N
KERATINISA
SI
Ichthyosis Fetalis
Atopic Dermatitis.
Ichthyosis Lamellar
Contact Dermatitis, Allergic
Ichthyosis X-Linked
Pemeriksaan Penunjang:
– Histopatologi
Skuama tebal,
Penekanan hyperkeratosis berkurang atau tidak adanya lapisan granular,
lapisan germinative rata.
Pada mikroskop elektron: kecil, kurang terbentuk granula keratohyalin
Distribusi daerah tubuh yang terkena pada Ikti
osis vulgaris
Penatalaksanaan
Dapat dikontrol tetapi tidak dapat sembuh.
Menghidrasi stratum corneum dan menjaganya tetap lembab.
Asam salisilat 10%-20% (keratolitik).
Alpha-hydroxy acids (misalnya, laktat, glikolat, atau asam piruvat) yang
efektif untuk hidrasi kulit.
Pelembab yang mengandung urea.
Prognosis: Baik.
(2) ICHTYOSIs lamellaris
Sinonim : Non bullous congenital ichtyosiform
erythroderma.
Penyakit ini diturunkan secara autosomal resesif.
Muncul ketika lahir sebagai eritroderma atau
collodion baby.
Gangguan pada fungsi kelenjar keringat. Berkeringat
kadang hanya pada bagian muka dan dahi.
Tanda : Ketika melakukan aktifitas fisik akan
menyebabkan muka berwarna merah dan terjadi
kenaikan temperatur badan.
(3) epidermolitik Hiperkeratosis
– Pada urin ibu penderita akan ditemukan adanya titer estrogen yang
rendah.
– Minggu pertama kelahiran timbul skuama dan pada usia 3 bulan mulai
terjadi penebalan pada telapak tangan dan kakinya.
– Penebalan yang masif dari stratum korneum pada telapak tangan dan
telapak kaki.