Anda di halaman 1dari 29

PEMERIKSAAN FISIK

NEONATUS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
PERIODE 2 JANUARI 2018 – 10 MARET 2018
PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS

Pemeriksaan fisik pada neonatus dilakukan paling sedikit 3 kali:


1. Pada saat lahir
2. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dalam 24 jam
3. Pemeriksaan pada waktu pulang
1. PEMERIKSAAN PADA SAAT LAHIR

Tujuan pemeriksaan:
• Untuk menilai adaptasi neonatus dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin.
• Untuk mencari kelainan kongenital terutama yang perlu penanganan segera.
PENILAIAN ADAPTASI NEONATUS
 Dilakukan pada menit pertama dan menit kelima setelah lahir.
 Baik  7-10, Asfiksia ringan-sedang  4-6, Asfiksia berat  0-3

Keterangan 0 1 2
A Appearance Seluruh tubuh biru / Tubuh kemerahan, Seluruh tubuh kemerahan
(warna kulit) pucat ekstremitas biru
P Pulse Tidak ada < 100x/menit > 100x/menit, bayi terlihat
(Laju Jantung) bugar
G Grimace Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan
(Refleks)
A Activity Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif
(Tonus Otot) sedikit
R Respiration Tidak ada Lambat Menangis kuat
(Usaha bernapas)
MENCARI KELAINAN KONGENITAL

Tanyakan pada ibu :


• Menggunakan obat-obat teratogenik.
• Riwayat terkena radiasi.
• Infeksi virus pada trimester pertama.
• Kelainan bawaan pada keluarga
• Ibu menderita penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan janin, seperti DM atau asma bronkial.

Sebelum memeriksa bayi perlu diperiksa cairan amnion, tali pusat, dan plasenta. Penting juga ditanyakan
berat lahir dan masa kehamilan.
1. CAIRAN AMNION
• Polihidramnion  obstruksi pada traktus intestinalis bagian atas, anensefalus, bayi
dari ibu diabetes atau eklamsia.
• Oligohidramnion  agenesis renal bilateral, sindrom potter.

2. PLASENTA
Plasenta ditimbang. Perhatikan perkapuran, nekrosis, dan sebagainya.

3. TALI PUSAT
Cek kesegaran tali pusat, ada tidaknya simpul pada tali pusat, satu vena dua arteri.
Pemeriksaan:
 Mulut
• Labio-gnato-palatoskisis
• Hipersalivasi karena atresia esofagus
 Anus
• Anus imperforata, atresia ani
 Kelainan pada Garis Tengah
• Spina bifida, meningomielokel
 Jenis Kelamin
2. PEMERIKSAAN LANJUTAN

Pemeriksaan
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Usia
UMUM
Sistematik Secara
Kehamilan
Rinci
PEMERIKSAAN UMUM
 Warna Kulit
• Normal  kemerahan.
• Sianosis seluruh tubuh, pikirkan kelainan jantung bawaan sianotik.
• Pucat  anemia berat.
• Kuning  kadar bilirubin tinggi dalam serum darah, atau pewarnaan oleh mekonium.
 Keaktifan
• Dinilai dengan melihat posisi dan gerakan tungkai dan lengan.
• NCB sehat  posisi ekstremitas fleksi, gerakan tungkai dan lengannya aktif dan simetris.
 Tangisan Bayi
• Melengking = kelainan neurologis.
• Lemah/merintih = kesukaran pernapasan.
 Wajah Neonatus
 Sindrom Down
 Kretinisme

 Keadaan Gizi
 Dinilai dari BB serta PB disesuaikan dengan masa kehamilan, tebal lapisan
subkutan, serta kerutan pada kulit.

 Suhu
 Diukur pada rektum.
 Normal = 36.5-37.5oC.
PEMERIKSAAN SECARA RINCI

 Kulit
• NCB ditutupi verniks kaseosa.
• Tebal jaringan subkutan NCB 0.25-0.5 cm.
• Perhatikan adanya petekie/ekimosis? Tumor di kulit?
 Kepala
• Kelainan trauma lahir, seperti kaput suksadenum, hematoma sefal, perdarahan subponeurotik, atau fraktur
tulang tengkorak.
• Kelainan kongenital, seperti anensefali atau mikrosefali.
 Wajah
• Sindrom Down
• Kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresis N. fasialis, atau patah tulang zigomatikus.
 Mata
• Glaukoma kongenital  kekeruhan kornea.
• Katarak kongenital  pupil berwarna putih.
• Trauma berupa edema palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina.
• Sekret mata.
 Telinga
• Perhatikan letak daun telinga (low set ears  sindrom Pierre-Robin).
• Periksa membran timpani.
 Hidung
• Bila bernapas melalui mulut  obstruksi jalan napas.
• Pernapasan cuping hidung  gangguan paru.
 Mulut
• Labio dan gnatoskisis.
• Refleks isap.
 Leher
Perhatikan gerakannya. Keterbatasan gerakan, dipikirkan kelainan tulang leher atau tumor.
 Dada
• Inspeksi
• Bentuk seperti tong. Gerakan dinding dada harus simetris.
• Laju napas normal 40-60 x/menit.
• Palpasi
• Mencari fraktur, serta meraba iktus kordis untuk menentukan posisi jantung.
• Auskultasi
• Laju jantung normal 120-160 x/menit.
 Abdomen  Ukuran Antropometrik
• Dinding perut lebih datar dari dinding • Neonatus cukup bulan yang sesuai masa
dada. kehamilan mempunyai ukuran badan:
• Hati biasanya teraba 2-3 cm di bawah • Berat 2500-4000 gram.
arkus kosta kanan. • Panjang 45-54 cm.
• Limpa sering teraba 1 cm di bawah arkus • Lingkaran kepala 33-37 cm.
kosta kiri.
• Lingkaran dada 2 cm lebih kecil dari
 Genitalia Eksterna lingkaran kepala
Lihat perkembangan maturitasnya.  Pemeriksaan Neurologis*
 Anus  Pemeriksaan Usia Kehamilan:
Atresia ani?
 Dubowitz
 Tulang Belakang dan Ekstremitas
 Ballard
• Skoliosis? Meningokel? Spina bifida?
• Perhatikan pergerakannya.
PEMERIKSAAN PADA WAKTU MEMULANGKAN

 Susunan Saraf Pusat


 Aktivitas bayi, ketegangan ubun-ubun
 Kulit
 Adanya ikterus, pioderma
 Jantung
 Adanya bising yang baru timbul kemudian
 Abdomen
 Adanya tumor yang tidak terdeteksi sebelumnya
 Tali Pusat
 Adanya infeksi

Selain itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai menyusu dan ibu sudah
mengerti cara pemberian ASI yang benar.
Pemeriksaan Neurologis:
 Inspeksi
1. Perhatikan terdapatnya malformasi, trauma fisis, dan kejang.
2. Pada neonatus normal dengan masa kehamilan 32-40 minggu terlihat abduksi pada paha, dan fleksi pada
sendi anggota gerak (siku, panggul, dan kaki), simetris kanan kiri.
 Pemeriksaan Kepala
 Ubun-ubun besar dan sutura diraba secara lembut.
 Diameter ubun-ubun besar normal 2.1 ± 1.5 cm dan sutura tidak dapat dimasuki ujung jari.
 Pemeriksaan Saraf Otak
 Tidak harus urut.
 Pemeriksaan Motor
 Tonus Fasik
 Diperiksa dengan menguji tahanan anggota gerak untuk bergerak dan aktivitas refleks tendon.
 Tonus Postural
 Tahanan terhadap tarikan gaya berat.
PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN

 Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon


seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan.
 Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami
kekurangan oksigen (hipoksia), kekurangan aliran darah (seperti
pada keadaan syok), dehidrasi, asidosis, alkalosis, pengaruh obat-
obatan, keracunan, hipertermia, hipotermia, peningkatan tekanan
intrakranial (karena perdarahan/tumor otak), infeksi (encephalitis),
epilepsi
 Compos Mentis (conscious)
kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan
sekelilingnya.
 Apatis
kesadaran yang segan berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
 Somnolen
kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran
dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi
jawaban verbal.
 Stupor
keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri
 Coma
Tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon
kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
 Beberapa pemeriksaan fisik secara inspeksi dapat
diketahui posisi abnormal pada bayi, yaitu :
 Frog Posture :Keadaan posisi tubuh bayi saat tangan
bayi tampak lemas disamping tubuhnya dengan posisi
terbuka (tidak menggenggam).
 Hemiplegi : Suatu keadaan dimana salah satu sisi
tubuh bayi fleksi dan yang lainnya tampak ekstensi
lemah.
 Hipototoni : Suatu keadaan dimana posisi bayi
tertelungkup dengan posisi tangan dan tungkai terletak
lurus diatas meja. Kadangkala hal tersebut
menunjukkan bahwa bayi kemungkinan mengalami
gangguan SSP (system saraf pusat)
REFLEKS

 Reflek Blinking
 bila bayi menutupkan kedua matanya begitu terkena kilatan cahaya
 Jika refleks ini tidak dijumpai maka menunjukan adanya kebutaan
 Di jumpai pada tahun pertama kehidupan

 Tanda babinski
 Gores telapak kaki sepanjang tepi terluar, dimulai dari tumit
 Pengembangan jari kaki dan ibu jari kaki dorsofleksi.
 Dijumpai sampai umur 2 tahun
Refleks Moro
 Ubah posisi bayi secara tiba-tiba atau pukul meja
 Lengan ekstensi, jari- jari mengembang, kepala terlempar ke belakang, tungkai sedikit
ekstensi
 Reflek ini normalnya akan menghilang pada usia tiga sampai empat bulan, meskipun
terkadangakan menetap hingga usia enam bulan
 Menetap lebih dari 6 bulan menunjukan kerusakan otak
Tonic Neck
 Saat kepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi tersebut akan lurus dan
lengan yang berlawanan akan menekuk
 Muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang pada sekitar usia lima bulan.
 Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika refleks ini
terus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami gangguan
pada neuron motorik atas
Reflek Palmer & Plantar
 Reflek ini juga disebut reflek palmer grasp pada tangan dan reflek plantar grasp
pada kaki.
 Muncul sejak lahir dan berlangsung hingga sekitar satu tahun kelahiran.
 Reflek plantar ini dapat diperiksa dengan menggosokkan sesuatu di telapak
kakinya, maka jari-jari kakinya akan melekuk secara erat.
Rooting Sucking
 Gores sudut mulut bayi  Reflek ini berhubungan
atau garis tengah bibir dengan reflek rooting dan
menyusui, dan
 bayi baru lahir akan
menyebabkan bayi untuk
menggerakkan kepalanya secara langsung mengisap
menuju sesuatu yang apapun yang disentuhkan di
menyentuh pipi atau mulutnya.
mulutnya
Merangkak
 Letkakkan bayi tengkurap di atas permukaan yang rata
 Bayi membuat gerakan merangkak dengan lengan dan kaki bila di
letakkan pada abdomen
 Ketidaksimetrisan gerakan menunjukan gangguan neurologi
Melangkah
 Pegang bayi sehingga kakinya sedikit menyentuh permukaan
yang keras
 Kaki bayi bergerak ke atas dan kebawah bila kaki sedikit
disentuhkan ke permukaan yang keras.
 Refleks yang menetap melebihi 4-8 minggu merupakan
keadaan abnormal
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai