Anda di halaman 1dari 56

PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

APAKAH
KORUPSI
ITU???

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Istilah Korupsi dalam pembendaharaan kata bahasa


Indonesia, adalah “ kejahatan, kebusukan, dapat
disuap, tidak bermoral, kebejatan dan
ketidakjujuran”. Pengertian lainnya, perbuatan yang
buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang
sogok, dan sebagainya (Poerwadarminta, 1976)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Apa saja ciri-ciri

korupsi ?

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Ciri-ciri korupsi :
1. Suatu penghianatan terhadap kepercayaan;
2. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau
masyarakat umumnya;
3. Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk
kepentingan khusus;
4. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam keadaan di mana
orang-orang yang berkuasa atau bawahannya
menganggapnya tidak perlu;

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

5. Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak;

6. Adanya kewajiban dan keuntungan bersama, dalam bentuk


uang atau yang lain;

7. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang


menghendaki keputusan yang pasti dan mereka yang dapat
mempengaruhinya;

8. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam


bentuk pengesahan hukum

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


SALAH SATU DAMPAK KORUPSI:

BAGAIMANA MASA DEPAN MEREKA ??

Upaya Pemberantasan Korupsi 7


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 4
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Korupsi itu ???


1. Tindak Pidana
Korupsi
2. Perilaku korupsi

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001


tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak
pidana korupsi adalah:

Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan


memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana
yang ada adanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


Contoh Kasus
Kerugian Keuangan Negara

Seorang pegawai negeri mengikuti tugas belajar dan


dibiaya oleh pemerintah, ternyata yang bersangkutan
tidak dapat menyelesaikan tugas belajarnya.

Seorang mahasiwa yang mengikuti pendidikan


kedinasan dan dibiayai oleh negara tetapi yang
bersangkutan drop out dan tidak mengembalikan
uang yang dipakai selama pendidikan.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 11
BADAN PPSDM KESEHATAN
Contoh Kasus
Suap-Menyuap

Seorang ibu datang ke panitia penerimaan


mahasiswa baru dan menyampaikan keinginannya
agar anaknya bisa diterima menjadi mahasiswa. Ibu
tersebut menjanjikan kalau anaknya bisa diterima
akan diberikan sesuatu.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 12
BADAN PPSDM KESEHATAN
Contoh Kasus
Penggelapan dalam Jabatan

Seorang pejabat yang berwenang menerbitkan surat


penghapusan ganti rugi kehilangan mobil dinas di
luar jam kerja oleh seorang pegawai, padahal
seharus yang bersangkutan harus mengganti
kehilangan mobil tersebut.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Contoh Kasus
Korupsi Pemerasan

Seorang dosen menerbitkan buku yang sudah


beredar di toko buku. Pada saat mengajar si dosen
menyampaikan bahwa seluruh mahasiswa
diwajibkan untuk membeli buku yang dikarang oleh
dosen yang bersangkutan.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Contoh Kasus
Korupsi Perbuatan Curang

Seorang mahasiswa membuat laporan kegiatan


praktik klinik dengan menggunakan data yang tidak
sebenarnya (ngarang sendiri).

Seorang petugas gizi dengan sengaja memberikan


jumlah diet 1700 Kkal kepada pasien, padahal
sebenarnya pasien mendapatkan 2100 Kkal.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Contoh Kasus
Korupsi Terkait Benturan Kepentingan dalam Pengadaan

Panitia lelang barang ingin memutuskan pemenang


lelang, ternyata ada anggota keluarga atasanya yang
ikut tender. Akhirnya panitia memutuskan keluarga
atasan yang menang karena ada tekanan atau titipan
dari sang atasan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
7. Korupsi
APA Terkait Gratifikasi
ITU GRATIFIKASI?
Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31 Thn
1999 Juncto UU No.20 Tahun 2001
“Yang dimaksud dengan “GRATIFIKASI” dalam
ayat ini adalah pemberian dalam arti luas, yakni
Uang,barang, rabat komisi, pinjaman tanpa
(discount),
tiket perjalanan fasilitas bungaperjalanan wisata,
dinas,
pengobatan cuma penginapan,
dan fasilitas
cuma,
yang diterima di dalam lainnya
negeri maupun di luar
yang dilakukan dengan menggunakan sarana
negeri
elektronik atau tanpa sarana elektronik”
AMATI
……………………………………………
• ATURAN : Bagaimana aturan yang berlaku di instansi Saudara
A terkait penerimaan gratifikasi?

• MAKSUD: Apa maksud si pemberi memberikan gratifikasi


M kepada saudara?

• AGENDA: Adakah agenda kegiatan yang sedang berlangsung


A pada saat dilakukannya pemberian gratifikasi kepada Saudara?

• TERBUKA; Apakah pemberian tersebut sah dan dilakukan secara


T terbuka?

• IDENTITAS; bgmn identitas & latar belakang pemberi dlm kaitannya


dengan jabatan dan pelaksanaan tugas serta kewajiban Saudara?
I
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

STRATEGI DAN
UPAYA
PEMBERANTASAN
“No impunity to KORUPSI
corruptors“

KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Pemberantasan Korupsi 2


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 24


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 4
KORUPSI ???

25
Transparansi

Akuntabilitas Kewajaran
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI

Kontrol
Kebijakan
kebijakan
53
Nilai-nilai Antikorupsi

Kerja keras
Jujur Sederhana
Disiplin Mandiri
Tanggungjawab

Adil
Berani
Peduli Disingkat menjadi:
JuPe ManDi TangKer SeBeDil
7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI


1. Pencegahan
2. Penegakan hukum
3. Harmonisasi peraturan perundang-
undangan
4. Kerjasama internasional dan
penyelamatan aset hasil tipikor
5. Pendidikan budaya anti korupsi
6. Mekanisme pelaporan pelaksanaan
pemberantasan korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi 28
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 29


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 30


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PENCEGAHAN

Ditujukan untuk mempersempit


peluang terjadinya tindak pidana
korupsi pada tata kepemerintahan
dan masyarakat, menyangkut
pelayanan publik maupun
penanganan perkara yang bersih dari
korupsi.

Upaya Pemberantasan Korupsi 31


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
32
PERMEN PAN
60/2012
PROGRAM BERSAMA MENPAN-RB, KPK DAN OMBUDSMAN RI

K/L dan Pemda


AMANAT :
Melakukan Tahapan 1. INPRES 5/2004
2. INPRES 17/2011

PENANDATANGANAN DOKUMEN :
1 PERMEN PAN
49/2011

PENCANANGAN DAN PEMBANGUNAN : AMANAT :

2 INPRES 17/2011

PENETAPAN UNIT KERJA BERINTEGRITAS MENUJU :


3
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

BERBAGAI UPAYA PENCEGAHAN YANG


SAAT INI TENGAH DILAKSANAKAN

Upaya Pemberantasan Korupsi 34


17
1. Pembentukan lembaga Anti Korupsi

35
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2). Lembaga Ombudsman

Upaya Pemberantasan Korupsi 36


18
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Lembaga Ombudsman ?

PENYEDIA SARANA BAGI


MASYARAKAT YANG HENDAK
MENGADUKAN APA YANG
DILAKUKAN LEMBAGA
PEMERINTAH DAN PEGAWAINYA
Upaya Pemberantasan Korupsi 37
18
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3). Pada tingkat kementerian


ditingkatkan kinerja lembaga
Inspektorat Jenderal

Reformasi birokrasi dan


reformasi pelayanan publik
penting dibenahi sehingga tidak
memberi peluang untuk
melakukan pungutan liar
Upaya Pemberantasan Korupsi 38
19
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 39


20
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. PENCEGAHAN KORUPSI DI SEKTOR PUBLIK

 Mewajibkan semua pejabat publik


untuk mengumumkan dan melaporkan
kekayaan yang dimilikinya baik
sebelum maupun sesudah menjabat.

 Penyelenggara negara wajib


melaporkan harta kekayaannya,
antara lain ketika dimutasi,mulai
melaksanakan jabatan baru atau
pensiun.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Pemberantasan Korupsi 40
6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. PENCEGAHAN KORUPSI DI SEKTOR PUBLIK

Khusus untuk mengontrol pengadaan


barang dan jasa oleh publik maka lelang
harus terbuka kepada publik.

Masyarakat harus punya otoritas untuk


mengakses,memantau proses dan hasil
pelelangan. Untuk itu saat ini telah
dilakukan lelang dengan menggunakan
Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
Upaya Pemberantasan Korupsi 41
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. PENCEGAHAN KORUPSI DI SEKTOR PUBLIK

Upaya Pemberantasan Korupsi 42


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3. PENCEGAHAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

 Masyarakat mempunyai akses untuk


mendapatkan informasi,
 Meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap bahaya korupsi
 Penyediaan sarana bagi masyarakat
untuk dapat dengan mudah melaporkan
kejadian korupsi kepada pihak yang
berwenang secara bertanggung jawab.
Upaya Pemberantasan Korupsi 43
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3. PENCEGAHAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT
 Kebebasan media baik cetak maupun elektronik
dalam menginformasikan bahaya korupsi

 Keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat


(LSM) atau NGOs yang berfungsi melakukan
pengawasan terhadap perilaku pejabat
pemerintah maupun parlemen,

 electronic surveillance yaitu memasang


perangkat untuk mengetahui dan mengumpulkan
data di tempat ttt (CCTV )
Upaya Pemberantasan Korupsi 44
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

4.PEMBUATAN INSTRUMEN HUKUM

 Undang-Undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
 Undang undang Tindak Pidana
Money Laundering
 UU Perlindungan saksi dan korban
 UU yg mengatur kebebasan pers
 Kode etikpejabat

Upaya Pemberantasan Korupsi 45


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

5.MONITORING DAN EVALUASI

Monev dilakukan terhadap


seluruh kegiatan pemberantasan
korupsi untuk menilai capaian
kegiatan

Dapat diketahui strategi


pencegahan yang efektif dan
efisien
Upaya Pemberantasan Korupsi 46
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

KERJASAMA INTERNASIONAL
DALAM PEMBERANTASAN
KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 47


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

GERAKAN ORGANISASI INTERNASIONAL

1) PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (UNITED


NATIONS)
2) BANK DUNIA ( WORLD BANK)

GERAKAN LEMBAGA SWADAYA INTERNASIONAL


1) TIRI
2) United Nations Convention Against
Corruption ( UNCAC)
Upaya Pemberantasan Korupsi 48
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
Pendidikan dan Budaya Anti-Korupsi
Untuk PendidikanTinggi Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN & KEMENTERIAN


PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Upaya Pemberantasan Korupsi 50 1


KERANGKA BERFIKIR PBAK

Kebiasaan Budaya Kebiasaan

Need & Lingk. &


Greedy Sistem

Niat Kesempatan

79
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

PBAK :
Berperilaku dan berbudaya
antikorupsi

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


DOSEN-TIM YANG TELAH
MENGIKUTI PELATIHAN TOT PBAK
1. SURACHMINDARI
2. ANNASARI MUSTOFA
3. SUPRAPTI
4. DIDIEN IKA S
5. IDA PRIJATNI
6. DWI ESTUNING
7. DYAH WIDODO
8. SRI WINARNI
9. SUPONO
10. KHAERUDIN

53
PEMBELAJARAN PBAK
WAJIB !!!!
• SEMESTER VI (yang mau lulus)
• SEMESTER IV

TANTANGAN:
• PIMPINAN
• DOSEN
• KARYAWAN
HARUS SIAP JADI ROLE MODEL !!!
54
Kesimpulan
Nilai-nilai
anti korupsi

Faktor
internal
penyebab
korupsi

50
Semoga,
Integritas kita
tetap terjaga.............

Anda mungkin juga menyukai