Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 6:
1. Evitamala Siregar (8176175006)
2. Safitri Raufa (8176175015)
Dalam pendekatan termodinamika berdasarkan entropi, yang
dikembangkan dari mekanika statistika pada bab 3, variabel biasa untuk
menjelaskan entropi S dari suatu sistem termodinamika adalah variabel
ekstensif: energi U, volume V, dan jumlah partikel N dalam sistem.
Variabel intensif: tekanan P, temperatur mutlak T, dan potensial kimia
kemudian dapat ditentukan dari S (U,V,N) menggunakan masing-masing
persamaan (3.70), (3.23) dan (3.78). dalam parakteknya eksperimen
sering dilakukan dibawah kondisi temperatur konstan dan atau tekanan
konstan. Dalam kasus ini, akan lebih mudah untuk menggunakan entalpi
H untuk perubahan pada tekanan konstan energi bebas Helmholtz ketika
V dan T dijaga konstan dan G energi bebas Gibbs P dan T tetap konstan.
Energi bebas Helmholtz F berhubungan dengan fungsi partisi Z.
2. ENERGI BEBAS HELMHOLTZ
• Dalam kesetimbangan termodinamika klasik, energi bebas Helmholtz
F dari sistem termodinamika didefinisikan oleh persamaan:
(6.1)
• Dimana U adalah energi internal, T temperatur mutlak, dan S sistem
entropi. (dalam buku kimia umumnya menggunakan simbol A sebagai
ganti F energi bebas Helmholtz). Karena U, T dan S adalah fungsi
dari keadaan sistem termodinamika, F juga fungsi dari keadaan
sistem. Karena U dan S adalah variabel ektensif dan T adalah
variabel intensif, F dua kali lipat jika keduanya U dan S dua kali lipat
pada temperatur tetap, menunjukkan F adalah variabel ektensif.
Sesuai dengan persamaan (5.30), dalam mekanika statis kita
peroleh: