Anda di halaman 1dari 22

SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR

NUSANTARA

Kemal Prawiraputra 052001500058


M Dhuana Putra Sinuraya 052001500060
Manuel Rolando S 052001500063
Marizka Sabrina 052001500064
Muhammad Gibran 052001500068

Kelas : C (kelompok 2)
Dosen :Ir.Handjajanti,mt
HINDU

• Istilah Hindu diperoleh dari nama daerah


asal penyebaran Agama dan Kebudayaan
Hindu Lembah Sungai Indus/Hindustan.

• Dalam perkembangannya, terjadinya perpaduan antara


budaya Arya, budaya Dravida, dan budaya Munda yang
kemudian disebut kebudayaan Hindu (Hinduisme).
Pada dasarnya yang dimaksud dengan Hinduisme adalah
seluruh pandangan hidup, adat-istiadat, maupun keyakinan
yang dianut oleh bangsa yang tinggal di anak benua India
berdasarkan Veda.
SEJARAH MASUKNYA HINDU KE INDONESIA

Hubungan dagang antara orang Indonesia dan india


telah mengakibatkan masuknya pengaruh budaya
india masuk ke Indonesia. proses pengaruh masuknya
agama dan kebudayaan hindu (hinduisme) ke
Indonesia diperkirakan terjadi sejak abad pertama
masehi, dibawa oleh para musafir dari india. terkait
dengan siapa yang berperan aktif dalam penyebaran
kebudayaan dan agama Hindu di Indonesia, tidak
dapat diketahui secara pasti.
Contoh Peninggalan Zaman Hindu

1. Candi
Candi dahulu dipakai sebagai tempat penyimpanan abu jenazah dari
para raja dan juga sebagai tempat ibadah. Peninggalan berupa candi : Candi
cangkuang, candi prambanan, candi dieng (candi paikesit, candi dwarati, candi
bima, candi arjuna dsb).

Candi prambanan Candi cangkuang Candi dieng


Candi vihara,candi Sari di Jawa Tengah
Candi pertapaan, Goa Selomanglengdi, Jawa Timur
Candi pemandian (Candi Tirta ),
Candi Belahan di Jawa Timur
CANDI STUPA,
CANDI BOROBUDUR DI JAWA TENGAH
ARSITEKTUR HINDU
Struktur candi

• Pada umumnya struktur candi terdiri dari kaki candi, tubuh


candi dan atap candi. Struktur tersebut pembagiannya
disesuaikan dengan lambang candi sebagai gunung ( meru )
tempat tinggal dewa atau perlambangan dalam pikiran
Kosmis, yaitu dunia bawah, dunia tengah dan dunia atas.

kaki candi Tubuh candi Atap candi


• Denah candi
mengikuti
struktur candi (
bujursangkar,
persegi panjang
dan segi
duapuluhatau
silang Yunani ).
Arsitektur candi prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur
Hindu yang berdasarkan kitab wastu sastra.
1. Denah candi megikuti pola mandala,
2. Sementara bentuk candi yang tinggi menjulang
merupakan ciri khas candi hindu.
Prambanan memiliki nama asli siwagrha dan dirancang
menyerupai rumah siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci
mahameru, tempat para dewa bersemayam.

Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta


menurut konsep kosmologi hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan:
1. Ranah,
2. Alam atau loka.
tingkatan zona candi
1. Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu),
adalah ranah terendah makhluk yang fana; manusia,
hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini
manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan
cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar dan kaki
candi melambangkan ranah bhurloka.

2. Bwahloka (dalam Buddhisme:


Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat orang
suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di
alam ini manusia mulai melihat cahaya
kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi
melambangkan ranah bwahloka.
3. Swahloka (dalam Buddhisme:
Arupadhatu), adalah ranah trtinggi sekaligus
tersuci tempat para dewa bersemayam, juga
disebut swargaloka.
2. Prasasti
prasasti kerajaan kutai martadipura dan prasasti dari kerajaan
tarumanegara.

Prasasti peninggalan Hindu

3. Peninggalan hindu lainnya berupa karya sastra, yaitu :


Kitab negarakertagama yang ditulis oleh mpu prapanca,
kitab arjuna wiwaha yang ditulis oleh mpu kanwa dan
kitab sutasoma yang ditulis oleh mpu tantular.
4. Peninggalan hindu yang berupa kebudayaan atau tradisi : Tradisi
Ngaben atau upacara untuk pembakaran mayat dan Tradisi upacara nyepi.

5. Peninggalan hindu yang kelima adalah pakaian adat bali, Dan juga bentuk
bangunan
I. rumah masyarakat bali.
Dalam adat bali, membuat rumah harus mengikuti aturan
anatomi tubuh sang empunya.
Ukuran/demensi juga mengikuti si empunya rumah tersebut
• Musti : Demensi untuk ukuran tangan mengepal dengan ibu jari
menhadap ke atas.
• Hasta : untuk ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewata
dari pergelangan tengah tangan sampai ujung jari tengah yang
terbuka.
• Depa : untuk ukuran yang dipakai antara dua bentang tangan
yang diletangkan dari kiri ke kanan.
Rumah diatur menurut konsep arah angin dan sumbu
gunung agung.
 Hal tersebut terjadi karena hirarki yang ada menuntut
adanya perbedaan strata dalam pengaturan ruang pada
rumah tinggal tersebut.
Hirarki penataan ruang tempat tinggal di bali haruslah
dipahami keberadaan Sembilan mata angin yang identik
dengan arah utara, selatan, timur dan barat.
Bagi umat bali arah timur dengan sumbu menghadap ke
gunung agung adalah lokasi utama dalam rumah tinggal,
sehingga lokasi trsebut dapat digunakan untuk meletakan
tempat pemujaan.

II. Bagian-bagian Ruang Pada Rumah Tinggal Tradisional Bali


• Angkul-angkul (enterance)
• Aling-aling (Bagian enterance yang
berfunsi sebagai
pengalih jalan masuk)
• Latar (halaman tengah)
• Pamerajan (Tempat upacara)
Angkul-angkul Aling-aling

Bale tiang sanga

Pamerajan Umah meten


• Umah meten (ruang tidur kepala keluarga)
• Bale tiang sanga (ruang untuk menerima tamu)
• Bale sakepat (tempat tidur anak-anak)
• Bale dangin (tempat duduk-duduk)
• Paon (dapur)
• Lumbung (tempat menyimpan hasil
panen)
III. Konsep konsruksi rumah bali

• Menggunakan TRI ANGGA


• Tri angga adalah sebuah konsep hirarki dari mulai :
• Nista : menggambarkan suatu hirarki paling bawah suatu
tingkatan. Nista juga digambarkan sebagai alam
bawah/alam setan/nafsu.
• Madya :merupakan bagian tengah bangunan yang
diwujudkan dalam bangunan dnding jendela dan pintu.
Madya mengambarkan strata manusialam manusia.
• Utama :symbol dari bangunan bagian atas yang diwujudkan
dalam bentuk atap. Bagian utama diyakini juga
sebagai tempat paling suci dalam rumah ( tempat
tinggal dewa/leluhur mereka yang sudah meninggal)
• Bagian atap ini menggunakann bahan yang digunakan pada arsitektur
tradisional (atap ijuk dan alang-alang)
TEMPAT
BALE RAJA BALE
SUCI
DANGIN
LUMBUNG PADI

TERNAK

BALE DELOD

BALE PAON/
DAUH DAPUR
Dampak Masuknya Hindu Ke Indonesia

Masuknya Hindu ke Indonesia ternyata menimbulkan dampak yang besar, banyak


pembaharuan yang terjadi di segala bidang kehidupan masyarakat di Indonesia
khususnya wilayah yang terkena pengaruh Hindu. Adapun dampak tersebut yaitu :
• Berakhirnya jaman prasejarah Indonesia
• Masyarakat Indonesia mulai mengenal tulisan
• Perubahan dari religi kuno ke dalam kehidupan beragama yang Universal
• Mulai dikenalnya Kitab Suci (Weda) sebagai landasan suatu kepercayaan/agama
• Munculnya sistem pemerintahan berupa kerajaan yang mengatur kehidupan suatu
wilayah
• Kebudayaan baru di bidang seni, arsitektur, artefak, musik dan tari-tarian
• Adanya senjata perang yang lebih baik
• Pengolahan sumber daya seperti logam, batu dan kayu

Anda mungkin juga menyukai