeri tekan.
Pada sarung tangan feses (+), darah (-), lendir (-).
Pemeriksaan
Penunjang

Laboratorium :
Kimia Darah
Darah Rutin
GDS : 91 mg/dl
 WBC : 9,0 x 103/ul
Creatinin : 0,7 mg/dl
 RBC : 3,56 x 106/ul
Ureum : 31,0 mg/dl
 HCT : 32,3%
CT/BT : 7’00”/1’30’’
 HB : 10,8 g/dl
Foto Thoraks
 PLT: 273 x 103/ul
Kesan : Cor dan pulmo normal
 SGOT : 28 U/L
USG Abdomen
 SGPT : 30 U/L
Kesan : Normal upper abdominal US
Hipertrofi prostat (volume prostat 61,5cc)
USG Abdomen
DIAGNOSIS DAN
TERAPI

• DIAGNOSIS : Benign Prostat Hiperplasia


• MANAGEMENT
Pre-op  Inj: Ceftriaxone 1 gr / IV
Operatif  Open Prostatectomy
Post-op  Ganti verban, rawat luka.
 Medikamentosa
Medikamentosa

Terapi post op
1. IVFD Asering : Dextrose 5% = 1:1 28 tpm
2. Cefotaxime 1 gr / 8 jam / IV
3. Ranitidin 50mg / 12jam / IV
4. Ketorolac 30mg / 8jam / IV
5. Asam Traneksamat 1amp / 8jam /IV
6. Neurosanbe 1amp + Vit C 5amp / 24jam / drips
DOKUMENTASI PRE OPERASI
DUKOMENTASI INTRA
OPERASI
DOKUMENTASI POST
OPERASI
ANESTESI

Anda mungkin juga menyukai