Anda di halaman 1dari 36

MHCU

Pembimbing
dr. Arundhanti, SpKJ
DEFINISI
 UU No. 18 Tahun 2014: Kesehatan Jiwa
“Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat secara
emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari
hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan
coping yang efektif, konsep diri yang positif serta stabilnya
emosi seseorang”

Menurut WHO : Kesehatan Mental


“Suatu kondisi ketika sesorang individu mampu memahami
betul kemampuan dan keterbatasannya, dapat mengatasi
stress yang dialami, bisa bekerja secara produktif, serta
mampu memberikan kontribusi terhadap masyarakat”
Keberhasilan kinerja fungsi mental sepanjang siklus
hidup, menghasilkan :
 Kegiatan Produktif
 Dapat menjalin hubungan yang baik
 Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
dan mampu mengatasi stres
 Mempunyai dasar yang kuat dalam berfikir,
komunikasi, belajar, pertumbuhan emosi, ketahanan,
hubungan yang sehat, dan harga diri
Sedangkan gangguan mental :
– Distress
– disfungsi
Hal – hal yang penting yang diperiksa
dalam MHCU

Anamnesis
 Konsentrasi : Apakah anda dapat fokus dalam
mengerjakan tugas, selesai tepat waktu?

ADHD

Konsentrasi yang buruk


Depresi

Kecemasan
 Mood : Apakah suasana hati anda merasa cukup stabil, atau
anda mengalami perubahan suasana hati yang signifikan?
Apakah anda menangis lebih dari biasanya?
 Keseimbangan - bagaimana anda menjaga keseimbangan dalam
bekerja, menjaga hubungan dengan keluarga dan beristirahat

Merasa terus menerus tertekan selama dua


minggu atau lebih dan terdapat pikiran untuk
bunuh diri dapat menunjukkan depresi.
– Energi : Apakah anda merasa bahwa anda memiliki
energi untuk melakukan hal-hal yang anda
butuhkan dan ingin lakukan?

Kelelahan merupakan tanda depresi atau penyakit


lainnya, sehingga perlu anamnesis terarah
– Tidur : Kurang tidur bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu
yang mengganggu secara emosional. Ketika sedang stres
atau berurusan dengan penyakit mental yang lebih serius,
banyak orang tidak bisa tertidur secepat dulu atau sering
terbangun sepanjang malam

 Ketegangan, kecemasan :
Bila menemukan bahwa seseorang dalam beberapa hari
ini tidak bisa bebas dari ketegangan dan kecemasan, maka
menunjukkan bahwa stres yang dialami mendekati tingkat
berbahaya.
– Keselarasan pada diri sendiri : bagaimana anda
mengenal diri sendiri, apa emosi yang dirasakan
pada diri anda? Apakah anda sering menghindar
dari diri anda dengan menyibukkan diri dan
jarang mempunyai waktu untuk diri anda sendiri?

 Kebiasaan makan :
respon stres dapat berupa peningkatan atau
penurunan nafsu makan
Selama wawancara, dokter memperhatikan
bagaimana pasien melihat, bagaimana pasien
bergerak, apa jenis suasana hati pasien, dan
bagaimana pasien berperilaku. Pasien akan diminta
untuk berbicara tentang gejala-gejala dan keluhan
secara detaill
Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang

 Pemeriksaan fisik  pemeriksaan tanda vital,


status generalis, dan status neurologis, untuk
membedakan kelainan organik atau non organik.
 Pemeriksaan penunjang  lab hematologi dan
pemeriksaan urin, jika melibatkan SSP  MRI,
CT scan, atau EEG.
Lalu pemeriksaan lain seperti tes fungsi tiroid,
kadar elektrolit, dan screening test penggunaan
obat – obatan atau alkohol
Kuesioner (Tes Tertulis atau Lisan)

 Kuesioner tertulis umumnya mengandung 20 sampai 30


pertanyaan yang dapat dijawab dengan cepat, sering
dalam format "ya" atau "tidak“.
Banyak kuesioner kesehatan mental yang tersedia untuk
melihat:
 Sebagai contoh untuk depresi  Skala Hamilton Rating,
Beck Depression Inventory, atau Skala Depresi Geriatri.
 The Mini Mental State Examination  untuk memeriksa
fungsi kognitif.
 Seberapa baik dapat melaksanakan kegiatan rutin,
seperti makan, berpakaian, belanja.
Sebuah penilaian kesehatan mental dapat membantu
mendiagnosa:
 Masalah kesehatan mental, seperti gangguan
kecemasan, depresi, skizofrenia, attention deficit
hyperactivity disorder, gangguan perilaku, gangguan
bipolar, dan gangguan makan.
 Masalah perkembangan, seperti ketidakmampuan
belajar, retardasi mental, dan autisme.
 Penyalahgunaan zat, termasuk alkohol dan
penyalahgunaan obat dan ketergantungan.
 Penyakit pada sistem saraf, seperti penyakit
Alzheimer, penyakit Huntington, penyakit
Parkinson, dan epilepsi.
 Masalah lain, seperti penyakit tiroid dan
tumor otak.
Geriatric depression scale .
– Skor <5 curiga depresi.
– Skor >5-<10 membutuhkan follow up
– Skor >10 depresi
Hamilton Depresion Rating
– Target pengobatan harus meliputi perbaikan gejala, yang
didefinisikan sebagai skor penilaian dalam rentang normal
tanpa depresi (misalnya nilai MADRS ≤ 10, nilai HAM-D ≤ 7,
nilai QIDS-SR ≤ 5 ).
Beck Depression Inventory

– Index score of ≤9 is considered to be within normal range,


– a score of 10 to 15 shows minimal depressive
symptomatology
– a score of 16–31 points toward mild depression,
– a score of 32–47 is in favor of moderate depression and a
score of >47 indicates severe depression
Mini mental state exam

 Interpretation of the MMSE Method Score Interpretation


Nilai: 24 -30: normal
Nilai: 17-23 : probable gangguan kognitif
Nilai: 0-16:definite gangguan kognitif
PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL

– Gambaran keseluruhan tentang pasien yg


didapat dari hasil observasi pemeriksa dan
kesan yang dimunculkan oleh pasien saat
wawancara.
GAMBARAN STATUS
MENTAL

1. Deskripsi umum
2. Mood dan afek
3. Pembicaraan
4. Persepsi
5. Pikiran
6. Sensorium dan kognisi
7. Pengendalian impuls
8. Daya nilai dan tilikan
9. Taraf dapat dipercaya
1. Deskripsi Umum

 Penampilan  postur, sikap, cara berpakaian dan


berdandan, tatapan mata, kerutan dahi, tremor /
keringat dimuka ( cemas).
 Perilaku & aktivitas psikomotor  aspek kualitas dan
kuantitas aktivitas psikomotor, seperti gerak gerik,
kejang, hiperaktivitas, agitasi, fleksibilitas, cara
berjalan, kegesitan, dll.
 Sikap terhadap pemeriksa  kooperatif, bersahabat,
penuh perhatian, berminat, jujur, merayu,
merendahkan, bingung, berbelit-belit, apatis,
bercanda, dll.
2. Mood & Afek

 Mood : sebagai suasana perasaan yg bersifat pervasif


dan bertahan lama, yg mewarnai persepsi sesorang
terhadap kehidupannya.
 Afek : respon emosional saat sekarang, yang dapat
dinilai melalui ekspresi wajah, pembicaraan, sikap,
gerak gerik tubuh pasien( bahasa tubuh).
 Keserasian afek: pemeriksa mempertimbangkan
keserasian respon pasien terhadap topik yg sedang
didiskusikan dlm wawancara. Contoh: pasien
mengekspresikan kemarahan/ ketakutan ketika
menceritakan waham kejar ( afek yang serasi)
3. Pembicaraan

 Deskripsikan pembicaraan pasien apakah ia


berbicara spontan / tidak, gambarkan kuantitas,
kecepatan produksi & kualitas bicara.
 Amati cara pasien berbicara, seperti: banyak
bicara, mengomel, fasih, pendiam, tidak
spontan/ berespon normal terhadap isyarat yg
disampaikan pemeriksa.
 Pembicaraan dapat cepat / lambat, tertekan,
ragu-ragu, emosional, monoton, berbisik, dll.
4. Persepsi

Apakah teradapat halusinasi atau ilusi


Isi halusinasi/ ilusi perlu digambarkan
Dapat dijumpai halusinasi yang tidak
bermakna yaitu: halusinasi hipnogogik yg
muncul pada saat mulai tidur/ halusinasi
hipnopompik yg muncul pada saat
bangun tidur.
5. Pikiran

Proses pikir: pasien dapat mempunyai ide


pikiran yg berlebihan / miskin.
Dapat pula ditemukan arus pikir yg cepat,
yg secara ekstrim disebut flight of idea.
Blocking: merupakan interupsi dari suatu
rangkaian proses pikir, sebelum ide pikir
terbentuk secara utuh.
– Isi pikir: gangguan isi pikir termasuk
delusi, preokupasi( melibatkan penyakit
pasien), obsesi, fobia, rencana, kehendak,
ide rekuren tentang bunuh diri &
pembunuhan,dorongan anti sosial.
6. Sensorium dan Kognisi

 Kesadaran : gangguan kesadaran biasanya


menunjukkan adanya gangguan otak organik
Tingkat kesadaran: berkabut, somnolent,
stupor,koma, letargi, alertness dan fugue state.
 Orientasi & memori: penilaian orientasi
terhadap waktu , tempat, orang.
Penilaian fungsi daya ingat dibagi menjadi: daya
ingat jangka segera, jangka pendek, jangka
sedang, dan jangka panjang.
 Kosentrasi & perhatian dapat terganggu karena berbagai
alasan. Gangguan fungsi kognitif, anxietas, depresi, dan
stimulus internal seperti: halusinasi auditorik dapat
menyebabkan gangguan konsentrasi.
Perhatian : dinilai dengan kalkulasi/ dapat pula ditanyakan
nama benda yg dimulai dengan huruf tertentu.
 Kemampuan membaca & menulis: pasien diminta untuk
menulis kalimat, dan melaksanakan perintah yg telah
dibaca contoh( pejamkan mata anda). Pasien juga diminta
untuk menulis kalimat sederhana & lengkap( terdapat
subjek dan predikat).
 Kemampuan visuospasial: pasien diminta untuk meniru gambar jam dan
pentagonal yg berhimpitan pada satu sudut.
 Pikiran abstrak : merupakan kemampuan untuk memahami konsep. Nilai
apakah pasien dapat menyebutkan persamaan apel & jeruk, meja & kursi,
lukisan & puisi dan mengartikan beberapa peribahasa.
 Kemampuan informasi & intelegensi: intelegensi pasien berhubungan
dengan kosa kata dan pengetahuan umum yg dimilikinya, seperti nama
presiden saat ini.
Pendidikan status ekonomi pasien juga perlu dicatat untuk penilaian ini.
 Bakat kreatif
 Kemampuan menolong diri sendiri
7. Pengendalian impuls

– Dinilai kemampuan pasien untuk mengontrol


impuls seksual, agresif, dan impuls lainnya.
– Penilaian terhadap pengendalian impuls
dilakukan pula untuk menilai apakah pasien
berpotensi membahayakan diri dan orang lain.
8. Daya nilai & Tilikan

 Daya nilai: selama wawancara pskiatri berlangsung,


pemeriksa pelru memperhatikan kemampuan daya
nilai sosial pasien. Apakah pasien memahami akibat
dari perbuatan yg dilakukannya & pemahaman ini
mempengaruhi dirinya.
 Tilikan: menilai pemahaman pasien terhadap
penyakit yg dideritanya.
Derajat tilikan terdiri atas:
1. Penyangkalan penuh terhadap penyakit
2. Mempunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit
tetapi juga sekaligus menyangkalnya pada waktu yg
bersamaan.
3. Sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan ( orang lain,
faktor luar/ faktor organik)
4. Pemahaman bahwa dirinya sakit , tetapi tidak mengetahui
penyebabnya.
5. Tilikan intelektual: mengakui bahwa dirinya sakit dan tahu
bahwa penyebabnya adalah perasaan irasional/ gangguan-
gangguan yg dialami, tetapi tidak memakai pengetahuan
tersebut untuk pengalaman dimasa datang
6. Tilikan emosional sejati: pemahaman emosional terhadap
motif dan perasaan-perasaan pada diri pasien & orang-
orang penting dalam kehidupan pasien, yg dapat membwa
perubahan mendasar pd perilaku pasien.
9. Taraf dapat dipercaya

– Pemeriksa pskiatri juga memperhatikan kesan


pemeriksa terhadap kemampuan pasien untuk
dapat dipercaya & bagaiman ia menyampaikan
peristiwa & situasi yg terjadi secara akurat.
– Dapat menilai kejujuran dan keadaan yang
sebenarnya dari yang dikatakan pasien.
Thankyou 

Anda mungkin juga menyukai

  • Screenshot 2022-07-04 at 22.55.22
    Screenshot 2022-07-04 at 22.55.22
    Dokumen1 halaman
    Screenshot 2022-07-04 at 22.55.22
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Akhdakj
    Akhdakj
    Dokumen9 halaman
    Akhdakj
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Siti Nurul
    Siti Nurul
    Dokumen2 halaman
    Siti Nurul
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Disfonia akibat polip pita suara
    Disfonia akibat polip pita suara
    Dokumen12 halaman
    Disfonia akibat polip pita suara
    nira
    Belum ada peringkat
  • (25 Mei) HPP
    (25 Mei) HPP
    Dokumen9 halaman
    (25 Mei) HPP
    SilvanaPutri
    Belum ada peringkat
  • Xsmawsm
    Xsmawsm
    Dokumen21 halaman
    Xsmawsm
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Uawkdgj
    Uawkdgj
    Dokumen29 halaman
    Uawkdgj
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • HSKDNKX
    HSKDNKX
    Dokumen4 halaman
    HSKDNKX
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • NDJQKWHKDJ
    NDJQKWHKDJ
    Dokumen3 halaman
    NDJQKWHKDJ
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • ,N, M
    ,N, M
    Dokumen29 halaman
    ,N, M
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen28 halaman
    Bab 2
    ami_slank
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kelompok 2 Angelfish
    Tugas Kelompok 2 Angelfish
    Dokumen10 halaman
    Tugas Kelompok 2 Angelfish
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • DNSJ
    DNSJ
    Dokumen6 halaman
    DNSJ
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Kjahjk
    Kjahjk
    Dokumen38 halaman
    Kjahjk
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • untuk Dokumen Partograf
    untuk Dokumen Partograf
    Dokumen16 halaman
    untuk Dokumen Partograf
    Riska Arisman
    Belum ada peringkat
  • JMBMH
    JMBMH
    Dokumen26 halaman
    JMBMH
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Jgyj
    Jgyj
    Dokumen15 halaman
    Jgyj
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • DNSJ
    DNSJ
    Dokumen6 halaman
    DNSJ
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • WDBJ
    WDBJ
    Dokumen38 halaman
    WDBJ
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kelompok 2 Angelfish
    Tugas Kelompok 2 Angelfish
    Dokumen10 halaman
    Tugas Kelompok 2 Angelfish
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • HTF
    HTF
    Dokumen10 halaman
    HTF
    rahayupurnamaw
    Belum ada peringkat
  • Lapjag Minhos Kel1 SH
    Lapjag Minhos Kel1 SH
    Dokumen3 halaman
    Lapjag Minhos Kel1 SH
    astrihatta
    Belum ada peringkat
  • Lapjag Minhos Kel1 SH
    Lapjag Minhos Kel1 SH
    Dokumen3 halaman
    Lapjag Minhos Kel1 SH
    astrihatta
    Belum ada peringkat